Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN MAZHAB FIQH

" Keberagaman Pendapat Dan Mazhab Dalam Fiqh "

Dosen Pengampu :
AYATOLLAH KUMAINI,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Uliya Minsi 201201965
2. Amanatussholehah 201201849
3. Emelya Aslize 201201835

Kelas PAI 6H

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
i
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan atas karunia dan rahmat
Nya makalah ini dapat tersusun. Materi dalam makalah ini terdiri dari beberapa
materi, setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami
tentang "Keberagaman Pendapat Dan Mazhab Dalam Fiqh".

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
masih terkandung beberapa kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk mengembangkan makalah ini. Atas
perhatiannya, penyusun mengucapkan banyak terima kasih.

Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

C. Tujuan Masalah.........................................................................................................1

BAB II...............................................................................................................................2

PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Pengertian Mazhab.................................................................................................2

B. Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat..........................................................3

C. Sebab Sebab Munculnya Mazhab Fiqh..................................................................4

D. Macam-macam Mazhab Dalam Fiqh......................................................................5

BAB III..............................................................................................................................7

PENUTUP.........................................................................................................................7

A. Kesimpulan............................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam hukum Islam atau fikih Islam, banyak kita temukan perbedaan
pendapat para ulama dalam menyikapi suatu permasalahan. Perbedaan tersebut
menimbulkan perbandingan hasil ijtihad mereka. Perbandingan hasil ijtihad para
fukaha tersebut dikenal dengan istilah "perbandingan mahzab".

Perbandingan mahzab adalah mengumpulkan pendapat para imam


mujtahid dengan dalil-dalilnya tentang suatu masalah yang diperselisihkan,
kemudian membandingkan dalil-dalil tersebut agar setelah didiskusikan tampak
pendapat mana yang terkuat dalilnya. Perbandingan mahzab memuat beberapa hal
yang berkaitan tentang makna dan objek perbandingan mahzab, perkembangan,
manfaat, dan sebab-sebab perbandingan mahzab, serta contoh-contohnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sebab sebab terjadinya perbedaan pendapat ?
2. Bagaimana sebab sebab munculnya Mazhab Fiqh ?
3. Apa saja macam-macam Mazhab Dalam Fiqh ?

C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat mengetahui sebab terjadinya perbedaan pendapat
2. Agar dapat mengetahui bagaimana sebab munculnya mazhab fiqh
3. Dan agar dapat mengetahui macam-macam mazhab dalam fiqh

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mazhab
Mazhab adalah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh Imam
mujtahid dalam memecahkan masalah; atau mengistinbathkan hukum Islam.
Munculnya mazhab, sebagai bagian dari proses sejarah penetapan hukum
islam tertata rapi dari generasi sahabat, tabi'in, hingga mencapai masa
keemasaan pada khilafah Abbasiyah, akan tetapi harus diakui madzhab telah
memberikan sumbangsih pemikiran besar dalam penetapan hukum fiqh Islam.

Menurut bahasa Arab, “mazhab” ) ‫ه‬ia ) berasal dari shighah masdar mimy
(hata sifat) dan isim mahan (hata yang menunujuhhan heterangan tempat) dari
ahar hata fiil madhy “ dzahaba” ( ‫ )ذه‬yang bermahna pergi. 1Jadi, mazhab itu
secara bahasa artinya, “tempat pergi”, yaitu jalan (ath-thariq).Sedanghan
menurut istilah ada beberapa rumusan: 2

1. Menurut M. Husain Abdullah, mazhab adalah humpulan pendapat


mujtahid yang berupa huhum-huhum Islam, yang digali dari dalil-dalil
syariat yang rinci serta berbagai haidah (qawa'id) dan landasan (ushul)
yang mendasari pendapat tersebut, yang saling terhait satu sama lain
sehingga menjadi satu hesatuan yang utuh.3

2. Menurut A. Hasan, mazhab adalah mengihuti hasil ijtihad seorang imam


tentang huhum suatu masalah atau tentang huhum suatu masalah atau
tentang haidah- haidah istinbathnya.4

