2, September 2011
E-mail: hassanuddinz@uai.ac.id
diterapkan dalam Tahun Akademik 2009-2010 “hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari
akan dipusatkan kepada pengoperasionalisasian esok lebih baik dari hari ini, barangsiapa hari
konsep-konsep yang telah disampaikan terdahulu. ini sama dengan hari kemarin maka ia
Untuk itu tim akan menyusun SAP untuk MK termasuk orang yang merugi, sedangkan jika
Dasar-dasar Bisnis (3 SKS) dengan memasukkan hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka
unsur rasionalitas, rasa, dan perilaku dengan orang tersebut termasuk celaka”
kerangka pembelajaran aktif.
dalam bisnis Walter A.Shewhart (1931)
Unsur rasionalitas akan bersentuhan dengan teori- mengungkap kembali sebagai: “a linear
teori dan konsep-konsep yang diajarkan seluruhnya incremental improvement within an existing
di kelas. Unsur rasa akan bersentuhan dengan process”
pengamatan terhadap dan persentuhan dengan para
pengusaha (setidaknya pedagang yang termasuk ke selanjutnya W. E. Deming (1986) menawarkan 4
dalam Usaha Mikro dan Kecil/UMK), yang ada di tahap agar proses peningkatan kualitas secara terus-
sekitar peserta-didik. Unsur perilaku akan menerus dapat dilaksanakan, yaitu perencanaan
diarahkan dalam bentuk menyusun Rencana Usaha (plan), kerjakan (do), pelajari (study), dan bertindak
(business plan) dan melaksanakan rencana tersebut, (act), pendekatan tersebut menurut Deming
walaupun dalam skala yang amat kecil dan terbatas. didasari atas beberapa asumsi, yaitu: Pertama,
seluruh keputusan harus didasarkan kepada fakta
Pembelajaran aktif yang dimaksudkan untuk ke-3 yang menjadi bukti melalui pengumpulan dan
unsur di atas, adalah arahan kepada peserta-didik analisis data secara obyektif. Kedua, Sumber Daya
untuk selalu melengkapi masing-masing dari ke-3 Manusia (SDM) tahu cara bekerja yang terbaik.
unsur tersebut dengan mencari secara mandiri Ketiga, tidak ada SDM yang tidak terlibat dalam
maupun berkelompok bahan-bahan pembelajaran proses tersebut. Keempat, tim mendapat pelatihan
baik dari buku referensi lain maupun sumber lain sehingga memiliki kemampuan dalam memecahkan
(internet, jurnal, majalah, harian, wawancara masalah (problem solving).
terhadap praktisi bisnis yang sesungguhnya,
pengamatan, dan sumber lainnya). Kemudian Lalu bagaimana peran teknologi dan inovasi dalam
peserta-didik akan memaparkan temuannya di kelas pengajaran? Diungkapkan bahwa penggunaan e-
dengan menggunakan kemampuan menggunakan learning yang menyatu dengan PBM di perguruan
komputer (piranti lunak microsoft office: word tinggi secara rinci terkait dengan proses inovasi
processor, presentation, dan spreadsheet). seperti dinyatakan oleh DonOlcott, Jr. sebagai
berikut:
Pelaksanaan Proses Belajar dan Mengajar (PBM) “the advances in e-learning and distance
yang merangsang seluruh faktor pembentuk sikap learning technologies during the last decade,
(Daft, 2006, 2010; Robbins & DeCenzo, 2005), including refined teaching designs, methods,
yaitu rasionalitas, rasa, dan perilaku perlu untuk and support services, suggest that these
diketahui secara pasti, penelitian ini ditujukan innovations would have revolutionized the
untuk mengungkap apakah proses PBM khusus international stage for higher education”
untuk Mata Kuliah Dasar-dasar Bisnis periode
Tahun Akademik 2009-2010 memberi dampak Lebih lanjut DonOlcott, Jr. menekankan bahwa
positif atau belum. globalisasi sebagai pendorong terjadinya
keterkaitan ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
Penelitian ini bertujuan pula mengungkapkan political life internasional yang lebih jauh
dalam hal apa saja keefektifan proses PBM yang mendorong penerapan e-learning (istilah terkait
telah dilengkapi dengan faktor-faktor tersebut di lainnya: distance learning, blended learning,
atas. distributed learning) agar mampu menciptakan
dunia baru yang berani.
