KETERAMPILAN DASAR
Dasar”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Nama NIM
Nurkamilah : 1223351001
BK REGULER A / 2022
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas ridha dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Mini Riset mata kuliah
KETERAMPILAN DASAR PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu penulis sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan.
penulis sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa masih ada kekurangan dan
kesalahan dalam makalah yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan
tersebut. Kritik dan saran dari dosen maupun teman-teman sekalian penulis harapkan guna
untuk meningkatkan kualitas tulisan penulis kedepan nya.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
para pembaca makalah ini, sekian dan terima kasih.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk pengembangan kepribadian yang
berlangsung seumur hidup baik di sekolah maupun di madrasah. Pendidikan juga bermakna
proses membantu individu baik jasmani dan rohani ke arah terbentuknya kepribadian utama.
Setiap agama yang ada di dunia juga senantiasa mengajarkan kepada para pemeluknya untuk
belajar. Bahkan keimanan dan ketaatan seseorang terhadap agama yang dianutnya,bisa
mencapai tingkatan yang sangat tinggi apabila yang bersangkutan belajar terus menerus.Sekolah
dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang paling dasar yang diberikan kepada anak,
dalam hal ini dilatih untuk dapat menumbuhkan kemampuan intelektualnya sehingga mampu
berpikir secara logis. Proses belajar yang diselenggarakan di lingkungan pendidikan formal tidak
lain dimaksudkan mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Setiap siswa dan kelompok kelas memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda,
sehingga perlakuan yang sama terhadap semua siswa dan kelompok kelas justru akan
mengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran. Oleh karenanya salah satu tahap
penting dalam proses perencanaan pembelajaran yang penting adalah melakukan analisis
karakteristik siswa. Dimana karakteristik siswa di tingkat sekolah dasar itu berbeda dengan
mereka yang berada pada tingkat sekolah menengah. Pola pikir, persepsi dan cara mengatasi
masalah yang mereka tempuh sangat berbeda. Pada masa anak-anak kecenderungan untuk
melakukan imitasi kepada seseorang yang diidolakan sangat besar. Sementara para remaja ingin
sekali diakui eksistensi mereka sebagai manusia yang utuh, dewasa dan dapat menentukan jalan
hidup sendiri. Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan belajar. Beban yang berat pada
sekolah terkadang mengurangi hak-hak mereka untuk bermain. Sehingga yang terjadi mereka
cenderung malas dan bosan pada saat belajar di dalam kelas, karena mereka menghadapi situasi
pembelajaran yang nyaris sama.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis karakteristik siswa dan belajar murid di
sekolah dasar
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca dan peneliti
khususnya kepada calon guru bagaimana menangani karakteristik murid yang berbeda
beda.
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Konsep Pendididikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan kualitas sumber
daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas
pendidikan. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting dan strategis dalam
pembangunan nasional, karena merupakan salah satu penentu kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan bahkan merupakan sarana paling efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan
derajat kesejahteraan masyarakat, serta yang dapat mengantarkan bangsa mencapai
kemakmuran.
Dari segi etimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogike”. Ini
adalah kata majemuk yang terdiri dari kata “pais” yang berarti “anak” dan kata “ago” yang
berarti “aku membimbing”. Jadi paedagogike berarti aku membimbing anak. Orang yang
pekerjaan membimbing anak dengan maksud membawanya ke tempat belajar, dalam bahasa
Yunani disebut ”paedagogos” (Soedomo A. Hadi, 2008: 17). Jadi pendidikan adalah usaha
untuk membimbing anak. Pendidikan seperti yang diungkapkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Defenisi pendidikan lainnya yang dikemukakan oleh M.J Langeveld(Revrisond
Bawsir ddk, 2003:108) bahwa
1) Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum
dewasa kepada kedewasaan.
2) Pendidikan ialah usaha untuk menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas
hidupnya agar dia bisa mandiri, akil-baliq dan bertanggung jawab.
3) Pendidikan adalah usaha agar tercapai penetuan diri secara etis sesuai dengan hati
nurani.
Pengertian tersebut bermakna bahwa, pendidikan merupakan kegiatan untuk
membimbing anak manusia menuju kedewasaan dan kemandirian. Hal ini dilakukan guna
membekali anak untuk menapaki kehidupannya di masa yang akan datang. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari perspektif manusia dan
kemanuisaan.
Tillar (2002:435) menyatakan bahwa “hakikat pendidikan ialah memanusiakan
manusia, yaitu suatu proses yang melihat manuisa sebagai suatu keseluruhan didalam
eksistensinya”. Mencermati pernyataan dari Tillar tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa
dalam proses pendidikan, ada proses belajar dan pembelajaran, sehingtga dalam pendidikan
jelas terjadi proses pembentukan manusia yang lebih manusia. Proses mendidik dan dididik
merupakan perbuatan yang bersifat mendasar(fundamental), karena didalamnya terjadi proses
dan perbuatan yang mengubah serta menentukan jalan hidup manusia.
Dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan
bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.”
B. Tujuan Pendidikan
Dalam tujuan pembangunan, pendidikan merupakan sesuatu yang mendasar terutama
pada pembentukan kualitas sumber daya manusia. Menurut Herbison dan Myers (Panpan
Achmad Fadjri, 2000;36) “Pembanguna sumber daya manusia berarti perlunya peningkatan
pengetahuan, keterampilan dari kemampuan semua orang dalam suatu masyarakat”. Tujuan
pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,luhur,pantas,benar, dan indah
untuk kehidupan. Melalui pendidikan selain dapat diberikan bekal berbagai pengetahuan,
kemampuan dan sikap juga dapat dikembangkan berbagai kemampuan yang dibutuhkan oleh
setiap anggota masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945, yang mengamanatkan bahwa
pendidikan merupakan hak setiap warga Negara yang bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Hal ini kemudian dirumuskan dalam Undang-Undang RI NO.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang menyebutkan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
METODE
A. METODE PELAKSANAAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dikarenakan pada penelitian ini
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, dan penelitian ini
menggunakan landasan teori yang di manfaatkan sebagai acuan agar penelitian sesuai
dengan fakta dilapangan.
B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
1. Menyiapkan Pertanyaan untuk bahan wawancara yang akan dilakukan
terhadap subjek