Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI

MASALAH SDM DI INDONESIA DAN SOLUSI


PENANGANANNYA
DOSEN/GURU PEMBIMBING :

LOGO

DISUSUN OLEH
NAMA : ISTAVITA UTAMA
NIM : 11210012
FAKULTAS/KELAS : XI

SMA AVICENNA JOMBANG


JOMBANG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi yang berjudul “Masalah Sumber
Daya Manusia di Indonesia dan Solusi Penanganannya” ini dengan baik dan tepat
waktu. Adapun makalah ini dibuat oleh penulis guna memenuhi tugas mata pelajaran
Ekonomi

Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih yang


sebesarnya pada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis guna memperbaiki
makalah selanjutnya.

Jombang, 11 Juni 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Inovasi
dalam perdagangan serta semakin cerdasnya manusia modern membbuat akifitas
perekonomian dunia semakin sibuk dan padat. Hal ini memberikan dampak positif bagi
kesejahteraan manusia, kemajuan ekonomi dunia dan perkembangan negara.

Namun ada sisi gelap dari dampak kemajuan perekonomian tersebut, yaitu tidak
meratanya kesejahteraan ekonomi yang menyebabkan kesenjangan sosial. Hal ini
menyebabkan adanya kelompok sosial menengah kebawah yang bahkan tidak dapat
menempuh pendidikan, sehingga semakin banyak pula SDM yang tidak memiliki
kualitas yang mumpuni.

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan
tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM
juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya,
SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak,
pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber


daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi.
Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C.
atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset
yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio
investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif
SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.

Jika Perekonomian dunia semakin berkembang, namun Sumber Daya Manusianya


tidak memiliki kualitas, keahlian, dan keterampilan yang memadai, maka akan
menimbulkan masalah - masalah dalam perusahaan yang akan mempengaruhi
perekonomian eksternal.

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai penduduk melebihi 100 juta jiwa
dengan pertumbuhan penduduk lebih 2 persen rata-rata pertahun. Akibat dari keadaan
yang demikian itu timbullah masalah-masalah seperti pengangguran, setengah
pengangguran yang tinggi terutama di pedesaan, kekurangan tempat tinggal,
kekurangan prasarana dan sarana kesehatan, kekurangan sandang, pangan,
kesempatan kerja dan sebagainya.
Dari sedikit ulasan diatas, maka penulis memutuskan untuk menulis makalah dengan
judul "Masalah Sumber Daya Manusia di Indonesia dan Solusi Penanganannya".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana SDM di indonesia?
2. Apa saja masalah-masalah SDM di Indonesia?
3. Bagaimana Peran pemerintah dalam SDM di Indonesia?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah-masalah SDM di Indonesia?

C. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui keadaan SDM di indonesia, dan peran pemerintah dalam
menyelesaikan masalah-masalah SDM di Indonsia.

D. Manfaat Makalah
Bagi penulis, memebrikan pengetahuan lebih luas tentang permasalah SDM di negara
Indonesia.
Bagi Pembaca, Untuk memberikan pengetahuan, referensi dan materi yang dibutuhkan
bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SDM di Indonesia
Sumber daya manusia merupakan fakta dinamika yang memerlukan suatu pengolahan
yang tepat, sehingga benar-benar menjadi faktor pokok pembangunan. Disamping itu
sumber daya manusia merupakan tujuan pembangunan yaitu dalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya. Manajemen sumber daya manusia sangat di
tentukan oleh sifat sumber-sumber daya manusia itu sendiri yang selalu berkembang
baik jumlahnya maupun mutunya. Manajemen sumber daya manusia harus mencari
keseimbangan antara jumlah dan mutu sumber daya manusia itu dengan keutuhan-
kebutuhan suatu negara di dalam pembangunan nasional.

Menurut suadipraja (2010: 20) saat ini sumber daya manusia (SDM) sudah harus
menjadi fokus pemerintah untuk bisa menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kalau untuk produksi kita tidak masalah, tapi memang SDM kita masih banyak yang
berpendidikan rendah. Sebanyak 94 persen tenaga kerja industri kita tingkat
pendidikannya masih SMA atau SMK ke bawah," ungkap Kepala Pusdiklat Kementerian
Perindustrian, Arifin, pada jumpa pers Konvensi RSKKNI Tenunan Tradisional di
Jakarta, Kamis (20/8).

Menurut Basir (2004: 4) Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk melebihi 100
juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk lebih 2 persen rata-rata per tahun. Akibat
daripada keadaan yang demikian itu timbullah masalah-masalah seperti pengangguran
yang tinggi terutama di pedesaan, kekurangan tempat tinggal, kekurangan prasarana
dan sarana kesehatan, kekurangan sandang, pangan, kesempatan kerja dan
sebagainya.

Keadaan yang demikian itu akan menghambat pembangunan. Untuk mencari


keseimbangan antara sumber-sumber daya manusia yang tersedia dengan tingkat
perkembangan ekonomi pada tahap-tahap tertentu diperlukan suatu manajemen
sumber daya manusia yaang tepat pada tingkat nasional.

B. Masalah-masalah SDM di Inonesia


Masalah-masalah yang timbul dalam sumber daya manusia di indonesia adalah:
1. Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensip dalam berpikir
dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap positif, berperilaku
terpuji, dan berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan , dan keahlian yang
sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang serta sektor pembangunan.

2. Kurangnya tingkat pendidikan Formal yang disediakan sumber daya manusia.


Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan
pendidikan formal berstatus swasta.

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk


pembangunan.Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.Gambaran ini
tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih
rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU
Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya
makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi
anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

3. Kurangnya keterampilan sumber daya manusia.


Kurangnya keterampilan sumber daya manusia adalah tidak menguasai Keterampilan
yang dibutuhkan oleh para penyedia kesempatan kerja. Sumber daya manusia yang
tidak mempunyai keterampilan tidak akan dapat bersaing untuk mendapatkan suatu
pekerjaan.
4. Keterbatasan penyediaan kesempatan kerja.
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan
pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja.Namun bisa diartikan juga sebagai
permintaan atas tenaga kerja.

5. Rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.


Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.
Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli)
masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya.

6. Rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sumber daya masyarakat.


Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai kenyataan dalam alam manusia.

7. Kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan


Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia yang bisa
bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang diciptakkan oleh
manusia pada mulanya hanya sebuah alat-alat sederhana namun besar akan
manfaatnya. Dengan inovatif nya manusia membuat teknologi sangat cepat
berkembang.

8. Pembangunan perekonomian di setiap daerah tidak merata.


Pembangunan yang kurang merata disebabkan perekonomian yang kurang lancar
disuatu negara pada umumnya dan khususnya daerah satu dengan daerah lain.
Pembangunan memiliki dampak yang sangat penting dalam menanggulangi
pengangguran khususnya pembangunan perekonomian. Apabila pembangunan
perekonomian suatu daerah maju atau lancar, maka lapangan pekerjaan yang tersedia
di suatu daerah akan semakin banyak. Akan tetapi bila kurangnya lapangan pekerjaan
tetap terjadi maka akan menimbulkan pengangguran.
9. Rendahnya produktivitas tenaga kerja.
produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja atau
pekerja untuk menghasilkan sejumlah output dalam satu satuan waktu tertentu.
Produktivitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan ukuran efisiensi pemanfaatan
tenaga kerja.

10. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar
92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67
juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment).
Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

11. Lesunya dunia usaha.


Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.

12. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.


Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia adalah terbatasnya
kemampuan seseorang karena kurangnya pengetahuan dan berlatih untuk menguasai
keterampilan tertentu..

13. Rendahnya tingkat pendidikan formal.

14. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan.


Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk memberikan
layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.

15. Inflasi dan Tingkat Pengangguran yang Terus Meningkat.


Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus bagi sebuah
negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak melebihi batas normal,
berlangsung singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah.Inflasi ini dianggap
berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negatif seperti menurunkan tingkat
kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan dan mengganggu stabilitas
ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus meningkat merupakan
masalah bagi pebangunan ekonomi.Pengangguran yang terus meningkat biasanya
berdampak buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan stabilitas
nasional.

