Tentang
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
Dra. NINI
A. Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia akhir-akhir ini menjadi perhatian para pakar ilmu
ekonomi. Teori-teori ekonomi tentang investasi dan kapital mulai mengalami perubahan
setelah terbukti bahwa sumber daya manusia memainkan peranan paling vital dalam
pembangunan ekonomi. Banyak negara industri maupun negara industri baru
memusatkan perhatiannya pada investasi sumber daya manusia karena terbukti
merupakan faktor yang signifikan. karena menjadi faktor paling vital dalam pembangunan
ekonomi sumber daya manusia tidak bisa di kesampingkan dari pembangunan suatu
negara. Maka dari itu dibutuhkan perencanaan ataupun strategi yang tepat untuk
mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya manusia menyangkut dimensi, jumlah karakteristik (kualitas), dan persebaran
(penduduk). Meskipun upaya untuk menyatukan pengertian pengembangan sumber daya
manusia telah banyak dilakukan oleh para pakar, ada beberapa pendapat yang berbeda
mengenai pengertian pengembangan sumber daya manusia. Tidak tertutup kemungkinan
ketidaksamaan pengertian pengembangan sumber daya muncul sebagai akibat setiap negara
mempunyai pengetian yang disesuaikan dengan kondisi dan kepentingan masing-masing
negara. Berikut ini dibahas beberapa pengertian pengembangan sumber daya manusia.
Menurut Bank Dunia (1980) pengertian pengembangan sumber daya manusia mirip dengan
pengembangan manusia. Dengan demikian, pengembangan sumber daya manusia adalah
upaya pengembangan manusia yang menyangkut pengembangan aktivitas dalam bidang
pendidikan dan latihan, kesehatan, gizi, penurunan fertilitas, peningkatan kemampuan
penelitian, dan pengembangan teknologi. Selanjutnya Bank Dunia memperluas pengertian
pengembangan sumber daya manusia dengan menambah komponen-komponen sehingga
pengertiannya mengandung unsur-unsur.
1. pendidikan dan latihan,
2. kesehatan dan gizi,
3. kesempatan kerja,
4. lingkungan hidup yang sehat,
5. pengembangan karier di tempat kerja, dan
6. kehidupan politik yang bebas
1. Prinsip pengembangan
2. Program pengembangan
Program adalah suatu jenis rencana yang kongkret karena di dalamnya sudah tercantum
sasaran, kebijaksanaan, prosedur, anggaran dan waktu pelaksanaanya. Jelasnya suatu
program sudah pasti dilakukan.
Supaya pengembangan ini mencapai hasil yang baik dengan biaya relative kecil
hendaknya terlebih dahulu ditetapkan program pengembangan.
Kurikulum atau mata pelajaran yang akan diberikan harus mendukung tercapainya sasaran
dari pengembangan itu. Kurikulum harus diterapkan secara sistematis, jumlah jam
pertemuan, metode pertemuan, metode pengajaran dan sistem evaluasinya harus jelas agar
sasaran dari pengembangan itu optimal.
6. Sarana
Mempersiapkan tempat dan alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pengembangan. Penyediaan tempat dan alat-alat harus didasarkan pada prinsip ekonomi
serta berpedoman pada sasaran pengembangan yang ingin dicapai. Misalnya: Tempat
pengembangan hendaknya strategis, tenang, nyaman, dan tidak mengganggu lingkungan.
Mesin-mesin yang digunakan dalam pengembangan sama jenisnya dengan mesin yang
akan dugunakan dalam bekerja pada perusahaan.
7. Peserta
Menetapkan syarat-syarat dan jumlah peserta yang dapat
mengikuti pengembangan. Misalnya usia, jenis kelamin, pengalaman kerja dan latar
belakang pendidikanya. Peserta pengembangan sebaiknya mempunyai latar belakang yang
relative homogen dan jumlahnya ideal, supaya kelancaran pengembangan terjamin.
8. Pelatih.
Menunjuk pelatih atau instruktur yang memenuhi persyaratan untuk mengajarkan setiap
mata pelajaran sehingga sasaran pengembangan tercapai. Pengangkatan pelatih atau
instruktur harus berdasarkan kemampuan objektif (teoritis dan praktis) bukan didasarkan
kepada kawan atau saudara. Dengan pelatih yang qualified akan menghasilkan anak didik
yang baik.
