Pertama yaitu pengertian agama, agama dapat melahirkan bermacam-macam definisi atau arti oleh karena itu, supaya kita dapat mempunyai pengertian yang luas, perlu disajikan beberapa pengertian dari bermacam-macam agama yang ada. Secara sederhana, pengertian agama dapat dilihat dari sudut kebahasaan (etimologis) dan sudut istilah (Terminologis). Mengertikan agama dari sudut kebahasaan atau etimologis akan terasa mudah daripada mengartikan agama dari sudut istilah. Hal tersebut karena pengertian agama dari sudut istilah ini sudah mengandung muatan subjektivitas dari orang yang mengertikannya. Selanjutnya Agama Dan Perkembangannya Nah Dalam perjalanan sejarahnya , ada agama yang bersifat primitif dan ada pula yang dianut oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama- agama yang terdapat dalam masyarakat primitif ialah dinamisme, animisme, dan politisme. Agama dinamisme mengandung kepercayaan pada kekuatan ghaib dan berpengaruh kepada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan ghaib itu ada yang bersifat baik dan ada yang bersifat jahat. Benda yang menggunakan kekuatan ghaib baik akan disenangi, dipakai, dan dimakan agar orang yang memakai dan memakanya akan senantiasa terpelihara atau dilindunginya oleh kekuatan ghaib yang tedapat didalamnya. Sebaliknya, benda yang menggunakan kekuatan ghaib yang jahat ditakuti manusia sehinnga harus dijauhi. Selanjutnya Latar Belakang Kebutuhan Manusia Terhadap Agama Ada perbedaan yang jelas antara manusia dan binatang. Manusia diberi akal oleh tuhan, sedangkan binatang tidak. Dengan akal pikiranitulah, manusia melahirkan tingkah laku perbuatan sehari-hari dalam rangka menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Akan tetapi akal manusia bersifat nisbi dan sangat terbatas.Oleh karena itu jelasalah bahwa manusia membutuhkan bimbingan dan petunjuk yang benar dan bernilai mutlak untuk meraih kebahagiaan hidup jasamani dan rohani,dunia dan akhirat. Ada tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia twrhadap agama seperti yang diungkapkan oleh Abuddin Nata, Ketiga Alasan tersebut ialah : 1. Fitrah Manusia Latar belakang perlunya manusia pada agama adalah karena dalam diri manusia terdapat potensi untuk beragama. Kenyataanya bahwa masnuia memiliki fitrah keagamaan tersebut, untuk pertama kali ditegaskan dalam ajaran islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia. 2. Kelemahan Dan Kekurangan Manusia Faktor lain yang melatar belakangi mausia memerluka agama adalah kesempurnaan dan kekurangan manusia. Hal ini antara lain diungkapkan oleh kata an-nafs. Menurut quraish shihab bahwa dalam pandangan al-quran , anfs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu, sisi dalam manusia inilah yang oleh Al-quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar 3. Tantangan Manusia Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah kehidupan manusia yang senatiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Adapun tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari tuhan. Mereka dengan rela mengeluarkan biaya,tenaga, dan pikiran yang dimanefestaskan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang di dalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan.
Klp 2 (Sejarah agama Hindu)
Agama Hindu adalah suatu agama yang bersumber dan berkembang di bumi India. Kata Hindu berasal dari nama sungai Indus yang melewati daerah barat bumi India. Orang-orang pertama menyebutnya sungai Hindhu dan berubah menjadi Hindu. Agama Hindu pertama kali berkembang di lembah sungai Sindhu sekitar 6.000 tahun sebelum Masehi sebagai agama tertua, agama Hindu kemudian berkembang ke berbagai wilayah dunia Agama Hindu ini tidak hanya terdapat di India, tetapi juga telah masuk di Indonesia, terutama di Jawa yang sangat erat pengaruhnya, masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada awal tahun Masehi. Hal ini diketahui dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda purbakala pada abad ke 4 Masehi dengan ditemukannya tujuh buah Yupa peninggalan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Masuknya agama Hindu ke Indonesia, menimbulkan pembaharuan yang besar, misalnya berakhirnya zaman prasejarah Indonesia, perubahan dari religi kuno kedalam kehidupan beragama yang memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan kitab suci Veda dan juga munculnya kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah. Selanjutnya agama Hindu berkembang pula di Jawa Tengah yang dibuktikan dengan adanya prasasti Tukmas di lereng Gunung Merbabu. Disamping itu, agama Hindu juga berkembang di Jawa Timur yang dibuktikan dengan prasasti Dinoyo disebelah barat laut Malang bertuliskan huruf Kawi berbahasa Sansekerta. Kemudian, agama Hindu berkembang pula di Bali, kedatangan Hindu di Bali diperkirakan abad ke-8 dibuktikan dengan adanya prasasti prasasti dan arcaini bertipe sama dengan Arca Siva di Dieng Jawa Timur yang berasal dari abad ke – 8 Empu Kulturan sebagai pembaharu agama Hindu di Bali Empu Kulturan datang ke Bali pada abad ke – 2, yakni pada masa pemerintahan Udayana. Pengaruh Empu Kulturan di Bali cukup besar.
Klp 3 (pokok-pokok ajaran agama hindu)
Pokok – pokok Ajaran Agama Hindu yang digunakan sebagai kerangka Agama Hindu yang dasar untuk di hayati dan diamalkan yaitu : a. Tatwa Tattwa mengandung pengertian yang lebih luas dari filsafat, karena pandangan tentang kebenaran tetapi lebih dititik beratkan kepada keyakinan tetang kebenaran. Sebagai bagian dari kerangka agama Hindu, Tattwa diyakini dan dijadikan dasar keimanan yang sebut dengan “ Panca Sradha “ b. Sila Sasana Untuk mengamalkan Tattwa dengan benar maka harus berpedoman pada sila sasana yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kerangka agama Hindu . c. Yadnya Yadnya Artinya Upacara keagamaan atau juga berarti pemberian atau pengorbanan untuk siapapun yang benar-benar didasari dengan tulus ikhlas , Yadnya sesungguhnya sebagai bentuk kongkrit pelaksanaan ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari, Menurut jenisnya ada lima jenis yadnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu dalam rangka mencapai kesempurnaan hidup yang disebut “ Panca Yadnya”
Klp 4 ( sejarah agama budha )
Agama Buddha lahir akibat kondisi sosial dan politik India yang pada saat itu sangat memperihatinkan, dimana di India pada saat itu banyak rakyat yang menderita sedangkan kehidupan raja di Istana sangat mewah. Dan Ketidak puasan terhadap doktrin brahmana Ketika agama hindu berkembang dengan pesat, ketamakan kaum brahmana makin menjadi,Karena hanya mereka yang mampu membaca serta menyelenggarakan berbagai upacara keagamaan mereka mulai mulai mengkomersilkan profesinya secara berlebihan. Upah yang diminta tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan sehingga masyarakat mulai jenuh dengan tingkah laku mereka. Jalan upacara korban pun sangat rumit, sehingga reformasi sebagai satu-satunya jalan menuju sorga. Sebagai reaksi langsung bermunculan berbagai aliran yang menentang agama Hindu di masyarakat. Selanjutnya Masuknya Agama Buddha Di Indonesia Nah Mengetahui kapan tepatnya agama Buddha masuk ke Indonesia merupakan hal yang sangat sulit. Hal ini karena tidak adanya data tertulis yang menyatakan hal tersebut. Bahkan para sejarawan Indonesia dan luar negeri sampai sekarang tidak pernah sepakat tentang kapan tepatnya agama Buddha masuk ke Indonesia. Sejauh ini, fakta sejarah yang paling tua tentang pengaruh agama yang berasal dari India adalah terdapat pada prasasti yang ditemukan di Kutai dan Jawa Barat. Di Kutai-Kalimantan ditemukan tujuh prasasti dan diperkirakan berasal dari sekitar tahun 400 Masehi dan dibuat atas perintah Raja Mulawarman, anak Aswawarman, cucu Ku-dungga. Prasasti-prasasti tersebut menceritakan mengenai sebuah tempat pemujaan yang bernama Wapakeswara yang diduga sebagai Siva ataupun dewa local setempat. Sedangkan prasasti yang ditemukan di Bogor-Jawa Barat ditulis kira- kira tahun 450 atas perintah Purnawarman, raja Taruma, yang digambarkan sebagai panglima besar. Pada prasasti tersebut terdapat lukisan dua telapak kaki gajah. Prasasti-prasasti tersebut ditulis dalam huruf Pallawa dengan bahasa Sanskerta Selanjutnya ada pun yang membawa ajaran budha di indonesia, yaitu 1. Para pedagang Hubungan India dengan Indonesia yang terjalin sejak awal abad masehi menyebabkan masuknya pengaruh India ke Indonesia bidang agama. Orang-orang India yang paling besar peranannya terhadap masuknya pengaruh Buddha ke Indonesia ialah para pedagang. Mereka inilah kelompok masyarakat yang paling luwes bergaul dengan masyarakat lain di Indonesia sehingga lewat mereka ini pula agama Buddha masuk dan berkembang di Indonesia. 2. Dharmaduta Selain lewat perdagangan, agama Buddha masuk ke Indonesia melalui petugas khusus yaitu Dharmaduta. Mereka ini lebih paham tentang ajaran mereka dan memiliki keahlian tersendiri bagaimana dia harus menyebarkan agama ditengah-tengah masyarakat.
Klp 5 ( pokok ajaran agama budha )
Pertama yaitu Konsep Ketuhanan Agama Budha Tuhan dalam agama Buddha bukanlah Siddharta Gautama. Buddhisme juga menolak adanya sosok mahakuasa sebagai pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta diatur oleh lima hukum kosmis (Niyama Dhamma), yakni Utu Niyama, Bija Niyama, Kamma Niyama, Citta Niyama, dan Dhamma Niyama. Hal ini dipandang oleh banyak orang sebagai perbedaan utama antara Buddhisme dan agama-agama lain.Ketuhanan yang maha esa dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang yang artinya "suatu yang tidak dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak diciptakan dan yang mutlak".Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Buddha adalah suatu yang "tanpa Aku" (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan (tidak memiliki kepribadian) dan tidak dapat diuraikan seperti apa pun. Tetapi dengan adanya "yang mutlak", yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi. Ajaran agama Buddha bersumber pada kitab Tripitaka yang merupakan kumpulan khotbah, keterangan, perumpamaan, dan percakapan yang pernah dilakukan sang Buddha dengan para siswa dan pengikutnya. Dengan demikian, isi kitab tersebut semuanya tidak hanya berasal dari kata-kata sang Buddha sendiri melainkan juga kata-kata dan komentar-komentar dari para siswanya.Oleh para siswanya sumber ajaran tersebut dipilah menjadi tiga kelompok besar yang dikenal dengan ‘pitaka’ (keranjang), yaitu Sutra Pitaka atau Sutta Pitaka, Winaya Pitaka, dan Abbidharma Pitaka atau Abbidhamma Pitaka.
Klp 6 (sejarah agama yahudi)
Agama Yahudi, sebagai agama Samawi, merupakan salah satu agama yang terbesar di dunia. Agama ini berpusat di daerah Israel ( Palestine ) Yahudi dikenal sepanjang sejarah dengan lebih satu nama. Disebabkan banyaknya nama tersebut, maka sering terjadi kekeliruan tanpa membedakan di antara nama-nama tersebut dalam tulisan berbahasa Arab pada umumnya. Agama Yahudi adalah agama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Musa, yang diajarkan kepada bani Israel dengan Taurat saebagai kitab sucinya yang esensinya terletak pada perintah sepuluh Tuhan. Nabi Musa dilahirkan di Mesir pada tahun 1593 sebelum Masehi. Ayah ibunya berasal dari suku Lewi, salah satu suku yang dinasabkan kepada salah seorang putra Ya’qub dengan istrinya Liah. Beliau semenjak masa kanak-kanak hingga dewasa dan diangkat Tuhan menjadi Nabi, Nabi Musa juga menyaksikan secara langsung bagaimana nasib kaum Israel hidup di Mesir. Bekerja sebagai budak yang tertindas. Melihat penderitaan bangsa ini, Musa berjuang, membawa mereka keluar dari kegelapan hidup dalam penindasan, berpindah kenegeri yang telah dijanjikan untuk mereka. Tugas menyelamatkan bangsa ini , dilaksanakan oleh musa dengan baik, karena itulah tugas yang diberikan oleh Tuhan dalam firman-firmanya yang diterima Musa, setelah Dia mengetahui keadaan kaum ini. Sewaktu Musa sedang menggembalakan domba-domba Jetro, mertuanya, jauh di padang Tijah dan sampai ke bukit Horeb. Musa melihat nyala api di tengah-tengah belukar berduri. Dilihatnya belukar itu bernyala, tapi tidak terbakar. Peristiwa tersebut munculnya semak duri berapi ini terjadi di gunung Horeb, pada waktu Allah pertama kali berbicara dengan Nabi Musa dan menugasinya untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dan pergi ke tanah Kana’an. Setelah Musa keluar dari Mesir dengan umatnya, agama Yahudi memperoleh inti ajarannya yaitu “Sepuluh Firman Tuhan” yang diterima Musa dari Tuhan, tatkala beliau bermunajat di gunung Tursina atau Sina. Disini juga ditetapkan berbagai upacara agama , seperti korban, puasa dan sembahyang. Musa menerima Taurat dan menuliskannya dan mengajarkannya kepada umatnya. Menurut Finkeltein, segala firman yang diteriama Musa dari Tuhan, langsung ditulis di atas sobekan-sobekan kulit hewan atau batu.