PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Komoditas jenis apakah sajakah yang diekspor Indonesia ke Jerman?
2. Komoditas jenis apa sajakah yang di Impor Indonesia dari Jerman?
3. Negara mana saja yang menjadi penyumbang defisit terbesar di Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Jerman?
Manfaat :
1. Agar pembaca mengetahui tentang komoditas jenis apakah sajakah yang diekspor
Indonesia ke Jerman.
2. Agar pembaca mengetahui tentang komoditas jenis apa sajakah yang di Impor
Indonesia dari Jerman.
3. Agar pembaca mengetahui negara mana saja yang menjadi penyumbang defisit
terbesar di Indonesia.
4. Agar pembaca memahami tentang perkembangan perdagangan bilateral antara
Indonesia dan Jerman.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan oleh negara Jerman dan Indonesia
terdapat penurunan dan peningkatan terhadap barang komoditi terutama pada barang
komoditi lima terbesar dari ekspor dan impor yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. Hal
ini dikarenakan oleh berbagai faktor-faktor ekonomi maupun non-ekonomi. Berikut
pembahsan dari kegiatan ekspor dan impor pada periode 2005-2014.
4
5
6
7
Tabel 1.3 Ekspor Impor Indonesia Jerman 2008-2013
Secara keseluruhan nilai ekspor Indonesia Jerman pada tahun 2008-2009 cukup
stabil. Rata-rata nilai ekspor pada tahun 2008-2013 adalah sebesar 2,765,080,338 dengan
rata-rata tingkat pertumbuhan sebesar 2.9%. Sayangnya, kestabilan nilai ekspor Indonesia
ke jerman tidak diikuti oleh nilai impornya. Nilai impor dari jerman ke Indonesia selalu
lebih besar daripada nilai ekspornya yang mengakibatkan Indonesia lebih banyak
mengalami deficit, bahkan sejak tahun 2011 sampai 2013 nilai impor berkembang terlalu
jauh dibandingkan dengan nilai ekspor dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar
14.2%.
Selain itu, terjadi ketidak cocokan antara teori dan transaksi perdagangan yang
dilakukan oleh Indonesia. Terlihat pada gambar 1, terjadi flukstuasi nilai tukar Rupiah
terhadap Euro, sejak tahun 2008 hingga pertengahan tahun 2010 rupiah mengalami
apresiasi terhadap Euro. Pada periode tersebut Indonesia menaikan kemampuan ekspornya
dan menaikkan kemampuan impornya. Meskipun impor yang dilakukan Indonesia tetap
lebih besar dibandingkan dengan ekspor.
8
Sedangkan pada tahun 2012 sampai pada tahun 2013 dimana rupiah mengalami
depresiasi, Indonesia lebih banyak melakukan impor dari pada ekspor. Padahal
berdasarkan teori, seharusnya nilai ekspor terus meningkat untuk meraih keuntungan yang
lebih besar dan mengurangi impor untuk meminimalisir pengeluaran. Pada tahun 2013
Rupiah mengalami depresiasi terhadap Euro sebesar 23,84% jika dibangkan dengan tahun
sebelumnnya, ekspor Indonesia malah menurun sebesar 6,6% dan impor meningkat
sebesar 5,4%. Dimana seharusnya secara teori pertumbuhan nilai ekspor akan meningkat
dan pertumbuhan nilai impor sebaliknya akan menurun.
Neraca Perdagangan Indonesia dengan Berbagai Negara Periode Tahun 2005 – 2014
(dalam Juta Dollar AS)
IMPORT
4,000,000,000
3,500,000,000
3,000,000,000
CIF Value US$
2,500,000,000
2,000,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Axis Title
9
Grafik Ekspor Indonesia ke Jerman tahun 2000-2012
EXPORT
3,500,000,000
3,000,000,000
2,500,000,000
CIF Value US$
2,000,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Axis Title
pecentage
Tahun EXPORT IMPORT TRADE BALANCE
(%)
2000 1.443.127.393 1.244.670.324 198.457.069
2001 1.257.944.576 1.300.528.994 -42.584.418 -121,4577481
2002 1.269.876.335 1.437.567.845 -167.691.510 293,7860792
2003 1.416.768.086 1.501.753.244 -84.985.158 -49,32053626
2004 1.654.587.084 1.734.025.698 -79.438.614 -6,526485484
2005 1.781.580.476 1.750.826.860 30.753.616 -138,7136865
2006 2.025.698.161 1.756.575.092 269.123.069 775,094067
2007 2.316.013.330 2.218.944.374 97.068.956 -63,93138784
2008 2.465.155.806 2.868.793.273 -403.637.467 -515,8254952
2009 2.605.669.686 2.373.528.170 232.141.516 -157,5123805
2010 2.984.670.615 2.875.353.275 109.317.340 -52,90918148
2011 3.304.651.447 3.393.814.360 -89.162.913 -181,5633759
2012 3.145.785.765 3.244.201.309 -98.415.544 10,37721928
(Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)
Melihat kondisi yang seperti sekarang, perlu dilakukan perbaikan kinerja ekspor,
terutama komoditas-komoditas dimana Indonesia mengalami defisit yang sangat besar.
Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan kinerja dari sisi ekspor komoditas unggulan
Indonesia atau dari sisi komoditas yang mengalami defisit.
10
Neraca perdagangan Indonesia belakangan ini selalu mengalami defisit. Indonesia
banyak melakukan impor dibanding ekspor, mulai dari pangan seperti gandum hingga
barang teknologi tinggi seperti pesawat.
Direktur Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Imam
Pambagyo mengakui, selama ini banyak keluhan masyarakat tentang membanjirnya
barang impor. Dia juga mempertanyakan kenapa orang Indonesia suka memesan barang
impor dan tidak membeli produk dalam negeri. Pesanan dari masyarakat tersebut yang
kemudian berdampak pada tingginya angka impor. Menurutnya, tingginya impor saat ini
karena kurangnya sisi suplai dari dalam negeri. Bukan hanya itu, Indonesia sebagai negera
berkembang juga membutuhkan konsumsi yang tinggi untuk tetap bertahan
12
Selain faktor tersebut, banyak pabrik-pabrik industri jerman yang berada di Indonesia
yang memberikan keuntungan bagi kedua negara indonesia dan jerman. Pabrik tersebut
membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Tetapi pabrik tersebut juga mendapat
keuntungan dengan mengirimkan barang manufaktur seperti mesin-mesin untuk industri.
Komoditas Impor Jerman ke Indonesia
Tahun 2007-2012
Tabel 1.6
13
beberapa negara yang menjadi penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia.
Beberapa negara yang menyumbang defisit terbesar bagi neraca perdagangan Indonesia
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Dalam Tabel tersebut terlihat bahwa dalam lima tahun terakhir kontributor
penyumbang defisit terbesar bagi Indonesia di dominasi oleh Tiongkok dan Thailand.
Kenaikan jumlah defisit tersebut melonjak tajam pada tahun 2012, dimana Tiongkok
menjadi penyumbang defisit terbesar dengan nilai -7.726.291,80 US$, meningkat tajam dari
tahun 2011 dengan nilai defisit -3.271.182,40 US$.
14
Electric Generating Sets & Rotary Converters (HS 8502) meningkat
fantastis yaitu sebesar 1.060,15%, dari € 3,00 juta menjadi € 34,75 juta;
Machinery For Working Rubber Or Plastics Or For The Manuf (HS 8477) naik
signifikan yaitu sebesar 95,34%, dari € 16,39 juta menjadi € 32,03 juta.
3. Impor Jerman dari Indonesia pada periode Januari-April 2015 terdiri dari :
Coconut "Copra", Palm Kernel Or Babassu Oil & Fractions Thereof (HS 1513)
meningkat sebesar 9,61%, dari € 96,45 juta menjadi € 105,71 juta;
Footwear With Outer Soles Of Rubb, Plast, Leath Or Comp Leath (HS 6403)
meningkat sebesar 27,11%, dari € 39,30 juta menjadi € 49,95 juta;
Palm Oil & Its Fractions, Whether Or Not Refined (HS 1511) meningkat sebesar
14,81%, dari € 42,02 juta menjadi € 48,24 juta;
Footwear With Outer Soles Of Rubb, Plast, Lea Or Comp Lea & Uppers Of Text
(HS 6404) meningkat sebesar 25,46%, dari € 31,99 juta menjadi € 40,13 juta .
2.7 Prediksi Perkembangan perekonomian Jerman tahun 2015 dam tahun 2016
Berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi terbaru (prognosis musim semi,
„Frühjahrsprognose“) yang diterbitkan salah satu lembaga penelitian ekonomi di Jerman
pada bulan Juni tahun 2015, GDP Jerman diperkirakan meningkat sebesar 1,9 persen pada
tahun 2015, dan meningkat sebesar 1,8 persen pada tahun 2016.
Untuk kawasan Uni Eropa, komisi Uni Eropa memperkirakan pertumbuhan BIP
meningkat sebesar 1,8 persen tahun 2015, dan diharapkan meningkat lagi menjadi 2,1
persen pada tahun 2016. Hal tersebut dikarenakan nilai inflasi Uni Eropa kuartal pertama
tahun 2015 hampir mendekati nilai nol, yang disebabkan penurunan harga energi. Dengan
menurunnya kesenjangan output akibat turunnya harga bahan baku serta menurunnya nilai
Euro, harga konsumen menjadi meningkat dan berdampak pada peningkatan inflasi
sebesar 1,5 persen pada tahun 2016.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil pembahasan neraca perdagangan Indonesia yang
selalu mengalami defisit menunjukkan bahwa Indonesia belum siap untuk mneghadapi
pasar persaingan bebas. Ketidaksiapan ini dapat dilihat dari rendahnya kualitas produk
yang dihasilkan oleh Indonesia. Sehingga barang tersebut belum mampu bersaingan
dengan produk dari luar.
Selain itu, kondisi industri manufaktur di Indonesia belum mendukung secara
kualitas atau belum memenuhi persyaratan perdagangan bebas karena kurang kesiapan
infrastruktur, produktivitas yang rendah, bunga kredit yang tinggi, biaya transportasi
yang tinggi, Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Faktor utamanya,
Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan barang modal, sehingga untuk
memenuhinya Indonesia harus impor barang dari luar termasuk Jerman.
3.2 Saran
Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk mengembangkan industri manufaktur
dalam negeri dan untuk menekan impor barang modal dapat dilakukan dengan berbagai
strategi yang memperkuat industri dan fokuspada pengembangan sektor hulu seperti
indutri manufaktur maka indonesia akan mampu memenuhi permintaan dalam negeri
dengan produk dalam negeri.
Selain mengembangkan industri manufaktur dalam negeri, perlu diadakan peningkatan
kualitas SDM agar produktivitas yang dihasilkan meningkat. Upaya dalam meningkatkan
SDM dapat dilakukan dengan pelatihan tenaga kerja, memperkenalkan tenaga kerja
dengan teknologi baru, dan menghargai orang pintar yang ada di Indonesia agar mau
mengembangkan kemampuannya demi kemajuan negara ini daripada mengembangkan
kemampuannya di negara lain yang akan memajukan negara lain bukan negaranya
sendiri.
16
DAFTAR PUSTAKA
karena-permintaan-tinggi)
http://kompasania.com/post/read/598066/3/neraca-perdagangan -indonesia-defisit
Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman 2000-2012
http://www.academia.edu/1926077/mencegah_politisasi_anggaran_mencegah_defisit
http://touch.jaringanews.com/index.php/internasional/uni-eropa/25097
http://id.wikipedia.org/ekonomi_jerman
http://news.okezone.com/read/2010/06/14/337/342660/large
http://finance.detik.com/read/2012/06/11/091614/1937676/1036/barang-impor-asal-
jerman-makin-marak-masuk-ri
17