DisusunOleh :
Halaman
1.Pembahasan........................................................................................................ 1
1.1Definisi gizi dan definisi social budaya.................................................... 1
1.2Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi........................................... 2
1.3Dampak dari ketidak seimbangan gizi...................................................... 3
2.Penutup………………………………………………………………………… 5
2.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 5
3.DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 7
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI
STATUS GIZI
PEMBAHASAN
SOSIAL BUDAYA
adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem
ide atau gagasan yang ada dalam pikiran manusia serta kehidupan sehari-hari
sehingga sifatnya adalah abstrak.
(jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Perspektif Agama dan Kebudayaan Dalam
Kehidupan Masyarakat Indonesia (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama) oleh Laode
Monto Bauto)
1. Konsumsi makanan
Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan apa yang
di makan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur status gizi dan
ditemukan factor diet yang dapat menyebabkan malnutrisi.
2. Pengaruh budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap terhadap
makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak dan produksi pangan.
4. Penyakit
Konsumsi makanan yang rendah juga bias disebabkan oleh penyakit, terutama
penyakit infeksi pada saluran pencernaan. Namun tidak hanya infeksi pada saluran
pencernaan saja. Biasanya kondisi sakit juga mempengaruhi nafsu makan. Dalam
kondisi sakit seseorang cenderung merasa lemas dan nafsu makannya berkurang.
5. Jarak kelahiran anak
Jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan
mempengaruhi asupan zat gizi anak dalam keluarga.
6. Produksi pangan
Konsumsi zat gizi yang rendah dalam keluarga juga dipengaruhi oleh produksi
pangan. Rendahnya produksi pangan disebabkan karena para petani masih
menggunakan teknologi yang bersifat tradisional.
Data Sosial
1. Data sosial yang perlu dipertimbangkan adalah :
Keadaan penduduk di masyarakat ( jumlah, umur, distribusi gender dan
geografis )
Keadaan keluarga ( besarnya, hubungan dan jarak kelahiran )
Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu bapak
Keberadaan buku-buku
Usia anak sekolah
Perumahan (tipe, lantai, atap, dinding, listrik, ventilasi, perabotan, jumlah
kamar, pemilika dan lain-lain )
Dapur (bangunan, lokasi, kompor, bahan baker, alat masak, pembuangan
sampah )
Penyimpanan makanan ( ukuran, isi, penutup serangga )
Air ( sumber, jarak dari rumah )
Kakus ( tipe yang ada, keberadaannya )
2. Data ekonomi meliputi :
Pekerjaan ( pekerjaan utama misalnya pertanian dan pekerjaan tambahan
misalnya pekerjaan musiman )
Pendapatan keluarga ( gaji, industri rumah tangga, pertanian pangan / non
pangan, utang )
Kekayaan yang terlihat seperti tanah, ternak, perahu, mesin jahit, kendaraan,
radio, TV
Pengeluaran /anggaran ( Pengeluaran untuk makan, menyewa, pakaian, bahan
bakar, listrik, pendidikan, transportasi, rekreasi, hadiah/persembahan )
Harga pangan bergantung pada pasar dan variasi musim