Anda di halaman 1dari 9

SEJARANG KONTENPORER DUNIA DAN

PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN GLOBAL


( Makalah Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas )

Disusun oleh :

ALYA SALSABILA MUNAWAR


NISN : 0061266025
NPSN : 20280068

MA AL- HIDAYAH PULOMURUB


TAMBELANG - BEKASI
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sejarang Kontenporer Dunia Dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Global“ ini
dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pendidikan Karaker Dan
Kualitas Pendidikan, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan
Pendidikan Karaker Dan Kualitas Pendidikan, tak lupa penyusun ucapkan terima
kasih kepada pengajar atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Juga kepada teman-teman siswa dan siswi yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita Sejarang Kontenporer
Dunia Dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Global . Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A.Latar Belakang...............................................................................................................1
B.Rumusan Masalah .........................................................................................................1
C.Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Runtuhnya Jerman Timur..............................................................................................2


B. Konflik Yugoslavia........................................................................................................4
C. Konflik Cekoslowakia...................................................................................................8

BAB III PENUTUP........................................................................................................13

A.Kesimpulan...................................................................................................................13
B.Saran.............................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai
sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia
tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap
jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan
tersebut.

Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu
bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan
penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis
(hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill
dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil
dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini
mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk
ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft
skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya
pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan karakter?


2. Bagaimanakah kualitas pendidikan di Indonesia pada saat ini?
3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia?
4. Pentingkah pendidikan karakter ditanamakan demi meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian pendidikan dan pendidikan karakter


2. Mengetahui kualitas pendidikan di Indonesia
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia
4. Mengetahui pengaruh dari pendidikan karakter terhadap kualitas pendidikan di
Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER

a) Pengertian Pendidikan

Pada dasarnya pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.

Menurut Ki Hajar Dewantara menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu:


Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.

Menurut UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991). Pendidikan diartikan sebagai proses


pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi
mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik.

b) Pengertian Pendidikan Karakter

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character


education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang
melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas,
maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian
remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik
orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara
tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap
moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini
dapat dinyatakanbahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan,
keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

c) Nilai-nilai dalam pendidikan karakter

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu, Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin,
Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat,Kebangsaan, Cinta
tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca,
Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab.

d) Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka


mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga
negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat
diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character

2
development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah
untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.

Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan
dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,
metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

B. KONDISI KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

Dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan


dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru
yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Selain itu, jumlah
guru yang sesuai dengan kualifikasi saat ini dinilai masih belum merata di daerah. Menurut
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemendikbud Hamid Muhammad saat ini banyak
sekolah dasar di Indonesia kekurangan tenaga guru. Jumlahnya diperkirakan mencapai 112
ribu guru.

Untuk mengatasinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan bekerja sama


dengan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dalam hal distribusi
guru di daerah-daerah supaya lebih merata. “Jika manajemen guru bisa ditangani lebih
optimal, tidak parsial, maka bisa dipindahkan ke kabupaten atau daerah yang berdekatan,”
ungkap Hamid. Kemudian, untuk meningkatkan kualitas para guru, Kemendikbud akan
meningkatkan kualifikasi guru melalui beasiswa S-1 bagi guru SD dan SMP. Hamid
menjelaskan, jumlah guru SD di sekolah negeri dan swasta sekitar 1.850 ribu guru.

Dari jumlah tersebut, hanya 60 persen guru yang sudah memenuhi kualifikasi dengan
gelar S-1, sedangkan 40 persen lainnya belum memenuhi kualifikasi. Tiap tahunnya,
Kemendikbud juga menyiapkan beasiswa untuk 100 ribu calon guru guna menempuh
pendidikan S-1 melalui bantuan beasiswa S-1 untuk guru SD dan SMP.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN

1. Mahalnya biaya pendidikan


Untuk yang satu ini tanpa saya jabarkan tentu semuanya telah paham akan hal ini.

2. Sarana dan prasarana


Di beberapa tempat masih banyak gedung sekolah yang kurang layak pakai
dikarenakan berbagai bencana maupun usia bangunan yang cukup tua sehingga
menurunkan semangat dalam belajar. Bahkan penanganan pemerintah untuk
menindak lanjuti hal ini pun dirasa kurang tanggap.

3. Kesejahteraan pendidik
Banyak dari para guru yang mengeluhkan bahwa penghargaan terhadap pahlawan
tanpa tanda jasa ini begitu kurang, bahkan sebagian dari tenaga pendidik tersebut
memiliki sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

4. Kualitas Pendidik
Hal ini merupakan imbas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap peran tenaga
pendidik. Bahkan beberapa tenaga pendidik ada yang melakukan kekerasan,
pelecehan seksual dan tindakan-tindakan kriminal lainnya.

5. Kurang Minat belajar


Indikator: Mahasiswa yang jadi panutan bagi tingkat dibawahnya ternyata masih
begitu banyak yang tidak mengetahui seberapa besar tanggung jawab yang harus
dipangkunya, dalam pendidikannya tanpa disadari telah banyak menghabiskan uang
pajak rakyat. Coba kita bayangkan berapa besar uang untuk pembangunan kampus,

3
perbaikan serta dana pengembangan mahasiswa yang dikucurkan pemerintah. Nah hal
tersebut tentu harus dijawab dengan prestasi minimal lulus tepat waktu agar para anak
bangsa yang lain dapat menikmati fasilitas tersebut, tapi nyatanya dapat dipastikan
bahwa di setiap PT baik negeri maupun swasta banyak sekali mahasiswa yang
lulusnya tertunda bahkan banyak juga yang terpaksa didrop out oleh pihak
Universitas.

