Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT TENTANG RUANG LINGKUP

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

DITA SALSABILA (1906003)

PUTRI MEILISA (1906006)

DOSEN :

Masdalena, M.Kes

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
berkah yang telah diberikannnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “RUANG LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT”, dengan
tepat waktu.

Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini dan juga teman-teman yang telah membantu dan mendukung kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan kami semoga dengan terselesaikannya makalah
ini kita bisa mengambil pelajaran.

Kami menyadariakankekurangandanmasihjauhdarisempurna. Olehuntukitu kami


mengharapkankritikdan saran darisemuapihakdapatdisampaikankepada kami agar
dapatmenjadi yang lebihbaik.Atasperhatiannya, kami mengucapkanterimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
1. Apa yang dimaksud dengan gizi masyarakat?...........................................................................4
2. Administrasi kebijakan dan kesehatan?.....................................................................................4
3. Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja?..............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masayrakat.............................................................................5
1. Gizi masyarakat.....................................................................................................................5
2. Administrasi kebijakan..........................................................................................................6
3. Kesehatan lingkungan............................................................................................................6
4. Kesehatan kerja......................................................................................................................7
5. Kesehatan produksi................................................................................................................8
6. Epidimiologi..........................................................................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka
pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat. Salah satu upaya
peningkatan derajat kesehatan adalah melalui perbaikan keadaan atau kesehatan
lingkungan. Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu upaya penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja (UU, 2009).

Menurut HL. Blum (1980) seorang ahli kesehatan masyarakat menyatakan


bahwa status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan yaitu
perilaku/gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya),
faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik
(keturunan), dimana keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi
kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat (Bastaman, 2016).
Lingkungan yang sehat sangat berpengaruh dalam kesehatan masyarakat di
sekitarnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gizi masyarakat?

2. Administrasi kebijakan dan kesehatan?

3. Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masayrakat


Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan,
yakni ilmubio medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), sejalan
dan perkembanganilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedokteran,
kimia, fisika, lingkungan,sosial, antropologi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis
besar disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Gizi masyarakat
Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai komponen
dari cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatan masyarakat” berkonotasi
koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada
cabang kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-
program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari
komunitas yang berbeda dan populasi. Gizi masyarakat meliputi program promosi
kesehatan, inisiatif kebijakan dan legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan
kesehatan di seluruh rentang hidup
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi Seseorang
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak adanya
saluran penampungan air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga
kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan penyebaran kuman
patogen.
Lingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungan dengan jenis
tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan dengan produksi tanaman.
b. Faktor Ekonomi
Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, sebagian besar
penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak mencukupi dan
pada umunya masyarakat yang berpenghasilan rendah mempunyai ukuran
badan yang lebih kecil.Masalah gizi di negara-negara miskin yang
berhubungan dengan pangan adalah mengenai kuantitas dan kualitas.
Kuantitas menunjukkan penyediaan pangan yang tidak mencukupi kebutuhan
energi bagi tubuh. Kualitas berhubungan dengan kebutuhan tubuh akan zat
gizi khusus yang diperlukan untuk petumbuhan, perbaikan jaringan, dan
pemeliharaan tubuh dengan segala fungsinya.
c. Faktor Sosial-Budaya
Indikator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budaya antara lain stabilitas
keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang
dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan
terhadap penyakit gizi kurang. Juga indikator demografi yang meliputi
susunan dan pola kegiatan penduduk, seperti peningkatan jumlah penduduk,
tingkat urbanisasi, jumlah anggota keluarga, serta jarak kelahiran.
Tingkat pendidikan juga termasuk dalam faktor ini. Tingkat pendidikan
berhubungan dengan status gizi karena dengan meningkatnya pendidikan
seseorang, kemungkinan akan meningkatkan pendapatan sehingga dapat
meningkatkan daya beli makanan.
d. Faktor Biologis/Keturunan
Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai
oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk
mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Di negara-
negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun-tahun terakhir
mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas.
e. Faktor Religi
Religi atau kepercayaan juga berperan dalam status gizi masyarakat,
contohnya seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur
tertentu yang sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh
kelompok umur tersebut. Seperti ibu hamil yang tabu mengonsumsi ikan.

2. Administrasi kebijakan
Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi :
a. Kebijakan kesehatan (health policy)
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan
pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran
serta masyarakat dalam pengelolaan program – program kesehatan.
b. Hukum Kesehatan (health law)
Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di bidang
kesehatan meliputi : undang – undang kesehatan, hospital by law, informed
consent, dan sebagainya.
c. Ekonomi kesehatan (health economic)
Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan kesehatan,
asuransi kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.
d. Manajemen tenaga kesehatan (health man power
Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan kebutuhan
tenaga kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga kesehatan , dan
sebagainya.
e. Administrasi rumah sakit (hospital administration)
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan manajemen rumah
sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit,
manajemen logistic, dan sebagainya.

3. Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu disiplin ilmu serta seni dalam
memperoleh suatu keseimbangan antara lingkungan dan juga manusia, Kesling ini
juga merupakan ilmu dan seni dalam mengelola lingkungan dengan tujuan bisa
menciptakan kondisi lingkungan yang sehat, bersih, nyaman dan sehat. Sedangkan
ilmu kesehatan lingkungan ini ialah sebuah ilmu yang mempelajari sebuah
hubungan dari kelompok masyarakat/penduduk dengan berbagai jenis perubahan
yang terjadi dilingkungan yang mereka tempati.
Dibawah ini adalah 17 ruang lingkupnya menurut WHO (World Health
Organization), yakni antara lain sebagai berikut:
a. Penyediaan sumber Air Minum.
b. Pengelolaan air buangan dan juga pengendalian pencemaran.
c. Pembuangan sampah padat.

d. Pengendalian vektor. (Pengendalian vektor merupakan segala usaha yang


dilakukan dalam mengurangi atau juga menurunkan populasi vektor
dengan tujuan untuk mencegah atau pemberantas penyakit yang ditularkan
vektor ataupun gangguan yang diakibatkan oleh vektor.)
e. Pencegahan atau juga pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta
manusia. (maksu dari Ekskreta ini ialah semua zat yang tidak dipakai lagi
oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.)
f. Higiene makanan, termasuk higiene susu.
g. Pengendalian pencemaran udara.
h. Pengendalian radiasi.
i. Kesehatan kerja
j. Pengendalian kebisingan.
k. Perumahan dan jugapemukiman.
l. Aspek kesling dan juga transportasi udara.
m. Perencanaan daerah dan jugaperkotaan.
n. Pencegahan kecelakaan.
o. Rekreasi umum dan juga pariwisata.
p. Tindakan – tindakan sanitasi yang berkaitan dengan suatu keadaan
epidemic atau wabah, bencana alam dan juga perpindahan penduduk.
q. Tindakan pencegahan yang diperlukan dalam menjamin lingkungan.

Tujuan dari Kesehatan lingkungan :

a. Untuk lakukan kolerasi, ini ialah meminimalisir terjadinya bahaya yang


berasal dari lingkungan pada kebugaran serta juga kesejahteraan hidup
tiap-tiap manusia.
b. Untuk melakukan pencegahan bersama dengan cara mengefisienkan
pengaturan berbagai sumber lingkungan dalam menambah kebugaran serta
juga kesejahteraan hidup manusia dan juga tentu
c. untuk dapat mencegah bahaya dari penyakit.
4. Kesehatan kerja
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan /kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan, agar pekerja /masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggitingginya, baik fisik, mental maupun sosial, dengan usaha-
usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit / gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta
terhadap penyakit-penyakit umum.

Di Indonesia kebanyakan yang dilakukan dalam pelayanan upaya kesehatan kerja


di tempat pelayanan kerja yaitu :

a. UKK dilaksanakan secara paripurna, berjenjang dan terpadu.


b. Pelayanan kesehatan kerja merupakan kegiatan integral dari pelayanan
kesehatan pada kesehatan tingkat primer maupun rujukan.
c. Pelayanan kesehatan kerja diperkuat dengan sistem informasi, surveilans
& standar pelayanan sesuai dengan peraturan undang-undang dan IPTEK.
d. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja paripurna
e. Promosi K3 dilaksanakan secara optimal
f. Peningkatan koordinasi pelaksanaan UKK pada Tingkat Nasional,
Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan & Kelurahan/Desa.
g. Memberdayakan Puskesmas sebagai jejaring pelayanan yang efektif
dibidang kesehatan kerja pada masyarakat pekerja utamanya di sektor
informal.
h. Pengembangan wadah partisipatif kalangan pekerja informal (Pos UKK)
sebagai mitra kerja PKM dalam rangka membudayakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)

5. Kesehatan produksi

Istilah reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata produksi
yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti
suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang
berfungsi untuk reproduksi manusia.
Menurut BKKBN, (2001), defenisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara
fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.
Menurut ICPD (1994) kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan
sehat sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi serta proses
reproduksi. Ruang lingkup kespro:
a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
b. Keluarga Berencana
c. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi ( ISR ),
trmasuk PMS-HIV / AIDS
d. Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi
e. Kesehatan Reproduksi Remaja
f. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
g. Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
h. Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker serviks,
mutilasi genetalia, fistula dll

6. Epidimiologi

Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi , Distribusi ,


dan Determinan penyakit serta masalah kesehatan.

Dalam bidang Kesehatan Masyarakat, epidemiologi mempunyai 3 fungsi utama:


a. Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan (termasuk
penyakit) serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu.
b. Menyiapkan data dan informasi yang esensial untuk keperluan perencanaan,
pelaksanaan program, dan evaluasi berbagai kegiatan pelayanan (kesehatan )
pada masyarakat, baik yang bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit
maupun bentuk lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan
tersebut.
c. Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah atau faktor
yang berhubungan dengan  terjadinya masalah tersebut.
BAB III
PENUTUP

1. Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk :
(1)mencegah timbulnya penyakit ,(2)Memperpanjang umur(3)meningkatkan
nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha usaha kesehatan masyarakat
yang terorganisasi.
2. Secara garis besar, pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai
berikut:Epidemiologi ,Biostatistik / Statistik kesehata,Kesehatan
lingkungan,Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku,Administrasi kesehatan
masyarakat,Gizi masyarakat,Kesehatan kerja.
3. Ruang lingkup Kesehatan masyarakat,
a) Gizi masyarakat
b) Administrasi kebijakan Kesehatan
c) Kesehatan lingkungan
d) Kesehatan kerja
e) Kesehatan reproduksi
f) Epidemiologi.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmukesehatanmasyarakatblog.wordpress.com/2016/04/30/administrasi-kebijakan-
kesehatan/

https://hakimkep.wordpress.com/2012/06/08/makalah-gizi-masyarakat

Soekidjo Notoatmojo, 2007.Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, , Jakarta: Rineka Cipta.
http://indonesianpublichealth.blogspot.com/2009/08/sejarah-kesehatan-masyarakat.html
diakses tanggal 20maret 2010

Anda mungkin juga menyukai