Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

QUANTUM TEACHING DAN LEARNING DALAM


PEMBELAJARAN DAN MEMAHAMI KURIKULUM 2013

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah :


PENGANTAR PROFESI KEGURUAN

Dosen Pengampu :
“Denik Rohmah Hayati, M.Pd.I.”

Disusun Oleh :
1. Any Lailatul Fitriyah
2. Rofi’atul Fauziyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA


(STAIM)
NGLAWAK – KERTOSONO – NGANJUK
2018

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat


rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa kita tetap tercurahkan kepangkuan Rasulullah
SAW beserta keluarga, shahabat-shahabat, dan para pengikut-nya yang telah
membawa kita dari jalan yang gelap gulita menuju ke jalan yang terang benderang
yakni addinul Islam.
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, khususnya dosen
pengampu mata kuliah Yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca
pada umumnya dan penyusun pada khususnya.
Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam peningkatan wawasan dan
menambah ilmu mendapat ridlo dari Allah SWT, Aamiin.
Nglawak, 5 Juni 2018
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Sejarah Pembelajaran Quantum Teaching Learning ......................... 3
B. Pengertian Quantum Teaching Dan Learning ................................... 4
C. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching Learning .................................... 6
D. Teknik-Teknik Quantum Teaching & Learning ................................ 9
E. Model Belajar Quantum Teaching Learning ................................... 10
F. Strategi Pembelajaran Quantum Learning ....................................... 12
G. Asas Utama Quantum Teaching Learning ....................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Quantum learning dan Teaching memberikan kiat-kiat, petunjuk,
strategi, dan seluruh dan seluruh proses yang dapat menghemat waktu,
mempertajam pemahaman dan daya ingat, dan membuat belajar sebagai suatu
proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Penerapan kurikulum 2013 saat
ini keaktifan siswa di kelas sangatlah dituntuk. Guru bertindak sebagai
faisilitator saja. Siswa menjadi aktif di kelas. Hasil belajar siswa juga
mengalami peningkatan. Siswa tidak merasa jenuh kalau kita disetiap
beberapa pertemuan kita menerapkan model-model pembelajaran yang lain.
Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi, tersirat adanya nilai-
nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang
integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan
keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Indikator ini akan
terwujud apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi
sumber daya manusia (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang
pendidikan.
Di kalangan umum, terutama siswa sekolah dasar, menengah dan
perguruan tinggi, belajar tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan bagi
mereka, belajar dipandang sebagai musuh yang patut dijauhi, kini belajar
adalah hal yang menyenangkan dan nyaman tanpa perasaan cemas, takut, dan
lelah dengan panduan dari pembelajaran learning. Oleh karena itu, penulis
memberi judul pada makalah ini “Quantum Teaching dan Quantum Learning”.

B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana sejarah Pembelajaran Quantum?
B. Apa pengertian dari Quantum Teaching dan Learning ?
C. Apa saja asas utama Quantum Teaching dan Learning ?
D. Bagaimana prinsip-prinsip Quantum Teaching Learning ?

1
E. Bagaimana model belajar Quantum Teaching Learning ?
F. Bagaimana strategi pembelajaran Quantum Learning ?
G. Bagaimana Asas Utama Quantum Teaching Learning ?

C. Tujuan
A. Dapat memahami sejarah pembelajaran Quantum.
B. Dapat mengetahui Quantum Teaching dan Learning.
C. Dapat mengetagui asas-asas utama Quantum Teaching dan Learning.
D. Agar dapat mengetahui prinsip-prinsip Quantum Teaching Learning.
E. Supaya dapat mengetahui model pembelajaran Quantum Teaching
Learning.
F. Dapat mengetahui strategi pembelajaran Quantum Learning.
G. Dapat mengetahui Asas Utama Quantum Teaching Learning

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pembelajaran Quantum Teaching Learning


Perusahaan yang melahirkan SuperCamp adalah Learning Forum.
Pendekatan seperti Quantum Learning , seperangkat metode dan falsafah
belajar yang telah terbukti efektif di sekolah dan bisnis kerja untuk semua tipe
orang dan segala usia.
Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang
pendidik berkebangsaan Bulgaria dan bereksperimen dengan apa yang
disebutnya sebagai “suggestology” atau suggestopedia”. Prinsipnya adalah
bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi balajar, dan setiap
detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negative. Beberapa teknik
yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan
murid secara nyaman, memasang music latar di dalam kelas, meningkatkan
partisipasi individu, memberikan poster- poster untuk memberi kesan besar
sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru- guru yang terlatih baik
dalam seni pengajara sugestif. Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan
dengan suggestology adalah pemercepatan belajar .1
Quantum teaching learning adalah badan ilmu pengetahuan dan
metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilisitas
SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti
Acclelerated Learning (Lozanov), multiple intellegences (Gardner), Neuro
Linguistic programming (Grinder dan Bandler), Experiential Learning (Hahn),
Sonsratiq inquiry, Cooperative Laerning (Johnson dan Johnson), dan Elemens
of Effective Instruction (Hunter). Quantum Teaching merangkaikan yang
paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensori,
multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan
melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk

1
Bobbi deporter, Quantum Learning, ( Bandung: kaifa, 2001 ), hal 14

3
berprestasi. Sabagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis
dan mudah diterapkan, Quantum Teaching menawarkan suatu sintesis dari
hal- hal yang dicari: cara- cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha
pengajaran melalui perkembangan hubungan, penggubahan belajar, dan
penyampaian kurikulum. Metodologi ini dibangun berdasarkan pengalaman
delapan belas tahun dan penelitian terhadap 25.000 siswa, dan sinergi
pendapat dari ratusan guru.
Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan
memudahkan proses belajar. Berikut ini cara- cara efektif yang akan
diperoleh:
1. Partisipasi dengan menggubah (mengorkestrasi) keadaan
2. Motivasi dan minat dengan menerapkan kerangka rancangan yang dikenal
dengan singkatan TANDUR
3. Rasa kebersamaan dengan menggunakan kunci keunggulan
4. Daya dengar anak didik anda dengan mengikuti prinsip- prinsip
komunikasi Ampuh
Semua itu, serta banyak srategi lain akan menempatkan guru dan
siswa pada jalur cepat menuju kesuksesan belajar.2

B. Pengertian Quantum Teaching Dan Learning


Quantum adalah interaksi yang mengubah energy manjadi cahaya.
Dengan demikian quantum teaching adalah pengubahan bermacam-macam
interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi
ini mencakup unsure-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi
kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat
alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan
bagi orang lain.3 Sedangkan Quantum Learning adalah seperangkat metode
dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Atau biasa

2
Bobbi Deporter, Quantum Teaching, ( Bandung: Kaifa,2001 ), hal 4
3
Bobbi Deporter, Quantum Teaching, Hal. 5

4
didefinisikan Quantum Learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah
energy manjadi cahaya”. Semua kehidupan adalah energy. Rumus yang
terkenal dalam fisika kuantum adalah Massa kali kecepatan cahaya
kuadrat sama dengan Energi. Atau persamaan ini ditulis sebagai .4
Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan
memfungsikan kedua belahan kanan dan belahan kiri. Kini belahan ini lebih
dikenal sebagai “otak kiri” dan “otak kanan”. Eksperimen terhadap dua
belahan tersebut telah menunjukkan bahwa masing-masing belahan
bertanggung jawab terhadap cara berfikir, dan masing-masing mempunyai
spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa
persilangan dan interaksi antara kedua sisi.
Proses bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Sisi ini sangat
teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran
abstrak dan simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur
ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail
dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan
holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang
bersifat nonverbal, seperti perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau
orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, music, seni, kepekaan
warna, kreativitas, dan visualisasi.
Kedua belahan otak penting artinya. Orang yang memanfaatkan
kedua belahan otak ini juga cenderung “seimbang” dalam setiap aspek
kehidupan mereka. Untuk menyeimbangkan kecenderungan masyarakat
terhadap otak kiri, perlu dimasukkan music dan estetika dalam pengalaman
belajar, dan memberikan umpan balik positif bagi diri sendiri. Semua itu
menimbulkan emosi positif, yang membuat otak lebih efektif. Emosi yang
positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang mengarah pada keberhasilan,
yang mengarah pada kehormatan diri yang lebih tinggi, yang mengarah

4
Bobbi deporter, Quantum Learning, hal: 16

5
kepada emosi yang positif-siklus aktif yang mengangkat anda lebih tinggi dan
lebih tinggi lagi.5
Dalam Quantum Teaching, guru sangat diharapkan sebagai aktor
yang mampu memainkan berbagai gaya belajar anak, mengorkestrakan kelas,
menghipnotis kelas dengan daya tarik, dan menguatkan konsep ke dalam diri
anak. Prinsipnya, bawalah dunia guru ke dunia siswa dan ajaklah siswa ke
dunia guru. Dalam Quantum Teaching, tidak ada siswa yang bodoh, yang ada
adalah siswa yang belum berkembang karena titik sentuhnya belum cocok
dengan titik sentuh yang diberikan guru. Berarti, guru perlu penyesuaian
sesuai dengan kondisi siswa dengan berpedoman pada segalanya bertujuan,
segalanya berbicara, mengalami sebelum pemberian nama, akui setiap usaha,
dan rayakan.6

C. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching Learning


Quantum Teaching juga memiliki lima prinsip, atau kebenaran tetap.
Serupa dengan Asas Utama, Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, Antarkan
Dunia Kita ke Dunia Mereka,prinsip-prinsip ini sebagai struktur chord dasar
dari simfoni belajar Anda. Prinsip-prinsip tersebut adalah:7
1 Segalanya Berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas
yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran Anda; semuanya mengirim
pesan tentang belajar.
2 Segalanya Bertujuan
Semua yang ada dalam penggubahan guru mempunyai tujuan semuanya.
3 Pengalaman Sebelum Pemberian Nama
Otak kita berkembang pesat dan adanya rangsangan kompleks, yang akan
menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik

5
Bobbi deporter, Quantum Learning, hal. 38-40
6
Joko Winarto, http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-
learning/
7
Bobbi Deporter, Quantum Teaching, hal 7-8

6
terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka
memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
4 Akui Setiap Usaha
Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari
kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut
mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
5 Jika Layak Dipelajari, Maka Layak pula Dirayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik
mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan
belajar.8 Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus!,
baik!, dll. Dalam pembelajaran juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran
harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Dengan kata lain,
pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh
karena itu, keunggulan ini bahkan telah dipandang sebagai jantung fondasi
pembelajaran.
Adapun ada delapan prinsip keunggulan yang juga disebut delapan
kunci keunggulan yang diyakini dalam pembelajaran Quantum Learning .
Delapan kunci keunggulan itu sebagai berikut.9
1. Terapkanlah Hidup dalam Integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang
lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita menyatu. Hal ini dapat
meningkatkan motivasi belajar yang pada gilirannya mencapai tujuan
belajar. Dengan kata lain, integritas dapat membuka pintu jalan menuju
prestasi puncak
2. Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan
atau kegagalan dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan
untuk belajar lebih lanjut sehingga kita dapat berhasil. Kegagalan

8
Bobbi Deporter, Quantum Teaching, hal 8-11
9
Joko Winarto, http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-
learning/

7
janganlah membuat cemas terus menerus dan diberi hukuman karena
kegagalan merupakan tanda bahwa seseorang telah belajar.

3. Berbicaralah dengan Niat Baik


Dalam pembelajaran, perlu dikembangkan keterampilan berbicara dalam
arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan
langsung. Niat baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
motivasi belajar pembelajar.
4. Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti
visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan. Untuk itu,
mereka perlu melakukan apa saja untuk menyelesaikan pekerjaan. Di
sinilah perlu dikembangkan slogan: Saya harus menyelesaikan pekerjaan
yang memang harus saya selesaikan, bukan yang hanya saya senangi.
5. Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab
tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. Karena
itu, pengajar dan pembelajar harus bertanggung jawab atas apa yang
menjadi tugas mereka. Mereka hendaklah menjadi manusia yang dapat
diandalkan, seseorang yang bertanggung jawab.
6. Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang
sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar,
lebih-lebih pengajar, harus pandai-pandai membaca lingkungan dan
suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana
bilamana diperlukan. Misalnya, di kelas guru dapat saja mengubah
rencana pembelajaran bilamana diperlukan demi keberhasilan siswa-
siswanya; jangan mati-matian mempertahankan rencana pembelajaran
yang telah dibuat.
7. Pertahankanlah Keseimbangan

8
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam
satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif
dan optimal. Tetap dalam keseimbangan merupakan proses berjalan yang
membutuhkan penyesuaian terus-menerus sehingga diperlukan sikap dan
tindakan cermat dari pembelajar dan pengajar.

D. Teknik-Teknik Quantum Teaching & Learning


Quantum Teaching menawarkan model-model pembelajaran yang
berprinsip memberdayakan potensi siswa dan kondisi di sekitarnya. Model-
model tersebut adalah model AMBAK dan TANDUR.10
1. Teknik AMBAK
AMBAK adalah suatu teknik penting dalam Quantum Teaching. AMBAK
merupakan singkatan dari APA MANFAAT BAGIKU. Teknik ini
menekankan bagaimana sedapat mungkin bisa menghadirkan perasaan
dalam diri siswa bahwa apa yang mereka pelajari akan memberikan
manfaat yang besar.
2. Teknik TANDUR
Teknik pembelajaran Quantum Teaching yang lain yang dapat digunakan
adalah teknik TANDUR, yakni: T: Tumbuhkan, A: Alam, N: Namai, D:
Demonstrasikan, U: Ulangi, R: Rayakan
3. Teknik ARIAS
Pembelajaran dengan teknik ARIAS terdiri dari lima komponen
(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) yang
disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan
satu-kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Deskripsi
singkat masing-masing komponen dan beberapa contoh yang dapat
dilakukan untuk membangkkitkan dan menngkatkannya kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
4. Teknik PAKEM

10
http://dwiastutikimia.blogspot.com/2017/04/quantum-teaching-learning-model.html

9
PAIKEM adalah singkatan darii Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertnyakan, dan mengemukakan gagasan. Jika
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

E. Model Belajar Quantum Teaching Learning


Quantum Teaching dan Quantum Learning merupakan model
pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari
konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat. Quantum
Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas,
berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya.
Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep TANDUR:
1. TUMBUHKAN
Tumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin
tahu siswa dalam bentuk: Apakah Manfaatnya BAgiKu (AMBAK)
Tumbuhkan suasana yang menyenangkan di hati siswa, dalam
suasana relaks, tumbuhkan interaksi dengan siswa, masuklah ke alam
pikiran mereka dan bawalah alam pikiran mereka ke alam pikiran
Anda, yakinkan siswa mengapa harus mempelajari ini dan itu, belajar
adalah suatu kebutuhan siswa, bukan suatu keharusan.
2. ALAMI
Unsur alami akan mendorong hasrat alami otak untuk
“menjelajah”. Cara apa yang terbaik agar siswa memahami informasi?
Kegiatan apa yang dapat diberikan agar pengetahuan dan ketrampilan
yang sudah dimiliki siswa, misalnya, percobaan berjudul membuat es
puter tanpa freezer. Dari judul percobaan itu, siswa akan penasaran
karena lebih tampak seperti pelajaran memasak dibandingkan pelajaran
fisika. Percobaan itu bertujuan menjelaskan konsep titik lebur es pada
materi suhu dan kalor. Alat dan bahannya mudah didapatkan.

10
Misalnya, kaleng besar bekas biskuit, baskom, es batu, garam dapur,
dan bahan es puter (gula, susu, santan, serta essen perasa).
Dengan petunjuk kerja dan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan untuk membimbing, para siswa menemukan dan
membuktikan konsep mengenai titik lebur es. Mereka akhirnya akan
berpikir untuk membekukan es puter tersebut tanpa menggunakan
freezer. Untuk membekukan es puter, diperlukan air bersuhu di bawah
0 derajat celsius yang diperoleh dari es batu yang diberi garam.
Artinya, siswa akan paham, dengan adanya pemberian garam (untuk
membekuka es puter), titik lebur es akan berubah dari 0 derajat
menjadi di bawah 0 derajat. Mereka jadi paham titik lebur es
dipengaruhi oleh kemurnian zat.
3. NAMAI
Setelah siswa melalui pengalaman belajar pada kompetensi
dasar tertentu, mereka kita ajak untuk menulis di kertas, menamai apa
saja yang telah mereka peroleh, apakah itu informasi, rumus,
pemikiran,tempat dan sebagainya, ajak mereka untuk menempelkan
nama-nama tersebut di dinding kelas dan dinding kamar tidurnya.
4. DEMONSTRASI
Setelah siswa mengalami belajar akan sesuatu, beri
kesempatan kepada mereka untuk mendemonstrasikan
kemampuannya, karena siswa akan mampu mengingat 90% jika siswa
itu mendengar, melihat dan melakukannya. Melalui pengalaman
belajar siswa akan mengerti dan mengetahui bahwa dia memiliki
kemampuan dan informasi yang cukup.
5. ULANGI
Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan
rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!” Pengulangan sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan konsep multi kecerdasan .
6. RAYAKAN

11
Perayaan adalah ekspresi dari kelompok seseorang yang telah
berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban dengan baik.
Seperti muslim setelah menunaikan ibadah puasa selama satu bulan
penuh, mereka merayakan hari kemenangan dengan Iedul Fitri.Maka
sudah selayaknya jika siswa sudah mengerjakan tugas dan
kewajibannya dengan baik untuk dirayakan lewat: bertepuk tangan
atau bernyanyi bersama-sama.11
Sementara itu, Quantum Learning merupakan konsep untuk
pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah
ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, Quantum
Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa
atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai guru, tentunya perlu
mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep secara utuh dan terintegrasi.

F. Strategi Pembelajaran Quantum Learning


Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin
penting dalam pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan
dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan
dapat digantikan dengan learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang
dewasa, learning with effort menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk
dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti kemauan berusaha,
mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak
membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi belajar seperti
ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif
menurut pendapat beberapa pengajar.
Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik
pemercepatan belajar, dan program neurolinguistik/NLP (suatu penelitian
tentang bagaimana otak mengatur informasi)dengan teori, keyakinan, dan

11
Roebyarto,
http://roebyarto.multiply.com/journal/item/15?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

12
metode tersendiri. Termasuk di antaranya konsep-konsep kunci dari berbagai
teori dan strategi belajar yang lain, seperti12:
1. Teori otak kanan/kiri
2. Teori otak triune (3 in 1)
3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
4. Teori kecerdasan ganda
5. Pendidikan holistik (menyeluruh)
6. Belajar berdasarkan pengalaman
7. Belajar dengan symbol
8. Simulasi/permainan
Quantum Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan
oleh siapa saja selain siswa dan guru karena memberikan gambaran untuk
mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang
pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan
situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami
sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji
sesuatu dengan cara Quantum Learning. Segalanya dapat dengan mudah,
cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkan.

G. Asas Utama Quantum Teaching Learning


Quantum Teaching bersandar pada konsep ini: Bawalah Dunia Mereka
ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.
Inilah asas utama – alasan dasar di balik segala strategi, model dan
keyakinan Quantum Teaching. Segala hal yang dilakukan dalam kerangka
Quantum Teaching- setiap interaksi dengan siswa, setiap rancangan
kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun berdasarkan konsep
diatas.
Maksud dari Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia
Kita ke Dunia Mereka adalah mengingatkan kita pada pentingnya memasuki
dunia murid sebagai langkah pertama.Untuk mendapatkan hak mengajar,

12
Bobbi deporter, Quantum Learning, Hal 16

13
pertama-tama seorang guru harus membangun jembatan autentik memasuki
kehidupan murid. Sertifakat mengajar atau dokumen yang mengizinkan Guru
mengajar atau melatih hanya berarti bahwa guru memiliki wewenang untuk
mengajar. Hal ini tidak berarti bahwa Guru mempunyai
mempunyai hak mengajar. Mengajar adalah hak yang harus diraih, dan
diberikan oleh siswa, bukan oleh departemen pendidikan. Belajar dari segala
defisinya adalah kegiatan full-contact. Dengan kata lain, belajar melibatkan
semua aspek kepribadian manusia-pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh-di
samping pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa
mendatang. Dengan demikian, karena belajar berurusan dengan orang secara
keseluruhan, hak untuk memudahkan belajar tersebut harus diberikan oleh
pelajar dan diraih oleh guru.
Jadi, masuki dahulu dunia mereka. Mengapa? Karena tindakan ini akan
memberi guru izin untuk memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan
mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Bagaimana
caranya? Dengan mengingatkan apa yang guru ajarkan dengan sebuah
peristiewa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah,
sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan itu
terbentuk, guru dapat membawa mereka pada dunia guru, dan memberi
mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. disinilah kosakata baru, model
mental, rumus, dan lain-lain dibeberkan. Seraya menjelajahi kaitan dan
interaksi, baik siswa maupun guru mendapatkan pemahaman baru dan “dunia
kita” diperluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya,
dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam ini, siswa
dapat membawa apa yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan
menerapkannya pada situasi baru. Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita,
Antarkan dunia kita kedunia Mereka”. Begitulah dinamika manusia. Dan
seperti itulah asas utama Quantum Teaching Learning.13

13
Bobbi Deporter, Quantum Teaching, hal 6-7

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Quantum teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi
yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini
mencakup unsure-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan
siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa
menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang
lain.
Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar
yang terbukti efektif untuk semua umur. Atau biasa didefinisikan Quantum
Learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energy manjadi cahaya”.
Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat
berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan
mengevaluasinya. Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep
TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan
Rayakan. Sementara itu, Quantum Learning merupakan konsep untuk
pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah
ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, Quantum
Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa
atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai guru, Ibu tentunya perlu
mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep secara utuh dan terintegrasi.
Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum
Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar.
Sebagai guru, tentunya perlu mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep
secara utuh dan terintegrasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Deporter , Bobbi, 2001, Quantum Teaching, Bandung: Kaifa


Joko Winarto, http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-
learning/
Roebyarto,http://roebyarto.multiply.com/journal/item/15?&show_interstitial=1&
u=%2Fjournal%2Fitem
http://dwiastutikimia.blogspot.com/2017/04/quantum-teaching-learning-
model.html

16

Anda mungkin juga menyukai