6. Pendidikan kurang merata


Beberapa kawasan di Indonesia masih banyak daerah yang pendidikannya tertinggal.
Hal ini harus segera diatasi agar potensi SDM yang kompeten dapat merata di seluruh
penjuru Indonesia, dengan demikian mempercepat pembangunan sektor-sektor
penting di kawasan tersebut.

7. Merosotnya nilai karakter pada sumber daya manusia Indonesia


Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada permasalahan melemahnya karakter
nasional. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai persoalan bangsa yang gejalanya mulai
nampak perlahan-lahan semenjak beberapa dekade terakhir. Jika tidak segera diatasi
persoalan ini dapat mengancam eksistensi dan keamanan bangsa Indonesia. Beberapa
permasalahan akut yang sedang dihadapi bangsa Indonesia antara lain, lemahnya
kepemimpinan nasional, lemahnya semangat juang (fighting spirit) generasi muda,
tingginya tingkat korupsi dan krisis identitas. Dampak yang ditimbulkan dari
permasalahan ini bermacam-macam, misalnya ancaman disintegrasi, lemahnya daya
saing Indonesia di tingkat internasional, terpuruknya image Indonesia di mata dunia.

Berbagai persoalan bangsa itu membawa pertanyaan: bagaimanakah pendidikan di


Indonesia diselenggarakan sehingga menghasilkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang secara umum belum siap bersaing di era liberalisasi? Peran pendidikan di Indonesia
hanya parsial dengan penekanan pada pengembangan aspek kognitif sehingga hasil
pendidikan tidak memiliki korelasi dengan sikap maupun perilaku peserta didik. Pendidikan
dianggap tidak memberikan kontribusi signifikan pada pembentukan karakter bangsa sesuai
dengan core values.

D. PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PENDIDIKAN


INDONESIA

Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa Indonesia dari


keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban baru.Di Indonesia, karakter bangsa
dapat dibentuk dari program-program pendidikan atau dalam proses pembelajaran yang ada
di dalam kelas. Akan tetapi, apabila pendidikan memang bermaksud serius untuk membentuk
suatu karakter generasi bangsa, ada banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan
penyadaran terhadap para pendidik dan juga terhadap pelaksana kebijakan pendidikan. Jika
kita pahami arti dari Pendidikan secara luas, pendidikan sebagai proses penyadaran,
pencerdasan dan pembangunan mental atau karakter, tentu bukan hanya identik dengan
sekolah.Akan tetapi, berkaitan dengan proses kebudayaan yang secara umum sedang
berjalan, dan juga memliki kemampuan untuk mengarahkan kesadaran, membentuk cara
pandang, dan juga membangun karakter generasi muda. Artinya, karakter yang menyangkut
cara pandang dan kebiasaan siswa, remaja, dan juga kaum muda secara umum sedikit sekali
yang dibentuk dalam ruang kelas atau sekolah, akan tetapi lebih banyak dibentuk oleh proses
sosial yang juga tak dapat dilepaskan dari proses idcoogi dan tatanan material-ekonomi yang
sedang berjalan.

Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang
telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan proses
pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan

4
budaya karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di
masa mendatang.

Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa,dan pendidikan yang telah


dikemukakan diatas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai
pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta
didik sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai karakter diri, yang menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang
religius, nasionalis, produktif dan kreatif.Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan
budaya dan karakter sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa
mendatang

Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa

Perkembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan


Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di
Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, "Pendidikan Nasional Berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta
didik agar menjadi manusia yang beriman,dan bertakwa kepaa Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab" tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan
mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan
Pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Untuk mendapatkan wawasan
mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu dikemukakkan pengertian istilah
budaya, karakter bangsa, dan pendidikan. Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya
adalah sebagai berikut:

 Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara
yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
 Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa.
 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa.
 Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan dan
 Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang
aman,jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang
tinggi dan penuh kekuatan.

Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang


dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumber-
sumber Agama, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, maka kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaan. Secara
politis, kehidupan kenegaraan didasari pada nilai yang berasal dari agama.Dan sumber yang
kedua adalah Pancasila, Pancasila: Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut dengan
Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi
dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya dan seni.

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa kategori yaitu:


Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan
karakter melalui sekolah-sekolah, terutama Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena anak
usia SMP sangat cocok untuk diberi pembelajaran tentang pendidikan karakter.

Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya, Rosulullah melarang para orangtua
(guru) mendoakan keburukan bagi anak-didiknya. Mendoakan keburukan kepada anak
merupakan hal yang berbahaya. Dapat mengakibatkan kehancuran anak dan masadepannya.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau
masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila
pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi
bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan.

B. SARAN.

Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi dunia pendidikan, karena dari dari
dunia pendidikan Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan juga Negara bisa hancur,
bila pendidikan sudah disalah gunakan.

Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga harus mendo'akan anak atau
muridnya supaya menjadi lebih baik, bukan mendo'akan keburukan bagi anak didiknya. Guru
harus memberikan rasa aman dan keselamatan kepada setiap peserta didik di dalam menjalani
masa-masa belajarnya, karena jika tidak semua pembelajaran yang di jalani anak didik akan
sia-sia. Semoga karya tulis dapat bermanfaat bagi kita semua. khususnya bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai