Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan barokah nya
kepada kami sehingga makalah yang berjudul “Problem Sumber Daya Manusia
Secara Makro” dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Sholawat serta salam
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
cahaya yang ke dunia yang gelap sebelumnya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis yang dibimbing oleh Drs. Yon Rizal, M.Si. dan Widya Hestiningtyas,
S.Pd., M.Pd.. Penyusun menyadari dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sekalian penulis
nanti demi kebaikan makalah makalah kami selanjutnya terutama dari dosen
pembimbing.

Terima kasih semuanya sahabat yang terkait dalam penulisan makalah ini.
Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama kita sebagai mahasiswa
penerus bangsa.

Bandar Lampung , 24 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2

1.3 Tujuan ..........................................................................................................2

1.4 Manfaat ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sumber daya manusia secara makro ...........................................................3

2.2 Masalah-masalah sumber daya manusia secara makro...............................4


2.3 Peran pemerintah ........................................................................................8
2.4 Solusi-solusi dalam masalah sumber daya manusia ...................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................12


3.2 Saran ...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pemenuhan kebutuhan manusia sehari-hari, tidaklah terlepas dengan


kegiatan ekonomi. Faktor-faktor produksi yang ada digunakan atau
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna memperoleh tujuan yang telah
ditetapkan. Salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja atau sumber daya
manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang utama
dimana kemampuannya baik fisik maupun non fisik bisa membantu dalam
pelaksanaan produksi. Akan tetapi, pada kenyataannya, masih banyak
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
Misal banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas rendah, kurangnya
kemampuan penyelesaiaanya masalah dari pemerintah, dan lainnya.

Sumber Daya Manusia (SDM) juga mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pembangunan bangsa, sehingga untuk meningkatkan kualitas SDM
diperlukan pendidikan. Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber
daya manusia Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan
menjadi generasi penerus dalam pembangun bangsa. Dalam upaya
mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri dan
sejahtera, peranan pendidikan sangat penting. Pendidikan tinggi melalui
kegiatan penelitian dan keilmuan dapat menghasilkan berbagai pemikiran dan
konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia serta budaya bangsa
melalui kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan karya
seni yang bermutu sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah maksud dari sumber daya manusia secara makro?


2. Apa saja masalah sumber daya manusia secara makro?
3. Bagaimanakah peran pemerintah dalam masalah sumber daya manusia?
4. Bagaimanakah solusi masalah sumber daya manusia yang ada?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui maksud dari sumber daya manusia secara makro;


2. Mengetahui masalah-masalah sumber daya manusia secara makro;
3. Mengetahui peran pemerintah dalam masalah sumber daya manusia;
4. Mengetahui solusi-solusi masalah sumber daya manusia yang ada.

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa mengetahui bagaimana sumber daya manusia secara makro,


apa saja masalah-masalah yang terjadi, serta bagaimana solusi yang ada guna
mengatasi masalah sumber daya manusia yang ada. Sesuai dengan
keilmuannya juga mahasiswa pendidikan ekonomi merupakan calon pendidik
yang harus tahu mengenai sumber daya manusia secara makro dan masalah-
masalah sumber daya manusia yang ada, karena pembahasan sumber daya
manusia tidaklah lepas dari penguasaan pembelajaran ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumber Daya Manusia Secara Makro

Aspek sumber daya manusia merupakan salah satu aspek terpenting dalam
pembangunan suatu negara. Sumber daya manusia merupakan terminologi
khusus yang melihat penduduk dalam fungsinya sebagai input dalam proses
produksi atau paling tidak sebagai input bagi suatu aktivitas. Secara
konseptual kata sumber daya manusia pun bisa dipilah menjadi dua, yaitu
sumber daya dan manusia. Kata sumber daya memberi penekanan pada sudut
pandang terhadap penduduk dilihat dari tingkat pemanfaatannya (utilisasi)
dalam perekonomian serta bagaimana peranan mereka dalam menghasilkan
output (produktivitas). Sedangkan kata manusia lebih menekankan pandangan
terhadap struktur penduduk, karakter dan perilaku serta kesejahteraannya.
Prakteknya pemilahan kata ini tidak bisa dilakukan secara tegas dan jelas, oleh
karenanya kedua pandangan tersebut menyatu dalam paradigma
pengembangan sumber daya manusia (human resource development).

Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua,
yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber daya
manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah
Negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut
pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Sementara itu, pengertian
sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih beragam.
Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan
sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus
mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan juga daya fisiknya. Menurut
Veithzal Rivai, sumber daya manusia ia sebut sebagai salah satu unsur

3
masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa
barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagai input, sumber
daya manusia tidak dapat menjadi unsur tunggal, melainkan harus
dikombinasikan pula bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin,
metode dan juga teknologi.

