Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN


“ Pengorganisasian Materi Pembelajaran ”

HALAMAN JUDUL

Dosen Pengmpu :
Ani Jayati, M.Pd.i

Disusun Oleh :
Kelompok II
Erwin Susanto ( 222.86230.029)
Ferizki Ananda Juniasa ( 222.86230.043)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-WASI’ KAUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2024/2025

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “ Pengorganisasian Materi Pembelajaran” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
Agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar
bagi seluruh alam semesta.
Serta kami haturkan terima kasih kepada Bapak Dosen Kami Bapak Ani Jayati,
M.Pd.i yang telah membimbing kami untuk dapat memahami Mata Kuliah Perencanaan
dan Desain Pembelajaran dengan dan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.

Kaur, 26 Maret 2024

Kelompok II
Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B. TUJUAN PENULISAN MAKALAH................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................2
PEBAHASAN................................................................................................................................2
PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN...............................................................2
A. Konep dan Klasifikasi Materi.............................................................................................2
B. SUMBER MATERI...........................................................................................................3
C. PENGORGANISASIAN MATERI DALAM KBK..........................................................4
D. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN MATERI..........................................11
BAB III.........................................................................................................................................12
TNGGAPAN................................................................................................................................12
BAB IV.........................................................................................................................................12
KESIMPULAN............................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen dalam bahasa inggris “to manage“ yang artinya mengurus,
membimbing dan mengawasi. Manajemen juga dapat diartikan suatu proses
perencanaan, pelaksanaan dan mengatur sesuatu agar sesuatu yang dimanaj
tersebut dapat berjalan secara efektif dan berhasil. Berdasarkan artian
manajemen diatas dapat sedikit ditarik artian dari manajemen strategi
pembelajaran adalah suatu perencanaan, untuk melaksanakan strategi-strategi
pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan
pembelajarannya berhasil. Karena, dalam proses pembelajaran didalam kelas
guru atau pendidik tidak hanya menyampaikan materi-materi pelajaran. Namun
guru atau pendidik dalam pembelajarannya juga membutuhkan cara-cara atau
strategi-strategi agar apa yang ia sampaikan kepada peserta didik dalam proses
kegiatan belajar-mengajar siswa dapat menangkap materi dengan baik dan
memahami meteri tersebut. Karena, proses tersebut berhasil berarti tujuan dari
pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil pula.
Manajemen strategi pembelajaran dapat digunakan oleh guru dalam
mengelola kelas, mengatur stretegi-stretegi yang tepat dalam pembelajaran,
memahami hubungannya dengan peserta didik yang masing-masing memiliki
keunikan dan latar belakang yang berbeda-beda. Kerena guru memiliki peranan
yang sangat penting bagi peseta didik.

B. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui manajemen
pengorganisasian materi pembelajaran agar materi yang nantinya akan
disampaikan oleh guru dapat diketahui, sehingga pelaksanaan pembelajaran
dapat berlangsung dengan sukses, dan materi dapat diserap oleh siswa dengan
maksimal.

1
BAB II
PEBAHASAN
PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN

A. Konep dan Klasifikasi Materi


Menurut Kozma, banyaknya materi yang harus diajarkan dengan waktu
yang terbatas merupakan masalah yang sering dihadapi oleh guru dan dosen,
(Gafur:1989:85). Hal ini menunjukkan bahwa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kemampuan dalam
memilih dan mengorganisasikan materi pembelajaran secara tepat.
Kesulitan guru dalam memilih dan mengorganisasikan materi disebabkan
kurikulum dalam silabus sebagai pedoman penyusunan materi hanya memuat
pokok-pokok materi. Selanjutnya guru dituntut mampu menjabarkan pokok-
pokok materi itu secara rinci. Tugas ini akan dapat dilakukan oleh guru jika ia
memiliki kompetensi yang baik dalam memilih dan mengorganisasikan materi
pembelajaran.
Untuk dapat memilih dan mengorganisasi materi, perlu diuraikan konsep
dan klasifikasi materi terlebih dahulu. Menurut Kemp (Gafur, 1989:86), materi
pembelajaran merupakan gabungan antara; 1) pengetahuan tentang fakta dan
informasi; 2) keterampilan tentang langkah-langkah, prosedur, dan keadaan; 3)
sikap. Berangkat dari pendapat ini berarti materi pembelajaran itu merupakan
satu kesatuan materi yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Sedangkan menurut Meril (Gafur,1989:86), klasifikasi isi materi
pelajaran itu meliputi fakta, konsep, prosedur dan prinsip. Masing-masing isi
materi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Isi materi disebut fakta, jika siswa diminta untuk mengingat suatu obyek,
symbol, atau peristiwa.
2. Isi materi disebut konsep, jika siswa diminta untuk menyatakan suatu
definisi.
3. Isi materi disebut prosedur, jika siswa diminta untuk menjalankan langkah-
langkah, prosedur secara urut, atau memecahkan suatu masalah atau
membuat sesuatu.
4. Isi materi disebut prinsip, jika siswa diminta untuk mengemukakan
hubungan antara beberapa konsep.
Harjanto (1997:220-221), klasifikasi materi pelajaran itu meliputi aspek
konsep, prinsip, fakta, proses, nilai,
dan keterampilan. Masing-masing aspek tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Konsep adalah suatu idea tau gagasan atau suatu pengertian yang umum.
2. Prinsip adalah suatu kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berfikir atau
merupakan suatu petunjuk untuk berbuat/melaksanakan sesuatu.
3. Fakta adalah suatu yang telah terjadi atau ynag dikerjakan/dialami.