16. Masalah Pemerataan Pendapatan.


Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar terutama di
Pulau Jawa dan didominasi oleh kelompok tertentu.Pada hakikatnya, pembangunan
nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan
pembangunan nasional tidak hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi
(secara materi).

C. Peran Pemerintah
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
adalah :
1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana
(KB).
2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan :

 a. Program Transmigrasi
 b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.

3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:


a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin

4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:


a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di
Indonesia.
b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah.
d. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.
e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga
pemerintah.

5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan :


a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang-nya
usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih
banyak menyerap tenaga kerja.

D. Solusi-solusi masalah SDM


Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di
bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000),
Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari
57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama
Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari
53 negara di dunia.

Oleh karena banyaknya masalah-masalah SDM di indonesia tersebut, maka terlahirlah


solusi sebagai berikut:
1. Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.

2. Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin.

3. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang memadai staf
pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistem administrasi
dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit.
4. Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan
mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-anak
mereka sampai jenjang perguruan tinggi.

5. Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan


kepemimpinan secara berkala.

6. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara


berkala.

7. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan dan


keahlian untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.

8. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk


perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir manajemen
kinerja, merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem meritokasi.

9. Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan. Beberapa


bantuan pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan,
tenun tekstil, makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.

10. Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu
diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia untuk
menggerakan usahanya atau membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap
tenaga kerja.

11. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru secara


berkala kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan tersebut.
12. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan
diperusahaan tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

13. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya


kesejahteraan karyawannya terjamin.

14. Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk
melatih keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan komputer dan alat-alat
teknologi lainnya.

15. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat belajar.
Pemerintah harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan
tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM
juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya,
SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak,
pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi ituOleh karena itu,
pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi salah satu hal yang
sangat penting.

2. Melemahnya SDM di Indonesia disebabkan sangat terbatasnya peluang atau


kesempatan yang dimiliki kelompok tersebut dalam mengakses sumber daya
pembangunan.

3. Peran pemerintah untuk SDM di Indonesia adalah dengan menciptakan lapangan


pekerjaan, memberi pelayanan kesehatan yang mudah dan murah, memberikan
pelayanan pendidikan gratis, memberikan kesehatan kepada masyarakat miskin. Selain
itu juga pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti Kredit Usaha Tani (KUT), dll.

4. Untuk mengurangi masalah-masalah SDM di Indonesia, perlu dilakukan langkah-


langkah merombak struktur yang otoritarian dan monopolistik, dengan strategi
penguatan posisi politik dan ekonomi kelompok masyarakat miskin. Penguatan posisi
politik dapat dilakukan dengan mendorong pengorganisasian diri masyarakat miskin.
Penguatan posisi politik dapat dilakukan dengan mendorong pengorganisasian diri
masyarakat miskin demi tindakan yang partisipatif, dengan cara merubah peraturan
yang membatasi (seperti masalah perizinan atau formalisasi) menjadi peraturan yang
memfasilitasi. Sementara, penguatan ekonomi dilakukan dengan strategi merombak
struktur ekonomi yang monopolistik dan antipersaingan menjadi struktur yang lebih adil
dan kondusif, serta strategi untuk meningkatkan akses kelompok masyarakat miskin
terhadap sumber daya.

B. Saran
1. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program
pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan Indonesia dapat
terbebas dari masalah SDMnya.
2. Marilah kita tingkatkan kwalitas sumber daya manusia kita dengan semaksimal
mungkin.
3. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan
bertanggungjawab agar dapat segera mengatasi masalah SDM di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Barthos, B. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia: Permasalahan Sumber Daya


Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Istijanto. 2008. Riset sumber Daya Manusia: Masalah Riset SDM. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penilisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel,
Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

Triananda. 2015. Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Tingkatkan Kwalitas


SDM (A. Suadipraja.). Kominfo.go.id. Diakses tanggal 20 Agustus 2015.

Istavita Utama. 2017. Makalah Masalah Sumber Daya Manusia di Indonesia dan Solusi
Penanganannya. underpapers.blogspot.com.

Risna Handayani. 2015.Sabtu, Makalah Permasalahan Sumber Daya Manusia di


indonesia". Diakss tanggal risnealhand.blogspot.com. 29 Maret 2017.

Wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai