Anda di halaman 1dari 4

TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Secara umum tujuan penelitian pendidikan adalah untuk menemukan prinsip-prinsip


umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan,
dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13).

Ada beberapa jenis penelitian pendidikan, diantaranya adalah penelitian tindakan


kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi
(LP3) Universitas Negeri Semarang (2007:9-11) adalah suatu bentuk inkuiri atau penelitian
yang dilakukan melalui refleksi diri. Tujuan melakukan penelitian tindakan kelas adalah
meningkatkan dan atau memperbaiki praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh
guru. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam
memecahkan persoalan pembelajaran di kelas.
Menurut Suyanto dan Hasan dalam Kasbolah (2001:21) tujuan penelitian tindakan kelas
adalah untuk meningkatkan (1) Kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi
pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan.

Sedangkan menurut Ditjen Dikti dalam Subyantoro (2009:89) tujuan penelitian


pendidikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran
di sekolah;
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan;
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK,
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan
dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable);
5. Meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya di
sekolah dalam melakukan PBT;
6. Meningkatkan kerjasama professional di antara pendidik dan tenaga kependidikan
di sekolah dan LPTK.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka tujuan dari penelitian tindakan kelas
adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah.
FUNGSI PENELITIAN PENDIDIKAN

1. Fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian.


a. Penelitian Dasar (Basic Research)/ Penelitian Murni/Penelitian Pokok
Tujuan penelitian dasar adalah:
(1). Menambah pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah
(2). Meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Nana Syaodih, 2005)
Dalam bidang pengetahuan sosial, termasuk hasil penelitian bidang
pendidikan, ada dua kemungkinan terjadi, (1). dapat memperkuat, mengubah, atau
menolak hasil temuan dari paradigma lama. (2). Hasil penelitian yang baru
menghasilkan suatu yang memperkuat, membedakan, atau bertentangan dengan hasil
penelitian yang lama. Syaodih (2005) menjelaskan bahwa penelitian dasar diarahkan
untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan
sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang
didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmiah (scientific law).
Pengetahuan baru secara tidak langsung akan mempengaruhi pemikiran dan persepsi
orang yang akibatnya bisa mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perbuatan orang
tersebut.

b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan praktis,
penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar
dalam kehidupan nyata. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan
yang bersifat umum. Penelitian terapan bersifat abstrak dan umum dalam bidang
tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Dampak dari penelitian terapan
terasa setelah periode waktu tertentu. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih
lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan
metodologi.

c. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan
berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat,
organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan,
sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Ada dua macam
penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian
kebijakan (policy research). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk
memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu
kegiatan. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses maupun hasil dari
perubahan-perubahan strategi dan teknik yang digunakan.

Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif


Penelitian
Penelitian Dasar Penelitian Terapan
Evaluatif
1. Bidang aplikasi: 1.Pelaksanaan
Bidang 1. Penelitian bidang
kedokteran, berbagai program
fisik, perilaku dan
Penelitian rekayasa, atau kegiatan
sosial
pendidikan berbagai tempat
1.Menilai
1. Menguji keguna-
1. Menguji teori, Keberhasilan
Tujuan an teori dalam
dalil, prinsip dasar kegiatan secara
bidang tertentu
spesifik
2.Menentukan 2.Menentukan
2. Menilai
hubungan empiris hubungan empiris
manfaat
antar fenomena dan dan generalisasi
kegiatan secara
mengadakan analitis dalam
spesifik
generalisasi analitis bidang tertentu
Tingkat 1. Umum tetapi 1.Konkrit, spesifik
1. Abstrak, umum dalam dalam aspek
Generalisasi bidang tertentu tertentu.
2.Diterapkan
dalam
praktik aspek
tertentu
1.Menambah 1. Menambah 1. Menambah
Penggunaan pengetahuan ilmiah pengetahuan pengetahuan
dari prinsip-prinsip yang didasarkan Yang didasarkan
Hasil dasar dan hukum penelitian dalam penelitian secara
tertentu. bidang tertentu. spesifik
2. Meningkatkan 2. Meningkatkan
2.Meningkatkan
penelitian dan penelitian dan
metodologi dan
metodologi dalam metodologi secara
cara-cara pencarian
bidang tertentu spesifik
3.Membantu dalam
pembuatan
keputusan bidang
tertentu
2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan

a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan
suatu keadaan atau fenomena.. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu
keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan
perkembangannya, disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam
penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan
ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu. Penelitian longitudinal
menunjuk pada penelitian-penelitian individu atau satuan lain, dimana pengukuran
unit yang sama diulang diberbagai waktu sepanjang jalannya penelitian. Sedangkan
penelitian cross sectional, misalnya kemampuan berbahasa pada masa atau tahapan
perkembangan seseorang berdasarkan usia kronologis: bayi, anak kecil, anak sekolah,
remaja dilakukan secara bersamaan.

b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research), untuk memprediksi atau
memperkirakan apa yang akan terjadi pada saat yang akan datang. Dengan melihat
perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat
dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

c. Penelitian Improftif
Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu
program. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksana program atau kegiatan
digunakan penelitian tindakan atau action research, sedang untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau model digunakan
penelitian dan pengembangan atau research and development.

d. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan
penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Menjelaskan melalui teori
yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada, sampai pada pemberian
pernyataan sementara yang disebut sebagai hipotesis penelitian.

Anda mungkin juga menyukai