2
4. Proses adalah serangkaian perubahan, gerakan-gerakan perkembangan, suatu
proses dapat terjadi secara sadar atau tidak disadari. Suatu proses dapat juga
sebagai cara untuk melaksanakan kegiatan operasional.
5. Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau suatu model.
6. Keterampilan adalah kemampuan berbuat sesuatu dengan baik.

B. SUMBER MATERI
Sumber materi adalah bahan rujukan, referensi atau literature yang
digunakan. Sumber materi akan digunakan guru dalam memilih dan
mengorganisasi materi. Tujuannya agar materi pembelajaran yang dipilih guru
menjadi lengkap.
Banyak sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh bahan yang
lengkap. Seringkali guru beranggapan bahwa sumber materi hanya diperoleh
dari buku pelajaran. Tentu anggapan ini sangat keliru, karena masih banyak
sumber-sumber yang lain yang dapat digunakan untuk memperoleh bahan
pembelajaran. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa sumber materi yang dapat
digunakan guru dalam memilih dan mengorganisasikan materi.
1. Buku teks Yang dimaksud disini adalah semua buku karangan yang
ditertibkan. Buku teks itu meliputi buku pelajaran, kamus, ensiklopedi,
buku ilmiah, dan buku-buku lainnya.
2. Internet Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang sangat
memungkin informasi yang luas. Internet termasuk salah satu sumber
informasi yang sangat kaya. Oleh sebab itu, guru dalam memperoleh
bahan pembelajaran dapat melalui internet.
3. Jurnal Guru dapat menggunakan jurnal sebagi sumber untu memperoleh
materi pembelajaran. Jurnal yang terbit sekarang ini banyak jenis dan
ragamnya. Guru dapat memilih jurnal yang relevan dengan materi
pembelajarannya.
4. Majalah Selain buku pelajaran, majalah merupakan sumber yang sangat
baik sebagai sumber pelajaran, khususnya majalah yang dirancang sebagai
sumber pelajaran. Misalnya untuk pembelajaran anak telah tersedia
bebrapa majalah seperti Majalah Bobo, Ucil, dan lainnya.

3
5. Koran Koran merupakan sumber materi yang sangat kaya akan informasi
ynag diperlukan dalam pembelajaran. Koran telah menyediakan materi
pembelajaran terutama ynag terkait dengan konsep dan fakta.

C. PENGORGANISASIAN MATERI DALAM KBK


Pengorganisasian materi didasarkan pada kurikulum yang telah
ditetapkan. Sekarang ini kurikulum yang telah berlaku adalah Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK). Oleh sebab itu dalam mengorganisasikan materi,
seorang guru perlu memahamiprinsip pengembangan kurikulum, struktur
kurikulum, dan silabus yang telah ditetapkan dalam KBK.
1. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum Pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut
ini:
a. Keimanan, Nilai dan Budi Pekerti Luhur Keyakinan dan nilai-nilai
yang dianut masyarakat berpengaruh pada sikap dan arti
kehidupannya. Keimanan, nilai-nilai dan budi pekerti luhur perlu
digali, dipahami, dan diamalkan oleh siswa.
b. Penguatan Integritas Nasional Penguatan integritas nasional dicapai
melalui pendidikan yang memberikan pemahaman tentang masyarakat
Indonesia yang majemuk dan kemajuan peradaban bangsa Indonesia
dalam tatanan peradaban dunia yang multicultural dan multibahasa.
c. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika Keseimbangan
pengalaman belajar siswa yang meliputi etika, logika, estetika, dan
kinestetika sangat dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum dan
hasil belajar.
d. kesamaan memperoleh kesempatan penyediaan tempat yang
memberdayakan semua siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sangat diutamakan. Seluruh siswa dari
berbagai kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial
yang memerlukan bantuan khusus, bebakat, dan unggul berhak
menerima pendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya.

4
e. Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi
Kemampuan berfikir dan belajar dengan mengakses, memilih, dan
menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan
penuh ketidakpastian merupakan kompetensi penting dalam
menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
f. pengembangan keterampilan hidup kurikulum perlu memasukan unsur
keterampilan hidup agar siswa memiliki keterampilan. Sikap, dan
prilaku adaptif, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan
dan tuntunan kehidupan sehari-hari secara efektif. Kurikulum juga
perlu mengintegrasikan unsur-unsur penting yang menunjang
kemampuan untuk bertahan hidup.
g. Belajar sepanjang hayat pendidikan berlanjut sepanjang hidup manusia
untuk mengembangkan, menambah kesadaran, dan selalu belajar
memahami dunia yang selalu berubah dalam berbagai bidang.
Kemampuan belajar sepanjang hayat dapat dilakukan melalui
pendidikan formal dan non-formal, serta pendidikan alternatif yang
diselenggarakan baik oleh perintah maupun masyarakat.
h. Berpusat Pada Anak dengan Penilaian yang Brkelanjutan dan
Komperehensif upaya mendirikan siswa untuk belajar, bekerjasama,
dan menilai diri sendiri sangat perlu diutamakan agar sisiwa mampu
membangun pemahaman dan pengetahuannya. Penilain bekelanjutan
dan koperehensif menjadi sangat penting dalam rangka pencapaian
upaya tersebut.
i. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan Semua pengalaman belajar
dirancang secara berkesinambungan mulai dari TK dan RA sampai
dengan kelas XII. Pendekatan yang digunakan dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan
sisiwa yang bervariasi dan menghentegrasikan berbagai disiplin ilmu,
keberhasilan pencapaian pengalaman belajar menuntut emitraan dan
tanggung jawab bersama dari siswa, guru, sekolah, orang tua,
perguruan tiggi, dunia usaha dan industri, dan masyarakat.
2. sturktur kurikulum

5
a. Struktur Kurikulum Taman Kanak Kanak dan Raudhatul Athfal
struktur Kurikulum dan Taman Kanak-Kanak (TK)dan Raudhatul
Athfal (RA) disebut dengan program kegiatan belajar yang
mencakup 3 (tiga) bidang pengembangan, yaitu: (1)
pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama, (2) pengembangan
Sosial dan Emosional, dan (3) Pengembangan Kemampuan
Dasar.
Kurikulum untuk taman kanak-kanak diatur dengan ketentuan sebagai
berikut;
1) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34
minggu dan jam belajar efektif per hari adalah 2,5 jam (150 menit)
2) Pengelolaan kegiatan belajar ketiga jenis bidang pengembangan
diserahkan sepenuhnya kepada penyelenggara taman kanak-kanak.
3) Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan
dasar meliputi antara lain pengembangan berbahasa, kognitif, fisik
dan akademik.
b. Strutur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
struktur kurikulum untuk sekolah dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) memuat jumlah dan jenis mata pelajaran serta
alokasi waktu. Jenis mata pelajarannya adalah: (1) pendidikan
Agama, (2) kewarganegaraan, (3) Bahasa Indonesi, (4)
metematika, (5) Sains, (6) Pengetahuan Sosial, (7) Kesenian, (8)
Ketrampilan, (9) pendidikan jasmani. Kurikulum SD/MI utuk
kelas I dan II diatur dengan ketentuan sebagai berikut
1) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester)
adalah 34 minggu dan jam sekolah efektif per minggu
minimal 17 jam 30 menit (1.050 menit)
2) Alokasi waktu yang disediakan untuk kelas awal adalah 27
jam pelajaran per minggu.
3) Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 35 menit.
4) Pendekatan tematik digunakan dalam kegiatan pembelajaran
untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan
pengelolaan waktunya ditetapkan sekolah.
5) Pemilihan tema-tema untuk kegiatan pembelajaran dilakukan
secara berfariasi.
6) Penekanan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek
peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan.
7) Penekanan mata pelajaran kesenian pada musik dan
menyanyi dengan menggunakan alat yang sesuai. Sekolah
dapat melaksanakan tari dan drama sesuai dengan
kemampuannya.

6
8) Penekanan mata pelajaran kesenian pada musik dan
menyanyi dengan menggunakan alat yang sesuai. Sekolah
dapat melaksanakan tari dan drama sesuai dengan
kemampuannya.
9) Penekanan mata pelajaran keterampilan yaitu pada
kemampuan menggambar, menganyam, mebuat mozaik, dan
membuat model.
10) Penekanan pendidikan Jasmani pada kegiatan olahraga sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan.
11) Alokasi waktu sebanyak 27 jam pelajaran pada dasarnya
dapat diatur dengan komposisi: (a) 20% utuk Agama dan
Kewarganegaraan; (b) 50% untuk membaca dan menulis
permulaan serta berhitung; dan (c) 30% untuk sains,
Pengetahuan Sosial, kesenian, Keterampilan, dan Pendidikan
Jasmani.
Sedangkan untuk kelas III, IV dan V diatur dengan ketentuan
sebagai berikut;
1) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester)
adalah 34 minggu dan jam sekolah efektif per minggu
minimal 23 jam (1.380 menit)
2) Alokasi waktu yang disediakan adalah 31 jam pelajaran per
minggu.
3) Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 40 menit.
4) Sekolah dapat mengalokasikan waktu untuk melaksanakan
kegiatan sekolah seperti kunjungan perpustakaan, olahraga,
bakti sosial, dan sejenisnya.
5) Mulai dari kelas III menggunakan pendekatan mata pelajaran
tungggal sesuai dengan jenis mata pelajaran dalam struktur
kurikulum.
6) Penekanan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek yang
meningkatkan kemampuan yang berkomunikasi lisan dan
tulis.
7) Penekanan mata pelajaran matematika pada aspek
kemampuan berhitung.
8) Penekanan mata pelajaran Sains pada aspek kerja dan sikap
ilmiah serta penguasaan konsep sains.
9) Penekanan mata pelajaran Pengetahuan Sosial pada aspek
keterampilan sosial dan penguasaan konsep pengetahuan
sosial.
10) Penekanan mata pelajaran kesenian pada musik dan
menyanyi dengan menggunakan ala yang sesuai. Sekolah

7
dapat melaksankan tari dan drama sesuai dengan
kemampuannya.
11) Penekanan mata pelajaran keterampilan yaitu pada
kemampuan menggambar, menganyam, membuat mozaik,
dan membuat model.
12) Penekanan pendidikan Jasmani yaitu pada kegiatan olahraga
yang sesuai dengan kebutuhan dan tersedia alat
pendukungnya.
13) Sekolah dapat meemberikan mata pelajaran bahasa inggris
mulai kelas IV sesuai dengan kemampuan. Penekanan
Bahasa Inggris diarahakan pada pengembangan minat belajar
bahasa Asing dan bukan merupakan mata pelajaran prasyarat.
14) Sekolah dapat mengenalkan teknologi informasi dan
komunikasi mata sesuai kemampauan.
15) Daerah atau sekolah dapat menambah mata pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan maksimal sebanyak 4 jam mata
pelajaran.
c. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama dan madrasah
Tsanawiyah struktur kurikulum untuk sekolah menengah Pertama
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) memuat jumlah dan
jenis mata pelajaran serta alokasi waktu. Jenis mata pelajarannya
adalah:
1) Pendidikan agama
2) Kewarganegaraan
3) Bahasa dan sastra indonesia
4) Matematika
5) Sains
6) Pengetahuan sosial
7) Bahasa inggris
8) Pendidikan jasmani
9) Kesenian
10) Keterampilan
11) Tekhnologi informasi dan komunikasi

Ketentuan untuk kelas VII-IX diatur sebagai berikut;


1) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester)
adalah 34 minggu dan jam sekolah efektif perminggu
minimal 29 jam (1.740 menit)
2) Alokasi waktu yang di sediakan adalah 34 jam pelajaran
perminggu
3) Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 45 menit

8
4) Sekolah dapat mengalokasikan waktu untuk melaksanakan
kegiatan sekolah seperti kunjungan
perpustakaan,olahraga,bakti sosial,dan sejenisnya.
5) Mata pelajaran sains mencakup materi fisika, biologi,dan
aspek kimia.
6) Mata pelajaran pengetahuan sosial mencakup materi
ekonomi,sejarah,dan geografi
7) Penyajian mata pelajaran keterampilan dan tekhnologi
informasi dan komunikasi diatur oleh sekolah dengan
menggunakan sistem blok.
8) Daerah atau sekolah dapat menambah mata pelajaran yang
sesuai drngan kebutuhannya,maksimal sebanyak 4 jam
pelajaran
d. struktur kurikulum sekolah menengah atas dan madrasah aliyah
Kurikulum sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah
(MA) di sediakan dua macam struktur. Kedua struktur tersebut
adalah:
1. Struktur kurikulum dalam penghususan progran study
2. Struktur kurikulum dengan non penghususan program study
Sekolah dapat menentukan sendiri struktur kurikulum yang
sesuai kebutuhan.
Penyelenggaran sekolah menengah atas dan madrasah
aliyah dengan penghususan program study di maksutkan
untuk memberikan kemungkinan kepada siswa dalam
pemilihan sutu program study secara khusus. Program study
tersebut adalah ilmu alam,ilmu sosial,dan bahasa. Pemilihan
program study di laksanakan sejak kelas XI. Dalam
demikian,kelas X merupakan program bersama yang diikuti
oleh semua siswa.
Program study ilmu alam menemukan pada pemahaman
persib persib alam serta mendorong siswa untuk bekerja dan
bersikap ilmiah.fokus program study ilmu alam pada mata
mata pelajaran matematika, fisika,kimia,dan biologi
Program study dan ilmu sosial menekankan pada
pemahaman persib persib kemasyarakatan untuk mendorong
siswa mengembangkan potensinya dan menciptakan
kedamaian dan kesejahteraan hidup bersama. Fokus program
study ilmu sisial pada mata mata pelajaran
sosiologi,sejarah,geografi,ekonomi,dan kewarganegaraan
Program study bahasa menekankan pada pemahaman
persib persib pada multikultural dan komunikasi sevara
efektif melalui bahasa. Fokus program study bahasa pada

9
mata mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia,bahasa dan
sastra inggris,bahasa asing lainnya (selain bahasa inggris),
dan tekhnologi informasi dan komunikasi.
Struktur kurikulum penghususan study ilmu alam, ilmu
sosial dan bahasa memuat sejumlah dan sejenis mata pelajarn
serta alokasi Ketentuan umum untuk SMA dan MA adalah;
1) Minggu efektif dalam stau tahun pelajaran( 2 semester) adalah
34 minggu dan jam sekolah efektif per minggu minimal 30 jam
(1.800 menit)
2) Alokasi waktu yang di sediakan adalah 36 jam pelajaran
perminggu
3) Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 45 menit
4) sekolah dapat mengatur alokasi waktu sesuai kemampuan
dengan tatap berpatokan pada alokasi waktu perminggu.
5) Sekolah dapat mengalokasikan waktu untuk mellakukan
kegiatan sekolah seperti kunjungan perpustakaan,olah raga,
bakti sosial,dan sejenisnya.
6) KelasX merupakan program bersama yang diikuti semua siswa
Sekolah menengah atas dan madrasah aliyah non-
penhususan program study di maksudkan untuk memberi
kebebasan pada siswa dalam memilih sejumlah mata pelajaran
yang sesuai dengan potensi,bakat,dan minat siswa dtruktur
kurikulum non-penghususan serta alokasi membuat sejumblah
dalam mata pelajaran secara alokasi waktu ketentuan untuk
non-pendhususan program study meliputi;
1) minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah
34 minggu dan jam sekolah efektif per minggu minimal 30 jam
( 1.800 menit).
2) Alokasi waktu yang di sediakan adalah 36 jam pelajaran
perminggu
3) Satu jam pelajaran tatap muka di laksanakan selama 45 menit.
4) Sekolah dapat mengalokasikan waktu untuk melaksanakan
kegiatan sekolah seperti kunjungan perpustakaan,
olahraga,bakti sosial, dan sejenisnya.
5) Kelas X merupakan program bersama yang diikuti semua
siswa
6) Pemilihan mata pelajaran didasarkan pada minat dan
kemampuan siswa sesuai program study di pergurusn tinggi.
Misalnya,siswa yang dimiliki minat dan kemampuan kebidang
ilmu alam dan dapat memilih beberapa mata pelajaran yang
bercirikan bidang tersebut ditambah dengan mata pelajaran
lainnya

10
D. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN MATERI
Pengorganisasian materi merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran.
Kegiatan pengorganisasiannmateri mencakup dua langkah, yaitu memilih materi dan
menyusun materi.
1. Memilih materi
Pemilihan materi bukan hal yang mudah. Sering kali guru kesulitan dalam memilih
materi yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Kesulitan ini disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut;
a. Banyak sedikitnya materi yang tersedia.
b. Perubahan ilmu pengetahuan yang cepat, sehingga materi pembelajaran berubah setiap
saaat.
c. Perbedaan kemampuan dan karakteristik siswa
d. Perubahan standarisasi sistem evaluasi.
Dalam memilih materi pembelajaran, guru dapat melakukan langkah-langkah
sebagai berikut;
a. Mengidentifikasi dan menentukan pokok bahasa yang relevan dengan tujuan
pembelajaran.
b. Memerinci pokok bahasa tersebut menjadi sub pokok bahasan atau topik.
c. Mencari berbagai sumber untuk mendapat kan materi yang relevan dengan materi
masing-masing sub pokok bahasan atau topik.
d. Mengidentifikasi dan menentukan materi yang benar-benar relevan dengan masing-
masing sub pokok bahasan atau topik yang disampaikan dalam proses pembelajaran.

2. Menyusun materi
Setelah materi dipilih, selanjutnya materi tersebut disusun sebagai satu-kesatuan
yang utuh dengan urutan yang logis. Oleh sebab itu dalam penyusunan materi perlu
memperhatikan hal-hal se3bagai berikut;
a. Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana kemateri yang
kompleks.

11
b. Materi pembelajaran disusun dari materi yang dianggap mudah kemateri yang
dianggap sulit.
c. Penyusunan materi sebaiknya diawali dari materi yang termasuk konsep.
BAB III
TNGGAPAN

Pembahasan makalah diatas adalah sangat penting di ketahui oleh para pendidik
dan praktisi pendidikan, pengorganisasian materi pembelajaran menjadi sangat penting
diketahui dan di pelajari, jika tidak di pelajari dengan semaksimal mungkin maka yang
terjadi adalah guru akan menglami kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran
di kelas.
Penyjian materi diatas masih jauh maksimal sehingga harapan penulis dapat
disempurnakan dengan diskusi dikelas secara bersama-sama, sehingga kedepan karya
penulis dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB IV
KESIMPULAN
Manajemen pengorganisasian materi pembelajaran merupakan proses perencanaan,
pelaksanaan dan mengatur sesuatu agar sesuatu yang dimana pembelajaran tersebut
dapat berjalan secara efektif dan berhasil dalam proses belajar mengajar. Dengan
adanya manajemen pengorganisasian materi pembelajaran ini
diharapkan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Karena, dalam proses pembelajaran didalam kelas guru atau
pendidik tidak hanya menyampaikan materi-materi pelajaran.

12
KATA PENGANTAR

https://makalahpaiku.blogspot.com/2014/09/manajemen-pengorganisasian-materi.html
Muhammad Nasir, Profesionalisme Guru Agama Islam (Sebuah Upaya Peningkatan
Mutu Melalui LPTK), Dinamika Ilmu Vol. 13. No. 2, Desember 2013.
Nur Hasanah, Dampak Kompetensi Profesional Guru dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di Kota Salatiga, INFERENSI, Jurnal
Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 9, No. 2, Desember 2015, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga.
Pujiyana,Proceeding Seminar Nasional “Profesionalisme Guru Dalam Perspektif
Global” Tahun 2012, ISBN: 978-602-18235-0-7.FKIP Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo.
Retoliah, Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru PAI di Kota
Palu, ISTIQRA, Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol. 2, No. 2 Juni-Desember 2014
ISTIQRA, Jurnal Penelitian Ilmiah, ISSN: 2338-025X Vol. 2, Institut Agama
Islam Negeri Palu.
Sitti Roskina Mas, Profesionalisme Guru dalam Peningkatan Kualitas pembelajaran,
INOVASI, Volume 5, Nomor 2, Juni 2008 ISSN 1693-9034, Fakultas Sastra dan
Budaya Universitas Negeri Gorontalo.

13

Anda mungkin juga menyukai