Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

(Prinsip Umum dan Prinsip Khusus)

Disusun dan dipresentasikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tela’ah


dan Pengembangan Kurikulum PAI

Dosen Pengampu :
Ahmad Buchori Muslim, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Ferry
Siska Widiati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA
TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan kita semua nikmat dan karunia-Nya sehingga kita masih diberikan kesehatan
dan hidup yang indah serta penuh dalam keberkahan ini. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabatnya dan
semoga tercurahkan pula kepada kita semuanya yang Insyaallah selalu melaksanakan sunnah-
sunnah beliau dan selalu diberi lindungan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Makalah ini merupakan gambaran umum tentang Prinsip Pengembangan Kurikulum.


Makalah ini juga merupakan tugas yang akan diajukan kepada Dosen Pengampu untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tela’ah dan Pengembangan Kurikulum PAI.

Bahwa kami sebagai pembuatannya sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik serta saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan maupun
penambahan demi kemajuan di masa yang akan datang.

Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membimbing kami dalam perjalanan laporan ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala dapat
membalas segala kebaikan yang telah diperbuat oleh kita semua. Aamiin Yaa Rabbal
Alaamiiin.

Tangerang, 24 Maret 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I.....................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................3

A. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum....................................................3


B. Macam – macam Prinsip Pengembangan Kurikulum.........................................4

BAB III..................................................................................................................................10

PENUTUP.............................................................................................................................10

A. Kesimpulan...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan, salah
satunya adalah kurikulum atau perencanaan pendidikan. Kurikulum
merupakan hal pokok dalam pendidikan. Hal-hal yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan pendidikan dipandang sebagai kurikulum. Pemahaman
kurikulum memberikan batasan sendiri terhadap kurikulum.
Meskipun demikian, perbedaan pemahaman tersebut jelas bukan
merupakan masalah utama bagi pencapaian tujuan pendidikan, jika
kurikulum tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip yang mendasarinya.
Perwujudan prinsip, aspek dan konsep kurikulum tersebut terletak pada
pendidik. Dengan tujuan bahwa pendidik memiliki tanggung jawab untuk
mencapai tujuan kurikulum itu sendiri.
Dengan demikian, seorang pelaksana kurikulum harus mengetahui
dan melaksanakan prinsip-prinsip apa yang terkandung dalam kurikulum
tersebut. Namun hal ini sering diabaikan oleh para pelaksana kurikulum,
sehingga pencapaian tujuan pendidikan tidak ideal atau bahkan melenceng
dari tujuan. Hal ini mendasari penulis untuk menyusun sebuah makalah
yang berjudul prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Salah satunya
agar para pelaksana kurikulum dapat memahami dan menjalankan prinsip
tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas
adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum?
2. Apa Saja Macam-macam Pengembangan Kurikulum ?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut :
1. Dapat Mengetahui Pengertian Prinsip Pegembangan Kurikulum.
2. Dapat Mengetahui Macam–macam Prinsip Pengembangan Kurikulum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum


Secara gramatikal prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan
pendirian. Dari pengertian ini kata prinsip itu menunjukan pada suatu hal
yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat
mengendalikan dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya secara
konsisten ada atau terjadi dalam situasi dan kondisi tersebut. Prinsip
memiliki fungsi yang sangat penting sesuai dengan keberadaan suatu hal.
Dengan memahami prinsip dan memperhatikan prinsip, maka akan bisa
menjadikan suatu hal itu lebih efektif dan efisien. Prinsip tersebut juga
mencerminkan tentang hakikat yang dikandung oleh suatu hal, baik dari
segi proses maupun segi hasil dan juga memberikan pedoman terhadap
sesuatu untuk mencapai tujuan secara benar (Sarkadi, 2019 : 14).
Prinsip pengembangan kurikulum menunjuk pada pengertian
tentang berbagai hal yang harus dijadikan sebagai tolak ukur dalam
menentukan berbagai persoalan yang berkaitan dengan pengembangan
kurikulum, khususnya dalam tahap perencanaan kurikulum (curriculum
planning), yang pada dasarnya prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dari
hakikat kurikulum itu sendiri. Inti dari pengembangan kurikulum adalah
proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan
komponen kurikulum. Agar dalam proses pengembangan kurikulum itu
bisa berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam perbaikan program
pendidikannya para pengembang kurikulum harus memperhatikan prinsip–
prinsip pengembangan kurikulum dalam pekerjaan mereka. Dengan
mengacu pada prinsip–prinsip pengembangan kurikulum, para
pengembang kurikulum akan benar–benar ingin bekerja secara konsisten,
terkoordinasi, dan dengan hasil yang bertanggung jawab.

3
B. Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum menggunakan prinsip–prinsip yang
telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat banyak
prinsip yang mungkin digunakan dalam pengembangan kurikulum.
Prinsip pengembangan kurikulum terbagi menjadi dua bagian,
yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum digunakan hampir
dalam setiap pengembangan kurikulum di mana saja. Di samping itu,
prinsip umum ini merujuk pada prinsip yang harus diperhatikan dalam
keseluruhan kemajuan program pendidikan dari perpaduan bagian-bagian
yang membentuknya. Selanjutnya, mengenai prinsip khusus, prinsip
khusus berarti prinsip yang hanya berlaku di tempat dan keadaan tertentu.
Prinsip ini juga mengacu pada prinsip–prinsip yang digunakan dalam
peningkatan bagian program pendidikan secara mandiri (Baharun, 2017 :
107).
Adapun Prinsip–prinsip pengembangan kurikulum tersebut
diantaranya, yaitu:
1. Prinsip Umum
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan sebuah
kurikulum. Seperti juga yang disampaikan oleh Sudarman dalam
bukunya ( 2019 : 24) prinsip umum ini meliputi :
a. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi adalah keserasian pendidikan dengan
tuntutan masyarakat, di mana pendidikan tersebut bisa
dikatakan relevan jika hasil pendidikan dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan
evaluasi). Sedangkan secara eksternal komponen itu memiliki
relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
(relevansi epistemologi), tuntutan dan potensi siswa (relevansi
psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan

4
masyarakat (relevansi sosiologis), maksudnya adalah dalam
membuat kurikulum yang dikembangkan sekolah harus
memperhatikan kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa di
sekitarnya, dimana siswa nantinya akan hidup dan
bersosialisasi (lokal, regional, maupun global).
b. Prinsip Fleksibilitas
Pengembangan kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur
dan fleksibel. Hal ini dimaksudkan agar dalam
penyelenggaraan sebuah proses dan program pendidikan harus
memperhatikan kondisi perbedaan yang ada dalam diri setiap
peserta didik. Setiap siswa memiliki kemampuan dan potensi
yang berbeda–beda, serta wilayah sekolah yang berada di
tengah–tengah kehidupan masyarakat yang berbeda–beda.
Peran kurikulum di sini sangat penting untuk peningkatan
siswa, untuk itu prinsip fleksibel ini harus benar–benar
diperhatikan sebagai penunjang untuk peningkatan mutu
pendidikan .
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang bisa
diterapkan secara lentur dan telah disesuaikan dengan kualitas
dan kemampuan setiap siswa, selain itu juga disesuaikan
dengan unsur-unsur kehidupan masyarakat.
Kurikulum harus memberi ruang untuk memberikan
kesempatan kepada pendidik untuk membina program
pembelajaran. Untuk keadaan ini, pendidik mempunyai
kedudukan untuk membina program pendidikan yang
ditunjukkan oleh minat, kebutuhan siswa dan kebutuhan
bidangnya (Hariyani, 2018 : 128).
c. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas bermaksud bahwa dalam pengembangan
kurikulum penting untuk memerhatikan aspek kesinambungan
antar kelas atau jenjang pendidikan. Hal ini agar proses

5
pendidikan siswa dapat berjalan terus menerus antara jenjang
yang lebih rendah dengan jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan
pada kelas atau jenjang yang lebih rendah harus menjadi dasar
untuk melanjutkan ke kelas atau jenjang yang lebih tinggi.
Dengan demikian akan menghindari ketidakmampuan yang
mendasari siswa untuk melanjutkan pendidikan ke kelas atau
jenjang yang lebih tinggi. Hal ini juga dapat menghindari siswa
dari adanya pengulanganpengulangan program pembelajaran
yang tidak dibutuhkan yang dapat menjadi pemborosan waktu,
energi, dan aset. Oleh karenanya diperlukan kerja sama antar
pengembang kurikulum dari berbagai kelas atau jenjang
pendidikan.
d. Prinsip Efisiensi
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan prinsip
efisiensi, artinya dapat dan mudah untuk diterapkan di
lapangan. Kurikulum harus bisa diterapkan dalam praktik
pendidikan sesuai situasi dan kondisi tertentu. Oleh karenanya
para pengembang kurikulum harus mengetahui terlebih dahulu
kondisi dan situasi tempat di mana kurikulum itu akan
diterapkan. Meskipun secara rinci situasi dan kondisinya tidak
diketahui, namun paling tidak gambaran umumnya harus dapat
diketahui secara pasti. Pemahaman akan situasi dan kondisi ini
memungkinkan untuk hasil dari pengembangan kurikulum ini
dapat diterapkan (Alif, 2021 : 30).
Prinsip efisiensi juga mengandung makna tidak mahal atau
praktis, artinya pengembangan kurikulum harus dilakukan
secara efisiensi, tidak boros, dan sesuai dengan tingkat
kemampuan di berbagai daerah dan sekolah penyelenggara
pendidikan yang sifatnya relatif. Prinsip efisisensi ini saling
berkaitan dengan prinsip pengembangan kurikulum lainnya.
e. Prinsip efektivitas

6
Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu
mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan
efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program
pembelajaran dicapai atau dilaksanakan. Dalam prinsip ini ada
dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu efektivitas mengajar
guru, dan efektivitas belajar siswa. Dalam aspek mengajar
guru, jika masih kurang efektif dalam mengajar, bahan ajar
atau program, maka itu mejadi bahan dalam mengembangkan
kurikulum di masa depan, yaitu dengan mengadakan pelatihan,
workshop, dan lain–lain. Sedangkan pada aspek efektivitas
belajar siswa, perlu dikembangkan kurikulum yang terkait
dengan metodologi pembelajaran sehingga apa yang sudah
direncanakan dapat tercapai dengan metode yang relevan
dengan materi atau materi pembelajaran.

