Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAGENMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MASALAH SDM DI INDONESIA DAN SOLUSI


PENANGANANNYA
DOSEN PEMBIMBING : RIMA HANDAYANI SE, M.Si

DISUSUN OLEH

NAMA : ABRAHAM GUSTAF

NIM : 201010505029

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAGEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Ekonomi yang berjudul “Masalah Sumber Daya Manusia di
Indonesia dan Solusi Penanganannya” ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun makalah ini
dibuat oleh Saya guna memenuhi tugas mata kuliah Managemen Sumber Daya Manusia

Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya pada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktu yang telah ditentukan.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis guna memperbaiki makalah
selanjutnya.

JAKARTA , 25 Desember 2021

ABRAHAM GUSTAF
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Inovasi dalam
perdagangan serta semakin cerdasnya manusia modern membbuat akifitas perekonomian dunia
semakin sibuk dan padat. Hal ini memberikan dampak positif bagi kesejahteraan manusia,
kemajuan ekonomi dunia dan perkembangan negara.

Namun ada sisi gelap dari dampak kemajuan perekonomian tersebut, yaitu tidak meratanya
kesejahteraan ekonomi yang menyebabkan kesenjangan sosial. Hal ini menyebabkan adanya
kelompok sosial menengah kebawah yang bahkan tidak dapat menempuh pendidikan, sehingga
semakin banyak pula SDM yang tidak memiliki kualitas yang mumpuni.

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan
kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi itu.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka,
melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian
muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini
SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan
sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi
atau organisasi lebih mengemuka.
Jika Perekonomian dunia semakin berkembang, namun Sumber Daya Manusianya tidak
memiliki kualitas, keahlian, dan keterampilan yang memadai, maka akan menimbulkan masalah
- masalah dalam perusahaan yang akan mempengaruhi perekonomian eksternal.

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai penduduk melebihi 100 juta jiwa dengan
pertumbuhan penduduk lebih 2 persen rata-rata pertahun. Akibat dari keadaan yang demikian itu
timbullah masalah-masalah seperti pengangguran, setengah pengangguran yang tinggi terutama
di pedesaan, kekurangan tempat tinggal, kekurangan prasarana dan sarana kesehatan, kekurangan
sandang, pangan, kesempatan kerja dan sebagainya.
Dari sedikit ulasan diatas, maka penulis memutuskan untuk menulis makalah dengan judul
"Masalah Sumber Daya Manusia di Indonesia dan Solusi Penanganannya".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana SDM di indonesia?
2. Apa saja masalah-masalah SDM di Indonesia?
3. Bagaimana Peran pemerintah dalam SDM di Indonesia?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah-masalah SDM di Indonesia?

C. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui keadaan SDM di indonesia, dan peran pemerintah dalam menyelesaikan
masalah-masalah SDM di Indonsia.

D. Manfaat Makalah
Bagi penulis, memebrikan pengetahuan lebih luas tentang permasalah SDM di negara Indonesia.
Bagi Pembaca, Untuk memberikan pengetahuan, referensi dan materi yang dibutuhkan bagi
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SDM di Indonesia
Sumber daya manusia merupakan fakta dinamika yang memerlukan suatu pengolahan yang
tepat, sehingga benar-benar menjadi faktor pokok pembangunan. Disamping itu sumber daya
manusia merupakan tujuan pembangunan yaitu dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya.
Manajemen sumber daya manusia sangat di tentukan oleh sifat sumber-sumber daya manusia itu
sendiri yang selalu berkembang baik jumlahnya maupun mutunya. Manajemen sumber daya
manusia harus mencari keseimbangan antara jumlah dan mutu sumber daya manusia itu dengan
keutuhan-kebutuhan suatu negara di dalam pembangunan nasional.

Menurut suadipraja (2010: 20) saat ini sumber daya manusia (SDM) sudah harus menjadi fokus
pemerintah untuk bisa menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kalau untuk produksi kita tidak masalah, tapi memang SDM kita masih banyak yang
berpendidikan rendah. Sebanyak 94 persen tenaga kerja industri kita tingkat pendidikannya
masih SMA atau SMK ke bawah," ungkap Kepala Pusdiklat Kementerian Perindustrian, Arifin,
pada jumpa pers Konvensi RSKKNI Tenunan Tradisional di Jakarta, Kamis (20/8).

Menurut Basir (2004: 4) Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk melebihi 100 juta
jiwa dengan pertumbuhan penduduk lebih 2 persen rata-rata per tahun. Akibat daripada keadaan
yang demikian itu timbullah masalah-masalah seperti pengangguran yang tinggi terutama di
pedesaan, kekurangan tempat tinggal, kekurangan prasarana dan sarana kesehatan, kekurangan
sandang, pangan, kesempatan kerja dan sebagainya.

Keadaan yang demikian itu akan menghambat pembangunan. Untuk mencari keseimbangan
antara sumber-sumber daya manusia yang tersedia dengan tingkat perkembangan ekonomi pada
tahap-tahap tertentu diperlukan suatu manajemen sumber daya manusia yaang tepat pada tingkat
nasional.

B. Masalah-masalah SDM di Inonesia


Masalah-masalah yang timbul dalam sumber daya manusia di indonesia adalah:
1. Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensip dalam berpikir dan
selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap positif, berperilaku terpuji, dan
berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan , dan keahlian yang sesuai dengan
kebutuhan diberbagai bidang serta sektor pembangunan.

2. Kurangnya tingkat pendidikan Formal yang disediakan sumber daya manusia.


Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal
berstatus swasta.

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.Perhatian


pemerintah kita masih terasa sangat minim.Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah
pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya
pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang
buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari
kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota
dan kabupaten.

3. Kurangnya keterampilan sumber daya manusia.


Kurangnya keterampilan sumber daya manusia adalah tidak menguasai Keterampilan yang
dibutuhkan oleh para penyedia kesempatan kerja. Sumber daya manusia yang tidak mempunyai
keterampilan tidak akan dapat bersaing untuk mendapatkan suatu pekerjaan.

4. Keterbatasan penyediaan kesempatan kerja.


Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi
oleh para pencari kerja.Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.

5. Rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.


Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Pendapatan per kapita
rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil
industri harus disesuaikan jenis dan harganya.

6. Rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sumber daya masyarakat.


Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai kenyataan dalam alam manusia.

7. Kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan


Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia yang bisa bermanfaat
bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang diciptakkan oleh manusia pada mulanya
hanya sebuah alat-alat sederhana namun besar akan manfaatnya. Dengan inovatif nya manusia
membuat teknologi sangat cepat berkembang.

8. Pembangunan perekonomian di setiap daerah tidak merata.


Pembangunan yang kurang merata disebabkan perekonomian yang kurang lancar disuatu negara
pada umumnya dan khususnya daerah satu dengan daerah lain. Pembangunan memiliki dampak
yang sangat penting dalam menanggulangi pengangguran khususnya pembangunan
perekonomian. Apabila pembangunan perekonomian suatu daerah maju atau lancar, maka
lapangan pekerjaan yang tersedia di suatu daerah akan semakin banyak. Akan tetapi bila
kurangnya lapangan pekerjaan tetap terjadi maka akan menimbulkan pengangguran.

9. Rendahnya produktivitas tenaga kerja.


produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja atau pekerja untuk
menghasilkan sejumlah output dalam satu satuan waktu tertentu. Produktivitas tenaga kerja
tersebut dapat merupakan ukuran efisiensi pemanfaatan tenaga kerja.

10. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta
orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada
sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus
selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

11. Lesunya dunia usaha.


Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan
rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.

12. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.


Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia adalah terbatasnya kemampuan
seseorang karena kurangnya pengetahuan dan berlatih untuk menguasai keterampilan tertentu..

13. Rendahnya tingkat pendidikan formal.

14. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan.


Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk memberikan layanan
kesehatan kepada seluruh masyarakat.

15. Inflasi dan Tingkat Pengangguran yang Terus Meningkat.


Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus bagi sebuah negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak melebihi batas normal, berlangsung singkat
dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah.Inflasi ini dianggap berbahaya karena dapat
menyebabkan dampak negatif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya
distribusi pendapatan dan mengganggu stabilitas ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran
yang terus meningkat merupakan masalah bagi pebangunan ekonomi.Pengangguran yang terus
meningkat biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan
stabilitas nasional.

16. Masalah Pemerataan Pendapatan.


Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar terutama di Pulau
Jawa dan didominasi oleh kelompok tertentu.Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak
hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi).

C. Peran Pemerintah
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah :
1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).
2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan :

 a. Program Transmigrasi
 b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.

3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:


a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin

4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:


a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah.
d. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.
e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah.

5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan :


a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang-nya usaha/investasi,
baik PMDN ataupun PMA.
b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak
menyerap tenaga kerja.

D. Solusi-solusi masalah SDM


Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah
Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki
daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di
dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai
follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

Oleh karena banyaknya masalah-masalah SDM di indonesia tersebut, maka terlahirlah solusi
sebagai berikut:
1. Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.

2. Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin.

3. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang memadai staf pengajar
yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang
baik dan tidak berbelit-belit.

4. Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan mendapatkan
pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-anak mereka sampai jenjang
perguruan tinggi.

5. Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan kepemimpinan
secara berkala.

6. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara berkala.

7. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan dan keahlian untuk
para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.
8. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk
perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir manajemen kinerja, merek
perusahaan, keahlian pekerja dan sistem meritokasi.

9. Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan. Beberapa bantuan
pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan, tenun tekstil,
makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.

10. Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu diharapkan bisa
menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia untuk menggerakan usahanya atau
membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap tenaga kerja.

11. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru secara berkala
kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan tersebut.

12. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan diperusahaan


tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

13. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya


kesejahteraan karyawannya terjamin.

14. Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk melatih
keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan komputer dan alat-alat teknologi lainnya.

15. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat belajar. Pemerintah
harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan
kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi ituOleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi
salah satu hal yang sangat penting.

2. Melemahnya SDM di Indonesia disebabkan sangat terbatasnya peluang atau kesempatan yang
dimiliki kelompok tersebut dalam mengakses sumber daya pembangunan.

3. Peran pemerintah untuk SDM di Indonesia adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan,
memberi pelayanan kesehatan yang mudah dan murah, memberikan pelayanan pendidikan gratis,
memberikan kesehatan kepada masyarakat miskin. Selain itu juga pemerintah mengeluarkan
kebijakan seperti Kredit Usaha Tani (KUT), dll.

4. Untuk mengurangi masalah-masalah SDM di Indonesia, perlu dilakukan langkah-langkah


merombak struktur yang otoritarian dan monopolistik, dengan strategi penguatan posisi politik
dan ekonomi kelompok masyarakat miskin. Penguatan posisi politik dapat dilakukan dengan
mendorong pengorganisasian diri masyarakat miskin. Penguatan posisi politik dapat dilakukan
dengan mendorong pengorganisasian diri masyarakat miskin demi tindakan yang partisipatif,
dengan cara merubah peraturan yang membatasi (seperti masalah perizinan atau formalisasi)
menjadi peraturan yang memfasilitasi. Sementara, penguatan ekonomi dilakukan dengan strategi
merombak struktur ekonomi yang monopolistik dan antipersaingan menjadi struktur yang lebih
adil dan kondusif, serta strategi untuk meningkatkan akses kelompok masyarakat miskin
terhadap sumber daya.
B. Saran
1. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah
dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan Indonesia dapat terbebas dari masalah
SDMnya.
2. Marilah kita tingkatkan kwalitas sumber daya manusia kita dengan semaksimal mungkin.
3. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggungjawab agar
dapat segera mengatasi masalah SDM di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Barthos, B. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia: Permasalahan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.

Istijanto. 2008. Riset sumber Daya Manusia: Masalah Riset SDM. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penilisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi,
Artikel,
Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

Triananda. 2015. Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Tingkatkan Kwalitas SDM (A.
Suadipraja.). Kominfo.go.id. Diakses tanggal 20 Agustus 2015.

Istavita Utama. 2017. Makalah Masalah Sumber Daya Manusia di Indonesia dan Solusi
Penanganannya. underpapers.blogspot.com.

Risna Handayani. 2015.Sabtu, Makalah Permasalahan Sumber Daya Manusia di indonesia".


Diakss tanggal risnealhand.blogspot.com. 29 Maret 2017.

Wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai