AKIDAH AKHLAK
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak di MI/MTS/MA
Oleh :
INTAN PARIWARA
(2025.0074)
Alhamdulillah atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Aplikasi Metode Ceramah
dalam Pembelajaran Akidah Akhlak”. Sholawat dan salam semoga tercurahan
kepada suri tauladan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya pada
zaman jahiliyah menuju zaman ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat
ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak menerima bimbingan,
bantuan, masukan dari berbagai pihak. Baik itu bantuan tenaga, pikiran, materi,
moril dan do’a yang tulus yang senantiasa mengiringi saya. Atas semua bantuan
dan sumbangsih tersebut maka pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ngimadudin, S.Ag,MH. Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Bumi Silampari Lubuklinggau.
2. Ibu Fitriyani, S.Pd.I, M.Pd. Selaku ketua prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau.
3. Bapak Dr. H Asril, M.Pd. I. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembelajaran Akidah Akhlak di MI/MTS/MA.
Selanjutnya kami sadar akan kekurangan dan tidak kesempurnaan makalah
ini, maka dari itu penulis mohon maaf dan mengharapkan segala kritik dan saran
yang bersifat membangun. Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih
banyak kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya kepada
mahasiswa dan masyarakat pada umunya.
Lubuklinggau, 15 November 2022
Penulis,
Intan Pariwara
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ............................................................................................14
B. Saran ...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar memang merupakan
fenomena yang kompleks sekali dalam kehidupan ini. Segala sesuatunya berarti
setiap kata, pikiran, tindakan, asosiasi dan sampai sejauh mana kita mampu
untuk melakukan perubahan dalam lingkungan, presentasi dan sistem
pengajaran. Sejauh apa kita mampu mengubah itu semua, maka sejauh itu pula
proses belajar berlangsung. Panjang sekali proses yang harus dilalui dalam
pembelajaran, selain tentunya berbagai kendala yang akan selalu menemaninya.
Dan semuanya itu akan membutuhkan satu inovasi baru yang mampu
menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Sebab seiring bergantinya zaman, maka
kebutuhan yang diperlukan juga akan berubah. Oleh karena itu, membutuhkan
terobosan baru yang dapat sesuai dengan konteks zamannya.
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan yang
harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama-sekali mustahil suatu
kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)
untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.1
Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu pembelajaran adalah
melalui peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Di sekolah, guru adalah faktor
utama yang berperan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tingkat
keberhasilan siswa belajar di kelas. Pendidikan diharapkan mampu membangun
integritas kepribadian manusia Indonesia seutuhnya dengan mengembangkan
berbagai potensi secara terpadu. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 menegaskan: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
1
Wiji Astutik, Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan,
(Blitar: Jurnal Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, vol 2, no 2, 2017), hal 124
1
cakap, kreatif, mandiri menjadi warga negara yang demokartis serta bertanggung
jawab.2
2
Mujamil Qomar, Kesadaran Pendidikan: Sebuan Penentu Keberhasilan Pendidikan,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2012), hal. 21
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
segala kaitan antara, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis pada lingkungan
kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Quantum
Teaching berisi prinsip-prinsip sistem perancangan pengajaran yanng efektif,
efesien, dan progresif berikut metode penyajiannya untuk mendapatkan hasil
belajar yang mengagumkan dengan waktu sedikit.6
Model Pembelajaran Quantum identik dengan simponi dan pertunjukan
musik. Maksudnya Pembelajaran Quantum, memberdayakan seluruh potensi dan
lingkungan belajar yang ada, sehingga belajar menjadi suatu yang
menyenangkan.7 Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-
prinsip pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-
teori lain yang mendukung. Joyce dan Weil mempelajari model-model
pembelajaran berdasarkan teori belajar, serta berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan bimbingan pembelajaran di kelas atau yang lain.
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh
memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pendidikannya.
6
Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia..., h. 35.
7
Nanang Kosasi dkk, Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan, (Bandung:
IKAPI), hal: 80
4
Sisstem pendukung
Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru
akan melaksanakan suatu model pembelajaran
5
5. Membiasakan mencatat Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas
kreasi ketika siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa
mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup
dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah
dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa
tulisan.
6. Membiasakan membaca Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah
membaca. Karena membaca akan menambah perbendaharaan kata,
pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang
guru hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran
maupun buku-buku yang lain.
7. Jadikan anak lebih kreatif Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu,
suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik
siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.
8. Melatih kekuatan memori Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar
anak, sehingga siswa perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang
baik.
D. Kelebihan dan kelemahan metode quantum teaching
Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Quantum
Teaching sebagai berikut:
1. Kelebihan
a) Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu
saluran pikiran yang sama.
b) Karena quantum teaching lebih melibatkan siswa, saat proses
pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang
dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati
secara teliti.
c) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
d) Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
6
e) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
f) Karena model pembelajaran quantum teaching membutuhkan kreativitas
dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk
belajar, secara tidak langsung guru terbiasa untuk berpikir kreatif setiap
harinya.
g) Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh
siswa.
2. Kekurangan
a) Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping
memerlukanwaktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa
mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
b) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik.
c) Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha siswa,
baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian,dll, dapat mengganggu
kelas lain.
d) Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
e) Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus karena tanpa
ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
f) Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang baik
diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun, kadang-kadang ketelitian dan
kesabaran itu diabaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai
sebagaimana semestinya.
BAB III
7
PENUTUP
A. Kesimpilan
Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu "Quantum" yang berarti
interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya dan "Teaching" yang berarti
mengajar. Dengan demikian maka Quantum Teaching adalah orkestrasi
bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar.
Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar yang efektif yang dapat
mempengaruhi kesuksesan siswa. Quantum Teaching adalah pengubahan
belajar yang meriah, dengan segala nuansanya.Quantum Teacing juga
menyertakan segala kaitan antara, interaksi, dan perbedaan yang
memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan
dinamis pada lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan
kerangka untuk belajar.Quantum Teaching berisi prinsip-prinsip sistem
perancangan pengajaran yanng efektif, efesien, dan progresif berikut metode
penyajiannya untuk mendapatkan hasil belajar yang mengagumkan dengan
waktu sedikit
B. Saran
Sehubungan dengan hasil temuan penelitian di atas, maka yang menjadi
saran-saran peneliti dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru disarankan supaya dapat menerapkan model pembelajaran
Quantum Teaching sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Aqidah Akhlak.
2. Kepada pihak sekolah disarankan agar dapat melakukan pembinaan secara
terus menerus kepada siswa untuk menghindari sikap menyimpang yang
akan muncul dan tumbuh kepada para siswa karena pengaruh zaman yang
berkembang pesat (teknologi yang salah digunakan)
3. Kepada peneliti lain jika ingin membahas penelitian yang berhubungan
dengan model pembelajaranQuantum Teaching, sebaiknya lebih
mempersiapkan materi pelajaran dan waktu dengan baik, serta dengan
menggunakan media yang lengkap.
8
DAFTAR PUSTAKA