Anda di halaman 1dari 15

MEMAHAMI METODE PAIR CHECK & TWO STAY TWO

STRAY

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
METODE PEMBELAJARAN PAI

Dosen Pengampu:

Wiwin Luqna Hunaida, M.Pd.I

Tim Penyusun:

Noval Cahya Putra Pradana 06010120014


Nurur Rohmah 06030120064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2023
ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun
khasanah kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Sehingga dengan ini kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Memahami Metode Pair Check & Two Stay Two Stray” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metode Pembelajaran PAI dengan tepat waktu. Penyusunan makalah
ini ditujukan dengan maksud untuk menyelasaikan tugas mata kuliah tersebut.

Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat serta
memberikan segala pengaruh yang baik bagi para pembaca. Kami menyadari
sepenuhnya jika makalah ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan baik dari
segi susunan maupun tata bahasanya. Tentunya kami memohon maaf atas
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik serta saran maupun masukan yang membangun dari berbagai pihak demi
kemajuan penerbitan makalah.

Surabaya, 29 Mei 2023

Tim Penyusun

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pair Check…….…………………….........……………..5
B. Kelebihan dan kekurangan Metode Pair Check....................................... 5
C. Langkah-Langkah Penerapan Metode Pair Check…....…….........……..6
D. Pengertian Metode Two Stay Two Stray...................................................7
E. Kelebihan dan kekurangan Metode Two Stay Two Stray ........................8
F. Langkah-Langkah Penerapan Metode Two Stay Two Stray ....................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan bernegara.1
Untuk mewujudkan pendidikan yang diharapkan, pemerintah senantiasa
berupaya meningkatkan sistem pendidikan dan menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi. Hal ini dapat di lihat dari perubahan-perubahan
kurikulum, mulai dari kurkulum 1947 hingga saat ini kurikulum 2013 yang
berbasis karakter, artinya kurikulum menekankan pelaksanaan pembelajaran
pada aspek afektif atau perubahan perilaku dan kompetensi yang ingin di capai
adalah kompetensi yang berimbang antara pengetahuan, sikap, serta
keterampilan. Selain itu kurukulum 2013 ini juga menuntut bembelajaran yang
holistik dan menyenangkan, dengan guru dituntut untuk hanya bertindak
sebagai fasilitator, sedangkan siswa yang dituntut aktif dalam proses belajar-
mengajar. Walaupun kenyataan dilapangan guru yang masih menjadi central
dari pembelajaan itu sendiri.
Dengan demikian, proses belajar mengajar tidak terlepas dari cara atau
metode yang sesuai untuk setiap kegiatan pembelajaran, untuk mencapai tujuan
pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama islam Menurut
dahlan, “model yang dipilih haruslah yang relevan dan mendukung tercapainya
tujuan pembelajara. setiap guru harus menguasai dan terampil dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Menciptakan suasana belajar yang

1
Ihsan Fuad, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 123.

1
2

menyenangkan di kelas. Semua itu sangat berpengaruh pada reaksi yang


ditampilkan siswa dalam kegiatan pembelajaran”.2
Sehubungan dengan hal ini, pendidik diharapkan memiliki kemampuan
dan keterampilan yang memadai dalam memilih serta menggunakan berbagai
strategi untuk setiap materi pembelajaran agar dapat menciptakan suasa kelas
yang kondusif dan menyenangkan. Dalam proses pembelajaran banyak model
yang perlu diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode
yang digunakan ialah model pembelajaran Pair Check dan Two Stay Two Stray.
Pembelajaran Pair Check ialah model pembelajaran berkelompok
antara dua orang berpasangan, metode ini menuntut kemandirian dan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan.3 Pembelajaran Pair Check
adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang berpasangan (kelompok
sebangku) yang bertujuan untuk mendalami atau melatih materi yang dipelajari.
Metode ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut
kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang
diberikan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Pair Check
akan membuat siswa lebih mandiri dalam memecahkan masalah yang ada.
Siswa bukan hanya menghafal materi pelajaran melainkan memahami konsep
pembelajaran tersebut. Pada saat proses pembelajaran siswa yang lebih aktif.
Guru hanya sebagai fasilitatornya.
Sedangkan Metode pembelajaran Two Stay Two Stray (2S2S) adalah
sebuah pendekatan pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer
Kagan. Metode ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam
proses pembelajaran melalui interaksi dan kolaborasi antara anggota kelompok.
Metode pembelajaran Two Stay Two Stray membagi siswa menjadi beberapa
kelompok heterogen di mana masing- masing kelompok terdiri atas empat siswa
dimana dua siswa bertugas untuk tinggal di dalam kelompok (Stay) dan dua

2
Dahlan, Model-Model Mengajar, (Bandung: Diponorogo, 1984), 5.
3
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.
2014), 211.
3

siswa lainnya bertugas untuk bertamu ke kelompok lain (Stray). Mereka


berdiskusi dan bekerjasama di dalam kelompoknya untuk menyelesaikan kasus
atau menggali materi yang disampaikan oleh guru.
Setelah selesai berdiskusi, dua siswa (Stray) dari setiap kelompok harus
bertamu ke kelompok lain untuk menggali informasi dari kelompok lain. Dua
siswa (Stay) yang tetap berada dikelompoknya bertugas untuk membagikan
hasil diskusi kelompoknya kepada anggota kelompok lain yang bertamu.
Setelah siswa yang bertamu mendapatkan cukup informasi dari kelompok lain,
mereka akan kembali ke kelompok asalnya untuk kemudian melaporkan apa
yang mereka dapatkan dari kelompok lain untuk kemudian merangkum
keseluruhan informasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan memaparkan
pengertian, kelebihan dan kekurangan serta langkah-langkah penerapan kedua
metode tersebut, Pair Check & Two Stay Two Stray.

B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Apa pengertian metode Pair Check?


2. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode Pair Check?
3. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode Pair Check?
4. Apa pengertian metode Two Stay Two Stray?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode Two Stay Two Stray?
6. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode Two Stay Two Stray?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis merumuskan beberapa masalah diatas adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metode Pair Check.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Pair Check.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode Pair Check.
4

4. Untuk mengetahui pengertian metode Two Stay Two Stray.


5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Two Stay Two Stray.
6. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode Two Stay Two
Stray.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pair Check


Pair check merupakan metode pembelajaran berkelompok antar dua orang
atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1990.
Metode ini menerapkan pembelajaran kooperatif yang menuntut juga melatih
tanggung jawab sosial siswa, kerja sama, dan kemampuan memberi penilaian.4
Secara umum urutan pembelajaran Pair Check adalah: bekerja berpasangan,
pembagian peran, pelatih memberi soal dan partner menjawab, mengecek
jawaban, bertukar peran, penyimpulan, dan evaluasi.5
Tujuan pembelajaran pair check ini adalah untuk membantu siswa-siswa
yang mendominasi untuk belajar keterampilan berbagi yang mengharuskan
untuk bekerja berpasangan dan menerapkan struktur pair check mereka. Selain
itu juga bertujuan untuk meningkatkan sosial aktif siswa untuk menumbuhkan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan teman-
temannya, meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan tentunya prestasi siswa.

B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pair Check


Metode pembelajaran Pair Check memiliki beberapa kelebihan, antara
lain:6
1. Melatih siswa untuk bersabar, yaitu dengan memberikan waktu bagi
pasangannya untuk berpikir dan tidak langsung memberikan jawaban
(menjawabkan) soal yang bukan tugasnya.
2. Melatih siswa memberikan dan menerima motivasi dari pasangannya secara
tepat dan efektif.

4
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
211.
5
Tukiran Taniredja dkk, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta,
2013), 120.
6
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran..., 213.

5
6

3. Melatih siswa untuk bersikap terbuka terhadap kritik atau saran yang
membangun dari pasangannya, atau dari pasangan lainnya dalam
kelompoknya. Yaitu saat mereka saling mengecek hasil pekerjaan pasangan
lain di kelompoknya.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk membimbing orang lain
(pasangannya).
5. Melatih siswa untuk bertanya atau meminta bantuan kepada orang lain
(pasangannya) dengan cara yang baik (bukan langsung meminta jawaban,
tapi lebih kepada cara-cara mengerjakan soal/menyelesaikan masalah).

Singkatnya kelebihan model pembelajaran Pair Check adalah model yang


melatih murid untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik, memberi dan
menerima motivasi dari orang lain, melatih murid untuk terbuka terhadap kritik
dan saran yang bersifat membangun.

Metode pembelajaran Pair Check tidak lepas dari kekurangan seperti halnya
metode pembelajaran yang lainnya. Herdian (dalam Shoimin: 2014)7
mengemukakan bahwa model pembelajaran Pair Check juga memiliki
kekurangan, yaitu sebagai berikut:
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama.
2. Membutuhkan keterampilan murid untuk menjadi pembimbing
pasangannya, dan kenyataannya setiap partner pasangan bukanlah murid
dengan kemampuan belajar yang baik-baik. Jadi, kadang-kadang fungsi
pembimbingan tidak berjalan dengan baik.

C. Langkah-Langkan Penerapan Metode Pair Check


Secara umum langkah-langkah model pembelajaran Pair Check, Menurut
Herdian (dalam Marlinda: 2018: 20)8 adalah sebagai berkut:

7
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014).
8
Marlinda, Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPA Kelas V MII Nurul Hidayah Palembang. Skripsi tidak diterbitkan. (Palembang: UIN
Raden Fatah Palembang, 2018), 20.
7

1. Bagilah murid ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 orang


kemudian kelompok tersebut dibentuk menjadi berpasang-pasangan. Jadi
akan ada patner A dan patner B pada kedua pasangan.
2. Berikan setiap pasangan sebuah LKS untuk dikerjakan. LKS terdiri dari
beberapa soal atau permasalahan (jumlahnya genap).
3. Berikutnya, berikan kesempatan pada patner A untuk mengerjakan soal
nomor 1, sementara patner B mengamati, memberi motivasi, membimbingan
(bila diperlukan) patner A selama mengerjakan soal nomor 1.
4. Selanjutnya bertukar peran, patner B mengerjakan soal nomor 2, dan patner
A mengamati, memberi motivasi, membimbing (bila diperlukan) patner B
selama mengerjakan soal nomoor 2.
5. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut mengecek hasil pekerjaan
mereka berdua dengan pasangan lain yang satu kelompok dengan mereka.
6. Setiap kelompok yang memperoleh kesepakatan pendapat diberikan
penghargaan (reward). Guru dapat memberikan bimbingan bila kedua
pasangan dalam kelompok tidak menemukan kesepakatan.

D. Pengertian Metode Two Stay Two Stray.


Metode pembelajaran Two Stay Two Stray (2S2S) adalah sebuah
pendekatan pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan.
Metode ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses
pembelajaran melalui interaksi dan kolaborasi antara anggota kelompok.
Dalam metode Two Stay Two Stray, kelas dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari empat anggota. Setiap kelompok terdiri dari dua
pasangan, yaitu pasangan A dan pasangan B. Ketika guru memberikan tugas atau
pertanyaan kepada kelas, pasangan A akan bekerja sama untuk menyelesaikan
tugas tersebut, sedangkan pasangan B akan "mengembara" atau berpindah ke
kelompok lain yang belum menyelesaikan tugas yang sama.
Setelah pasangan A menyelesaikan tugasnya, pasangan B kembali ke
kelompok asal mereka (disebut "Stay") dan pasangan A berpindah ke kelompok
baru (disebut "Stray") yang belum menyelesaikan tugas. Di kelompok baru
8

tersebut, pasangan A bertanggung jawab untuk mengajarkan atau membantu


anggota kelompok baru dalam menyelesaikan tugas tersebut.9
Tujuan dari metode Two Stay Two Stray adalah untuk meningkatkan
pemahaman siswa melalui proses diskusi dan kolaborasi dengan anggota
kelompok yang berbeda. Dengan berpindah-pindah kelompok, siswa memiliki
kesempatan untuk belajar dari berbagai perspektif dan mengasah keterampilan
sosial seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan.

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Two Stay Two Stray.


Setiap pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu
juga dengan model ini. Kelebihan model Two Stay Two Stray adalah sebagai
berikut :
1. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
2. Lebih bermakna lebih berorientasi pada keaktifan.
3. Peserta didik diharapkan berani mengungkapkan pendapatnya.
4. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
5. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
6. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.

Sedangkan kekurangan dari metode Two Stay Two Stray ini adalah :
1. Membutuhkan waktu yang lama.
2. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.
3. Membutuhkan banyak persiapan bagi guru (materi, dana dan tenaga).
4. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

F. Langkah-Langkah Penerapan Metode Two Stay Two Stray.


Berikut adalah langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Two
Stay Two Stray:

9
S. Kagan, The Structural Approach to Cooperative Learning. Educational Leadership, 47(4), 1989,
12-15.
9

1. Persiapan kelompok: Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang


terdiri dari empat anggota. Pastikan setiap kelompok memiliki pasangan A
dan pasangan B.
2. Penjelasan tugas: Guru memberikan tugas atau pertanyaan kepada
kelompok-kelompok. Pastikan instruksi tugas jelas dan dipahami oleh
semua siswa.
3. Kerja sama dalam kelompok: Pasangan A dalam setiap kelompok bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas. Mereka dapat berdiskusi, bertukar ide,
dan saling membantu.
4. Pindah kelompok: Setelah pasangan A menyelesaikan tugasnya, pasangan
B pindah ke kelompok lain yang belum menyelesaikan tugas yang sama.
Pasangan A dari kelompok awal "menetap" atau "stay" di kelompok asal
mereka.
5. Bimbing kelompok baru: Pasangan A yang telah pindah ke kelompok baru
bertanggung jawab untuk membantu anggota kelompok baru dalam
menyelesaikan tugas. Mereka dapat berbagi pengetahuan, memberikan
arahan, dan memfasilitasi diskusi.
6. Diskusi dan kolaborasi: Di kelompok baru, siswa bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas. Mereka berdiskusi, bertanya, dan mendiskusikan
solusi bersama.
7. Refleksi dan pemetaan: Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas,
siswa dapat berbagi hasil kerja mereka dengan seluruh kelas. Diskusikan
solusi yang ditemukan, berikan umpan balik, dan refleksikan pembelajaran
yang diperoleh.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran Pair Check ialah model pembelajaran berkelompok
antara dua orang berpasangan, metode ini menuntut kemandirian dan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan. Pembelajaran Pair
Check adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang berpasangan
(kelompok sebangku) yang bertujuan untuk mendalami atau melatih materi
yang dipelajari. Metode ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang
menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
persoalan yang diberikan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Pair
Check akan membuat siswa lebih mandiri dalam memecahkan masalah yang
ada. Siswa bukan hanya menghafal materi pelajaran melainkan memahami
konsep pembelajaran tersebut. Pada saat proses pembelajaran siswa yang
lebih aktif. Guru hanya sebagai fasilitatornya.
Sedangkan Metode pembelajaran Two Stay Two Stray (2S2S) adalah
sebuah pendekatan pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh
Spencer Kagan. Metode ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi aktif
siswa dalam proses pembelajaran melalui interaksi dan kolaborasi antara
anggota kelompok. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray membagi
siswa menjadi beberapa kelompok heterogen di mana masing- masing
kelompok terdiri atas empat siswa dimana dua siswa bertugas untuk tinggal
di dalam kelompok (Stay) dan dua siswa lainnya bertugas untuk bertamu ke
kelompok lain (Stray). Mereka berdiskusi dan bekerjasama di dalam
kelompoknya untuk menyelesaikan kasus atau menggali materi yang
disampaikan oleh guru.
Setelah selesai berdiskusi, dua siswa (Stray) dari setiap kelompok
harus bertamu ke kelompok lain untuk menggali informasi dari kelompok
lain. Dua siswa (Stay) yang tetap berada dikelompoknya bertugas untuk

10
11

membagikan hasil diskusi kelompoknya kepada anggota kelompok lain


yang bertamu. Setelah siswa yang bertamu mendapatkan cukup informasi
dari kelompok lain, mereka akan kembali ke kelompok asalnya untuk
kemudian melaporkan apa yang mereka dapatkan dari kelompok lain untuk
kemudian merangkum keseluruhan informasi.

B. Saran
Setelah membaca materi pada makalah ini, diharapkan pembaca
dapat memahami serta mengimplementasikannya dengan baik dan benar
pada pembelajaran jika diperlukan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pembaca, tentunya bagi penulis sendiri.
12

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan. Model-Model Mengajar. Bandung: Diponorogo, 1984.

Fuad, Ihsan. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajaran. 2014.

Kagan, S. The Structural Approach to Cooperative Learning. Educational


Leadership, 47(4), 1989.

Marlinda, Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar


Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas V MII Nurul Hidayah Palembang. Skripsi
tidak diterbitkan. Palembang: UIN Raden Fatah Palembang, 2018.

Shoimin, Aris. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Taniredja, Tukiran., dkk. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.


Bandung: Alfabeta, 2013.

Anda mungkin juga menyukai