9. Pelaksanaan
Melaksanakan proses belajar-mengajar artinya setiap pelatih mengajarkan materi
pelajaran kepada peserta pengembangan. Proses belajar-mengajar harus diakhiri dengan
ujian atau evaluasi untuk mengetahui sasaran pengembangan tercapai atau tidak.
C. Metode-Metode Pengembangan
Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada metode-metode
yang telah ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan. Program pengembangan
ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau suatu
tim. Dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses, waktu dan metode
pelaksanaanya. Supaya lebih baik program ini hendaknya disusun oleh manajer personalia
dan atau suatu tim serta mendapat saran, ide, maupun kritik yang bersifat konstruktif.
Metode-metode pengembangan harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai. Sasaran
pengembangan karyawan adalah:
1. Meningkatkan kemapuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan atau technical
skills.
2. Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau
managerial skills dan conceptual skills.
Metode pengembangan terdiri atas:
a. Metode latihan atau training.
Latihan atau training diberikan kepada karyawan operasional,
sedangkan pendidikan atau education diberikan kepada karyawan manajerial. Metode
latihan atau training. Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan
tergantung pada berbagai faktor yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan
dasar peserta, latar belakang peserta dan lain-lain.
b. Metode pendidikan atau education.
Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan
kecakapan manajer memimpin para bawahanya secara efektif. Seorang manajer yang
efektif pada jabatannya akan mendapatkan hasil yang optimal. Hal inilah yang
memotivasi perusahaan memberikan pendidikan terhadap karyawan manajerialnya.
3. Harus mempunyai pengetahuan luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
4. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang. Mampu
memperkirakan peningkatkan SDM dan teknologi masa depan.
Menetapkan secara luas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan. Mengumpulkan data
dan informasi tentang SDM:
2. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana. Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
3. Rencana SDM harus baik dan benar, supaya pembinaan dan pengarahan karyawan
efektif dan efisien dalam melakukan tugas-tuganya.
Ciri-ciri SDM yang baik dan benar, antara lain sebagai berikut: Rencana harus
menyeluruh, jelas dan mudah dipahami para karyawan.Job description setiap personel
jelas dan tidak terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja Kualitas dan kuantitas
serta penempatan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Asas the right man
in right place and the man on the right job:
a) Rencana harus secara jelas mendapatkan hubungan kerja, saluran pemerintah,
dan tanggung jawab.
b) Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaanya, tetapi tujuan, pedoman dan pola
dasarnya tetap.
c) Rencana harus mengatur tentang mutasi (vertical-horizontal), peraturan dan
sanksi hukuman, pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai, dan lain-lain.
d) Dalam rencana harus terdapat secara jelas hak dan kewajiban para karyawan.
e) Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat kerja
karyawan.
f) Rencana harus dapat digunakan menjadi alat control yang baik.
Rencana jangka panjang, waktunya lebih dari 5 tahun, seperti rencana pensiun dan lain-lain.
Rencana waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti rencana promosi, demosi dan lain-
lain. Rencana jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti rencana seleksi dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengembangan sumber daya manusia yaitu upaya meningkatan kemampuan manusia untuk
bisa melakukan keahlian tertentu. Permasalahan sumberdaya manusia di Indonesia secara
umum ada dua yaitu kuran terampil dan minimnya kesempatan kerja bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk Indonesia. Strategi untuk mengatasi permasalahan sumberdaya
manusia yaitu dengan merencanakan dan melaksanakan program – program yang sesuai
dengan keadaan sumber daya manusia dan tujuan dari program itu sendiri.
B. Saran
Daftar Pustaka
Effendi, Tadjuddin Noer.1993. Sumber Daya Manusia, Peluang Kerja Dan kemiskinan.
Yogyakarta : Tiara Wacana.
Hasibuan,.S.p dan Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :Bumi
Aksara.
Rachbini, didik. 2001. Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT
Gramedia widiasarana Indonesia.
Muhaimin. 2011. Pemikiran Dan Akulturasi Pengembangan Pendidikan Islam. Jakarta : Rajawali Pers.
Rahman, Fazlur. 1987. Islam Modern: Tantangan Pembaharuan Islam. Yogyakarta: Salahuddin Press.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Gigraf Publishing.