Anda di halaman 1dari 19

Bahaya : semua sumber, situasi ataupun

aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera


(kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat
kerja (PAK).
Jenis – Jenis Bahaya : biologi, fisik, kimia,
ergonomi, mekanik, psikologis, dll

Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan


keparahan dari suatu kejadian.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman; suatu
rangkaian aktivitas manusia termasuk:
penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya.

Prinsip utama dalam mengelola sesuatu resiko


yaitu Calculated Risk atau Risiko yang
diperhitungkan
Jenis Risiko :
1. Risiko Finansial (Finansial risk)
2. Risiko Pasar
3. Risiko Alam
4. Risiko Operasional
5. Risiko Ketenagakerjaan dan Sosial
6. Risiko Keamanan
7. Risiko Sosial
PROSES MANAJEMEN RISIKO AS/NZS 4360
Hubungan manajemen dengan k3
Timbulnya aspek k3 disebabkan karena adanya risiko yg
mengancam keselamatan pekerja, sarana dan
lingkungan kerja sehingga harus di kelola dengan baik,
sebaliknya keberadaan risiko perlunya upaya
keselamatan untuk mengendalikan risiko.

Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola


risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak
di inginkan secara komprehensif, terencana dan
terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik.
Identifikasi Bahaya
Mamfaat identifikasi bahaya :
1. Mengurangi peluang kecelakaan
2. Untuk memberikan pemahaman bagi semua pihak
mengenai potensi bahaya dari aktifitas pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dalam
menjalankan perusahaan.
3. Sebagai landasan sekaligus masukan untuk
menentukan pencegahan dan pengamanan yang
tepat dan efektif.
4. Memberikan informasi yang terdokumentasi
mengenai sumber bahaya dalam perusahaan kepada
semua pihak khususnya pemangku kepentingan.
Teknik identifikasi bahaya
Teknik identifikasi bahaya di klasifikasikan :
a. Metoda pasif,
b. Metoda semiproaktif
c. Metoda proaktif
MENGAPA RISIKO HARUS DINILAI

• TINGKAT KEKRITISAN BAHAYA

• PRIORITAS PENGENDALIAN

Menilai tingkat risiko :


Tingkat Risiko = Keparahan x kemungkinan
Penilaian Risiko
Penilaian Risiko : Analisa Risiko dan Evaluasi
Analisa risiko dengan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya dan besar akibat yang
ditimbulkannya.

Hasil analisa risiko dievaluasi dan dibandingkan


dengan kriteria yang telah di tetapkan atau
standard an norma yang berlaku untuk
menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima
atau tidak.
• Teknik Analisa Risiko : Kualitatif, Semi Kuantitatif,
kuantitatif
• Metoda Kualitatif menggunakan matrik risiko
yang menggambarkan tingkat dari kemungkinan
dan keparahan suatu kejadian yang dinyatakan
dalam bentuk rentang dari risiko paling rendah
sampai risiko tertinggi.
• Metoda semikuantitatif nilai risiko digambarkan
dalam numerik.
• Metoda kuantitatif menggunakan perhitungan
probalitas kejadian atau konsekuensinya.
Pemilihan Teknik Analisa Risiko
• Metoda Kualitatif di gunakan jika potensi konsekuensi
rendah, proses bersifat sederhana, ketidak pastian
tinggi biaya yang tersedia untuk kajianterbataas dan
fleksibilitas pengambilan keputusan mengenai risiko
rendah dan data – data yang tersedia terbatas dan
tidak lengkap.
• Metoda Semi kuantitatif dapat di gunakan jika data –
data yang tersedia lebih lengkap, dan kondisi operasi
atau proses lebih kompleks.
• Metode kuantititatif digunakan jika potensi risiko
yang dapat terjadi sangat besar sehingga perlu kajian
yang lebih rinci.
Setelah menganalisa dilanjutkan dengan
memberikan peringkat risiko
Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko dilakukan apabila risiko tersebut
dapat diterima atau tidak.
standar australia 10014b yang menggunakan 3
kategori risiko yaitu :
- Secara umum dapat diterima (generally
acceptable
- Dapat diterima (tolerable)
- Tidak dapat diterima (generally unacceptabel)
Pengendalian Risiko
OHSAS 18001 memberikan pedoman
pengendalian risiko dengan pendekatan sbb :
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Pegendalian Teknis (eengineering control)
4. Pengendalian administratif
5. Penggunaan APD
Strategi pengendalian risiko
• Menekan likelihood : pendekatan secara
teknis, administratif dan pendekatan manusia.
• Menekan Konsekuensi : tanggap darurat,
penyediaan APD, sistem pelindung
• Pengalihan risiko (risk transfer) : asuransi
Komunikasi dan konsultasi
• Hasil manajemen risiko harus d komunikasikan
dan diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan sehingga memberikan
mamfaat dan keuntungan bagi semua.
• Bentuk konsultasi atau partisipasi dalam
pengembangan manajemen risiko dapat
dilakuka melalui berbagai bentuk:
a. Membentuk tim manajemen risiko
b. Tim idintifikasi bahaya

Anda mungkin juga menyukai