Anda di halaman 1dari 10

1

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Makalah Ini Dikerjakan Untuk


Memenuhi Salah Satu Tugas
Pada Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum Fakultas
Tarbiyah Prodi Pendidikan
Agama Islam
Semester 5

Disusun Oleh:
Kelompok 6

SITI NURUL ANNISA IREN TAMARA


02181145

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


2020

1
i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah swt, karna berkat,
rahmat dan nikmat serta hidayah-Nya sehingga terselesaikannya makalah ini yang
berjudul “Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum”, Salawat dan Salam tak lupa
teriring untuk sang pencerah zaman Nabiullah Muhammad saw. beserta keluarga,
sahabat dan para umatnya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kami membutuhkan saran dan kritikan dari pembaca yang dapat
meningkatkan kualitas penulisan makalah kami.

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 1
C. Tujuan …………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum…………………….…………… 3
B. Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum………………………………. 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 6
B. Saran……………………………………………………………………. 6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 7

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perkembangan kurikulum ?
2. Apa saja prinsip dasar perkembangan kurikulum ?
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pengembangan kurikulum.
2. Mengetahui apa saja prinsip dasar pengmbangan kurikulum.

1
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum oleh Oemar Hamalik, didefinisikan sebagai


perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk
membawa siswa ke arah perubahan- perubahan yang diinginkan dan menilai
sampai di mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. 1
Sedangkan Dakir menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum ialah proses
mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan
karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari
luar atau dari dalam sendiri, dengan harapan agar peserta didik dapat
menghadapi masa depannya dengan baik.2

Istilah pengembangan kurikulum sebagaimana disebut di atas mencakup


dimensi yang luas. Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang
komprehensif, yang meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Perencanaan kurikulum yaitu langkah terdepan dalam membangun kurikulum
ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk
menghasilkan rencana yang akan dipakai oleh guru dan siswa. Penerapan
kurikulum atau yang biasa disebut implementasi kurikulum berupaya
memindahkan perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Evaluasi kurikulum adalah tahap akhir pengembangan kurikulum untuk
melihat sejauh mana hasil pembelajaran, tingkat pencapaian program yang
direncanakan, dan hasil dari kurikulum tersebut. Pengembangan kurikulum
bukan hanya melibatkan orang-orang yang berhubungan langsung dengan
dunia pendidikan, tetapi juga melibatkan banyak individu, seperti politisi,
wirausahawan, orang tua siswa, dan elemen masyarakat lainnya yang merasa
tertarik dengan pendidikan. Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam
kegiatan pengembangan kurikulum pada intinya adalah aturan atau undang-
undang yang akan menginspirasi kurikulum.3

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan


kurikulum adalah proses memaksimalkan pelaksanaan kurikulum dalam

1
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 97
2
Dakir, Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.
91
3
Arif Rahman Prasetyo dan Tasman Hamami, Prinsip-Prinsip Dalam Pengembangan
Kurikulum, Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan Volume 8, Nomor 1, Mei 2020, h. 47

2
3

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebagaimana dalam kurikulum


yang ditetapkan pemerintah setelah dilaksanakan dalam waktu tertentu.
Biasanya pengembangan kurikulum ini adalah proses pembaruan kurikulum
setelah dilakukan evaluasi kurikulum setelah dilaksanakan, bisa saja dilakukan
atas kebijakan pemerintah dan juga dapat dilakukan oleh pihak sekolah
bersama dengan guru dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan kurikulum
pendidikan di sekolah dan luar sekolah terhadap perkembangan anak didik.

Sedangkan pengertian dari pengembanga kurikulum PAI, Menurut


Muhaimin, pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam dapat diartikan
dalam tiga perspektif, kegiatan yang menghasilkan kurikulum pendidikan
agama Islam, proses yang mengaitkan satu komponen dengan komponen yang
lainnya untuk menghasilkan kurikulum pendidikan agama Islam yang lebih
baik, dan/atau kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian, dan
penyempurnaan kurikulum pendidikan agama Islam.4

B. Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum

Beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pengembangan


kurikulum sehingga kurikulum dapat diterima secara baik dan relevan dengan
peserta didik, sekolah, orang tua serta masyarakat luas. Prinsip-prinsip dasar
tersebut adalah sebagai berikut.5

1. Prinsip relevansi
Relevansi berarti sesuai atau serasi, jadi kurikulum harus sesuai
dan serasi dengan tiga aspek yaitu; sesuai dengan lingkungan hidup
peserta didik. Sesuai dengan perkembangan kehidupan sekarang
maupun masa depan. Dan sesuai dengan tuntutan dunia pekerjaan.

 Aspek pertama: kurikulum akan menjadi ideal apabila telah


sesuai dengan lingkungan hidup peserta didik atau program
pembelajaran tersebut dapat menyesuaikan perkembangan
lingkungan hidup sehingga dapat diterima dengan mudah oleh
peserta didik.

 Aspek kedua: kurikulum akan berkembang dan menjadi


kurikulum yang baik apabila sudah serasi dengan
4
Muhammad Irsad, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Madrasah,
Iqra’, Vol. 2, No. 1, November 2016, h. 248
5
Nurul Zainab, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Perspektif Islam, FENOMENA, Vol. 16 No. 2 Oktober 2017, h. 364

3
4

perkembangan masa kini dan masa depan. Jika bahan atau


program pembelajaran tidak memiliki relevansi dengan
perkembangan masa kini, maka akan terjadi kejenuhan baik
bagi peserta didik, maupun bagi guru/sekolah sebagai
pelaksana. Aspek ini bisa disebut dengan aspek modernisasi,
yaitu memberikan pengaruh kepada kurikulum agar selalu
berkembang sesuai tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga kurikulum akan selalu up to date dan tidak
ketinggalan zaman.
Jika berpegang pada aspek modernisasi, maka di dalam
pandangan Islam hal tersebut relevan dengan ayat suci al-
Qur’an diantaranya surat al-Hasyr ayat 18:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”

Ayat di atas berimplikasi kepada para pengembang kurikulum


agar selalu merencanakan serta mengembangkan kurikulum
untuk hari esok, agar selalu relevan dengan kebutuhan peserta
didik dan tidak menjadikan kurikulum bias dan tak bernilai.

 Aspek ketiga: kurikulum harus mampu memberikan program


atau bahan pembelajaran sesuai dengan tuntutan atau keinginan
dunia pekerjaan, jika tidak maka lulusan dari sebuah lembaga
pendidikan akan menjadi pengangguran yang tak memiliki
keahlian sesuai dengan tuntutan dunia pekerjaan.

2. Prinsip efektivitas

4
5

Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu


mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan
efektivitas disini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran
tercapai atau terlaksana. Di dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu
diperhatikan yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar
peserta didik
 Pada aspek mengajar guru, jika masih kurang efektif dalam
mengajarkan bahan atau program pembelajaran, maka hal itu
menjadi bahan di dalam mengembangkan kurikulum ke depan
yaitu dengan mengadakan pelatihan, workshop dan lain-lain
.
 Sedangkan pada aspek efektivitas belajar peserta didik, maka
perlu dikembangkan kurikulum yang berkaitan dengan
metodologi pembelajaran sehingga apa yang telah
direncanakan dapat tercapai dengan metode yang relevan
dengan bahan atau materi pembelajaran.

3. Prinsip efisiensi
Efesiensi merupakan salah satu prinsip yang perlu diperhatikan
dalam mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah
direncanakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Jika sebuah
program pembelajaran dapat dilaksanakan satu bulan satu kali
pertemuan dan memenuhi segala tujuan yang telah ditetapkan maka
hal itu tidak menjadi kendala. Jadi peserta didik dapat melaksanakan
program pembelajaran lainnya.

4. Prinsip kontinuitas (berkesinambungan) dan fleksibilitas


Makna kontinuitas disini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai
keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan.
Sehingga tidak terjadi pengulangan atau disharmonisasi bahan
pembelajaran yang berakibat jenuh atau membosankan baik yang
mengajarkan (guru) maupun yang belajar (peserta didik). Selain
berhubungan dengan tingkat pendidikan, kurikulum juga diharuskan
berhubungan dengan berbagai studi, agar antara satu studi dapat
melengkapi studi lainnya.

