Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Peran Guru dalam Pengembangan kurikulum PAI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Semester IV ( Empat ) Kelas A5

Dosen pengampu: Hani Hadiati Pujawardani,M.Pd.

Diketik oleh:

( Kelompok 8 )

Dian Annisa 21030802221108


Elya Hasri Rahmani 21030802211182
Osa Khafifah 21030802221123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah Swt. atas karunia dan rahmat-
Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Peran Guru Dalam
Pengembangan Kurikulum PAI ” adapun maksud penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengembangan Kurikulum.

Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu Hani
Hadiati Pujawardani. M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah ini
serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi “Peran Guru
Dalam Pengembangan Kurikulum PAI”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang kami miliki tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan
tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Bandung, 17 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3

A. LATAR BELAKANG..................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................4

C. TUJUAN......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 6

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum..........................................................6

B. Peran Kurikulum PAI....................................................................................6

C. Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum PAI......................................7

BAB III PENUTUP............................................................................................ 11

A. KESIMPULAN............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis
dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan dasar
negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan pandangan hidup
suatu bangsa. Tujuan dan pola kehidupan suatu negara banyak ditentukan oleh
sistem kurikulum yang digunakannya, mulai dari kurikulum Taman kanak-kanak
sampai dengan kurikulum peguruan tinggi. Jika terjadi perubahan perubahan
sistem ketatanegaraan, maka dapat berakibat pada perubahan sistem pendidikan,
bahkan terhadap sistem kurikulum yang berlaku.

Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab


berkaitan dengan arah, isi dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan
macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Dalam suatu lembaga
pendidikan, salah satu tokoh yang memiliki peranan yang begitu penting dalam
pengembangan kurikulum adalah guruKurikulum merupakan alat atau kunci
dalam proses pendidikan formal, untuk mengikuti perkembangan pembelajaran
tidak heran jika kurikulum sering dirombak atau ditinjau kembali agar kurikulum
berkembang.

4
Istilah pengembangan menunjuk pada suatu kegiatan untuk menghasilkan
cara baru, kegiatan pengembangan kurikulum mencakup penyusunan kurikulum
itu sendiri yang dilaksanakan disekolah yang disertai dengan penilaian intensif.

Didalam makalah ini yang berhubungan dengan pengembangan


kurikulum, maka peran guru didalam pengembangannya sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Begitu juga dengan pengembangan kurikulum PAI, maka dari itu makalah
ini akan membahas bagaimana peran guru dalam pengembangan kurikulum dan
bagaimana peranan guru dalam pengembangan kurikulum PAI.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka dapat diperoleh Rumusan
Masalah Sebagai berikut :

1. Apa itu Pengembangan Kurikulum ?


2. Bagaimana Pengembangan Kurikulum PAI ?
3. Bagaimana Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum ?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka makalah ini ditulis bertujuan
untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui apa itu pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam pengembangan
kurikulum PAI
3. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum PAI.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum


Pengembangan berasal dari kata dasar “kembang” mendapat imbuhan “pe-an”,
yang berarti proses cara, perbuatan mengembangkan. Dalam bahasa Inggris
istilah pengembangan digunakan kata “development” (noun) yang berasal dari
kata “develop” (verb) yang artinya “grow larger, fuller, or more mature,
organized”

Pada pengembangan kurikulum ialah mengarahkan kurikulum ketujuan


pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya
positif yang datangnya dari luar atau dalam, dengan harapan agar peserta didik
dapat menghadapi masa depannya dengan baik. Oleh karena itu pengembangan
kurikulum hendaknya bersifat antisipatif, adaptif dan aplikatif. Pada dasarnya
pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ketujuan
pendidikan yang diharapkan karana adanya berbagai pengaruh yang sifatnya
positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri dengan harapan agar
peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.

Maka dari itu dapat di simpulkan bahwa Pengembangan Kurikulum adalah


mengarahkan kurikulum sekarang ketujuan pendidikan yang diharapkan karena
adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luaratau dari
dalamsendiri dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depan
yang baik.

B. Peran Kurikulum PAI


Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam(PAI) dapat diartikan
sebagai kegiatan menghasilkan kurikulum PAI atau proses yang mengkaitkan satu
komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih
baik dan atau kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaaan, penilaian dan
penyempurnaan kurikulum PAI. Dalam realitas sejarahnya, pengembangan

6
kurikulum PAI tersebut ternyata mengalami perubahan-perubahan paradigma,
walaupun dalam beberapa hal-hal tersebut masih tetap dipertahankan hingga
sekarang. Hal ini dapat dicermati dari fenomena berikut:

1. Perubahan dari tekanan pada hafalan dan daya ingatan tentang teks-
teks dari ajaran-ajaran agtama islam, serta disiplin mental spiritual
sebagaimana pengaruh dari timur tengah, kepada pemahaman tujuan,
makna dan motivasi beragama islam untuk mencapai tujuan
pembelajaran PAI.
2. Perubahan dari cara berpikir tekstual, normative, dan absolutis kepada
cara berpikir historis, empiris, dan kontekstual dalam memahami dan
menjelaskan ajaran-ajaran dan nilai-nilai agama Islam.
3. Perubahan dari tekanan pada produk atau hasil pemikiuran agama
Islam daripada pendahulunya kepada proses atau metodologinya
sehingga menghasilkan produk tersebut.
4. Perubahan dari pola pengembangan kurikulum PAI yang hanya
mengandalkan pada para pakar dalam memilih dan menyusun isi
kurikulum PAI kearah keterlibatan yang luas dari para pakar, guru,
tujuan PAI dan cara-cara mencapainya.

C. Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum PAI


Guru memegang peranan yang cukup penting baik didalam perencanaan
maupun pelaksanaan kurikulum. Dia adalah perencana, pelaksana dan
pengembang kurikulum bagi kelasnya. Sekalipun ia tidak mencetuskan sendiri,
konsep-konsep tentang kurikulum, guru merupakan penerjemah kurikulum yang
datang. Dialah yang mengolah, meramu kembali kurikulum dari pusat untuk
disajikan di kelasnya. Karena guru juga merupakan barisan pengembangan
kurikulum yang terdepan maka guru pulalah yang selalu melakukan evaluasi dan
penyempurnaan kurikulum, sebagai pelaksana kurikulum maka guru pulalah yang
menciptakan kegiatan belajar mengajar bagi murid-muridnya. Dilihat dari segi
pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan antara yang bersifat
sentralisasi, desentralisasi, sentral desentral.

7
1. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat
Sentralisasi, dalam kurikulum yang bersifat guru tidak mempunyai
peranan dan evaluasi kurikulum yang bersifat makro, mereka lebih
berperan dalam kurikulum mikro. Kurikulum makro disusun oleh tim
khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum mikro
dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun kurikulum dalam
bidangnya untuk jangka waktu satu tahun, satu semester, beberapa
minggu, atau beberapa hari saja. Kurikulum untuk satu tahun, satu
semester disebut juga program tahunan. Sedangkan kurikulum untuk
beberapa minggu, beberapa hari disebut satuan pelajaran. Program
tahunan, atupun satuan pelajaran memiliki komponen-komponen yang
sama yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode dan media pembelajaran
dan evaluasi hanya keluasan dan kedalamannya berbeda-beda. Menjadi
tugas gurulah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat memilih
dan menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan minat
dan tahap pengembangan anak memiliki metode dan media mengajar
yang bervariasi serta menyusun metode dan alat yang tepat. Suatu
kurikulum yang tersusun secara sistematis dan rinci akan sangat
memudahkan guru dalam emplimentasinya. Walaupun kurikulum
sudah tersusun dengan berstruktur, tapi guru masih mempunyai tugas
untuk mengadakan penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian.
Implementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada
kreatifitas, kecakapan, kesungguhan dan ketekunan guru. Guru juga
berkewajiban untuk menjelaskan kepada para siswanya tentang apa
yang akan dicapai dengan pengajarannya, membangkitkan motivasi
belajar, menciptakan situasi kompetitif dan kooperatif dan memberikan
pengarahan juga bimbingan.
2. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat
Desentralisasi, kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun
kelompok sekolah tertentu dalam suatu wilayah atau daerah.
Kurikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun lingkungan

8
wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan
oleh atas karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta
kemampuan sekolah, atau sekolah-sekolah tersebut. Dengan demikian
kurikulum terutama isinya sangat beragam, tiap sekolah atau wilayah
mempunyai kurikulum sendiri tetapi kurikulum ini cukup realistis.
Bentuk kurikulum ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain :
a) pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat setempat.
b) Kedua, kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan
sekolah baik kemampuan profesional, finansial dan manajerial.
c) Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat
memudahkan dalam pelaksanaannya.
d) Keempat, ada motivasi kepada sekolah (kepala sekolah, guru),
untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan
kurikulum yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi
semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum.
3. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentral
Desentral, untuk mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum
tersebut, bentuk campuran antara keduanya dapat digunakan yaitu
bentuk sentral desentral. Dalam kurikulum yang yang dikelola secara
sentralisasi desentralisasi mempunyai batas-batas tertentu juga,
peranan guru dalam dalam pengembangan kurikulum lebih besar
dibandingkan dengan yang dikelola secara sentralisasi. Guru-guru turut
berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaraban kurikulum induk ke
dalam program tahunan/ semester/ atau satuan pelajaran, tetapi juga di
dalam menyusun kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya.
Guru-guru turut memberi andil dalm merumuskan dalam setiap
komponen dan unsur dari kurikulum. Dalam kegiatan yang seperti itu,
mereka mempunyai perasaan turut memilki kurikulum dan terdorong
untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam

9
pengembangan kurikulum.Karena guru-guru sejak awal penyusunan
kurikulum telah diikut sertakan, mereka memahami dan benar-benar
menguasai kurikulumnya, dengan demikian pelaksanaan kurikulum di
dalam kelas akan lebih tepat dan lancar. Guru bukan hanya berperan
sebagi pengguna, tetapi perencana, pemikir, penyusun, pengembang
dan juga pelaksana dan evaluator kurikulum.

Dalam konteks pendidikan Islam, Kamrani Buseri menekankan bahwa


peranan pendidik adalah untuk menumbuhkan nilai Illahiah terhadap peserta
didik, nilai Illahiah berkaitan dengan konsep tentang ketuhanan dan segala sesuatu
bersumber dari Tuhan. Nilai Illahiah berkaitan dengan nilai Imaniah, Ubudiyah
dan Mualamah, dalam hal ini pendidik mesti berusaha sekuat kemampuannya
untuk mengembangkan diri peserta didik terhadap nilai-nilai tersebut. Peranan
pendidik dalam penumbuhan nilai-nilai Illahiah akan lebih meningkat bila disertai
dengan berbagai perubahan, penghayatan, dan penerapan strategi dengan
perkembangan jiwa peserta didik yang disesuaikan dengan jiwa peserta didik.

10
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Guru dan kurikulum adalah
komponen penting dalam sebuah sistem pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan
dari suatu sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh dua faktor tersebut.
Sertifikasi tenaga pendidikan dan pengembangan kurikulum yang belakangan ini
tengah dilakukan adalah upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui dua
aspek di atas.

Dalam kurikulum guru tidak mempunyai peranan dan evaluasi kurikulum


yang bersifat makro, mereka lebih berperan dalam kurikulum mikro. Kurikulum
makro disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum
mikro dijabarkan dari kurikulum makro. Kurikulum Desentralisasi disusun oleh
sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu dalam suatu wilayah atau daerah.
Kurikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun lingkungan wilayah
tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan oleh atas
karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah, atau
sekolah-sekolah tersebut.

Dalam pengembangan kurikulum PAI, peran guru atau pendidik adalah Dalam
konteks pendidikan Islam, menekankan bahwa peranan pendidik adalah untuk
menumbuhkan nilai Illahiah terhadap peserta didik, nilai Illahiah berkaitan dengan
konsep tentang ketuhanan dan segala sesuatu bersumber dari Tuhan. Nilai Illahiah
berkaitan dengan nilai Imaniah, Ubudiyah dan Mualamah

11
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rohman, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Semarang: CV.
Karya abadi Jaya, 2015).

Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam Isu-isu Kontemporer tentang


Pendidikan Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012).

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Kosim, Mohammad. 2012. Pendidikan Guru Agama Pergumulan dan Problema


Kebijakan 1948-2011. Yogyakarta: Pustaka Nusantara.

Mudjiono & Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Prof. Dr.H. Muhaimin, M.A, 2005, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama


Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sulhan, Najib. 2011. Karakter Guru Masa Depan Sukses & Bermartabat.
Surabaya: PT JePe Press Media Utama.

12

Anda mungkin juga menyukai