Diketik oleh:
( Kelompok 8 )
BANDUNG
2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah Swt. atas karunia dan rahmat-
Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Peran Guru Dalam
Pengembangan Kurikulum PAI ” adapun maksud penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengembangan Kurikulum.
Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu Hani
Hadiati Pujawardani. M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah ini
serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi “Peran Guru
Dalam Pengembangan Kurikulum PAI”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang kami miliki tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan
tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................4
C. TUJUAN......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 6
A. KESIMPULAN............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis
dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan dasar
negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan pandangan hidup
suatu bangsa. Tujuan dan pola kehidupan suatu negara banyak ditentukan oleh
sistem kurikulum yang digunakannya, mulai dari kurikulum Taman kanak-kanak
sampai dengan kurikulum peguruan tinggi. Jika terjadi perubahan perubahan
sistem ketatanegaraan, maka dapat berakibat pada perubahan sistem pendidikan,
bahkan terhadap sistem kurikulum yang berlaku.
4
Istilah pengembangan menunjuk pada suatu kegiatan untuk menghasilkan
cara baru, kegiatan pengembangan kurikulum mencakup penyusunan kurikulum
itu sendiri yang dilaksanakan disekolah yang disertai dengan penilaian intensif.
Begitu juga dengan pengembangan kurikulum PAI, maka dari itu makalah
ini akan membahas bagaimana peran guru dalam pengembangan kurikulum dan
bagaimana peranan guru dalam pengembangan kurikulum PAI.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka dapat diperoleh Rumusan
Masalah Sebagai berikut :
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka makalah ini ditulis bertujuan
untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui apa itu pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam pengembangan
kurikulum PAI
3. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum PAI.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kurikulum PAI tersebut ternyata mengalami perubahan-perubahan paradigma,
walaupun dalam beberapa hal-hal tersebut masih tetap dipertahankan hingga
sekarang. Hal ini dapat dicermati dari fenomena berikut:
1. Perubahan dari tekanan pada hafalan dan daya ingatan tentang teks-
teks dari ajaran-ajaran agtama islam, serta disiplin mental spiritual
sebagaimana pengaruh dari timur tengah, kepada pemahaman tujuan,
makna dan motivasi beragama islam untuk mencapai tujuan
pembelajaran PAI.
2. Perubahan dari cara berpikir tekstual, normative, dan absolutis kepada
cara berpikir historis, empiris, dan kontekstual dalam memahami dan
menjelaskan ajaran-ajaran dan nilai-nilai agama Islam.
3. Perubahan dari tekanan pada produk atau hasil pemikiuran agama
Islam daripada pendahulunya kepada proses atau metodologinya
sehingga menghasilkan produk tersebut.
4. Perubahan dari pola pengembangan kurikulum PAI yang hanya
mengandalkan pada para pakar dalam memilih dan menyusun isi
kurikulum PAI kearah keterlibatan yang luas dari para pakar, guru,
tujuan PAI dan cara-cara mencapainya.
7
1. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat
Sentralisasi, dalam kurikulum yang bersifat guru tidak mempunyai
peranan dan evaluasi kurikulum yang bersifat makro, mereka lebih
berperan dalam kurikulum mikro. Kurikulum makro disusun oleh tim
khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum mikro
dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun kurikulum dalam
bidangnya untuk jangka waktu satu tahun, satu semester, beberapa
minggu, atau beberapa hari saja. Kurikulum untuk satu tahun, satu
semester disebut juga program tahunan. Sedangkan kurikulum untuk
beberapa minggu, beberapa hari disebut satuan pelajaran. Program
tahunan, atupun satuan pelajaran memiliki komponen-komponen yang
sama yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode dan media pembelajaran
dan evaluasi hanya keluasan dan kedalamannya berbeda-beda. Menjadi
tugas gurulah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat memilih
dan menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan minat
dan tahap pengembangan anak memiliki metode dan media mengajar
yang bervariasi serta menyusun metode dan alat yang tepat. Suatu
kurikulum yang tersusun secara sistematis dan rinci akan sangat
memudahkan guru dalam emplimentasinya. Walaupun kurikulum
sudah tersusun dengan berstruktur, tapi guru masih mempunyai tugas
untuk mengadakan penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian.
Implementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada
kreatifitas, kecakapan, kesungguhan dan ketekunan guru. Guru juga
berkewajiban untuk menjelaskan kepada para siswanya tentang apa
yang akan dicapai dengan pengajarannya, membangkitkan motivasi
belajar, menciptakan situasi kompetitif dan kooperatif dan memberikan
pengarahan juga bimbingan.
2. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat
Desentralisasi, kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun
kelompok sekolah tertentu dalam suatu wilayah atau daerah.
Kurikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun lingkungan
8
wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan
oleh atas karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta
kemampuan sekolah, atau sekolah-sekolah tersebut. Dengan demikian
kurikulum terutama isinya sangat beragam, tiap sekolah atau wilayah
mempunyai kurikulum sendiri tetapi kurikulum ini cukup realistis.
Bentuk kurikulum ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain :
a) pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat setempat.
b) Kedua, kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan
sekolah baik kemampuan profesional, finansial dan manajerial.
c) Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat
memudahkan dalam pelaksanaannya.
d) Keempat, ada motivasi kepada sekolah (kepala sekolah, guru),
untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan
kurikulum yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi
semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum.
3. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentral
Desentral, untuk mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum
tersebut, bentuk campuran antara keduanya dapat digunakan yaitu
bentuk sentral desentral. Dalam kurikulum yang yang dikelola secara
sentralisasi desentralisasi mempunyai batas-batas tertentu juga,
peranan guru dalam dalam pengembangan kurikulum lebih besar
dibandingkan dengan yang dikelola secara sentralisasi. Guru-guru turut
berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaraban kurikulum induk ke
dalam program tahunan/ semester/ atau satuan pelajaran, tetapi juga di
dalam menyusun kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya.
Guru-guru turut memberi andil dalm merumuskan dalam setiap
komponen dan unsur dari kurikulum. Dalam kegiatan yang seperti itu,
mereka mempunyai perasaan turut memilki kurikulum dan terdorong
untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam
9
pengembangan kurikulum.Karena guru-guru sejak awal penyusunan
kurikulum telah diikut sertakan, mereka memahami dan benar-benar
menguasai kurikulumnya, dengan demikian pelaksanaan kurikulum di
dalam kelas akan lebih tepat dan lancar. Guru bukan hanya berperan
sebagi pengguna, tetapi perencana, pemikir, penyusun, pengembang
dan juga pelaksana dan evaluator kurikulum.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Guru dan kurikulum adalah
komponen penting dalam sebuah sistem pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan
dari suatu sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh dua faktor tersebut.
Sertifikasi tenaga pendidikan dan pengembangan kurikulum yang belakangan ini
tengah dilakukan adalah upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui dua
aspek di atas.
Dalam pengembangan kurikulum PAI, peran guru atau pendidik adalah Dalam
konteks pendidikan Islam, menekankan bahwa peranan pendidik adalah untuk
menumbuhkan nilai Illahiah terhadap peserta didik, nilai Illahiah berkaitan dengan
konsep tentang ketuhanan dan segala sesuatu bersumber dari Tuhan. Nilai Illahiah
berkaitan dengan nilai Imaniah, Ubudiyah dan Mualamah
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rohman, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Semarang: CV.
Karya abadi Jaya, 2015).
Mudjiono & Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sulhan, Najib. 2011. Karakter Guru Masa Depan Sukses & Bermartabat.
Surabaya: PT JePe Press Media Utama.
12