II. KERANGKA TEORI Secara khusus terkait masalah ekonomi mikro yaitu
kondisi keuangan perguruan tinggi, Don Olcott, Jr.
Peningkatan kualitas secara terus-menerus (quality menyatakan:“colleges and universities have been
improvement) menjadi hal yang penting bahkan forced or driven to be more entrepreneurial to
Rasulullah saw. telah merumuskannya pada abad replace funding reductions”,namun ditekankan,
ke-7 secara mendalam dan jelas: langkah menuju entrepreneurial tersebut tidak
94 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, Vol . 1, No. 2, September 2011
diwujudkan dalam bentuk business-type activities 9:68) oleh karena itu tempatnya adalah di dasar
(Olcott, tp.,th.). neraka (Al Qur’an, 4:145) dan kekal di dalamnya
(Al Qur’an, 9:68).
Selain itu, bagaimana memaknai masa depan
adalah dengan menumbuhkan keyakinan para
peserta-didik akan perlunya kemampuan riset,
sehingga lebih berorientasi kerja, lebih giat belajar,
dan tidak menemui hambatan berat dalam belajar
(Murtonen et.al., 2008), tentunya pengamatan
langsung terhadap UMKM merupakan bagian dari
obervasi dan analisis usaha UMKM yang
dimaksud.
teknologi (e-learning) dalam rangka mengaitkan 3.2 Tingkat kehadiran peserta (%)
diri dengan dunia global (Olcott), dan kemampuan
riset yang mempermudah belajar dan memasuki Hal tersebut dapat dilihat dari daftar hadir peserta.
dunia kerja (Murtonen, et. al. 2008) menjadi
bagian dalam pelaksanaan PBM itu sendiri. 3.3 Penggunaan Fasilitas e-learning
Untuk lebih jelasnya, SAP yang disusun Melalui rancangan PBM ini, peserta didorong
berdasarkan pembahasan teoritis di atas untuk aktif menggunakan fasilitas e-learning.
digambarkan pada diagarma di bawah ini (gambar
2). 3.4 Kemampuan Peserta dalam Setiap
Pertemuan
Hal tersebut diukur dari meningkatnya jumlah 4.2 Tingkat Kehadiran Peserta (%)
perolehan nilai A dan B dari seluruh peserta
dibandingkan dengan perolehan nilai peserta pada Tingkat kehadiran yang meningkat menunjukkan
periode pelaksanaan rancangan baru PBM Tahun bahwa PBM yang dilakukan berhasil secara
Akademik 2009-2010. memuaskan, Terlihat pada grafik terutama
peningkatan amat signifikan terjadi di kelas
96 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, Vol . 1, No. 2, September 2011
Manajemen B yang naik sebanyak 26.9% (dari 67% dampak yang baik. Tingkat kehadiran yang
pada Tahun Akademik 2008-2009 menjadi 85% meningkat memang belum sepenuhnya
pada Tahun Akademik 2009-2010). menunjukkan bahwa PBM yang dilakukan berhasil
secara kualitas, namun dengan tingkat kehadiran
Pada kelas Akuntansi (Gambar 3) memang terlihat yang meningkat sekurang-kurangnya memberi
sedikit menurun sebanyak 0.8% (dari 83,2% pada harapan semakin banyak peserta yang menyerap
Tahun Akademik 2008-2009 menjadi 82,5% pada materi yang diberikan.
Tahun Akademik 2009-2010).
Pada pelaksanaan perkuliahan terdahulu (pada
GRAFIK TINGKAT KEHADIRAN (%) periode sebelumnya), terdapat cukup banyak
88%
peserta yang putus di tengah jalan atau bahkan
85% 85% tidak diizinkan mengikuti UAS karena jumlah
83.2%
83%
80% 80%
82.5%
80%
absen melebihi persyaratan (> 25%). Sehingga hal
78% 77%
78% Akuntansi ini dapat pula dijadikan alat ukur keberhasilan
%
Manajemen A
75% 75%
Manajemen B rancangan PBM ini.
73%
70%
68%
67%
4.3 Penggunaan Fasilitas e-learning
65%
2007 2008 2009
0.0 0.0
4.5 Penggunaan Bahan Perkuliahan di luar
1 2 3 Bahan yang Ditetapkan
TAHUN AKADEMIK
dosen tersebut sejauh mana berhasil pembelajaran terhadap ke-3 unsur sikap
meyampaikan materi kepada peserta-didik. (rasionalitas, rasa, dan perilaku) dapat
dipastikan dan terukur pelaksanaannya.
j. Tujuan instruksional umum (TIU).
Merupakan gambaran (description) mata kuliah Metode juga ditekankan kepada penumbuhan
secara umum sebagai rambu, agar peserta-didik jiwa kepemimpinan (leadership) melalui
dan dosen mengetahui apa yang akan diperoleh sekurang-kurangnya empat elemen (Tilstra,
dan diajarkan, sehingga proses pembelajaran 2006): kombinasi antara teori dan praktek,
akan dapat dipantau baik oleh dosen maupun pembelajaran eksperimen (experiential
peserta-didik. learning), pembelajaran layanan (service
learning), dan elemen pemberian wewenang
k. Standar kompetisi. serta refleksi peserta–didik terbimbing (element
Merupakan gambaran atas kompetensi yang of mandatory and guided student-reflection).
akan dimiliki oleh peserta-didik setelah
mengikuti mata kuliah. Kombinasi antara teori dan praktek diwujudkan
dalam bentuk tugas kelompok menyusun
l. Komposisi nilai. Rencana Bisnis lengkap berbasis sebuah bisnis
Memaparkan bagaimana nilai diperoleh dan nyata setingkat UMKM yang secara seiring-
dari mana saja nilai terbesar berasal. Hal ini sejalan diamati serta dilakukan tanya-jawab
menjadikan peserta-didik sadar sejak awal atas terhadap pemilik UMKM tersebut.
konsekuensi dari proses belajar yang mereka
lakukan. Pembelajaran eksperimen dengan sendirinya
dijalankan pula ketika melakukan pengamatan
m. Daftar sumber rujukan. tersebut.
Merupakan daftar buku atau sumber yang
menjadi rujukan utama mata kuliah. Pembelajaran layanan diungkapkan dalam
Dinyatakan pula bahwa sumber tidak terbatas bentuk saran-saran kepada pemilik UMKM
kepada daftar yang ada, melainkan harus tersebut baik secara diskusi langsung maupun
dilengkapi dengan usaha peserta-didik untuk dalam paparan makalah kelompok.
melengkapi dan menambah bahan ajar,
terutama dari internet. Elemen pemberian wewenang serta refleksi
peserta-didik terbimbing diungkapkan melalui
3) Tatap Muka. proses diskusi hasil kemajuan pengamatan
dalam setiap sesi pertemuan dengan alokasi
Menunjukkan sekurang-kurangnya hari apa tatap waktu ± 10 menit.
muka diadakan, jika manajemen pengelolaan
kalender akademik sudah sangat tertib dan terpadu d. Tujuan instruksional khusus (TIK).
(comprehensive) maka dicantumkan juga hari, Berisi penjelasan khusus mengenai apa yang
tanggal, bulan, dan ruangnya. harus dipersiapkan dan dilakukan oleh peserta-
didik disetiap tatap muka.Memberi gambaran
a. Topik utama / pokok bahasan. pula apakah pembelajaran dilakukan di kelas
Merupakan pokok bahasan yang akan atau di luar kelas.
didiskusikan pada setiap tatap muka. Jumlah
topik bisa saja lebih dari 14 dalam 14 kali tatap e. Alat pembelajaran.
muka tersebut. Menjelaskan alat apa saja yang harus disiapkan
oleh dosen maupun peserta-didik pada setiap
b. Uraian materi dari topik. tatap muka.
Merupakan uraian lebih rinci dari topik,
sehingga peserta-didik mendapatkan gambaran f. Tugas terstruktur.
yang jelas mengenai materi apa yang akan Berisi tugas-tugas yang harus dibuat oleh
dipelajari pada setiap tatap muka. peserta-didik dan diserahkan pada tatap muka
berikutnya. Ada kesamaan dengan kuis, yaitu
c. Metode pembelajaran. tidak diberikan pada setiap tatap muka,
Merupakan komponen SAP yang amat penting, sedangkan perbedaannya adalah, kuis diberikan
karena disinilah jaminan akan terlaksananya tanpa diberitahu sebelumnya.
100 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, Vol . 1, No. 2, September 2011
Untuk itu beberapa langkah pokok perlu dilakukan c. Penetapan sumber rujukan.
sebagaimana diuraikan berikut ini: Memadukan sumber bahan rujukan yang di
anjurkan dengan bahan rujukan yang
a. Penetapan standar kompetensi. dikembangkan dan ditambahkan oleh peserta-
Merupakan kompetensi minimal yang harus didik. Diutamakan sumber rujukan yang
dimiliki oleh peserta-didik, setelah mengikuti terbaru, baik materi maupun sudut-pandangnya,
mata kuliah yang diberikan. bahkan jika dijumpai, pandangan-pandangan
yang bertentangan termasuk yang dianjurkan,
b. Penetapan komposisi penilaian. untuk dapat didiskusikan dalam tatap muka.
Menekankan kepada akhir dari suatu proses
pembelajaran, dengan demikian bobot penilaian d. Penyusunan topik bahasan dan uraiannya.
UTS dan UAS akan dominan. Komposisi Secara umum disusun dengan menggunakan
penilaian memenuhi kriteria: pola urutan umum-khusus, dimana topik
- Keaktifan: Penilaian diberikan bukan dengan lingkup luas dibahas terlebih dahulu,
sekedar hadir di kelas, melainkan aktif seperti topik “Kondisi Bisnis Saat Ini”,
dalam menyampaikan pertanyaan, sehingga peserta-didik sejak awal mengetahui
pendapat, sanggahan, dan informasi yang posisi mata kuliah di tengah-tengah dunia
diperoleh di luar kelas termasuk beberapa bisnis yang sesungguhnya, baru kemudian
kuis. Bobot penilaian sekitar 10%-15%. diberikan bahasan dengan topik yang semakin
- Kuis: Suatu ujian untuk mengukur lama semakin mengerucut dan menyempit pada
pemahaman para peserta-didik atas bidang-bidang yang spesifik, seperti
beberapa topik (umumnya 1 buah topik “Kepemimpinan”.
utama) yang diberikan secara mendadak,
dimaksudkan agar peserta-didik selalu 5) Metode PBM
berada dalam proses pembelajaran.
Diberikan bobot penilaian sebanyak- Secara umum memenuhi kaidah pembelajaran:
banyaknya 5%. Mendengar dan tanya jawab (tatap muka, diskusi),
- Tugas-tugas: Terdiri atas tugas membaca (pemaparan), mengerjakan (pengamatan
perorangan/individu dan tugas kelompok. langsung, menuliskan pendapat melalui proses
Tugas individu bersifat mingguan berupa analisis), dan evaluasi hasil belajar (kuis, ujian).
makalah yang berisi ulasan topik yang
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, Vol . 1, No. 2, September 2011 101
a. Mendengar dan tanya jawab (tatap muka, mengamati secara langsung proses menyeluruh
diskusi). sebuah usaha bisnis di sekitar mereka. Usaha
Proses ini lebih banyak menyentuh sisi bisnis yang diamati hanya yang termasuk ke
rasionalitas (cognitive) dibandingkan sisi rasa dalam kategori Usaha Mikro dan Kecil (UMK),
(affective) apalagi sisi perilaku (behavior). agar pengamatan dapat dilakukan secara
Namun sisi rasa (affective) tetap dapat digugah menyeluruh dan mendalam. Dengan
melalui pemaparan bahan belajar yang disertai pengamatan langsung, peserta-didik dapat
diskusi dengan memasukkan pesan-pesan merasakan bagaimana pengusaha UMK
akhlak dalam memahami dan menjalankan tersebut menjalankan usahanya sejak dini hari
bisnis. hingga malam yang amat larut, peserta-didik
mendapatkan gambaran lengkap tidak hanya
Tatap muka yang dimaksud adalah, selain mengenai proses menjalankan usaha saja
pertemuan langsung di kelas, materi bahkan suasana rumah tangga dan sosial si
perkuliahan diberikan juga melalui fasilitas e- pelaku UMK terekam dengan jelas.
learning milik universitas yang dapat diunduh Dengan menjalani proses pengamatan
(download) setelah terlebih dahulu log-in langsung, peserta-didik akan semakin
dengan identitas perorangan melalui webmail menghayati arti dan nilai perjuangan hidup
UAI. melalui usaha yang diamati, sehingga
diharapkan membentuk pola pandang dan
Fasilitas e-learning dapat digunakan oleh perilaku.
peserta-didik secara luas, tidak hanya
menerima materi perkuliahan, melainkan dapat Agar sisi rasa dan sisi perilaku benar-benar
pula mengunggah (upload) makalah secara e- diasah, maka peserta didik diharuskan:
paper (makalah digital) sekaligus mendukung - Secara perorangan.
gerakan melindungi lingkungan hidup dengan Mengulas dan menganalisis UMK yang
mengurangi sebanyak mungkin penggunaan diamati dari salah satu topik bahasan yang
kertas, serta diskusi materi belajar secara maya diberikan dalam tatap muka, lalu
(chatting). menuangkannya dalam bentuk makalah.
Penekanan makalah perorangan adalahpada
b. Membaca (pemaparan). analisis terhadap proses bisnis berdasarkan
Proses ini membangun kemampuan sisi salah satu topik bahasan tatap muka,
rasionalitas (cognitive) peserta didik.Peserta- sehingga analisis akan sangat mendalam
didik diarahkan untuk membaca sumber pada satu aspek bahasan.
rujukan yang dianjurkan serta menambah bahan - Secara kelompok.
dari sumber lain seperti internet, baik artikel Mengulas dan meganalisis UMK yang
maupun jurnal online kemudian dipaparkan di diamati secara lengkap dan terpadu, lalu
kelas. menuangkannya dalam bentuk makalah
kelompok.
Pemaparan. Penekanan analisis makalah kelompok
Agar peserta-didik benar-benar membaca dan adalah menggali hal-hal dalam proses
mencari tambahan bahan rujukan, setiap tatap bisnis UMK yang dianggap belum
muka ditunjuk sekurang-kurangnya 2 peserta, memenuhi teori dan konsep ilmu
secara acak, untuk memaparkan hasil telaah manajemen bisnis yang baku lalu dicarikan
yang telah dilakukan. Pemaparan diharuskan usaha pemecahannya.
menggunakan alat dan piranti lunak terkini, Makalah kelompok harus dipaparkan dan
sehingga sekaligus mendorong peserta-didik dipertahankan secara terbuka di akhir
untuk mampu menggunakan teknologi semester.
informatika terkini. Pemaparan tugas kelompok dimungkinkan
diberikan dengan menggunakan berbagai
c. Mengerjakan (pengamatan langsung). media presentasi yang dikuasai, selain yang
Proses ini membangun kemampuan sisi rasa baku seperti piranti lunak microsoft office.
(cognitive) dan sisi perilaku (behavior) peserta
didik. d. Evaluasi hasil belajar.
Selama 1 (satu) semester, peserta-didik baik Evaluasi belajar ditujukan untuk mengukur
secara perseorangan maupun kelompok, sejauh mana peserta-didik telah
102 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, Vol . 1, No. 2, September 2011
mengembangkan kemampuan dirinya dalam Bentuk evaluasi berupa kuis dan ujian.
ketiga unsur sikap serta kemampuan dirinya - Kuis.
dalam belajar secara mandiri dan berkelompok Tes per topik dilakukan tanpa jadual,
terutama dalam mencari bahan rujukan sehingga peserta-didik selalu
tambahan berbasis teknologi (internet). mempersiapkan diri setiap tatap muka.
Hasil evaluasi lengkap akan diunggah (upload) Dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali
di internet melalui fasilitas e-learning UAI, setiap Mata Kuliah.
sehingga setiap peserta mendapat gambaran - Ujian.
jelas apa adanya mengenai hasil evaluasi atas Dilakukan 2 kali, pada pertengahan
kemampuan dirinya dari berbagai aspek semester disebut Ujian Tengah Semester
penilaian. Bahkan jika atas persetujuan pihak (UTS) dan pada kahir semester dinamai
PKSI maka para orangtua peserta-didik dapat Ujian Akhir Semester (UAS).
pula memantau hasil dan kemajuan yang
dicapai putra-putri mereka.