Harus dipahami bahwa mazhab itu sesungguhnya juga mencahup ushul


fiqh yang menjadi metode penggalian (thariqah al-istinbath) untuh
melahirhan huhum-huhum tersebut. Artinya, jiha hita mengatahan mazhab
Syafi'i, itu artinya adalah, fiqh dan ushul fiqh menurut Imam Syafi'i5

1
Huzaemah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan Mazhab, (Jaharta: Logos, 1997)
2
M.Husain Abdullah, Al-Wadhih fi Usul al-Fiqh, (Beirut: Darul Bayariq, 1995)
3
M.Husain Abdullah, Al-Wadhih fi Usul al-Fiqh
4
Muhammad Ali Hasan, Perbandingan mazhab, (Jaharta: RajaGrafindo Persada,1995)
5
Ahmad Nahrawi, Al-Imam asy-Syafi'i fi Mazhabayhi al-Qadim wa al-Jadid, (Kairo: Darul
Kutub, 1994)
2
B. Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat
Menurut Syaihh Taqiyuddin an-Nabhani,6 berbagai mazhab itu terbentuh
karena adanya perbedaan (ihhtilaf) dalam masalah ushul maupun furu‘
sebagai dampah adanya berbagai dishusi (munazharat) di halangan ulama.
Ushul terhait dengan metode penggalian (thariqah al-istinbath), sedanghan
furu‘ terhait dengan huhum-huhum syariat yang digali berdasarhan metode
istinbâth tersebut.7

Ihhtilaf menurut istilah adalah: berlainan pendapat antara dua atau


beberapa orang terhadap suatu obyeh (masalah) tertentu, baih berlainan itu
dalam bentuh “tidah sama” ataupun “bertentangan secara diametral”.
Sedanghan yang dimahsud ihhtilaf dalam pembahasan ini adalah
perbedaan pendapat di antara ahli huhum Islam (fuqaha) dalam
menetaphan sebagian huhum Islam yang bersifat furu'iyah, buhan
ushuliyah, disebabhan perbedaan pemahaman atau perbedaan metode
dalam menetaphan huhum suatu masalah dan lain-lain.8

Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat/mazhab dikarenakan


perbedaan persepsi dalam ushul fiqh dan fiqh serta perbedaan interpretasi atau
penafsiran mujtahid.Menganut paham untuk bermahzab, dikarenakan faktor
“ketidakmampuan” kita untuk menggali hukum syariat sendiri secara langsung
dari sumber-sumbernya (Al-Quran dan as-Sunnah). Bermadzhab secara benar
dapat ditempuh dengan cara memahami bahwa sungguhnya pemahaman kita
terhadap perbedaan pendapat di kalangan mazhab-mazhab adalah sesuatu
yang sehat dan alamiah, bukan sesuatu yang janggal atau menyimpang dari
Islam.
Dalam Islam, kita tidak pernah mengetahui adanya perbedaan madzhab
fiqih yang mengakibatkan perselisihan atau pertikaian senjata yang
menghancurkan kesatuan umat Islam. Maka, dengan berpegang kepada ilmu
pengetahuan yang bersumber dari fiqih adalah cara yang menguatkan kesatuan
umat Islam dan menghilangkan perbedaan yang terjadi diantara mereka.
Perbedaan pendapat ahli fiqh itu hanya kepada masalah – masalah tertentu
yang diambil dari sumber syara’. Perbedaan dalam fiqih Islam disebabkan
oleh kedudukan bahasa Arab yang lafadznya mengandung lebih dari satu
makna.
Ada pula yang disebabkan oleh periwayatan hadist dan cara
penyampaiannya hadist tersebut kepada mujtahid baik dari segi kuat maupun

6
Taqiyuddin An-Nabhani, Asy-Syahhsiyah al-Islamiyah Juz I, (Beirut: Darul Ummah, 1994)
7
Abu Ameenah Bilal Philips, Asal-usul dan Perhembangan Fiqh: Analisis Historis atas Mazhab,
Dohtrin dan Kontribusi, terj.M.Fauzi Arifin, (Bandung: Nusamedia, 2005)
8
Huzaemah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan, 47-48.

3
lemahnya, bisa juga karna adanya pertimbangan menjaga maslahat,keperluan,
dan adat yang senantiasa berkembang ketika menetapkan hukum.
Penyebab dari munculnya perbedaan pendapat yakni karena tingkat
perbedaan pikirab atau akal manusia dalam memahami nash, cara
menyimpulkan hukum dari dalil syara’, adanya kemampuan mengetahui
rahasia yang terdapat dibalik aturan syara’ dan juga dalam mengetahui ‘illat
hukum syara’
Penyebab perbedaan pendapat dalam fiqh dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Perbedaan Makna dalam Kata – Kata Bahasa Arab
b. Perbedaan Periwayatan
c. Perbedaan Sumber
d. Perbedaan Kaidah – Kaidah Ushul
e. Ijtihad dengan Qiyas
f. Pententangan dan Tarjih diantara Dalil-Dalil

C. Sebab Sebab Munculnya Mazhab Fiqh


Mazhab fiqih tentu saja bukan gerakan sempalan, sebaliknya merupakan
aktifitas keilmuan dan intelektual. Mazhab itu adalah ilmu syariat yang sudah
dibentuk oleh Rasulullah SAW dan para shahabat yang prosesnya sudah ada
sejak awal dakwah Rasulullah SAW.
Memang terkadang antara satu mazhab dengan mazhab yang lain tidak
sama. Sebab mazhab itu adalah sebuah metodologi ilmiyah tapi manusiawi,
yang tugasnya menarik kesimpulan hukum dari sumber Al-Quran dan As-
Sunnah.
Mazhab adalah hasil ijtihad manusia, dan hasilnya boleh tidak sama. Yang
penting kapasitas dan kualifikasi orang yang berijtihad itu memang harus
benar-benar memenuhi syarat, tidak bolah sembarang orang sok berijtihad.
Dalam kenyataannya, tidak semua orang yang hidup sezaman dan bertemu
dengan Rasulullah SAW layak untuk melakukan proses istimbath hukum.
Jumlah para shahabat memang banyak, salah satu riwayat menyebutkan ada
sekitar 124.000 orang. Tetapi tidak semua berkapasitas sebagai ahli fiqih.
Hanya sebagian saja, yaitu mereka yang benar-benar mendapatkan
gemblengan langsung dari Rasulullah SAW khususnya dalam hal metodologi
ijtihad.

Di dalam Al-Quran Al-Karim kita menemukan isyarat harus adanya


penggemblengan kepada segelintir shahabat itu ketika Allah SWT telah
mewanti-wanti agar jangan semua shahabat pergi berperang. Harus ada
4
sebagian dari mereka kelompok yang lebih memperdalam ilmu agama, demi
nantinya bisa mengajarkan kepada shahabat yang lain.
Dalam prosesnya berkembangnya ilmu syariah, Rasulullah SAW sudah
menyiapkan para kader inti dakwah, yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah di dalam kitabnya, I'lamul Muwaqqi'in, ada sekitar 120 orang shahat.
Dan di era masing-masing mereka adalah para ulama, fuqaha, ahli ijtihad
dan sering disebut memiliki fiqih sendiri-sendiri. Kita sering mendengar ada
fiqih Abu Bakar, fiqih Umar, fiqih Utsman dan fiqih Ali. Maksud fiqih disini
adalah hasil ijtihad mereka, atau sering juga disebut dengan mazhab.
Jadi mazhab fiqih sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW masih hidup.
Justru beliau SAW sendiri yang meletakkan dasar-dasarnya, dan mengajarkan
tata caranya, serta memastikan kadernya memang bisa diandalkan.
Selain itu sebab timbulnya madzhab karena ada perbedaan dalam
menafsirkan al quran dan hadist di kalangan para ulama' yang berdampak pada
perbedaan di beberapa hukum seperti fiqih tentunya. hukum2 yang berbeda
membuat orang2 muslim terpecah menjadi beberapa golongan yang menurut
mereka benar.

D. Macam-macam Mazhab Dalam Fiqh


Berikut ini adalah macam-macam mazhab dalam hukum ajaran Islam yang
dikutip dari buku Beda Mazhab Satu Islam karya Umar Shihab (2017).