Selain menurut para ahli, terminologi sumber daya manusia juga telah
didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian sumber daya
manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah potensi manusia yang
dapat dikembangkan untuk proses produksi. Potensi sumber daya manusia
berbeda-beda pada tiap individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber
daya manusia yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem
manajemen unik yang dinamakan manajemen sumber daya manusia. Sumber
daya manusia merupakan fakta dinamika yang memerlukan suatu pengolahan
yang tepat, sehingga benar-benar menjadi faktor pokok pembangunan.
Disamping itu sumber daya manusia merupakan tujuan pembangunan yaitu
dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Manajemen sumber daya
manusia sangat di tentukan oleh sifat sumber-sumber daya manusia itu sendiri
yang selalu berkembang baik jumlahnya maupun mutunya. Manajemen
sumber daya manusia harus mencari keseimbangan antara jumlah dan mutu
sumber daya manusia itu dengan kebutuhan-kebutuhan suatu negara di dalam
pembangunan nasional.

2.2 Masalah-masalah Sumber Daya Manusia Secara Makro

Untuk Negara Indonesia yang termasuk ke dalam negara berkembang yang


sedang terus berusaha memperbaiki keadaan, pasti masih banyak masalah-
masalah sumber daya manusia yang terjadi. Masalah-masalah yang timbul
dalam sumber daya manusia di Indonesia adalah:
1. Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensif
dalam berpikir dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki
sikap positif, berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta memiliki

4
kemampuan, keterampilan , dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan di
berbagai bidang serta sektor pembangunan.
2. Kurangnya tingkat pendidikan yang tinggi yang disediakan sumber daya
manusia.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan. Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.
Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin
rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya
pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak
dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk.
Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran
pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
3. Kurangnya keterampilan sumber daya manusia.
Kurangnya keterampilan sumber daya manusia adalah tidak menguasai
Keterampilan yang dibutuhkan oleh para penyedia kesempatan kerja.
Sumber daya manusia yang tidak mempunyai keterampilan tidak akan
dapat bersaing untuk mendapatkan suatu pekerjaan.
4. Kurangnya keahlian sumber daya manusia.
Keahlian sumber daya manusia untuk menguasai sesuatu yang dibutuhkan
oleh perusahaan adalah faktor yang sangat penting yang harus dimiliki
oleh sumber daya manusia tersebut.Dengan memiliki keahlian yang
khusus maka dia akan dengan mudah untuk mendapatkan pekerjaan sesuai
dengan keahliannya.
5. Keterbatasan penyediaan kesempatan kerja.
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja.Namun bisa
diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.
6. Rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.
Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia
yang sejahtera. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan

5
membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus
disesuaikan jenis dan harganya.
7. Rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sumber daya masyarakat.
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
kenyataan dalam alam manusia.
8. Kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan
Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia
yang bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang
diciptakkan oleh manusia pada mulanya hanya sebuah alat-alat sederhana
namun besar akan manfaatnya. Dengan inovatif nya manusia membuat
teknologi sangat cepat berkembang.
9. Pembangunan perekonomian di setiap daerah tidak merata.
Pembangunan yang kurang merata disebabkan perekonomian yang kurang
lancar disuatu negara pada umumnya dan khususnya daerah satu dengan
daerah lain. Pembangunan memiliki dampak yang sangat penting dalam
menanggulangi pengangguran khususnya pembangunan perekonomian.
Apabila pembangunan perekonomian suatu daerah maju atau lancar, maka
lapangan pekerjaan yang tersedia di suatu daerah akan semakin banyak.
Akan tetapi bila kurangnya lapangan pekerjaan tetap terjadi maka akan
menimbulkan pengangguran.
10. Rendahnya produktivitas tenaga kerja.
Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga
kerja atau pekerja untuk menghasilkan sejumlah output dalam satu satuan
waktu tertentu. Produktivitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan
ukuran efisiensi pemanfaatan tenaga kerja.
11. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998)
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada
hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur
terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis
ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

6
12. Rendahnya mutu hasil pendidikan.
Penduduk buta huruf usia 10 tahun ke atas masih tinggi yaitu sekitar 18,7
juta orang (11%) dan usia 10-44 tahun tercatat 5,9 juta orang. Tingginya
angka buta huruf karena masih terus terjadi siswa putus SD di kelas awal
(1-3) yaitu 250.000-300.000 per tahun.
13. Tingginya pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000
adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai
2000.
14. Lesunya dunia usaha.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai
saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan
perguruan tinggi.

15. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.


Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia adalah
terbatasnya kemampuan seseorang karena kurangnya pengetahuan dan
berlatih untuk menguasai keterampilan tertentu.
16. Tingginya tingkat kemiskinan.
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
misalnya Program Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk
para petani dan pengusaha kecil berupa Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit
Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT),
Program bapak Angkat, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA)
dan program wajib belajar.
17. Rendahnya tingkat pendidikan formal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari

7
pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus
swasta.
18. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk
memberikan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.
19. Inflasi dan Tingkat Pengangguran yang Terus Meningkat.
Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus bagi
sebuah negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak
melebihi batas normal, berlangsung singkat dan masih dapat terkendalikan
oleh pemerintah.Inflasi ini dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan
dampak negatif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat,
memburuknya distribusi pendapatan dan mengganggu stabilitas ekonomi.
Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus meningkat merupakan
masalah bagi pebangunan ekonomi.Pengangguran yang terus meningkat
biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat
dan stabilitas nasional.

20. Masalah Pemerataan Pendapatan.


Masalah lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pembangunan.
Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar
terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh kelompok tertentu.Pada
hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak
hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi).

2.3 Peran Pemerintah

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah


tersebut adalah :
1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga
Berencana (KB).

8
2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan :
a. Program Transmigrasi
b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di
semua daerah di Indonesia.
b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja.
c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga
pendidikan milik pemerintah.
d. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.
e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di
lembaga- lembaga pemerintah.
5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan :
a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan
berkembang-nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga
dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.

2.4 Solusi-solusi Masalah Sumber Daya Manusia

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas


pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.
Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World
Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah,
yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia.
Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya

9
berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.

Oleh karena banyaknya masalah-masalah SDM di indonesia tersebut, maka


terlahirlah solusi sebagai berikut:
1. Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.
2. Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin.
3. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang
memadai staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan
memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-
belit.
4. Membuka lowongan pekerjaan agar masyarakat di daerah bisa bekerja dan
mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan
anak-anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi.
5. Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja
dan kepemimpinan secara berkala.
6. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan
secara berkala.
7. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan
dan keahlian untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.
8. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan
untuk perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan
karir manajemen kinerja, merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem
meritokasi.
9. Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan.
Beberapa bantuan pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi
keterampilan kerajinan rotan, tenun tekstil, makanan, minuman, jamu,
peternakan dan pertanian.
10. Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal
itu diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya
manusia untuk menggerakan usahanya atau membuka usaha baru yang
dapat banyak menyerap tenaga kerja.

10
11. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru
secara berkala kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan
tersebut.
12. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan
diperusahaan tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perguruan tinggi.
13. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya
supaya kesejahteraan karyawannya terjamin.
14. Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana
untuk melatih keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan
komputer dan alat-alat teknologi lainnya.
15. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat
belajar. Pemerintah harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua,
yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber daya
manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah
Negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut
pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Menurut Veithzal Rivai,
sumber daya manusia ia sebut sebagai salah satu unsur masukan (input) yang
nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor
produksi yang sangat penting dimana kemampuan fisik maupun non fisik
sangat dibutuhkan guna menjalankan suatu proses produksi.

Jika membicarakan perekonomian suatu negara pasti tidaklah terlepas dari


kualitas sumber daya manusia yang ada. Untuk Negara Indonesia yang
termasuk ke dalam negara berkembang yang sedang terus berusaha
memperbaiki keadaan, pasti masih banyak masalah-masalah sumber daya
manusia yang terjadi. Masalah-masalah yang timbul misalnya yaitu,
kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, kurangnya kualitas
pendidikan guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,
lesunya ekonomi, inflasi dan pengangguran yang terus meningkat, dan
lainnya. Selain itu, dalam upaya mengatasi masalah-masalah sumber daya
manusia pemerintah juga telah melaksankan beberapa hal, seperti melakukan
persebaran penduduk lewat transmigrasi, meningkatkan fasilitas kesehatan dan
pendidikan. Selain upaya dari pemerintah ada juga solusi yang bisa dijalankan
dari berbagai pihak. Misal dari pihak perusahaan mengadakan pengembangan
keterampilan tenaga kerja sehingga skill tenaga kerjanya pun menjadi baik.

12
3.2 Saran

Masalah-masalah sumber daya manusia merupakan pembahasan ekonomi


yang secara rinci atau dikhususkan dalam masalah-masalah dan
pengembangan sumber daya manusia. Pada dasarnya ekonomi sumber daya
manusia ini sangatlah bermanfaat guna mengenal bagaimana sumber daya
manusia itu, masalah apa yang bisa timbul, serta bagaimanakah upaya dan
solusi yang ada guna mengatasi masalah tersebut. Untuk mahasiswa
khususnya yang keilmuannya ke ekonomi dan akuntansi haruslah bisa
memahami masalah-masalah sumber daya manusia secara makro dan juga
untuk masyarakat umum juga harus bisa lebih memahami bagaimana
memahami masalah sumber daya manusia yang ada, terutama untuk
perusahaan-perusahaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Priyono, Edy. 2009. Pengembangan sumber daya manusia dalam dimensi makro
dan mikro.Warta Demografi. 3:32-37.

Istavita, Utama. 2017. Satelit http://underpapers.blogspot.com/2017.03/makalah-


masalah-sdm-di-indonesia-dan.html (diakses 21 Maret 2019)

Rui.2014. Satelit di http://rui-diary.blogspot.com/2014/11/permasalahan-sumber-


daya-manusia.html (diakses 21 Maret 2019).

14

Anda mungkin juga menyukai