BY . KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
Kepercayaan nenek
Dewa yang tinggi
moyang
Percaya bahwa semua yang ada disekitar merupakan makhluk
dan mempunyai jiwa. Sejarawan setuju bahwa animisme
merupakan yang pertama muncul. Setelah keyakinan yang kuat
tentang adanya kekuatan magis dari makhluk hidup dan benda
mati, maka kemudian kepercayaan tentang adanya kehidupan
setelah kematian muncul untuk menjelaskan arah manusia
setelah meninggal. Adanya kepercayaan setelah kematian
memungkinkan lahirnya konsep shaman sebagai pemimpin
spiritual dalam suatu masyarakat. Kemudian, konsep
kepemimpinan memunculkan kepercayaan nenek moyang.
Ketika masyarakat pemburu dan meramu makanan berada di
siklus akhir gaya hidupnya dan mau menuju ke masyarakat
yang lebih kompleks, barulah konsep ketuhanan muncul.
Percaya tentang adanya orang yang ditetuakan karena
dianggap sakti, menyembuhkan segala macam
penyakit, dan dapat menolak bala
2. Konverensi Agama
Sistem kepercayaan manusia itu merupakan inti pokok dari
setiap agama sebagai sasaran penyembahan para
penganutnya. Sebagaimana ditulis Erich Formm bahwa
agama adalah system pemikiran dan perbuatan yang
dilaksanakan oleh kelompok yang membantu individu
(anggota) satu kerangka pedoman dan sasaran obyek
penyembahan. Kepercayaan manusia terhadap kekuatan
gaib merupakan suatu bentuk kepercayaan tertua dalam
perjalanan sejarah umat manusia. Hal ini telah menjadi
keyakinan mereka bahwa dibalik kehidupan yang nyata ini
ada lagi kehidupan akhirat sebagai tujuan akhir hidup
mereka. Jalaluddin menulis bahwa kepercayaan kepada
yang gaib merupakan bentuk sekunder atau kebutuhan
rohaniah, jiwa dan sosial. Kebutuhan itu hanya terdapat
pada manusia dan sudah dirasakan sejak manusia masih
kecil.
konversi agama dapat difahami bahwa konversi agama berarti
bertobat, berubah agama atau berbalik pendirian dari
kepercayaan dari agama yang dianut sebelumnya dan masuk
ke agama lain, konversi agama menunjukan terjadinya
perubahan keyakinan yang berlawanan arah atau pindah dari
apa yang di ketahui tentang agama lama nya berpindah ke
agama baru dan mulai memahaminnya.
2. Faktor Ektern
Faktor extern merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu, faktor-faktor
ini turut pula mempengaruhi atau mendorong seseorang untuk melakukan konversi
agama, baik terhadap agama lain maupunterhadap faham-faham keagamaan
dalam agama yang anutnya, adapun faktor ini terdiri dari beberapa aspek :
Faktor Keluarga, lingkuang tembat tinggal, perubahan status dan peranan,
percampuran Agama dan Tradisi masyarakat,fFaktor kemiskinan
Dampak positif konversi agama terhadap perubahan sikapindividu yang dapat
dilihat dalam beberapa aspek :
-Berubahnya PandanganHidup
Pasca konversi agama membawa individu kepada pandangan hidup yang baru
serta beramal dan beribadah sesuai dengan kepercayaan atauagamanya, kemudian
dijadikannya sebagai pandangan hidup, mereka tidak lagi terikat kepada hidup yang
lama. Konsep pandangan hidup yang baru telah memberikan ketenangan dan
kedamaian terhadap dirinya.
sebelumnya.