1. Mazhab Hanafi
Mazhab hanafi adalah mazhab fiqih dari Imam Abu Hanifah yang artinya
adalah suci dan lurus. Sebab beliau sejak lahir memang dikenal dengan
kesungguhannya dalam beribadah, berakhlak mulia, dan juga menjauhi
perbuatan yang dosa dan keji.Singkatnya, pandangan Imam Hanafi ini
menyebar luas ke negeri Islam dan menjadi salah satu mazhab yang banyak
diakui oleh mayorutas umat Islam.
2. Mazhab Maliki
Mazhab maliki adalah mazhab fiqih yang didirikan oleh Malik bin Anas
yang dikenal sebagai Imam Maliki. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 25%
muslim di seluruh dunia dengan dominan dari negara-negara Afrika Barat dan
Utara. Mazhab maliki mempunyai keunikan dengan menyodorkan tata cara
hidup penduduk Madinah sebagai sumber hukum.
3. Mazhab Syafi’
Mazhab syafi’I adalah mazhab fiqih yang didirikan oleh Abu Abdullah
Muhammad yang sangat khas dengan corak pemikirannya. Salah satunya
adalah konvergensi atau pertemuan antara rasionalis dan tradisionalis.
Umumnya, pengikut mazhab ini diikuti oleh masyarakat muslim dari
Indonesia, Iran, Mesir, Somalia bagian Timur, Thailand, hingga Kamboja.
5
4. Mazhab Hambali
Mazhab hambali adalah mazhab fiqih yang dimulai oleh murid Imam
Ahmad bin Hambar yang diikuti oleh skeita 5% muslim di duni. Mazha ini
banyak dianut oleh masyarakat di Arab Saudi. Secara umum, mazhab ini
hampir sama dengan mazhab syafi’I karena Imam Hambali pernah berguru
pada Imam Syafi’i.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagian orang masih ada yang beranggapan bahwa mempelajari berbagai
mazhab dan perbedaan yang ada didalamnya adalah sesuatu yang tabu dan tidak
ada gunanya, dengan asumsi bahwa perbandingan itu akan menggoyahkan
pendirian seseorang dan boleh jadi nantinya seseorang akan selalu membanding-
bandingkan hukum atau dalil dan mencari yang mudah dengan berpindah-pindah
mazhab. Mempelajari perbandingan mazhab sangatlah luas manfaatnya sebab
perbandingan yang dilakukan merupakan perbandingan lintas mazhab, tidak ada
lagi keterikatan pada satu paham, netralitas benar-benar diuji dalam hal ini
sehingga keputusan yang diambil benar-benar objektif berdasarkan kenyataan dan
bukan rekayasa hukum. Tujuan dari muqaranah atau perbandingan bukanlah
setelah kita membandingkan sebuah dalil atau hukum, lantas kita jadikan untuk
saling melemahkan atau menjatuhkan pendapat satu dengan lainnya, karena fungsi
perbandingan juga untuk mempererat atau mendekatkan mazhab-mazhab itu
sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Huzaemah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan Mazhab, (Jaharta: Logos,


1997), 71.
Huzaemah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan, 47-48.
M.Husain Abdullah, Al-Wadhih fi Usul al-Fiqh, (Beirut: Darul Bayariq, 1995),
197
M.Husain Abdullah, Al-Wadhih fi Usul al-Fiqh
Muhammad Ali Hasan, Perbandingan mazhab, (Jaharta: RajaGrafindo
Persada,1995), 86.
Ahmad Nahrawi, Al-Imam asy-Syafi'i fi Mazhabayhi al-Qadim wa al-
Jadid, (Kairo: Darul Kutub, 1994), 208.
Taqiyuddin An-Nabhani, Asy-Syahhsiyah al-Islamiyah Juz I, (Beirut: Darul
Ummah, 1994), 386.
Abu Ameenah Bilal Philips, Asal-usul dan Perhembangan Fiqh: Analisis
Historis atas Mazhab, Dohtrin dan Kontribusi, terj.M.Fauzi Arifin,
(Bandung: Nusamedia, 2005), 125.

Anda mungkin juga menyukai