FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI MADIUN 2020/2021 A. METODOLOGI DAN METODE PENELITIAN Metodologi Penelitian adalah ilmu yang mempelajaritentang cara melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan,analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematisdan obyektif untuk memcahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Metode Penelitian Pendidikan adalah cara ilmiah untukmendapatkan data yang valid dengan tujuan dapatditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatupengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapatdigunakan untuk memahami, memecahkan, danmengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Disebutkan demikian karena melalui penelitian manusiadapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telahdiperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,memecahkan dan mengatisipasi masalah. !emahami berartimemperjelas suatu masalah atau informasi yang tidakdiketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memcahkan berartimeminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidakterjadi. B. JENIS_JENIS METODE PENELITIAN PENDIDIKAN 1. Penelitian Kuantitatif McMilan dan Schumacher (2001) memulai dengan membedakannya natara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode-metode penelitian eksperimen dan non eksperimen. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang bertolak dari asusmsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. a. Penelitian Noneksperimental 1) Penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang daa, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. 2) Penelitian Survai Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topic atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survai : (1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu, (2) informasi dikumpulkan mulai pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun juga bisa lisan) dari suatu populasi, (3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama survai adalah mengetahui gambaran umum karakakteristik dari populasi. 3) Penelitian Ekspos Fakto Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab- akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Penelitian ekspos fakto mirip dengan penelitian eksperimen, tetapi tidak ada pengontrolan variable, dan biasanya juga tidak ada pra tes. 4) Penelitian Kooperatif Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah natara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbeedaan dalam aspek atau variable yang diteliti. Dalam penelitian inipun tidak ada pengontrolan varibel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan .diantara variable-variabel yang diteiti. 5) Penelitian Korelasional Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variable dengan variable-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi) secara statistic. 6) Penelitian Tindakan Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah perbaikan. Penelitian tindakan demikian diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kolaboratif atau collaborative action research (Oja & Sumarjan, 1989, Stinger, 1996). Penelitian tindaka kolaboratif selain diarahkan kepada perbaikan proses dan hasil juga bertujuan meningkatkan kemampuan para pelaksana, sebab penelitian kolaboratif merupakan bagian dari program pengembangan staf. 7) Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan (research dan development) ini berawal dari industry-base development model, yang digunakan sebagai prosedur untuk merancang dan mengembangkan suatu produk baru yang berkualitas. Dalam pengembangan pendidikan kadang-kadang disebut industry-base development muncul sebagai stratergi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Lebih khusus dikemukakan bahwa dalam bidang pendidikan , penelitian dan pengembangan yang disingkat R & D adalah suatu proses yang digunkaan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan serta menemukan pengetahuan-pengetahuan baru melalui “base research” (Borg dab Gall, 2003:569-570) dan bertujaun memberikan perubahan-perubahan pendidikan guna meningkatkan dampak- dampak positif yang potensial dari temuan-temuan penelitian dalam memecahkan permasalahan pendidikan dan digunakan untuk meningkatkan kerja praktik-praktik pendidikan, antara lain melalui pembelajaran dalam bentuk penelitian. b. Penelitian Eksperimental Penelitian eksperimental merupakan penelitian laboratorium, walaupun bisa juga dilakukan diluar laboratorium, tetapi pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboratorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini bersifat validation, yaitu menguji pengaruh stau atau lebih variable terhadap variable lain. Variabel yang member pengaruh dikelompokkan sebagai variable bebas (independent variables), dan variable yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variable terikat (dependent variables). Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu : 1. Eksperimen Murni Eksperimen murni (true experimental) merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat ekspiremen. 2. Eksperimen Semu Metode eksperimen semu (quasi experimental) pada dasarnya sama dengan murni, bedanya dalah dalam pengontrolan variabel, yaitu terhadap variabel yang dipandang paling dominan. 3. Eksperimen Lemah Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian eksperimen yang didesain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. 4. Eksperimen Subjek Tunggal Eksperimen subjek tunggal ( single subject experimental) merupakn eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Dalam pelaksanaannya eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi, atau lemah berlaku. Eksperimen subjek tunggal yang baik minimal menggunakan kuasi, tetapi kalau untuk latihan kuliah, eksperimen lemah juga dapat digunakan. 2. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme, yang memandang kenyataan iti berdeminse jamak, interaktif, dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman social. “Reality is multilayer, interactive and a shared social experience interpretation by individuals” (McMilan and Schumacher, 2001). Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendesktipsikan dan menganilis fenomena,peristiwa, aktivitas social, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran, orang secara individual maupun kelompok, berguna untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and to explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskripfit dan eksplanatori. Beberapa penelitian memberikan deskripsi tentang situasi yang kompleks, dan arah bagi penelitian selanjutnya. Tujuan lainnya adalah memberikan eksplanasi (kejelasan) tentang hubungan antara peristiwa dengan makna terutama menurut persepsi partisipan. a. Kualitatif Interaktif b. Studi Etnografik Studi etnografik (ethnoraphigstudies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau system. Dalam pendidikan dan kmurikulun difokueskan pada salah satu kegiatan inovasi seperti pelaksanaan model kurikulum terintegrasi, berbasis kompetensi, pembelajaran kontekstusl, dan sebagainya. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di dilapangan dalam waktu yangcukup lama, berbentuk observasi dan wawancaran secara alamiah dengan para patrisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda-benda (artifak). c. Studi HistorisStudi historis (historical studies) menerima peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Penelitian historis menggunakan pendekatan, metode dan materi yang sama dengan penelitian etnografis, tetapi dengan focus tekanan, dan sistematika yang berbeda. d. Studi FenomenologisFenomenologi mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai metode pencarian (penelitian).tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam yang lama dengan partisipan. e. Studi KasusStudi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk kasus yang tersebut. Tiap kasus bersifat unik atau memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan kasus lainnya. f. Teori DasarPenelitian teori dasar atau sering disebut juga penelitian dasar atau teori dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal menguatkan terhadap suatu teori. Penelitian dasar (grounded research) dilaksanakan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, diadakan cek-recek ke lapangan, studi pembandingan antar kategori, fenomena dan situasi melalui kajian induktif, deduktif, dan verifikasi sampai pada titik jenuh. g. Studi KritisHal yang perlu diperhatikan dalam penelitian kritis. Pertama, penelitian-penelitian kritis tidak bersifat diskrit, meskipun masing-masing punya implikasi metodologis. Kedua, penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus, kajian terhadap suatu kasus (kasus tunggal), kajian yang bersifat mendalam yang berbeda dengan kajian eksperimental atau kajian lain yang bersifat generalisasi