Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

NAMA :INTAN PURNAMA SARI SIREGAR


NIM : 4181121016
DOSEN PENGAMPU : DRA. TRISNI HANDAYANI, M.Si
AYU FEBRIANI S.Pd M.Si
MATA KULIAH : ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,karunia dan nikmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal Reviewdalam mata kuliah
Psikologi Pendidikanini dengan sebaik-baiknya.Critical Journal Review ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu dari 6 tugas yang ada di UNIMED
sebagai salah satu bagian dari KKNI.

Dengan adanya Critical Journal Review ini saya berharap dapat memberikan
manfaat serta edukasi kepada para pembaca. Saya tentu menyadari bahwa Critical
Journal Review ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik
serta saran yang membangun dari pembaca untuk Critical Journal Review ini, agar
Critical Journal Review ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, Oktober 2019

intan purnama sari siregar

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang dan Teori..........................................................................1
B. Tujuan Penelitian........................................................................................1
C. Metode Penelitian........................................................................................2
D. Hasil dari Penelitian....................................................................................2
FORMAT REVIEW JURNAL................................................................................4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Teori

Pengembangan sumberdaya manusia terkait dengan banyak aspek


kehidupan manusia dan bangsa serta kebudayaannya. Indonesia yang
multietnik dan multibudaya dengan lebih kurang 216,42 juta penduduk dengan
angkatan kerja sebesar 100,32 juta pada tahun 2004 (International Institue for
Management Development - IMD, 2005), merupakan negara berpenduduk
keempat di dunia dan salah satu negara terpadat penduduknya. Menurut
Suwarsih Warnaen (2002), lebih dari 200 etnik tersebar di pulaupulau di
Indonesia, dengan sebaran tak merata dan kebudayaan yang beragam,
kebudayaan yang mempengaruhi proses pendidikan, mempengaruhi
pelaksanaan pemberdayaan sumberdaya manusia dan pada akhirnya
mempengaruhi pengembangan sumberdaya manusia Indonesia secara utuh.
Mutu manusia Indonesia berada di urutan ke 117 dari 175 negara di dunia,
berada di bawah Viet Nam di urutan ke 110, dengan pendapatan per kapita
US$810 - pada tahun 1997 US$3.038. Mutu pendidikan, menurut International
Aducational Achievement - IEA, kemampuan membaca siswa Sekolah Dasar
(SD) berada di urutan ke 38 dari 39 negera dan menurut the Third
Mathematics and Science Study - TIMSS kemampuan matematika siswa SMP
di Indonesia di urutan 34 dari 38 negara, sedangkan kemampuan IPA di urutan
32 dari 38 negara. Masalah persaingan - competitiveness dalam bidang
ekonomi peringkat daya saing global tahun 2004 di peringkat ke 58 dari 60
negara dan tahun 2005 turun menjadi nomor 59 dengan aspek infrastruktur
terburuk dari 60 negara. Bagaimana mendidik sumberdaya manusia dengan
begitu banyak masalah mendasar bagi kehidupan yang jauh dari harapan
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Mendidik adalah memanusiakan
manusia dan terkait dengan harga diri dan harkat hidup manusia. Dengan

1
banyak usaha telah dilakukan, di antaranya perbaikan kurikulum, penggantian
undang-undang, deregulasi pendidikan, dan peningkatan anggaran pendidikan
belumlah cukup untuk meningkatkan mutu lulusan dan meningkatkan mutu
sumberdaya manusia Indonesia berpendidikan.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan nya yakni untuk mengembangkan sumber daya manusia, pendidikan,


dan kebudayaan khususnya di negara indonesia ini sendiri, mutu sumber daya
manusia masih menjadi masalah besar di negara ini, karena mutulah yang
menentukan peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan
sumberdaya manusia, masyarakat, birokrasi dan organisasi.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada jurnal ini yakni mengenai pemberdayaan atau sumber
daya manusia agar lebih ber manfaat, dikarnakan banyaknya masalah yang terjadi
di indonesia seperti sumber daya manusia itu sendiri dan juga pendidikan dan
banyak lagi agar ndonesia lebih berkembang. Dan metode pada jurnal dua yakni
agar para insan atau masyarakat lebih terbuka dan tidak memendam masalah
sendiri, agar bisa lebih syering pada psikolor, dan agar kualitas pribadi masyarakat
meningkat.

D. Hasil dari Penelitian


ciri dari sikap dan nilai yang sesuai dengan kehidupan modern, yaitu: 1.
Terbuka terhadap inovasi dan perubahan; 2. Menumbuhkan perhatian pada
masalah di luar diri sendiri dan dengan demikian akan menumbuhkan sikap yang
lebih demokratis. 3. Lebih berkonsentrasi pada masa depan daripada masa
lampau; 4. Menghargai perencanaan dan menjalankan kehidupan berdasar rencana
yang dibuat; 5. Menggunakan potensi lingkungan secara aktif dan tepat sehingga
menjamin pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan; 6.
Mengandalkan perhitungan, sehingga tidak tergantung pada nasib - destiny; 7.
Menghargai martabat manusia - menjamin hak azasi manusia dan keadilan; 8.
Dapat melibat kegunaan ilmu dan teknologi; dan 9. Menghargai pekerjaan sesuai
prestasi.
Fakta di lapangan mengesankan profil konselor sebagai momok, polisi
sekolah, tukang hukum, penjaga tata tertib dan sejenisnya. Oleh sebab

2
perkembangan kualitas pribadi konselor juga perlu mendapat perhatian semua
pihak. Karakteristik kualitas pribadi konselor oleh Cavanagh (1982) dalam
Syamsu Yusuf (2006; 37) adalah: 1) memiliki pemahaman diri yang baik; 2)
kompeten; 3) sehat secara psikologis; 4) dapat dipercaya; 5) jujur; 6) kuat; 7)
hangat; 8) active responsiveness, 9) sabar; 10) peka; 110 kesadaran holistik.
Kualitas pribadi konselor ini niscaya dikembangkan melalui dunia pendidikan.

3
FORMAT REVIEW JURNAL
Jurnal 1
1 Judul KEBUDAYAAN, PENDIDIKAN, DAN
. PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA
INDONESIA
2 Jurnal Jurnal penyuluhan
.
3 Download file:///C:/Users/user/Documents/video%20isbd/2160-4369-1-
. PB%20(1).pdf
4 Volume dan Vol. 3 No.2
. halaman
5 Tahun September 2007
.
6 Penulis Prof. Dr. Ir. H. Darwis Suharman Gani, M.A
.
7 Reviewer Intan purnama sari siregar
.
8 Tanggal 13 oktober 2019
.
9 Abstrak
. Penelitian
-Tujuan Tujuan nya yakni untuk mengembangkan sumber daya
Penelitian manusia, pendidikan, dan kebudayaan khususnya di negara
indonesia ini sendiri, mutu sumber daya manusia masih
menjadi masalah besar di negara ini, karena mutulah yang
menentukan peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses
pemberdayaan sumberdaya manusia, masyarakat, birokrasi
dan organisasi.
-Subjek Subjek Penelitian KEBUDAYAAN, PENDIDIKAN, DAN
Penelitian PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA
INDONESIA
-Assesment
data
-Kata kunci pendidikan, budaya, dan teknologi.
1 Pendahuluan
0
.
-Latar Pengembangan sumberdaya manusia terkait dengan banyak
belakang aspek kehidupan manusia dan bangsa serta kebudayaannya.
Dan teori Indonesia yang multietnik dan multibudaya dengan lebih
kurang 216,42 juta penduduk dengan angkatan kerja sebesar

4
100,32 juta pada tahun 2004 (International Institue for
Management Development - IMD, 2005), merupakan negara
berpenduduk keempat di dunia dan salah satu negara terpadat
penduduknya. Menurut Suwarsih Warnaen (2002), lebih dari
200 etnik tersebar di pulaupulau di Indonesia, dengan sebaran
tak merata dan kebudayaan yang beragam, kebudayaan yang
mempengaruhi proses pendidikan, mempengaruhi
pelaksanaan pemberdayaan sumberdaya manusia dan pada
akhirnya mempengaruhi pengembangan sumberdaya manusia
Indonesia secara utuh. Mutu manusia Indonesia berada di
urutan ke 117 dari 175 negara di dunia, berada di bawah Viet
Nam di urutan ke 110, dengan pendapatan per kapita US$810
- pada tahun 1997 US$3.038. Mutu pendidikan, menurut
International Aducational Achievement - IEA, kemampuan
membaca siswa Sekolah Dasar (SD) berada di urutan ke 38
dari 39 negera dan menurut the Third Mathematics and
Science Study - TIMSS kemampuan matematika siswa SMP
di Indonesia di urutan 34 dari 38 negara, sedangkan
kemampuan IPA di urutan 32 dari 38 negara. Masalah
persaingan - competitiveness dalam bidang ekonomi
peringkat daya saing global tahun 2004 di peringkat ke 58
dari 60 negara dan tahun 2005 turun menjadi nomor 59
dengan aspek infrastruktur terburuk dari 60 negara.
Bagaimana mendidik sumberdaya manusia dengan begitu
banyak masalah mendasar bagi kehidupan yang jauh dari
harapan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Mendidik
adalah memanusiakan manusia dan terkait dengan harga diri
dan harkat hidup manusia. Dengan banyak usaha telah
dilakukan, di antaranya perbaikan kurikulum, penggantian
undang-undang, deregulasi pendidikan, dan peningkatan
anggaran pendidikan belumlah cukup untuk meningkatkan
mutu lulusan dan meningkatkan mutu sumberdaya manusia
Indonesia berpendidikan.
1 Metode
1 Penelitian
.
-Langkah Berikut langkah Pemberdayaan pada jurnal ini merupakan: -
Penelitian upaya peningkatan harkat dan pribadi sumberdaya manusia
seutuhnya, dengan upaya mendorong, memotivasi,
meningkatkan kesadaran akan potensinya, menciptakan iklim
kerja untuk berkembang, memperkuat daya, potensi yang

5
dimiliki dengan langkah positif mengembangkannya,
penyediaan pelbagai masukan, dan membuka akses ke
peluang - opportunities, peningkatan taraf pendidikan,
kesehatan, akses terhadap modal, teknologi tepat guna,
informasi, lapangan kerja dan pasar dengan kelengkapan
sarana dan juga prasarana.
Langkah yang dilakukan untuk kebudayaan yakni bagai
berikut: 1) Mentalitas meremehkan mutu; 2) Mentalitas yang
suka "potong kompas" – menerabas; 3) Sifat tidak percaya
diri; 4) Sifat tidak berdisiplin murni; dan 5) Mentalitas suka
mengabaikan tanggung jawab.
Dan langkah penelitian untuk pendidikan yakni
memanusiakan manusia, mengembangkan potensi dasar
manusia itu sendiri agar menjadi insan yang beradab, dan
serta menumbuhkan kedewasaan suatu subjec.
Hasil ciri dari sikap dan nilai yang sesuai dengan kehidupan
penelitian modern, yaitu: 1. Terbuka terhadap inovasi dan perubahan; 2.
Menumbuhkan perhatian pada masalah di luar diri sendiri dan
dengan demikian akan menumbuhkan sikap yang lebih
demokratis. 3. Lebih berkonsentrasi pada masa depan
daripada masa lampau; 4. Menghargai perencanaan dan
menjalankan kehidupan berdasar rencana yang dibuat; 5.
Menggunakan potensi lingkungan secara aktif dan tepat
sehingga menjamin pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan; 6. Mengandalkan perhitungan,
sehingga tidak tergantung pada nasib - destiny; 7. Menghargai
martabat manusia - menjamin hak azasi manusia dan
keadilan; 8. Dapat melibat kegunaan ilmu dan teknologi; dan
9. Menghargai pekerjaan sesuai prestasi.
.

- Suharman gani, darwin. 2007. KEBUDAYAAN, PENDIDIKAN,


Daftar DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA

6
Pustak INDONESIA. Jurnal penyuluhan
a Vol. 3 No.2

1 Anali
2 sis
. Jurna
l
- Kekuatan yang dapat diambil dari jurnal ini sangat banyak, selain
Kekua menebar manfaat yang banyak, jurnal ini bagus, banyak pembelajaran
tan yang dapat di ambil dari jurnal ini sendiri, di jurnal inni juga
peneli mengajarkan taka kerama dan juga sopan santun, cara memanusiakan
tian manusia, dan banyak sekali pembelajaran yang dapat diambil dari
jurnal ini sendiri.
- Pembahasan yang di bahas pada jurnal ini sebenarnya sudah cukup
Kelem baik, hanya saja kelemahan dan kekurangan pada jurnaal ini terkait
ahan dengan materi ilmu sosial budaya dasar yakni pada bagian hasil
Peneli pembahasannya, pada bagian tersebut masih kurang banyak,
tian menagapa demikian dikarenakan harusnya pada penelitian seperti ini
banyak hasil yang sudah didapatkan.
1 Kesi Mengembangkan suberdaya manusia Indonesia melalui
3 mpul pemberdayaan manusia Indonesia, harus berdasarkan kebudayaan
. an Indonesia, jauh dari pandangan sempit kebangsaan - chauvinism,
haruslah ditegakkan dalam setiap kegiatan pendidikan dan
pemberdayaan. Karenanya tindakan berikut perlu dilakukan: 1. Perlu
dibentuk Departemen Kebudayaan Republik Indonesia; 2. Perlu
badan strategik pendidikan yang berakar, berdasar budaya dan
kebudayaan Indonesia, dengan memanfaatkan segmen pendidikan
dan peran serta ahli-ahli pendidikan, terutama dari Indonesia, dalam
satu badan tingkat nasional langsung di bawah Presiden Republik
Indonesia; 3. Perlu diusahakan strategi pemberdayaan sumberdaya
manusia Indonesia, dengan strategi yang berkesinambungan, dengan
visi dan misi yang jelas dan melibatkan seluruh aspek bangsa dan
negara Indonesia; 4. Perlu usaha keras untuk menyadari betapa
pentingnya kebudayaan bagi suatu bangsa dengan bantuan informasi
terarah dan khas Indonesia; 5. Perlu kerjasama dengan masyarakat
dunia untuk bahu membahu membentuk dunia yang adil untuk semua
bangsa.
1 Saran Saran yang dapat saya berikan yakni terkait dengan jurnal ini bagian
4 hasil nya agar lebih dikembangkan.
.
1 Refer -
5 ensi
.

7
.

Jurnal 2

1. Judul BIMBINGAN KONSELING NILAI DAN


KESEJAHTERAAN MANUSIA
2. Jurnal JURNAL ilmiah
3. Download file:///C:/Users/user/Documents/video%20isbd/40-
Article%20Text-76-2-10-20190927.pdf
4. Volume dan hala Vol 16 (2),
Man
5. Tahun 2016
6. Penulis Ni Wayan Suarniati
7. Reviewer Intan purnama sari siregar
8. Tanggal 13 oktober 2019
9. Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan pada jurnal kedua
ini yakni menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara tepat untuk peningkatan martabat
dan kesejahteraan manusia. Bimbingan dan
Konseling secara umum bertujuanuntuk
perkembangan individu agar dapat memahami diri
dan lingkungannya, dapat hidup dengan efektif,
produktif, bahagia dunia dan akhirat. Secara khusus,
tujuan Bimbingan dan Konseling adalah membantu
individu agar dapat : a) merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya di masa yang akan datang; b)
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin; c) menyesuaikan
diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat dan
kerja; d) mengatasi hambatan dan kesulitan yang
dihadapinya dalam kehidupannya. (Syamsu Yusuf,
2006: 13). 78
-Subjek Penelitian Bimbingan dan Konseling, nilai dan kesejahteraan
-Assesment data
-Kata kunci Bimbingan dan Konseling, nilai dan kesejahteraan
10. Pendahuluan
-Latar belakang Nilai dibutuhkan dalam penerapan ilmu dan
Dan teori teknologi untuk mengarahkan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tidak menyimpang

8
dari tujuan ekplorasi ilmu dan teknologi itu sendiri
yaitu untuk mencapai kesejahteraan manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menuntut tanggung jawab dari ilmuwan dan
pengguna untuk tidak hanya memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi perkembangannya
sendiri, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
tepat untuk peningkatan martabat dan kesejahteraan
manusia. Sejalan dengan pandangan Van Melsen
seperti yang dikuif oleh Surajiyo (2009: 83) yang
menyatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi akan menghambat ataupun
meningkatkan keberadaan manusia tergantung pada
manusianya sendiri, karena ilmu pengetahuan dan
teknologi dilakukan oleh manusia itu sendiri untuk
kepentingan manusia dalam kebudayaannya. Hal ini
memerlukan kedewasaan manusia dalam arti
sesungguhnya, yaitu mengerti layak-tidak layak,
baik-tidak baik atau buruk. Ilmu pengatahuan dan
teknologi bukan hanya sarana untuk
mengembangkan diri manusia tetapi juga hasil
perkembangan dan kreativitas manusia itu sendiri.
Persoalan perkembangan ilmu pengetahuan sejak
jaman Descartes dengan sikap skeptic-metodisnya
melahirkan persoalan tentang “apakah ilmu
pengetahuan itu bebas nilai atau tidak bebas nilai?”
Bahkan Weber, tokoh sosiolog ragu dengan
kebebasan nilai pada ilmu pengetahuan, walaupun
dia menyatakan bahwa ilmu social harus bebas nilai
tetapi ia juga mengatakan bahwa ilmu social harus
menjadi nilai yang relevan. (Surajiyo; 2009:84).
Berbeda dengan Weber, Fattah Hanurawan (2012;
67) menyimpulkan bahwa sebenarnya ilmu tidak
dapat dilepaskan dari nilai-nilai yang diyakini
manusia terutama dalam mencapai kesejahteraan,
khususnya kebahagiaan hidup manusia. Demikian
juga dalam Bimbingan dan Konseling Prof.Dr.
Sunaryo Kardinata, mantan Ketua Abkin menulis
dalam artikel di harian Pikiran Rakyat, tanggal 6
September 2006 dengan tegas mengungkapkan
bahwa “Layanan Bimbingan dan Konseling Sarat
Nilai”. Bahwa dalam konseling sarat dengan nilai, di
Amerika terbit jurnal “Counseling and Values” sejak
tahun 1995 yang beberapa topiknya akan saya kutip
pada bagian pembahasan..

