NAMA : SAKRIANI
NIM : P1804211007
KONSENTRASI EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASAR
2011
1. Uji t 1 Sampel
Contoh soal:
Berdasarkan standar yang ditetapkan bahwa lingkar perut normal bagi perempuan Asia
Pasifik adalah 80 cm. Ingin diketahui apakah ada perbedaan lingkar perut perempuan di
sebuah lingkungan di Desa Mattombong dengan standar tersebut! Untuk membuktikan
ada tidaknya perbedaan secara signifikan diambil 25 sampel secara acak di daerah
tersebut dengan tingkat kepercayaan α = 0,05 dan diasumsikan data terdistribusi
normal, dan diperoleh hasil sebagai berikut:
No Xi
1 80
2 85
3 87
4 79
5 78
6 83
7 79
8 81
9 80
10 84
11 79
12 79
13 78
14 83
15 79
16 81
17 80
18 84
19 79
20 80
21 84
22 79
23 79
24 78
25 83
Jawaban:
a. Hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan antara ukuran lingkar perut sampel (25 perempuan di
sebuah lingkungan di Desa Mattombong) dengan standar lingkar perut
berdasarkan standar WHO untuk perempuan wilayah Asia Pasifik.
Ha : Ada perbedaan antara ukuran lingkar perut sampel (25 perempuan di
sebuah lingkungan di Desa Mattombong) dengan standar lingkar perut
berdasarkan standar WHO untuk perempuan wilayah Asia Pasifik.
Kriteria pengujian hipotesis
jika thitung < ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak
jika thitung >ttabel maka H0 di tolak, Ha diterima
ttabel = 2,06
b. Menghitung nilai rata-rata (X)
∑X
X =
N
2021
X =
25
X = 80,84
c. Tabel Penolong
No Xi Xi – X (Xi-X)2
1 80 -0.84 0.7056
2 85 4.16 17.3056
3 87 6.16 37.9456
4 79 -1.84 3.3856
5 78 -2.84 8.0656
6 83 2.16 4.6656
7 79 -1.84 3.3856
8 81 0.16 0.0256
9 80 -0.84 0.7056
10 84 3.16 9.9856
11 79 -1.84 3.3856
12 79 -1.84 3.3856
13 78 -2.84 8.0656
14 83 2.16 4.6656
15 79 -1.84 3.3856
16 81 0.16 0.0256
17 80 -0.84 0.7056
18 84 3.16 9.9856
19 79 -1.84 3.3856
20 80 -0.84 0.7056
21 84 3.16 9.9856
22 79 -1.84 3.3856
23 79 -1.84 3.3856
24 78 -2.84 8.0656
25 83 2.16 4.6656
∑Xi ∑(Xi-X) ∑(Xi-X)2
2021 -0.06 153.36
∑(𝑥𝑖−𝑥)2
S=√ 𝑛−1
153,36
S=√ 24
S = 2,528
e. Menghitung thitung :
x−µ
thitung =
s/√n
80,84−80
thitung =
2,528/√25
thitung = 1,647
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji t, diperoleh thitung = 1,647 sehingga
diperoleh thitung < ttabel ( H0 diterima) sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada
perbedaan antara ukuran lingkar perut sampel (25 perempuan di sebuah lingkungan di
Desa Mattombong) dengan standar lingkar perut berdasarkan standar WHO untuk
perempuan wilayah Asia Pasifik.
One-Sample Statistics
Berdasarkan output SPSS di atas, diperoleh nilai rata-rata ukuran lingkar perut yang
menjadi sampel penelitian adalah 80,84. Dengan simpang baku sebesar (s) 2,528.
One-Sample Test
Test Value = 80
Pada uji tes 1 sampel, diperoleh nilai thitung sebesar 1,661 yang jika dibandingkan
dengan ttabel (2,06), maka ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan antara
ukuran lingkar perut sampel (25 perempuan di sebuah lingkungan di Desa
Mattombong) dengan standar lingkar perut berdasarkan standar WHO untuk
perempuan wilayah Asia Pasifik (thitung < ttabel) dan secara statistik pun tidak
signifikan, yakni nilai ρ (0,110) > α (0,05).
2. Uji t Sampel Independen
Contoh soal:
Ingin diketahui apakah ada perbedaan antara efek pemberian suplemen A dan
suplemen B dalam peningkatan tinggi badan pada anak berusia 7 tahun. Oleh karena itu
dilakukan percobaan dengan jumlah sampel 20 anak yang diambil secara acak. 10 anak
diberi suplemen A, dan 10 lainnya diberi suplemen B. Diasumsikan bahwa data
tersdistribusi normal dan ά=0,05. Berikut adalah hasil pengukuran yang diperoleh
setelah 6 bulan pemberian masing-masing suplemen.
Suplemen
No
A
1 5
2 4
3 1
4 2
5 0
6 2
7 2
8 1
9 5
10 2
Suplemen
No
B
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 2
8 1
9 1
10 1
Jawaban
a. Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan antara efek suplemen A dengan Suplemen B
terhadap peningkatan tinggi badan anak berusia 7 tahun.
Ha : Ada perbedaan antara efek suplemen A dengan Suplemen B terhadap
peningkatan tinggi badan anak berusia 7 tahun.
Kriterian pengujian hipotesis
Jika Thitung>Ttabel, maka H0 ditolak, Ha diterima
Jika Thitung<Ttabel, maka H0 diterima, Ha ditolak
Ttabel = 2,101
b. Tabel Penolong
Suplemen
No Xi-X (Xi-X)2
A
1 5 2.6 6.76
2 4 1.6 2.56
3 1 -1.4 1.96
4 2 -0.4 0.16
5 0 -2.4 5.76
6 2 -0.4 0.16
7 2 -0.4 0.16
8 1 -1.4 1.96
9 5 2.6 6.76
10 2 -0.4 0.16
Jumlah 24 0 26.4
Rata-Rata 2.4
Suplemen
No Xi-X (Xi-X)2
B
1 1 -0.1 0.01
2 1 -0.1 0.01
3 1 -0.1 0.01
4 1 -0.1 0.01
5 1 -0.1 0.01
6 1 -0.1 0.01
7 2 0.9 0.81
8 1 -0.1 0.01
9 1 -0.1 0.01
10 1 -0.1 0.01
Jumlah 11 0 0.9
Rata-Rata 1.1
S1 = 1,711
0,9
S2=√ 9
S2 = 0,32
d. Cari nilai thitung
x1-x2
thitung =
√s12 /n1 +s22 /n2
2,4 - 1,1
thitung = √1,7112 /10 +0,322 /10
1,3
thitung = √0,29 +0,01
1,3
thitung = 0,55
thitung = 2,36
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa thitung>ttabel (hasil thitung yang
diperoleh sebesar 2,36 sedangkan nilai ttabel adalah 2,101), dengan kata lain H0
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara efek suplemen A
dengan Suplemen B terhadap peningkatan tinggi badan anak berusia 7 tahun.
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa nilai mean pada Suplemen A
adalah 2,4 sedangkan nilai mean pada Suplemen B adalah 1,1, dengan standar
deviasi masing-masing 1,713 dan 0,316.
Independent Samples Test
Tinggi Badan Equal variances 14.778 .001 2.360 18 .030 1.300 .551 .143 2.457
assumed
Equal variances not 2.360 9.613 .041 1.300 .551 .066 2.534
assumed
Hasil analisis Independend t test tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,360, jika dibandingkan dengan nilai ttabel (2,101).
Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara efek suplemen A dengan Suplemen B terhadap peningkatan tinggi badan
anak berusia 7 tahun signifikan secara statistik dengan nilai yakni ρ (0,001) < α (0,05).
3. Uji t Sampel Dependen
Contoh soal:
Sebuah percobaan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tinggi badan anak
berusia 7 tahun setelah pemberian suplemen peninggi badan. Sehingga diambil sampel
sebanyak 25 anak secara acak, dengan ά=0,05 dan diasumsikan sampel terdistribusi
normal. Berikut hasil pengukuran tinggi badan sebelum dan 6 bulan setelah pemberian
suplemen:
Tinggi Badan
No
Setelah Sebelum
1 112 110
2 113 109
3 113 110
4 112 109
5 114 111
6 115 110
7 112 110
8 112 110
9 112 110
10 113 110
11 114 110
12 113 109
13 114 110
14 113 109
15 114 111
16 113 110
17 112 110
18 113 110
19 113 110
20 113 110
21 112 110
22 111 109
23 113 110
24 111 109
25 114 111
Jawaban
a. Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan tinggi badan anak berusia 7 tahun sebelum dan setelah
pemberian suplemen peninggi badan.
Ha : Ada perbedaan tinggi badan anak berusia 7 tahun sebelum dan setelah
pemberian suplemen peninggi badan.
Kriterian pengujian hipotesis
Jika thitung>ttabel, maka H0 ditolak, Ha diterima
Jika thitung<ttabel, maka H0 diterima, Ha ditolak
ttabel = 2,06
b. Tabel Penolong
n∑di2 − (∑di)2
S= √
n(n−1)
25 (16,96)− (0)2
S =√ 25(25−1)
424
S = √ 600
S = √0,71
S = 0,84
d. Tentukan thitung
d
thitung = sd/√n
2,96
thitung = 0,84/√25
2,96
thitung = 0,17
thitung = 17,41
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa thitung>ttabel (hasil thitung yang
diperoleh sebesar 17,41 sedangkan nilai ttabel adalah 2,06) dengan kata lain H0 ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tinggi badan anak berusia 7 tahun
sebelum dan sesudah pemberian suplemen peninggi badan.
Hasil Analisis SPSS
Paired Differences
Pair Tinggi Badan Sebelum -2.960 .841 .168 -3.307 -2.613 -17.606 24 .000
1 Pemberian Suplemen -
Tinggi badan Setelah
Pemberian Suplemen
Tabel hasil uji t sampel berpasangan tersebut (Paired Sample T Test) menunjukkan
bahwa standar deviasi (simpangan baku) sebesar 0,841. Nilai thitung sebesar -17,606, dan
nilai signifikan sebesar 0,000. Diperoleh informasi bahwa thitung >ttabel (thitung sebesar
17,606 sedangkan ttabel sebesar 2,06) dengan kata lain H0 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan tinggi badan anak berusia 7 tahun sebelum dan
setelah pemberian suplemen peninggi badan. signifikan secara statistik dengan nilai ρ
(0,000) < α (0,05).
4. Uji Anova
Contoh Soal
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan tinggi badan pada kelima
kelompok yang mengkonsumsi suplemen yang berbeda. Untuk itu, dilakukan percobaan
pada sampel sebanyak 25 yang diambil secara acak. Dengan ά = 0,05 dan diasumsikan
data erdistribusi normal. Berikut adalah pengukuran tinggi badan setelah 6 bulan pemberian
suplemen peninggi badan.
Suplemen A B C D E
110 113 115 113 110
111 114 117 115 112
Tinggi Badan 111 114 118 116 113
112 113 117 114 112
111 114 118 114 113
Total 555 568 585 572 560
Nilai Rata-
Rata 111 113.6 117 114.4 112
Jawaban
a. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan tinggi badan pada kelima kelompok yang mengkonsumsi
suplemen yang berbeda.
Ha : Terdapat perbedaan tinggi badan pada kelima kelompok yang mengkonsumsi
suplemen yang berbeda
= 0.05
Nilai Ftabel (0,05) (4:20) = 2.87
n = 5 = jumlah kelomok
g = 5 = jumlah anggota dalam setiap kelompok
b. Tabel penolong
(∑Yi)2
SST = ∑Xi2 − n.g
(2840)2
= 322752 − 25
(2840)2
= 322752 − 25
= 322752 − 322624
= 128
∑Yi2 (∑Yi)2
SSB = −
n n.g
= 322731,6 − 322624
= 107,6
Sumber MS F hitung
SS Df
Keragaman (MS=SS/DF) (Fhitung=MSB/MSW)
Between 107,6 4 26,9
26,373
Within 20,4 20 1,02
Total 128 24
Karena Fhitung > Ftabel (Fhitung yang diperoleh sebesar 26,373 sedangkan Ftabel adalah
2,87) sehingga dapat dikatakan bahwa H0 diterima. Jadi, kesimpulannya adalah terdapat
perbedaan tinggi badan pada kelima kelompok yang mengkonsumsi suplemen yang
berbeda.
Hasil Analisis SPSS
Descriptives
Tinggi Badan
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Suplemen A 5 111.00 .707 .316 110.12 111.88 110 112
Suplemen B 5 113.60 .548 .245 112.92 114.28 113 114
Suplemen C 5 117.00 1.225 .548 115.48 118.52 115 118
Suplemen D 5 114.40 1.140 .510 112.98 115.82 113 116
Suplemen E 5 112.00 1.225 .548 110.48 113.52 110 113
Total 25 113.60 2.309 .462 112.65 114.55 110 118
Tabel tersebut menunjukkan bahwa rata-rata Suplemen A adalah 111,00, Suplemen B adalah 113,6, Suplemen C adalah 117,00,
Suplemen D adalah 114,4, dan Suplemen E adalah 112,0.
ANOVA
Tinggi Badan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 107.600 4 26.900 26.373 .000
Within Groups 20.400 20 1.020
Total 128.000 24
Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh adalah 26,373, di mana nilai tersebut lebih besar dibandingkan
dengan nilai Ftabel (2,87). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tinggi badan pada kelima kelompok yang
mengkonsumsi suplemen yang berbeda.
Untuk lebih informasi lebih spesifik, maka dilakukan identifikasi perbedaan secara spesifik antara kelima kelompok tersebut, dengan
menggunakan beberapa metode, sbb:
Multiple Comparisons
(I) Jenis Suolemen (J) Jenis Suolemen Mean Difference 95% Confidence Interval
Peninggi Badan Peninggi Badan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
sion3 Suplemen C *
-3.400 .639 .000 -5.41 -1.39
Suplemen D -.800 .639 1.000 -2.81 1.21
Kadar
No Umur
Kolesterol
1 55 250 mg/dl
2 71 300 mg/dl
3 75 300 mg/dl
4 55 250 mg/dl
5 87 370 mg/dl
6 80 350 mg/dl
7 90 400 mg/dl
8 89 400 mg/dl
9 85 470 mg/dl
10 60 270 mg/dl
11 84 320 mg/dl
12 53 200 mg/dl
13 57 210 mg/dl
14 86 350 mg/dl
15 67 250 mg/dl
16 55 250 mg/dl
17 71 300 mg/dl
18 75 300 mg/dl
19 55 250 mg/dl
20 87 370 mg/dl
Jawaban
a. Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar kolesterol.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar kolesterol
Pada α : 0,05 , df = n – 1 = 20 – 1 = 19 , pengujian dilakukan dengan menggunakan uji
satu arah, maka Ttabel = 1,729
b. Tabel Penolong
Kadar
No Umur Kolesterol X2 Y2 XY
1 55 250 3025 62500 13750
2 71 300 5041 90000 21300
3 75 300 5625 90000 22500
4 55 250 3025 62500 13750
5 87 370 7569 136900 32190
6 80 350 6400 122500 28000
7 90 400 8100 160000 36000
8 89 400 7921 160000 35600
9 85 470 7225 220900 39950
10 60 270 3600 72900 16200
11 84 320 7056 102400 26880
12 53 200 2809 40000 10600
13 57 210 3249 44100 11970
14 86 350 7396 122500 30100
15 67 250 4489 62500 16750
16 55 250 3025 62500 13750
17 71 300 5041 90000 21300
18 75 300 5625 90000 22500
19 55 250 3025 62500 13750
20 87 370 7569 136900 32190
Total 1437 6160 106815 1991600 459030
c. r hitung
𝑛( ∑ 𝑋𝑌)–(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
rxy = 2 (∑ 𝑋) 2 }.{𝑛 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌 2 }
----- Besar hubungan
√{𝑛. ∑ 𝑋 −
20(459.030)−(1437)(6160)
rxy =
√{20(106.815)−(1437)2} {20(1.991.600)−(6160)2}
9180600−8851920
rxy =
√{2136300−2064969} {39832000−37945600}
328680
rxy =
√(71331) (1886400)
328680
rxy = 366742,4
rxy = 0,896
Jadi hubungan umur dengan kadar kolesterol pasien menunjukkan hubungan yang kuat
(r=0,896) dan berpola linier positif. Artinya semakin bertambah usia pasien semakin
tinggi kadar kolesterol pasien.
Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n=20,uji 1 arah, dk= n-2=18 ternyata
thitung> dari ttabel atau 8,63 >1,729, maka H0 ditolak, artinya ada hubungan yang
signifikan antara umur dengan kadar kolesterol pasien.
Hasil analisis SPSS
Model Summary
Berdasarkan output SPSS di atas, diperoleh nilai R Square = 0,803 artinya persamaan
gari regresi yang diperoleh dapat menerangkan 80,3 % variasi Kadar Kolesterol.
ANOVAb
Total 94320.000 19
Tabel ANOVA diperoleh nilai di tabel sig p (0,000) berarti pada ά = 5% kita dapat
menyimpulkan bahwa regresi sederhana cocok dengan data yang ada.
Coefficientsa
Uji Statistik untuk koefisien regresi dapat dilihat pada kolom sig. dan menghasilkan nilai
p=0,000. Jadi pada ά = 5% menolak H0, berarti ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan kadar kolesterol pasien.