Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUPERVISI DAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Tentang :

Prinsip-prinsip sepervisi pendidikan

Disusun oleh :

Nur fikri halim (2014030052)

M. fadhillah utami (2014030053)

Diko pratama (2014030054)

Dosen pengampu :

Prof.Dr.Ahmad Sabri,M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

IMAM BONJOL PADANG

2022M/1444H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita, sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik sebagai mahasiswa. Sholawat beserta salam tidak lupa pula kita
hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga dengan memperbanyak sholawat
kita termasuk orang yang mendapat syafa’atnya diakhirat nanti.
Terima kasih kepada bapak Prof.Dr.Ahmad Sabri, M.Pd selaku dosen yang
telah membimbing pemakalah dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah supervisi dan
evaluasi program pendidikan, judul prinsip-prinsip supervisi pendidikan, dan tidak
lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
memberikan saran dan kritikannya dalam penyelesain penulisan makalah ini.

Padang, 07-september-2022

Diko Pratama

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................I

DAFTAR ISI.................................................................................................................................II

BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan masalah.................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................................3

A. Pengertian prinsip.............................................................................................................3
B. Pengertian supervisi..........................................................................................................3
C. Pengertian pendidikan.......................................................................................................4
D. Prinsip ilmiah....................................................................................................................5
E. Prinsip demokratis.............................................................................................................5
F. Prinsip kooperatif..............................................................................................................6
G. Prinsip konstruktif dan kreatif...........................................................................................6

BAB III : PENUTUP....................................................................................................................7

A. Kesimpulan.......................................................................................................................7
B. Kritik dan saran.................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan untuk


memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apa yang tertuang
dalam peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut salah satunya tentang
kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalam supervisi. Seorang supervisor
adalah orang yang profesional ketika menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar
kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan pelayanan
supervisi. Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap guru berakar mendalam
dalam kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan supervisi diperlukan kelebihan yang
dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan dalam peningkatan mutu pendidikan,
menggunakan kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar menggunakan
penglihatan mata biasa, sebab yang diamatinya bukan masalah kongkrit yang tampak,
melainkan memerlukan kepekaan batin.

Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan dengan


usaha-usaha mennciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek akademis, bukan
masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada kinerja dan pengawasan
mutu pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala sekolah agar
dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian prinsip?
2. Apa pengertian supervisi?
3. Apa pengertian pendidikan?
4. Apa itu prinsip ilmiah?
5. Apa itu prinsip demokratis?
6. Apa itu prinsip kooperatif?
7. Apa itu prinsip konstruktif dan kreatif?

iv
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian prinsip
2. Mengetahui penegrtian supervisi
3. Mengetahui pengertian pendidikan
4. Mengetahui prinsip ilmiah
5. Mengetahui prinsip demokratis
6. Mengetahui prinsip kooperatif
7. Mengetahui prinsip konstruktif dan kreatif

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip
Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah,
kita bisa berpegangan pada prinsip - prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup
tanpa harus kebingunan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tjuan yang
jelas pada setiap kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah
seorang pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang berprinsip
pasti akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
Menurut kamus wikipedia prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau
kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok
sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Dalam pengertian umum
prinsip adalah suatu pegangan hidup yang diyakini seseorang mampu membantu
dirinya mencapai tujuan hidup yang dia inginkan atau diprogramkan.
B. Pengertian Supervisi
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang berarti
pengawasan. Secara istilah, supervisi atau pengawasan pada awalnya dimaknai
sebagai suatu pekerjaan menginspeksi, memeriksa, dan mengawasi dengan
mencaricari kesalahan melalui cara memata-matai dalam rangka perbaikan pekerjaan
yang telah diberikan. Kemudian berkembang pemahaman supervisi yang bersifat
ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1. Sistematis, artinya supervisi dilakukan secara teratur, berencana, dan
kontiniu.
2. Obyektif, artinya supervisi dilakukan berdasarkan data hasil obserfasi
yaqng dilakukan sebelumnya.
3. Menggunakan instrumen yang dapat memberikan informasi sebagai
umpan balik untuk dapat melakukan langkah tindak lanjut menuju
perbaikan dimasa yang akan datang.1