9
11. Metode Penelitian
-Langkah Penelitian Langkah yang dilakukan pada penelitian ini yakni
sebagai berikut 1) Agar dapat memahami orang lain
dengan sebaik-baiknya, konselor harus terus-
menerus berusaha mengembangkan dan menguasai
dirinya. Ia harus mengerti kekurangan dan
prasangka-prasangka pada dirinya sendiri, yang
dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang
lain dan mengakibatkan rendahnya layanan mutu
profesional serta merugikan orang lain. 2) Dalam
melakukan tugasnya membantu klien, konselor harus
memperlihatkan sifat-sifat sederhananya, rendah
hati, sabar, menepati janji, dapat dipercaya, jujur,
tertib, dan hormat. 3) Konselor harus memiliki rasa
tanggung jawab terhadap saran dan peringatan yang
diberikan kepadanya, khususnya dari rekan-rekan
seprofesi dalam hubungannya dengan pelaksanaan
ketentuan-ketentuan tingkah laku profesional
sebagaimana diatur dalam kode etik ini. 4) Dalam
menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus
mengusahakan mutu kerja yang setinggi mungkin,
kepentingan pribadi, termasuk keuntungan finansial
dan material tidak diutamakan. 5) Konselor harus
terampil menggunakan teknik-teknik dan prosedur-
prosedur khusus yang dikembangkan atas dasar
wawasan yang luas dan kaidah-kaidah ilmiah.

10
-Hasil Penelitian Fakta di lapangan mengesankanprofil konselor
sebagai momok, polisi sekolah, tukang hukum,
penjaga tata tertib dan sejenisnya. Oleh sebab
perkembangan kualitas pribadi konselor juga perlu
mendapat perhatian semua pihak. Karakteristik
kualitas pribadi konselor oleh Cavanagh (1982)
dalam Syamsu Yusuf (2006; 37) adalah: 1) memiliki
pemahaman diri yang baik; 2) kompeten; 3) sehat
secara psikologis; 4) dapat dipercaya; 5) jujur; 6)
kuat; 7) hangat; 8) active responsiveness, 9) sabar;
10) peka; 110 kesadaran holistik. Kualitas pribadi
konselor ini niscaya dikembangkan melalui dunia
pendidikan.

-Diskusi Penelitian
-Daftar Pustaka Suarniati, ni wayan. 2006. BIMBINGAN
KONSELING NILAI DAN KESEJAHTERAAN
MANUSIA
JURNAL ilmiah. Vol 16 (2),

12. Analisis Jurnal


-Kekuatan penelitian Kekuatan pada jurnal ini yakni pada hasil
penelitiannya, mengapa demikian, dikarnakan pada

11
hasilnya lebih jelas dengan fakta yang ada, serta
jurnal ini juga sangat bagus untuk para konselor dan
juga para pembaca.
-Kelemahan Dan kelemahan pada penelitian jurnal dua yakni
Penelitian jurnal ini dalam pembahasan sangat singkat dan
padat. Tidak seperti jurnal pertama yang
menjelaskan penjabarannya secara panjang dan
lebar.
13. Kesimpulan Ilmu pengetahuan akan menghambat ataupun
meningkatkan keberadaan manusia tergantung pada
manusianya sendiri, karena ilmu pengetahuan
dilakukan oleh manusia itu sendiri untuk
kepentingan manusia dalam kebudayaannya untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Persoalan
perkembangan ilmu pengetahuan melahirkan
persoalan tentang “apakah ilmu pengetahuan itu
bebas nilai atau tidak bebas nilai?” Berbagai
pendapat mengumukakan bahwa ilmu pengetahuan
tidak bebas nilai, demikian juga halnya dengan
bimbingan konseling. Tidak bebas nilai pada
Bimbingan dan Konseling dapat dijelaskan melalui
pemahaman tentang bimbingan konseling,
kedudukan bimbingan konseling dalam pendidikan,
hasil-hasil penelitian bimbingan konseling dan
praktek bimbingan konseling. Berdasarkan hal
tersebut di atas nampak jelas bahwa bimbingan
konseling sangat tidak bebas nilai dan justru
disebutkan bahwa konselor yag efektif niscaya
memahami nilai-nilai individu maupun nilai-nilai
social yang melatarbelakangi konseli
14. Saran Saran pada jurnal ini yakni jurnal ini sebaiknya di
kembangkan karna sangat baik dan bagus, hanya saja
perlu penambahan dan uga penjabaran.
15. Referensi -
.

12
13

Anda mungkin juga menyukai