Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Nurul Annisa Iren Tamara

Nim : 02181145

Klp 1 (agama dan manusia)


Pertama yaitu pengertian agama, agama dapat melahirkan bermacam-macam definisi atau arti
oleh karena itu, supaya kita dapat mempunyai pengertian yang luas, perlu disajikan beberapa
pengertian dari bermacam-macam agama yang ada.
Secara sederhana, pengertian agama dapat dilihat dari sudut kebahasaan (etimologis) dan
sudut istilah (Terminologis). Mengertikan agama dari sudut kebahasaan atau etimologis akan
terasa mudah daripada mengartikan agama dari sudut istilah. Hal tersebut karena pengertian
agama dari sudut istilah ini sudah mengandung muatan subjektivitas dari orang yang
mengertikannya. 
Selanjutnya Agama Dan Perkembangannya
Nah Dalam perjalanan sejarahnya , ada agama yang bersifat primitif dan ada pula yang dianut
oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama- agama yang terdapat
dalam masyarakat primitif ialah dinamisme, animisme, dan politisme.
Agama dinamisme mengandung kepercayaan pada kekuatan ghaib dan berpengaruh kepada
kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan ghaib itu ada yang bersifat baik dan ada yang
bersifat jahat. Benda yang menggunakan kekuatan ghaib baik akan disenangi, dipakai, dan
dimakan agar orang yang memakai dan memakanya akan senantiasa terpelihara atau
dilindunginya oleh kekuatan ghaib yang tedapat didalamnya. Sebaliknya, benda yang
menggunakan kekuatan ghaib yang jahat ditakuti manusia sehinnga harus dijauhi.
Selanjutnya Latar Belakang Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Ada perbedaan yang jelas antara manusia dan binatang. Manusia diberi akal oleh tuhan,
sedangkan binatang tidak. Dengan akal pikiranitulah, manusia melahirkan tingkah laku
perbuatan sehari-hari dalam rangka menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Akan tetapi
akal manusia bersifat nisbi dan sangat terbatas.Oleh karena itu jelasalah bahwa manusia
membutuhkan bimbingan dan petunjuk yang benar dan bernilai mutlak untuk meraih
kebahagiaan hidup jasamani dan rohani,dunia dan akhirat.
Ada tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia twrhadap agama seperti yang
diungkapkan oleh Abuddin Nata, Ketiga Alasan tersebut ialah :
1. Fitrah Manusia
Latar belakang perlunya manusia pada agama adalah karena dalam diri manusia terdapat
potensi untuk beragama. Kenyataanya bahwa masnuia memiliki fitrah keagamaan tersebut,
untuk pertama kali ditegaskan dalam ajaran islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan
fitrah manusia. 
2. Kelemahan Dan Kekurangan Manusia
Faktor lain yang melatar belakangi mausia memerluka agama adalah kesempurnaan dan
kekurangan manusia. Hal ini antara lain diungkapkan oleh kata an-nafs. Menurut quraish
shihab bahwa dalam pandangan al-quran , anfs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna
yang berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan
karena itu, sisi dalam manusia inilah yang oleh Al-quran dianjurkan untuk diberi perhatian
lebih besar
3. Tantangan Manusia
Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah kehidupan manusia yang
senatiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Adapun
tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang
secara sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari tuhan. Mereka dengan rela
mengeluarkan biaya,tenaga, dan pikiran yang dimanefestaskan dalam berbagai bentuk
kebudayaan yang di dalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan. 

Klp 2 (Sejarah agama Hindu)


Agama Hindu adalah suatu agama yang bersumber dan berkembang di bumi India. Kata
Hindu berasal dari nama sungai Indus yang melewati daerah barat bumi India. Orang-orang
pertama menyebutnya sungai Hindhu dan berubah menjadi Hindu.  Agama Hindu pertama
kali berkembang di lembah sungai Sindhu sekitar 6.000 tahun sebelum Masehi sebagai
agama tertua, agama Hindu kemudian berkembang ke berbagai wilayah dunia
Agama Hindu ini tidak hanya terdapat di India, tetapi juga telah masuk di Indonesia, terutama
di Jawa yang sangat erat pengaruhnya, masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada
awal tahun Masehi. Hal ini diketahui dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda
purbakala pada abad ke 4 Masehi dengan ditemukannya tujuh buah Yupa peninggalan
kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. 
Masuknya agama Hindu ke Indonesia, menimbulkan pembaharuan yang besar, misalnya
berakhirnya zaman prasejarah Indonesia, perubahan dari religi kuno kedalam kehidupan
beragama yang memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan kitab suci Veda dan juga munculnya
kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah.
Selanjutnya agama Hindu berkembang pula di Jawa Tengah yang dibuktikan dengan adanya
prasasti Tukmas di lereng Gunung Merbabu. Disamping itu, agama Hindu juga berkembang
di Jawa Timur yang dibuktikan dengan prasasti Dinoyo disebelah barat laut Malang
bertuliskan huruf Kawi berbahasa Sansekerta.
Kemudian, agama Hindu berkembang pula di Bali, kedatangan Hindu di Bali diperkirakan
abad ke-8 dibuktikan dengan adanya prasasti prasasti dan arcaini bertipe sama dengan Arca
Siva di Dieng Jawa Timur yang berasal dari abad ke – 8 Empu Kulturan sebagai pembaharu
agama Hindu di Bali Empu Kulturan datang ke Bali pada abad ke – 2, yakni pada masa
pemerintahan Udayana. Pengaruh Empu Kulturan di Bali cukup besar.

Klp 3 (pokok-pokok ajaran agama hindu)


Pokok – pokok Ajaran Agama Hindu yang digunakan sebagai kerangka Agama Hindu yang
dasar untuk di hayati dan diamalkan yaitu :
a. Tatwa
Tattwa mengandung pengertian yang lebih luas dari filsafat, karena  pandangan tentang
kebenaran tetapi lebih dititik beratkan kepada keyakinan tetang kebenaran. Sebagai bagian
dari kerangka agama Hindu, Tattwa  diyakini dan dijadikan  dasar keimanan  yang sebut
dengan “ Panca Sradha “
b. Sila Sasana
Untuk mengamalkan Tattwa dengan benar maka  harus berpedoman pada sila sasana yang
merupakan bagian tak terpisahkan  dari kerangka agama Hindu . 
c. Yadnya
Yadnya Artinya Upacara keagamaan atau juga berarti pemberian atau pengorbanan untuk
siapapun yang benar-benar didasari dengan tulus ikhlas , Yadnya sesungguhnya sebagai
bentuk kongkrit pelaksanaan ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari, Menurut
jenisnya  ada lima jenis yadnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu dalam rangka mencapai
kesempurnaan hidup yang disebut “ Panca Yadnya”

Klp 4 ( sejarah agama budha )


Agama Buddha lahir akibat kondisi sosial dan politik India yang pada saat itu sangat
memperihatinkan, dimana di India pada saat itu banyak rakyat yang menderita sedangkan
kehidupan raja di Istana sangat mewah. Dan Ketidak puasan terhadap doktrin brahmana
Ketika agama hindu berkembang dengan pesat, ketamakan kaum brahmana makin
menjadi,Karena hanya mereka yang mampu membaca serta menyelenggarakan berbagai
upacara keagamaan mereka mulai mulai mengkomersilkan profesinya secara berlebihan.
Upah yang diminta tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan sehingga masyarakat mulai
jenuh dengan tingkah laku mereka. Jalan upacara korban pun sangat rumit, sehingga
reformasi sebagai satu-satunya jalan menuju sorga. Sebagai reaksi langsung bermunculan
berbagai aliran yang menentang agama Hindu di masyarakat.
Selanjutnya Masuknya Agama Buddha Di Indonesia
Nah Mengetahui kapan tepatnya agama Buddha masuk ke Indonesia merupakan hal yang
sangat sulit. Hal ini karena tidak adanya data tertulis yang menyatakan hal tersebut. Bahkan
para sejarawan Indonesia dan luar negeri sampai sekarang tidak pernah sepakat tentang kapan
tepatnya agama Buddha masuk ke Indonesia.
Sejauh ini, fakta sejarah yang paling tua tentang pengaruh agama yang berasal dari India
adalah terdapat pada prasasti yang ditemukan di Kutai dan Jawa Barat. Di Kutai-Kalimantan
ditemukan tujuh prasasti dan diperkirakan berasal dari sekitar tahun 400 Masehi dan dibuat
atas perintah Raja Mulawarman, anak Aswawarman, cucu Ku-dungga. Prasasti-prasasti
tersebut menceritakan mengenai sebuah tempat pemujaan yang bernama Wapakeswara yang
diduga sebagai Siva ataupun dewa local setempat. 
Sedangkan prasasti yang ditemukan di Bogor-Jawa Barat ditulis kira- kira tahun 450 atas
perintah Purnawarman, raja Taruma, yang digambarkan sebagai panglima besar. Pada
prasasti tersebut terdapat lukisan dua telapak kaki gajah. Prasasti-prasasti tersebut ditulis
dalam huruf Pallawa dengan bahasa Sanskerta
Selanjutnya ada pun yang membawa ajaran budha di indonesia, yaitu 
1. Para pedagang
Hubungan India dengan Indonesia yang terjalin sejak awal abad masehi menyebabkan
masuknya pengaruh India ke Indonesia bidang agama. Orang-orang India yang paling besar
peranannya terhadap masuknya pengaruh Buddha ke Indonesia ialah para pedagang. Mereka
inilah kelompok masyarakat yang paling luwes bergaul dengan masyarakat lain di Indonesia
sehingga lewat mereka ini pula agama Buddha masuk dan berkembang di Indonesia.
2. Dharmaduta
Selain lewat perdagangan, agama Buddha masuk ke Indonesia
melalui petugas khusus yaitu Dharmaduta. Mereka ini lebih paham tentang ajaran mereka dan
memiliki keahlian tersendiri bagaimana dia harus menyebarkan agama ditengah-tengah
masyarakat.

Klp 5 ( pokok ajaran agama budha )


Pertama yaitu Konsep Ketuhanan Agama Budha
Tuhan dalam agama Buddha bukanlah Siddharta Gautama. Buddhisme juga menolak adanya
sosok mahakuasa sebagai pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta diatur oleh lima
hukum kosmis (Niyama Dhamma), yakni Utu Niyama, Bija Niyama, Kamma Niyama, Citta
Niyama, dan Dhamma Niyama. Hal ini dipandang oleh banyak orang sebagai perbedaan
utama antara Buddhisme dan agama-agama lain.Ketuhanan yang maha esa dalam bahasa
Pali adalah Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang yang artinya "suatu yang tidak
dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak diciptakan dan yang mutlak".Dalam hal ini, Ketuhanan
Yang Maha Esa dalam Agama Buddha adalah suatu yang "tanpa Aku" (anatta), yang tidak
dapat dipersonifikasikan (tidak memiliki kepribadian) dan tidak dapat diuraikan seperti apa
pun. Tetapi dengan adanya "yang mutlak", yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia
yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara)
dengan cara bermeditasi.
Ajaran agama Buddha bersumber pada kitab Tripitaka yang merupakan kumpulan khotbah,
keterangan, perumpamaan, dan percakapan yang pernah dilakukan sang Buddha dengan para
siswa dan pengikutnya. Dengan demikian, isi kitab tersebut semuanya tidak hanya berasal
dari kata-kata sang Buddha sendiri melainkan juga kata-kata dan komentar-komentar dari
para siswanya.Oleh para siswanya sumber ajaran tersebut dipilah menjadi tiga kelompok
besar yang dikenal dengan ‘pitaka’ (keranjang), yaitu Sutra Pitaka atau Sutta Pitaka, Winaya
Pitaka, dan Abbidharma Pitaka atau Abbidhamma Pitaka.

Klp 6 (sejarah agama yahudi)


Agama Yahudi, sebagai agama Samawi, merupakan salah satu agama yang terbesar di dunia.
Agama ini berpusat di daerah Israel ( Palestine )
Yahudi dikenal sepanjang sejarah dengan lebih satu nama. Disebabkan banyaknya nama
tersebut, maka sering terjadi kekeliruan tanpa membedakan di antara nama-nama tersebut
dalam tulisan berbahasa Arab pada umumnya.
Agama Yahudi adalah agama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Musa, yang diajarkan
kepada bani Israel dengan Taurat saebagai kitab sucinya yang esensinya terletak pada
perintah sepuluh Tuhan. Nabi Musa dilahirkan di Mesir pada tahun 1593 sebelum Masehi.
Ayah ibunya berasal dari suku Lewi, salah satu suku yang dinasabkan kepada salah seorang
putra Ya’qub dengan istrinya Liah.
Beliau semenjak masa kanak-kanak hingga dewasa dan diangkat Tuhan menjadi Nabi, Nabi
Musa juga menyaksikan secara langsung bagaimana nasib kaum Israel hidup di Mesir.
Bekerja sebagai budak yang tertindas. Melihat penderitaan bangsa ini, Musa berjuang,
membawa mereka keluar dari kegelapan hidup dalam penindasan, berpindah kenegeri yang
telah dijanjikan untuk mereka. Tugas menyelamatkan bangsa ini , dilaksanakan oleh musa
dengan baik, karena itulah tugas yang diberikan oleh Tuhan dalam firman-firmanya yang
diterima Musa, setelah Dia mengetahui keadaan kaum ini.
Sewaktu Musa sedang menggembalakan domba-domba Jetro, mertuanya, jauh di padang
Tijah dan sampai ke bukit Horeb. Musa melihat nyala api di tengah-tengah belukar berduri.
Dilihatnya belukar itu bernyala, tapi tidak terbakar. Peristiwa tersebut munculnya semak duri
berapi ini terjadi di gunung Horeb, pada waktu Allah pertama kali berbicara dengan Nabi
Musa dan menugasinya untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dan pergi ke tanah
Kana’an.
Setelah Musa keluar dari Mesir dengan umatnya, agama Yahudi memperoleh inti ajarannya
yaitu “Sepuluh Firman Tuhan” yang diterima Musa dari Tuhan, tatkala beliau bermunajat di
gunung Tursina atau Sina. Disini juga ditetapkan berbagai upacara agama , seperti korban,
puasa dan sembahyang. Musa menerima Taurat dan menuliskannya dan mengajarkannya
kepada umatnya. Menurut Finkeltein, segala firman yang diteriama Musa dari Tuhan,
langsung ditulis di atas sobekan-sobekan kulit hewan atau batu.

Anda mungkin juga menyukai