1
Piet A Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Mengembangkan Sumber
Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 16-17

vi
C. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia
baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa orang ahli
mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan
latihan. Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut
memberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan tersebut bisa
memberantas buta huruf dan akan memberikan keterampilan, kemampuan mental, dan
lain sebagainya. Seperti yang tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan
adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.
Menrut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld mengatakan
pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan
membantu anak yang bertujuan meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak
sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang
paling tinggi. Agar anak tesebut memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya. Selain dari itu Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat
melakukan tugas hidupnya secara mandiri dan bertanggung jawab dan pendidikan
merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa
menuju kedewasaan.2
Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara
fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi (terwujud)
dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. Setiap
negara maju tidak akan pernah terlepas dengan dunia pendidikan. Semakin tinggi
kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya
manusia yang dapat memajukan dan mengharumkan negaranya. Pendidikan
merupakan faktor penting bagi masyarakat, demi maju mundurnya kualitas
masyarakat atau bangsa sangat bergantung pada pendidikan yang ada pada rakyat
2
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli http://belajarpsikologi.
com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakes pada tanggal 9 april 2017

vii
bangsa tersebut. Seperti yang dikatakan oleh harahap dan poerkatja, pendidikan
adalah usaha yang secara sengaja dari orang tua yang selalu diartikan mampu
menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional Indonesia
mengatakan pendidikan tersebut adalah merupakan tuntutan didalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksud dari pendidikan yaitu menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan.3
D. Prinsip Ilmiah
Supervisi di laksanakan secara berencana, teratur dan berkelanjutan. Jadi
supervisi harus di rencanakan terlebih dahulu, dan supervisi yang dilakukan
berdasarkan data dan fakta apa adanya melalui observasi atau pengamatan. Supervisi
hendaknya menggunakan instrumen atau angket atau pedoman observasi.
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasrkan data obyektif yang diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
2. Untuk memeperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti
angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.
3. Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis dan terencana.
E. Prinsip demokratis
Prinsip demokratis dari supervisi pengajaran ialah kepala sekolah harus
bersikap dan berprilaku demokratis dalam melakukan supervisi pengajaran terhadap
guru di sekolah. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya menjunjung tinggi asas
musyawarah, dalam pengambilan keputusan, sehingga segala hambatan dan
permasalahn dapat di atasi. Supervisor tidak boleh bertindak egois menyebabkan guru
merasa terbebabani dengan pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut. Demokratis di
maksudkan untuk menjunjung harkat dan martabat guru.
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk
mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga
diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan.

3
Muhibbin, syah. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (bandung. Remaja rosdakarya, 2007).
Hlm.. 11

viii
F. Prinsip kooperatif (kerjasama)
Prinsip koperatif supervisi pengajaan ialah kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi harus menunjukkan perilaku kerjasama dengan guru di
sekolah untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru serta mutu proses dan
hasil pembelajaran di kelas.
Saling berbagi ide (sharing of idea) dan saling berbagi pengalaman (sharing of
experience, memberi dorongan , menstimulasi guru sehingga mereka merasa tumbuh
bersama. Dengan terbangun kerjasama antara supervisor dan pihak sekolah, akan
menciptakan situasi belajar mengajar yang baik. Mengembangkan usaha bersama atau
menurut istilah supervisi “ sharing of idea, sharing of experience ” memberi support
mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
G. Prinsip konstruktif dan kreatif
Prinsip konstruktif dan kreatif mengandung makna bahwa supervisor di
sekolah harus selalu mampu melakukan berbagai kegiatan konstruktif melalui
pemikiran dan usaha yang kreatif untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja
guru serta mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas.
Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana
di mana setiap orang merasa aman dan dapat menggunakan pontensinya Setiap guru
akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi
mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara
menakutkan.4

BAB III
4
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Mengembangkan SDM,
(Jakarta : Rineka Cipta ,2008), hlm. 19

ix
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai seorang supervisor harus memahami prinsip-prinsip atau azas
supervisi pendidikan untuk dapat di gunakan sebagai landasan melaksanakan
supervisi demi untuk mencapai kesuksesan. Berbagai permasalahan yang di
ketemukan di lapangan dalam pelaksanaan supervisi ialah bagaimana mengubah
mindset yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang kreatif dan
konstruktif, yaitu suatu sikap menciptakan suasana aman dan nyaman dan di
terima sebagai subjek yang berdiri sendiri dan dapat mengembangkan diri, untuk
itu supervisi harus dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip pada konteks
tersebut, “Sahertian Dalam Risnawati mengemukan prinsip-prinsip pelaksanaan
supervisi Pendidikan. Diantaranya , prinsip ilmiah, prinsip demokratis, prinsip
kooperatif, prinsip konstruktif dan kreatif.
B. Kritik dan saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas.

DAFTAR PUSTAKA

x
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli
http://belajarpsikologi. com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakes pada tanggal
9 april 2017
Muhibbin, syah. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (bandung. Remaja
rosdakarya, 2007). Hlm.. 11
Piet A Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Mengembangkan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 16-17
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Mengembangkan SDM, (Jakarta : Rineka Cipta ,2008), hlm. 19
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1998).

xi

Anda mungkin juga menyukai