maupun membandingkan. Penelitian Non interaktif Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Ada tiga macam penelitian analitis atau studi noninteraktif, yaitu Pertama analisis konsep merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan. Kedua, analisis historis menganalisis data kegiatan, program, kebijakan yang telah dilaksanakan pada masa yang lalu. Ketiga, analisis kebijakan menganalisis berbagai dokumen yang berkenaan dengan kebijakan tertentu, kebijakan otonomi daerah dalam pendidikan, ujian akhir sekolah, pembiayaan pendidikan dan sebagainya. C. Jenis lingkup penelitian pendidikan Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied research. Disamping itu, penelitian dalam bidang pendidikan ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program model, metode, media, instrument, dan sebagainya. Prnrlitian pendidikan mencakup penelitian segi ilmu dan praktik pendidikan, ilmu dan praktik kurukulu, ilmu dan praktik pembelajaran, ilmu dan praktik bimbingan dan konseling, segi ilmu dan praktik manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan kajian pendidikan diantaranya: 1. komponen-komponen proses pendidikan Komponen-komponen proses pendidikan tersebut meliputi : interaks pendidikan, tujuan pendidikan, lingkungan pendidikan, dan pergaulan pendidikan. 2. penelitian bidang pendidikan antara lain meliputi : a. Penelitian bidang ilmu dan praktik pendidikan. Penelitian dapat dilakukan secara kuantitatif, eksperimental atau non eksperimental. Kalau penelitian tersebut tersebut diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan proporsi maka penelitian tersebutmasih dikategorikan sebagai penelitan dasar. Dalam bidang ini juga dapat mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program model, metode, media, intrumen, dsb. Bidang teoritis Penelitian yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan teorotis ini, antara lain : Kajian filosofis tentang pendidikan : idealisme, realism, pragmatism, ekssistensialisme. Pendidikan dalam orientasi : tranmisi, transaksi, dan tranformasi. Konsep-konsep pendidikan, perenialisme, esensialisme, romantisme, progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi. Pendidikan raktis Penelitian pendidikan yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan raktis dapat dikelompokkan berdasarkan : 1. Lingkungan dan kelompok usia, yang meliputi : (1) pendidikan dalam keluarga (pendidikan informal); (2) pendidikan dalam masyarakat (pendidikan nonformal; (3) pendidikan di sekolah (pendidikan formal); (4) pendidikan usia dini (termasuk pendidikan prasekolah); (5) pendidikan orang dewasa (adult education) dan lain-lain. 2. Berdasarkan jenjang, terdiri dari : (1) pendidikan jenjang sekolah dasar; (2) pendidikan jenjang sekolah menengah; (3) pendidikan jenjang perguruan tinggi. 3. Berdasarkan bidang studi, meliputi : (1) pendidikan agama; (2) pendidikan bahasa; (3) pendidikan social ; (4) pendidikan kewarganegaraan; (5) pendidikan matematika; (6) pendidikan sains; (7) pendidikan olahraga; (8) pendidikan kesehatan; (9) pendidikan seni; (10) pendidikan teknologi; (11) pendidikan keterampilan; (12) pendidikan berdasarkan jenis; (13) pendidikan umu; (14) pendidikan kejuruan; (15) pendidikan khusus; dan (16) pendidikan luar biasa. b. Penelitian bidang ilmu, praktik kurikulum dan pembelajaran Penelitian terhadap ilmu kurikulum dan pengajaran/pembelajaran juga dapat dilakukan secara kuantitatif, eksperimental atau non eksperimental, dan kalau masih diarahkan pada menguji konsep, asumsi dan proporsi maka penelitian tersebut bersifat penelitian dasar. Pada umumnya penelitian dalam bidang kurikulum dan pengajaran/pembelajaran diarahkan dari aplikasi dari teori atau konsep sebagai penelitan terapan atau applied research. Selain itu, dalam penelitian bidang kurikulum dan pengajaran, dapat juga dilakukan penelitian evaluasi, misalnya untuk mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu model desain kurikulum/pembelajaran, implementasi kurikulum, ketepatan penggunaan suatu model, metode, media pembelajaran, instrumental evaluasi, dsb. Dengan demikian jika dilihat dari lingkupnya, hamper semua lingkup bidang ilmu kurikulum dan pengajaran/pembelajaran dapat diteliti. c. Lingkup penelitian kurikulum dan pembelajarn Syaodih (2005) membagi lingkup penelitian kurikulum dan pembelajaran terdiri dari 1) Kurikulum teoritis (penelitian dasar) meliputi : teori-teori desain dan rekayasa kurikulum, teori-toeri pengajaran/pembelajaran, teori-teori belajar, dan teori-teori evaluasi. 2) Kurikulum praktis (penelitian terapan dan evaluasi) meliputi : kurikulum sebagai rencana (curriculum design) - Komponen desain kurikulum - Model-model desain kurikulum - Model-model desain pengajaran/pembelajaran - Model-model desain penggunaan sumber belajar - Model-model desain evaluasi hasil belajar - Model-model desain pengelolaan kurikulum penyusunan kurikulum - Penyusunan kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang - Penyusunan desain pengakaran/pembelajaran: umum, perbidang studi, perjenjang - Penyusunan desain pemanfaatan sumber relajar: umum, perjenjang - Penyusunan desain evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang - Penyusunan desain pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang. implementasi kurikulum - Implementasi kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang - Implementasi pengajaran/pembelajaran, umum, perjenjang - Implementasi pemanfaatan sumber belajar: umum, perjenjang - Implementasi evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang - Implementasi pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang evaluasi dan penyempurnaan kurikulum - Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang - Evaluasi dan penyempurnaan pengajaran/pembelajaran: umum, perbidang studi, perjenjang - Evalusi dan penyempurnaan pemanfaatan sumber relajar: umum, perbidang studi, perjenjang. - Evaluasi dan penyempurnaan evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang - Evaluasi dan penyempurnaan pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang manajemen kurikulum. - Manajemen kurikulum lingkup dinas - Manajemen kurikulum lingkup sekolah/perguruan tinggi d. Penelitian bidang ilmu dan praktik bimbingan dan konseling 1) Lingkup bidang Bimbingan dan Konseling (BK), menurut syaodih (2005: 45-46) meliputi : a) Bimbingan konseling teoritis, meliputi : teori bimbingan, teori konseling, teori kepribadian, teori perkembangan, teori belajar, teori pengukuran. b) Bimbingan konseling praktik meliputi : berdasarkan layanan - Layanan pengukuran dan pengumpulan data - Layanan Pemberian informasi - Layanan penempatan - Layanan konseling - Layanan pengembangan berdasarkan komponen BK sebagai sistem - Raw Input - Instrumen Input - Enviromental Input - Proses - Output program BK - Berdasarkan lingkup program Bimbingan pendidikan dan pengajaran Bimbingan karir Bimbingan sosial pribadi - Berdasarkan Jalur Bimbingan pada pendidikan formal Bimbingan pada pendididikan non formal - Berdasarkan jenjang Bimbingan di Taman kanak Bimbingan di Sekolah Dasar Bimbingan di Sekolah Menengah Bimbingan di Perguruan Tinggi manajemen BK - Manajemen BK pada lingkup dinas - Manajemen BK pada lingkup sekolah/perguruan tinggi Manajemen BK di TK dan SD Manajemen BK di Sekolah Menengah Manajemen BK di Perguruan Tinggi e. Penelitian bidang ilmu dan praktik manajemen pendidikan Selain bidang bimbingan konseling, penelitin pendidikan yang termasuk bidang ilmu dan praktik manajemen pendidikan, meliputi : 1) Lingkup manajemen pendidikan teoritis, meliputi : teori manajemen, teori kepemimpinan, teori kebijakan, teori perencanaan, teori pengadilan dan penjaminan. 2) Lingkup manajemen pendidikan teoritis praktis, meliputi : Kepemimpinan - Gaya/style - Fungsi kepemimpinan - Kepemimpinan dan teknologi - Keterampilan memimpin Model-model manajemen - Management by objective - Technology based management - School based management - Community based management - Centralizad‐decentralized management berdasarkan proses manajemen - Perencanaan - Penyusunan staff - Pengorganisasian - Penggerakan - Pengkoordinasian - Pengkomunikasian - Pengendalian/penjaminan - Pengawasan/pembinaan - Evaluasi - Pelaporan berdasarkn komponen/ segi pengeolaanya manajemen program pendidikan - Manajemen kurikulum - Manajemen pembelajaran - Manajemen evaluasi berdasarkan komponen pendidikan - Manajemen pembinaan siswa/mahasiswa - Manajemen penelitian dan pengembangan - Manajemen kerjasama dan layanan pada masyarakat - Manajemen personal - Manajemen sarana dan prasarana - Manajemen media dan sumber belajar - Manjemen keuangan berdasarkan lingkup penyelenggaraan - Manjemen Sekolah/Jurusan/Fakultas/Universitas - Manajemen pendidikan luar sekolah - Manajemen pendidikan dasar - Manajemen pendidikan menengah - Manajemen pendidikan tinggi - Manajeman pendidikan lingkup dinas