Anda di halaman 1dari 11

RESUME PENELITIAN PENDIDIKAN

RAGAM PENELITIAN PENDIDIKAN

Disusun oleh:
Kelompok 6 (6D)
1. Arisa Putri Agustina (1802101103)
2. Fhindy Mega Utami (1802101108)
3. Cheche Hellen Mikky Yulliya (1802101116)
4. Titis Dwi Irawati (1802101118)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2020/2021
A. METODOLOGI DAN METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian adalah ilmu yang mempelajaritentang cara melakukan kegiatan
pengumpulan, pengolahan,analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematisdan
obyektif untuk memcahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum. Metode Penelitian Pendidikan adalah cara ilmiah untukmendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapatditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
suatupengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapatdigunakan untuk memahami,
memecahkan, danmengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Disebutkan demikian karena melalui penelitian manusiadapat menggunakan hasilnya.
Secara umum data yang telahdiperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
memahami,memecahkan dan mengatisipasi masalah. !emahami berartimemperjelas suatu
masalah atau informasi yang tidakdiketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memcahkan
berartimeminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti
mengupayakan agar masalah tidakterjadi.
B. JENIS_JENIS METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
1. Penelitian Kuantitatif
McMilan dan Schumacher (2001) memulai dengan membedakannya natara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula
antara metode-metode penelitian eksperimen dan non eksperimen. Penelitian
kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang bertolak dari asusmsi bahwa realita
bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan
individual.
a. Penelitian Noneksperimental
1) Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian
yang digunakan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang daa, yang
berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.
2) Penelitian Survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari
sejumlah besar orang terhadap topic atau isu-isu tertentu. Ada tiga
karakteristik utama dari survai : (1) informasi dikumpulkan dari sekelompok
besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik
tertentu, (2) informasi dikumpulkan mulai pengajuan pertanyaan (umumnya
tertulis walaupun juga bisa lisan) dari suatu populasi, (3) informasi
diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama survai adalah
mengetahui gambaran umum karakakteristik dari populasi.
3) Penelitian Ekspos Fakto
Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-
akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan
dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan
terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah
terjadi. Penelitian ekspos fakto mirip dengan penelitian eksperimen, tetapi
tidak ada pengontrolan variable, dan biasanya juga tidak ada pra tes.
4) Penelitian Kooperatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah natara dua atau lebih dari
dua kelompok ada perbeedaan dalam aspek atau variable yang diteliti.
Dalam penelitian inipun tidak ada pengontrolan varibel, maupun
manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah,
peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang bersifat
mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan
.diantara variable-variabel yang diteiti.
5) Penelitian Korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variable dengan
variable-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain
dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi)
secara statistic.
6) Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan
pada mengadakan pemecahan masalah perbaikan. Penelitian tindakan
demikian diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kolaboratif atau
collaborative action research (Oja & Sumarjan, 1989, Stinger, 1996).
Penelitian tindaka kolaboratif selain diarahkan kepada perbaikan proses dan
hasil juga bertujuan meningkatkan kemampuan para pelaksana, sebab
penelitian kolaboratif merupakan bagian dari program pengembangan staf.
7) Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (research dan development) ini berawal dari
industry-base development model, yang digunakan sebagai prosedur untuk
merancang dan mengembangkan suatu produk baru yang berkualitas. Dalam
pengembangan pendidikan kadang-kadang disebut industry-base
development muncul sebagai stratergi yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Lebih khusus dikemukakan bahwa dalam bidang
pendidikan , penelitian dan pengembangan yang disingkat R & D adalah
suatu proses yang digunkaan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk pendidikan serta menemukan pengetahuan-pengetahuan baru
melalui “base research” (Borg dab Gall, 2003:569-570) dan bertujaun
memberikan perubahan-perubahan pendidikan guna meningkatkan dampak-
dampak positif yang potensial dari temuan-temuan penelitian dalam
memecahkan permasalahan pendidikan dan digunakan untuk meningkatkan
kerja praktik-praktik pendidikan, antara lain melalui pembelajaran dalam
bentuk penelitian.
b. Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental merupakan penelitian laboratorium, walaupun
bisa juga dilakukan diluar laboratorium, tetapi pelaksanaannya menerapkan
prinsip-prinsip penelitian laboratorium, terutama dalam pengontrolan terhadap
hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini bersifat validation,
yaitu menguji pengaruh stau atau lebih variable terhadap variable lain. Variabel
yang member pengaruh dikelompokkan sebagai variable bebas (independent
variables), dan variable yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variable terikat
(dependent variables). Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu :
1. Eksperimen Murni
Eksperimen murni (true experimental) merupakan metode eksperimen yang
paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat ekspiremen.
2. Eksperimen Semu
Metode eksperimen semu (quasi experimental) pada dasarnya sama dengan
murni, bedanya dalah dalam pengontrolan variabel, yaitu terhadap variabel
yang dipandang paling dominan.
3. Eksperimen Lemah
Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian
eksperimen yang didesain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak
ada pengontrolan variabel sama sekali.
4. Eksperimen Subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal ( single subject experimental) merupakn
eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Dalam pelaksanaannya
eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi, atau
lemah berlaku. Eksperimen subjek tunggal yang baik minimal menggunakan
kuasi, tetapi kalau untuk latihan kuliah, eksperimen lemah juga dapat
digunakan.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme, yang memandang
kenyataan iti berdeminse jamak, interaktif, dan menuntut interpretasi berdasarkan
pengalaman social. “Reality is multilayer, interactive and a shared social experience
interpretation by individuals” (McMilan and Schumacher, 2001). Penelitian kualitatif
adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendesktipsikan dan menganilis
fenomena,peristiwa, aktivitas social, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran, orang
secara individual maupun kelompok, berguna untuk menemukan prinsip-prinsip dan
penjelasan yang mengarah pada penyimpulan.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu menggambarkan dan
mengungkapkan (to describe and to explain). Kebanyakan penelitian kualitatif
bersifat deskripfit dan eksplanatori. Beberapa penelitian memberikan deskripsi
tentang situasi yang kompleks, dan arah bagi penelitian selanjutnya. Tujuan lainnya
adalah memberikan eksplanasi (kejelasan) tentang hubungan antara peristiwa dengan
makna terutama menurut persepsi partisipan.
a. Kualitatif Interaktif
b. Studi Etnografik
Studi etnografik (ethnoraphigstudies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan
budaya, kelompok sosial atau system. Dalam pendidikan dan kmurikulun
difokueskan pada salah satu kegiatan inovasi seperti pelaksanaan model
kurikulum terintegrasi, berbasis kompetensi, pembelajaran kontekstusl, dan
sebagainya. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di dilapangan dalam waktu
yangcukup lama, berbentuk observasi dan wawancaran secara alamiah dengan
para patrisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan
dokumen-dokumen dan benda-benda (artifak).
c. Studi HistorisStudi historis (historical studies) menerima peristiwa-peristiwa yang
telah berlalu. Penelitian historis menggunakan pendekatan, metode dan materi
yang sama dengan penelitian etnografis, tetapi dengan focus tekanan, dan
sistematika yang berbeda.
d. Studi FenomenologisFenomenologi mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain
dan sebagai metode pencarian (penelitian).tujuan dari penelitian fenomenologis
adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar
dari pengalaman hidup tersebut. Penelitian dilakukan melalui wawancara
mendalam yang lama dengan partisipan.
e. Studi KasusStudi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk
menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus
tersebut. Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan dimaksudkan untuk
memperoleh kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi kasus hanya berlaku
untuk kasus yang tersebut. Tiap kasus bersifat unik atau memiliki karakteristik
sendiri yang berbeda dengan kasus lainnya.
f. Teori DasarPenelitian teori dasar atau sering disebut juga penelitian dasar atau
teori dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada
penemuan atau minimal menguatkan terhadap suatu teori. Penelitian dasar
(grounded research) dilaksanakan dengan menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data, diadakan cek-recek ke lapangan, studi pembandingan antar
kategori, fenomena dan situasi melalui kajian induktif, deduktif, dan verifikasi
sampai pada titik jenuh.
g. Studi KritisHal yang perlu diperhatikan dalam penelitian kritis. Pertama,
penelitian-penelitian kritis tidak bersifat diskrit, meskipun masing-masing punya
implikasi metodologis. Kedua, penelitian kritis menggunakan pendekatan studi
kasus, kajian terhadap suatu kasus (kasus tunggal), kajian yang bersifat mendalam
yang berbeda dengan kajian eksperimental atau kajian lain yang bersifat
generalisasi maupun membandingkan.
 Penelitian Non interaktif
Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian
analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Ada tiga
macam penelitian analitis atau studi noninteraktif, yaitu Pertama analisis
konsep merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang
diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak
menimbulkan kebingungan.
Kedua, analisis historis menganalisis data kegiatan, program, kebijakan yang
telah dilaksanakan pada masa yang lalu. Ketiga, analisis kebijakan
menganalisis berbagai dokumen yang berkenaan dengan kebijakan tertentu,
kebijakan otonomi daerah dalam pendidikan, ujian akhir sekolah, pembiayaan
pendidikan dan sebagainya.
C. Jenis lingkup penelitian pendidikan
Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari
konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau
applied research. Disamping itu, penelitian dalam bidang pendidikan ini dilakukan untuk
mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu
sistem, program model, metode, media, instrument, dan sebagainya. Prnrlitian pendidikan
mencakup penelitian segi ilmu dan praktik pendidikan, ilmu dan praktik kurukulu, ilmu dan
praktik pembelajaran, ilmu dan praktik bimbingan dan konseling, segi ilmu dan praktik
manajemen pendidikan.
Ruang lingkup dan kajian pendidikan diantaranya:
1. komponen-komponen proses pendidikan
Komponen-komponen proses pendidikan tersebut meliputi : interaks pendidikan, tujuan
pendidikan, lingkungan pendidikan, dan pergaulan pendidikan.
2. penelitian bidang pendidikan antara lain meliputi :
a. Penelitian bidang ilmu dan praktik pendidikan.
Penelitian dapat dilakukan secara kuantitatif, eksperimental atau non eksperimental.
Kalau penelitian tersebut tersebut diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan
proporsi maka penelitian tersebutmasih dikategorikan sebagai penelitan dasar. Dalam
bidang ini juga dapat mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu sistem,
ketepatan penggunaan suatu sistem, program model, metode, media, intrumen, dsb.
 Bidang teoritis
Penelitian yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan teorotis ini, antara lain :
 Kajian filosofis tentang pendidikan : idealisme, realism, pragmatism,
ekssistensialisme.
 Pendidikan dalam orientasi : tranmisi, transaksi, dan tranformasi.
 Konsep-konsep pendidikan, perenialisme, esensialisme, romantisme,
progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi.
 Pendidikan raktis
Penelitian pendidikan yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan raktis dapat
dikelompokkan berdasarkan :
1. Lingkungan dan kelompok usia, yang meliputi : (1) pendidikan dalam
keluarga (pendidikan informal); (2) pendidikan dalam masyarakat (pendidikan
nonformal; (3) pendidikan di sekolah (pendidikan formal); (4) pendidikan usia
dini (termasuk pendidikan prasekolah); (5) pendidikan orang dewasa (adult
education) dan lain-lain.
2. Berdasarkan jenjang, terdiri dari : (1) pendidikan jenjang sekolah dasar; (2)
pendidikan jenjang sekolah menengah; (3) pendidikan jenjang perguruan
tinggi.
3. Berdasarkan bidang studi, meliputi : (1) pendidikan agama; (2) pendidikan
bahasa; (3) pendidikan social ; (4) pendidikan kewarganegaraan; (5)
pendidikan matematika; (6) pendidikan sains; (7) pendidikan olahraga; (8)
pendidikan kesehatan; (9) pendidikan seni; (10) pendidikan teknologi; (11)
pendidikan keterampilan; (12) pendidikan berdasarkan jenis; (13) pendidikan
umu; (14) pendidikan kejuruan; (15) pendidikan khusus; dan (16) pendidikan
luar biasa.
b. Penelitian bidang ilmu, praktik kurikulum dan pembelajaran
Penelitian terhadap ilmu kurikulum dan pengajaran/pembelajaran juga dapat
dilakukan secara kuantitatif, eksperimental atau non eksperimental, dan kalau masih
diarahkan pada menguji konsep, asumsi dan proporsi maka penelitian tersebut
bersifat penelitian dasar.
Pada umumnya penelitian dalam bidang kurikulum dan pengajaran/pembelajaran
diarahkan dari aplikasi dari teori atau konsep sebagai penelitan terapan atau applied
research. Selain itu, dalam penelitian bidang kurikulum dan pengajaran, dapat juga
dilakukan penelitian evaluasi, misalnya untuk mengevaluasi pelaksanaan atau
keberhasilan suatu model desain kurikulum/pembelajaran, implementasi kurikulum,
ketepatan penggunaan suatu model, metode, media pembelajaran, instrumental
evaluasi, dsb. Dengan demikian jika dilihat dari lingkupnya, hamper semua lingkup
bidang ilmu kurikulum dan pengajaran/pembelajaran dapat diteliti.
c. Lingkup penelitian kurikulum dan pembelajarn
Syaodih (2005) membagi lingkup penelitian kurikulum dan pembelajaran terdiri dari
1) Kurikulum teoritis (penelitian dasar) meliputi :
 teori-teori desain dan rekayasa kurikulum,
 teori-toeri pengajaran/pembelajaran,
 teori-teori belajar, dan teori-teori evaluasi.
2) Kurikulum praktis (penelitian terapan dan evaluasi) meliputi :
 kurikulum sebagai rencana (curriculum design)
- Komponen desain kurikulum
- Model-model desain kurikulum
- Model-model desain pengajaran/pembelajaran
- Model-model desain penggunaan sumber belajar
- Model-model desain evaluasi hasil belajar
- Model-model desain pengelolaan kurikulum
 penyusunan kurikulum
- Penyusunan kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang
- Penyusunan desain pengakaran/pembelajaran: umum, perbidang studi,
perjenjang
- Penyusunan desain pemanfaatan sumber relajar: umum, perjenjang
- Penyusunan desain evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang
- Penyusunan desain pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang.
 implementasi kurikulum
- Implementasi kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang
- Implementasi pengajaran/pembelajaran, umum, perjenjang
- Implementasi pemanfaatan sumber belajar: umum, perjenjang
- Implementasi evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang
- Implementasi pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang
 evaluasi dan penyempurnaan kurikulum
- Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum: umum, perbidang studi,
perjenjang
- Evaluasi dan penyempurnaan pengajaran/pembelajaran: umum,
perbidang studi, perjenjang
- Evalusi dan penyempurnaan pemanfaatan sumber relajar: umum,
perbidang studi, perjenjang.
- Evaluasi dan penyempurnaan evaluasi: umum, perbidang studi,
perjenjang
- Evaluasi dan penyempurnaan pengelolaan kurikulum: umum,
perjenjang
 manajemen kurikulum.
- Manajemen kurikulum lingkup dinas
- Manajemen kurikulum lingkup sekolah/perguruan tinggi
d. Penelitian bidang ilmu dan praktik bimbingan dan konseling
1) Lingkup bidang Bimbingan dan Konseling (BK), menurut syaodih (2005: 45-46)
meliputi :
a) Bimbingan konseling teoritis, meliputi :
 teori bimbingan,
 teori konseling,
 teori kepribadian,
 teori perkembangan,
 teori belajar,
 teori pengukuran.
b) Bimbingan konseling praktik meliputi :
 berdasarkan layanan
- Layanan pengukuran dan pengumpulan data
- Layanan Pemberian informasi
- Layanan penempatan
- Layanan konseling
- Layanan pengembangan
 berdasarkan komponen BK sebagai sistem
- Raw Input
- Instrumen Input
- Enviromental Input
- Proses
- Output
 program BK
- Berdasarkan lingkup program
 Bimbingan pendidikan dan pengajaran
 Bimbingan karir
 Bimbingan sosial pribadi
- Berdasarkan Jalur
 Bimbingan pada pendidikan formal
 Bimbingan pada pendididikan non formal
- Berdasarkan jenjang
 Bimbingan di Taman kanak
 Bimbingan di Sekolah Dasar
 Bimbingan di Sekolah Menengah
 Bimbingan di Perguruan Tinggi
 manajemen BK
- Manajemen BK pada lingkup dinas
- Manajemen BK pada lingkup sekolah/perguruan tinggi
 Manajemen BK di TK dan SD
 Manajemen BK di Sekolah Menengah
 Manajemen BK di Perguruan Tinggi
e. Penelitian bidang ilmu dan praktik manajemen pendidikan
Selain bidang bimbingan konseling, penelitin pendidikan yang termasuk bidang ilmu
dan praktik manajemen pendidikan, meliputi :
1) Lingkup manajemen pendidikan teoritis, meliputi :
 teori manajemen,
 teori kepemimpinan,
 teori kebijakan,
 teori perencanaan,
 teori pengadilan dan penjaminan.
2) Lingkup manajemen pendidikan teoritis praktis, meliputi :
 Kepemimpinan
- Gaya/style
- Fungsi kepemimpinan
- Kepemimpinan dan teknologi
- Keterampilan memimpin
 Model-model manajemen
- Management by objective
- Technology based management
- School based management
- Community based management
- Centralizad‐decentralized management
 berdasarkan proses manajemen
- Perencanaan
- Penyusunan staff
- Pengorganisasian
- Penggerakan
- Pengkoordinasian
- Pengkomunikasian
- Pengendalian/penjaminan
- Pengawasan/pembinaan
- Evaluasi
- Pelaporan
 berdasarkn komponen/ segi pengeolaanya manajemen program pendidikan
- Manajemen kurikulum
- Manajemen pembelajaran
- Manajemen evaluasi
 berdasarkan komponen pendidikan
- Manajemen pembinaan siswa/mahasiswa
- Manajemen penelitian dan pengembangan
- Manajemen kerjasama dan layanan pada masyarakat
- Manajemen personal
- Manajemen sarana dan prasarana
- Manajemen media dan sumber belajar
- Manjemen keuangan
 berdasarkan lingkup penyelenggaraan
- Manjemen Sekolah/Jurusan/Fakultas/Universitas
- Manajemen pendidikan luar sekolah
- Manajemen pendidikan dasar
- Manajemen pendidikan menengah
- Manajemen pendidikan tinggi
- Manajeman pendidikan lingkup dinas

Anda mungkin juga menyukai