2. Prinsip Khusus
Sedangkan prinsip khusus, sebagaimana dikutip oleh Arif Rahman
Prasetyo dan Tasman Hamami (2020 : 53) mencakup lima hal, yakni :
prinsip penentuan tujuan pendidikan, prinsip pemilihan isi pendidikan
atau kurikulum, prinsip pemilihan proses belajar mengajar, prinsip
pemilihan media dan alat pengajaran, dan prinsip berkenaan dengan
penilaian. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut :
a. Prinsip penentuan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum
dan khusus, dalam perumusan tujuan pendidikan, didasarkan
pada sumber–sumber, seperti: ketentuan dan kebijakan
pemerintah, survei mengenai persepsi masyarakat tentang
kebutuhan mereka, survei tentang pandangan para ahli dalam
bidang–bidang tertentu, survei tentang kualitas sumber daya
manusia, serta pengalaman negara lain dalam menghadapi
masalah yang sama.

7
b. Prinsip pemilihan isi pendidikan atau kurikulum
Dalam menentukan isi kurikulum, beberapa pertimbangan
yang dapat dijadikan dasar acuan ialah: diperlukan penjabaran
tujuan pendidikan ke dalam perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta unit–unit
kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
sistematis, maksudnya ketiga ranah belajar tersebut diberikan
secara simultan dalam urutan situasi belajar.
c. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar
Dalam proses belajar mengajar, hendaknya memperhatikan
hal–hal berikut ini: kecocokan metode atau teknik belajar
mengajar untuk mengajarkan bahan pelajaran, variasi metode
atau teknik dalam proses belajar mengajar terhadap perbedaan
individu siswa, serta keefektifan metode atau teknik dalam
mengaktifkan siswa dan mendorong berkembangnya
kemampuan baru.
d. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran
Dalam proses pemilihan media dan alat pengajaran,
hendaknya memperhatikan hal–hal berikut ini: kegiatan
perencanaan dan inventaris terhadap alat atau media apa saja
yang tersedia, serta pengorganisasian alat dalam bahan
pembelajaran, baik dalam bentuk modul atau buku paket.
e. Prinsip berkenaan dengan penilaian
Penilaian merupakan proses akhir dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam proses penilaian belajar, setidaknya
mencakup tiga hal dasar yang harus diperhatikan, yakni:
pertama, merencanakan alat penilaian. Hal yang harus
diperhatikan dalam fase ini ialah penentuan karakteristik kelas
dan usia, bentuk tes atau ujian, dan banyaknya butir tes yang
disusun. Kedua, menyusun alat penilaian. Langkah–langkahnya

8
adalah dengan merumuskan tujuan pendidikan pada ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik, mendeskripsikan dalam
bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati, menghubungkan
dengan bahan pelajaran, serta menuliskan butir–butir tes.
Ketiga, mengelola hasil penilaian. Prinsip yang perlu
diperhatikan ialah norma penilaian yang digunakan dalam
pengelolaan hasil tes serta penggunaan skor standar.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Prinsip pengembangan kurikulum adalah suatu dasar yang


mengatur sebuah proses pembelajaran yang dapat
memberikan kondisi belajar yang lebih efektif dan efisien.
2. Prinsip-prinsip di dalam pengembangan kurikulum terbagi
menjadi dua kelompok yaitu prinsip umum dan prinsip
khusus. Jika proses pengembangan kurikulum ingin efektif
dan efisien, maka pengembang kurikulum harus
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
tersebut. Agar kurikulum yang dikembangkan sesuai
dengan apa yang diharapkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alif, M. A. F. Y. dan Z. N. (2021). Manajemen Kurikulum. Global Aksara Pers.

Baharun, H. (2017). Pengembangan Kurikulum : Teori Dan Praktik (Ke-1).


Pustaka Nurja.

Hamami, A. R. P. & T. (2020). Prinsip - prinsip dalam Pengembangan


Kurikulum. PALAPA ; Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 8(1),
1–55.

Hariyani, Y. (2018). Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Dalam Upaya


Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Edureligia : Pendidikan Agama Islam,
2(2), 1–130.

Sarkadi. (2019). Tahapan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013


(Ke-1). CV. Jakad Media Publishing.

Sudarman. (2019). Pengembangan Kurikulum : Kajian Teori dan Praktik (L.


Subagio (ed.); Ke-1). Mulawarman University PRESS.

11

Anda mungkin juga menyukai