Sedangkan fleksibilitas adalah kurikulum yang dikembangkan


tidak kaku dan memberikan kebebasan kepada guru maupun peserta
didik dalam memilih program atau bahan pembelajaran, sehingga tidak
ada unsur paksaan dalam menempuh program pembelajaran.

5
6

Pengembangan kurikulum secara umum harus memperhatikan beberapa


prinsip sebagaimana yang tertera di atas, maka ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam.

Al Syaibani memberikan pandangan terhadap prinsip-prinsip yang perlu


diperhatikan di dalam pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam.
Prinsip-prinsip tersebut adalah: 1) Pertautan dengan ajaran serta nilainilai
agama, artinya semua komponen kurikulum harus terisi dan tak terlepas dari
jiwa/nilai ajaran agama Islam, 2) Prinsip universal pada tujuan dan isi
kurikulum. Maksudnya kurikulum dikembangkan harus memperhatikan dan
mencakupi semua tujuan pendidikan agama Islam yang meliputi pembinaan
akidah, akal dan jasmani, 3) Prinsip keseimbangan antara tujuan dan isi
kurikulum, 4) Pertautan antara bakat, minat, kemampuan serta kebutuhan
peserta didik, 5) Prinsip pemeliharaan perbedaan individual antara peserta
didik, 6) Prinsip perkembangan dan perubahan, dan 7) Prinsip relevansi antar
matapelajaran, pengalaman serta aktivitas di dalam kurikulum.6

Tujuh prinsip di atas, menurut Mujamil Qomar prinsip perubahan dan


perkembangan perlu perhatian lebih di dalam pengembangan kurikulum
dikarenakan prinsip ini bernilai positif-konstruktif sehingga dapat
menghasilkan lulusan yang siap pakai serta memiliki kemampuan secara
potensial dan maksimal.

Menurut Hamid Hasan Bilgrami dan Syed ‘Ali Asyraf inti dari
pengembangan kurikulum perspektif Islam adalah prinsip tauhid. Karena
kurikulum pendidikan Islam merupakan kurikulum yang bersifat integratif,
tidak hanya membicarakan keakhiratan tapi juga aspek keduniaan. Oleh
karena itu dimensi-dimensi spiritual-materiil, rohani-jasmani dibicarakan
secara bersama-sama tanpa terkecuali sehingga melahirkan pengetahuan yang
komprehensif.7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Nurul Zainab, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Perspektif Islam, FENOMENA, h. 369
7
Nurul Zainab, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Perspektif Islam, FENOMENA, h. 368

6
7

1. Pengembangan kurikulum adalah proses memaksimalkan pelaksanaan


kurikulum dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan
sebagaimana dalam kurikulum yang ditetapkan pemerintah setelah
dilaksanakan dalam waktu tertentu. Biasanya pengembangan
kurikulum ini adalah proses pembaruan kurikulum setelah dilakukan
evaluasi kurikulum setelah dilaksanakan, bisa saja dilakukan atas
kebijakan pemerintah dan juga dapat dilakukan oleh pihak sekolah
bersama dengan guru dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan
kurikulum pendidikan di sekolah dan luar sekolah terhadap
perkembangan anak didik. Sedangkan pengertian dari pengembanga
kurikulum PAI, Menurut Muhaimin, pengembangan kurikulum
pendidikan agama Islam dapat diartikan dalam tiga perspektif, kegiatan
yang menghasilkan kurikulum pendidikan agama Islam, proses yang
mengaitkan satu komponen dengan komponen yang lainnya untuk
menghasilkan kurikulum pendidikan agama Islam yang lebih baik,
dan/atau kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian, dan
penyempurnaan kurikulum pendidikan agama Islam
2. Prinsip dasar pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Prinsip relevansi
2. Prinsip efektivitas
3. Prinsip efisiensi
4. Prinsip kontinuitas (berkesinambungan) dan fleksibilitas
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai