Anda di halaman 1dari 14

Tugas kelompok 7

PERANAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

(Diajukan Guna Melengkapi Tugas Makalah Pengembangan Kurikulum PAI)

Oleh Dosen: Listiyani Siti Romlah, M.Pd

Disusun Oleh :

Dimas Agung Prayoga NPM. 1811010309


Tika Apriyani NPM. 1811010500
Weni Duwi Putri NPM. 1811010373

Jurusan : Pendidikan Agama Islam


Kelas/ Semester : D/6

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H / 2021M
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,
Alhamdulillah, Segala puji penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt
sang maha pencipta atas berkat rahmat, taufik dan karunianya penyusun
dapat menyelesaikan tugas mata Pengembangan Kurikulum PAI.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi


besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kebodohan
menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Ucapan terima kasih kepada Ibu Listiyani Siti Romlah, M.Pd yang
telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini dan kepada teman-
teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari


sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
khususnya dari dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa
yang akan datang.

Demikianlah, mudah-mudahan makalah kami ini dapat bermanfaat


bagi kita bersama, khususnya bagi mahasiswa UIN Fakultas Tarbiyah
terlebih jurusan Pendidikan Agama Islam.

Bandar Lampung
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum………..………………....3

B. Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama


Islam……………………………………….…………….……...4

C. Fungsi Kurikulum PAI………….…..…………………….……...5

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ............................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam diskursus dunia kependidikan, setidaknya terdapat unsur-


unsur yang tidak bisa dipisahkan dan dicerai beraikan satu dengan yang lain
yang erat kaitannya dalam pengejawantahan kurikulum guna mencapai
tujuan adiluhung pendidikan nasional. Diantaranya guru atau pendidik,
siswa atau peserta didik, dan kurikulum itu sendiri. Secara simplistik atau
dalam pengertian yang sederhana, guru adalah transmitter atau orang yang
memberikan dan mentransmisikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Dalam bahasa lain, guru merupakan manusia yang menjalani tugas profetik
(tugas-tugas kenabian [merujuk pada kata prophet]) dalam mendidik anak
bangsa. Tidak kalah penting, posisi peserta didik atau siswa adalah subyek
utama dalam interaksinya dengan pendidik dalam pembelajaran.

Kurikulum tak kurang pentingnya dengan anak didik sendiri, karena


menyangkut nasib dirinya, masa depan, cita-citanya menjadi manusia.
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni kurikulum
sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasinya. Sebagai sebuah
dokumen kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum
sebagai implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam kegiatan
pembelajaran. Kurikulum merupakan alat atau kunci dalam prosess
pendidikan formal. Tidak mengherankan apabila alat ini selalu dirombak
atau ditinjau kembali untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
zaman. Oleh sebab itu, kurikulum juga harus selalu berkembang. Istilah
pengembangan menunjuk pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau
cara baru, dimana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan
terhadap alat atau cara tersebut terus dilakukan. Bila setelah mengalami
penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut dipandang
cukup mantap untuk digunakan seterusnya, maka berakhirlah kegiatan
pengembangan tersebut. Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup
penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang
disertai dengan penilaian intensif.

Di dalam tulisan ini yang berkait erat dengan perkembangan


kurikulum, khususnya kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), maka
peran guru di dalam pengembangannya sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memerlukan penerapan dan
pengembangan serta inovasi dari peran vital guru atau pendidik tersebut.
Maka dari itu, tulisan ini akan membahas tentang peran guru terhadap
pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengertian Pengembangan Kurikulum?

2. Bagaimanakah peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum


Pendidikan Agama Islam?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pengembangan Kurikulum.
2. Untuk mengetahui peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum

Pada dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan


kurikulum sekarang (ada) ke tujuan pendidikan yang diharapkan karena
adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar
atau dari dalam sendiri (internal), dengan harapan agar peserta didik dapat
menghadapi dan memahami masa depannya dengan baik sebagai anak dan
generasi penerus bangsa.

Definisi lain menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum adalah


proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang
luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan seleksi dan
pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar mengajar, antara lain
penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang
disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber, dan alat pengukur
pengembanagn kurikulum yang mengacu pada kreasi sumber unit, rencana
unit, dan garis pelajaran kurikulum lainnya untuk memudahkan proses
belajar mengajar.

Pengembangan kurikulum harus mengacu pada sebuah kerangka


umum, yang berisikan hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan
keputusan, diantaranya asumsi, tujuan pengembangan kurikulum,
penilaian kebutuhan, konten kurikulum, sumber materi kurikulum,
implementasi kurikulum dan Evaluasi kurikulum.

Unsur ketenagaan tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu


tenaga professional dan tenaga dari masyarakat. Tenaga professional
meliputi tenaga kependidikan guru, tenaga kependidikan non-guru dan
organisasi professional. Adapun tenaga dari masyarakat meliputi tokoh
masyarakat, orang tua, komite sekolah atau dewan sekolah, pihak industri
dan bisnis, lembaga sosial masyarakat, instansi pemerintah atau
departemen dan non-departemen, serta unsur-unsur masyarakat yang
berkepentingan terhadap pendidikan.1

B. Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama


Islam

Dalam konteks pendidikan Islam, Kamrani Buseri menekankan bahwa


peranan pendidik adalah untuk menumbuhkan nilai Illahiah terhadap
peserta didik, nilai Illahiah berkaitan dengan konsep tentang ketuhanan
dan segala sesuatu bersumber dari Tuhan. Nilai Illahiah berkaitan dengan
nilai Imaniah, Ubudiyah dan Mualamah, dalam hal ini pendidik mesti
berusaha sekuat kemampuannya untuk mengembangkan diri peserta didik
terhadap nilai-nilai tersebut. Peranan pendidik dalam penumbuhan nilai-
nilai Illahiah akan lebih meningkat bila disertai dengan berbagai
perubahan, penghayatan, dan penerapan strategi dengan perkembangan
jiwa peserta didik yang disesuaikan dengan jiwa peserta didik.Guru
memegang peranan yang cukup penting baik didalam perencanaan
maupun pelaksanaan kurikulum. Dia adalah perencana, pelaksana dan
pengembang kurikulum bagi kelasnya. Sekalipun ia tidak mencetuskan
sendiri, konsep-konsep tentang kurikulum, guru merupakan penerjemah
kurikulum yang datang. Dialah yang mengolah, meramu kembali
kurikulum dari pusat untuk disajikan di kelasnya. Karena guru juga
merupakan barisan pengembangan kurikulum yang terdepan maka guru
pulalah yang selalu melakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum,
sebagai pelaksana kurikulum maka guru pulalah yang menciptakan
kegiatan belajar mengajar bagi murid-muridnya. Berkat keahlian

1 Oemar hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,

2007), hal.183-184.
keterampilan dan kemampuan seninya dalam mengajar, guru mampu
menciptakan situasi belajar yang aktif yang menggairahkan yang penuh
kesungguhan dan mampu mendorong kreatifitasnya anak. Setidaknya ada
empat peran yang harus dijalankan oleh guru dalam mengembangkan
kurikulum, yaitu:

1. Sebagai implementer (pelaksana) kurikulum;.

2. Sebagai developer (pengembang) kurikulum;

3. Sebagai adapter (penyelaras) kurikulum; dan

4. Sebagai researcher (peneliti) kurikulum.

Tidak hanya itu, dalam tulisan ini juga dijelaskan peranan guru dalam
pengembangan kurikulum ditilik dari segi pengelolaannya, sebagaimana
dipaparkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata. Dilihat dari segi
pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan antara yang
bersifat sentralisasi dan desentralisasi. Dan pada pembahasan ini, penulis
paparkan pula peranan peranan guru dalam pengembangan kurikulum
yang bersifat sentral-desentral sebagai upaya pengkompromian atas
keduanya.

1. Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum PAI menurut


Murray Printr

a. Peran Guru sebagai Implementer atau Pelaksana Kurikulum

Sebagai implementer atau pelaksana kurikulum, guru berperan


untuk menjalankan kurikulum yang telah disusun, yakni
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah
dirancang secara terpusat dalam bentuk Garis‐Garis Besar Program
Pengajaran (GBPP). Kurikulum ini harus diaplikasikan oleh guru
dalam setiap proses pembelajaran di sekolah, khususnya di kelas.
Dengan demikian, ruang peran guru sebagai implementer
kurikulum tidak sampai kepada penentuan isi dan target kurikulum,
tetapi hanya terbatas pada penentuan kegiatan‐kegiatan
pembelajaran, mulai dari perencanaannya sampai kepada
pelaksanaannya. Dalam peran ini, kedudukan guru adalah sebagai
tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada.

Adapun peran dan tanggung jawab guru dalam pelaksanaan


kurikulum PAI adalah seperti berikut:

1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai denganrencana


pembelajaran.

2) Menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan


materi pelajaran dan lingkungan sekolah.

3) Memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan


materi dan kondisi sekolah.

4) Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

5) Mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode


dan tehnik yang tepat).

6) Mengelola kelas dengan baik dan sesuai dengan alokasi


waktu yang tersedia.

7) Membantu kesulitan siswa dalam proses belajar.

Proses implementasi kurikulum untuk semua bidang studi atau


mata pelajaran, khususnya PAI selalu menggambarkan keterkaiata
n proses dengan tujuan dan konten, kejelasan teori belajar,
keterkaitan dengan sosial, budaya, teknologi, ketersediaan fasilitas
alat, alokasi waktu, fleksibilitas, peran guru dan peserta didik,
peran evalusi dan perlunya feedback.

b. Peran Guru sebagai Developer atau Pengembang Kurikulum


Sebagai developer (pengembang) kurikulum, guru diberi
kewenangan untuk mendesain kurikulum madrasah. Peran
pengembangan kurikulum ini terkait erat dengan karakteristik,
visi dan misi sekolah atau madrasah, serta pengalaman belajar
yang dibutuhkan oleh siswa. Pelaksanaan peran ini dapat dilihat
dalam pembuatan dokumen kurikulum, pengembangan silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan muatan lokal
(Mulok) sebagai bagian dari struktur Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).

Dalam kaitannya posisi guru sebagai developer atau


pengembang kurikulum. Guru dituntut aktif, kreatif, dan
komitmen tinggi dalam penyusunan dokumen kurikulum PAI,
seperti:

1) Mengikuti in house training tentang konsep dasar dan


pengembangan kurikulum.

2) Berperan aktif dalam tim perekayasa dan pengembang


kurikulum sesuai dengan kelompok bidang studi.

3) Berperan aktif dalam penyusunan standar isi dan Standar


Kompetensi Lulusan (SKL).

4) Berperan aktif dalam menyusun Standar Kompetensi (SK)


dan Kopetensi Dasar (KD) serta pemetaannya.

5) Mengembangkan silabus pembelajaran.

6) Menyusun RPP dan perangkat operasional yang


mendukung RPP, seperti Lembar Kerja Siswa dan bahan
ajar (seperti modul pembelajaran).

c. Peran Guru sebagai Adapter atau Penyelaras Kurikulum


Sebagai adapter, guru memiliki kewenangan untuk
menyesuaikan kurikulum dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan lokal (kebutuhan siswa dan daerah). Dalam fase ini,
tugas pertama seorang guru adalah memahami dengan baik
karakteristik sekolahnya, tugas kedua adalah mengakomodir
kebutuhan‐kebutuhan masyarakat dan daerahnya, dan tugas
ketiga adalah membuat desain kurikulum sekolah sesuai
kebutuhan madrasah dan masyarakat lokal.

d. Peran Guru sebagai Researcher atau Peneliti Kurikulum

Pada fase ini guru mempunyai peranan sebagai peneliti


kurikulum (curriculum researcher). Peran ini dilaksanakan
sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki
tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru.
Dalam melaksanakan perannya sebagai peneliti, guru memiliki
tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum,
misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektifitas
program, menguji strategi dan model pembelajaran dan lain
sebagainya termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan
siswa mencapai target kurikulum.

Pada era globalisasi seperti ini, madrasah dengan melibatkan


guru, harus melakukan reformasi dan inovasi dalam proses
belajar mengajar dan kurikulum secara terusmenerus. Untuk
dapat melakukan reformasi dan inovasi pendidikan, diperlukan
dukungan empirik yang dihasilkan melalui kegiatan penelitian.
Jika tidak, guru akan terisolasi dari pengetahuan dan informasi
mutakhir. Tanpa ada dukungan penelitian, proses pendidikan
akan mandek dan reformasi serta inovasi mustahil dapat
dilakukan2.

C. Fungsi Kurikulum PAI


1. Bagi sekolah/madrasah yang bersangkutan;
a. sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam yang
diinginkan atau dalan istilah KBK disebut standar kopetensi PAI,
meliputi fungsi dan tujuan pendidikan nasional, kompetensi lintas
kurikulum, kompetensi tamatan/lulusan, kompetensi bahan kajian
PAI, kopmpetensi mata pelajaran PAI.
b. pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan Agama
Islam di sekolah/madrasah.
2. Bagi sekolah/madrasah atau diatasnya;
a. Melakukan penyesuaian
b. Menghindari keterulangan sehingga boros waktu
c. Menjaga kesinambungan.
3. Bagi masyarakat;
a. Masyarakat sebagai pengguna lulusan (users), sehingga sekolah/
madrasah harus mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan
masyarakat dalam konteks pengembangan PAI.
b. Adanya kerja sama yang harmonis dalam hal pembenahan dan
pengembangan kurikulum PAI3.

2
Nana Syaodih Sukamdinata, Pengembangan kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2006),hal. 65-70
3
Prof. DR. Nana Syaodih Sukma Dinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,
Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.hal. 30
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang


(ada) ke tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai
pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam
sendiri (internal), dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi dan
memahami masa depannya dengan baik sebagai anak dan generasi penerus
bangsa.

Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum PAI menurut Murray


Printr ada empat peran yang harus dijalankan oleh guru dalam
mengembangkan kurikulum, yaitu: Sebagai implementer (pelaksana)
kurikulum; Sebagai developer (pengembang),kurikulum;Sebagai adapter
(penyelaras) kurikulum; dan Sebagai researcher (peneliti) kurikulum.
Sedangkan Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum PAI Dilihat dari
segi Pengelolaan Kurikulum ada 3 yaitu: Peranan guru dalam
pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi, Peranan guru dalam
pengembangan kurikulum yang bersifat desentralisasi, Peranan guru
dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentral-desentral

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak


kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sagat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Nana Syaodih Sukma Dinata, 2005, Pengembangan Kurikulum Teori
dan Praktek, Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.

Sukamdinata, Nana Syaodih, 2006, Pengembangan kurikulum Teori dan Praktek,


Bandung: Remaja Rosda Karya

Hamalik, Oemar, 2007, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pt


Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai