Anda di halaman 1dari 3

Analisis Protein secara Kualitatif

Metode lain yang dapat digunakan untuk menilai kualitas protein adalah metode
keseimbangan nitrogrn, yang diukur berdasarkan jumlah N yang di konsumsi, jumlah N yang
diserap, dan jumlah N yang ditahan. Berdasarkan analisis kadar nitrogen dari ransum yang di
konsumsi ( N intake ), urin, dan feses, maka dapat dihitung Biological Value (BV), daya
cerna sejati (TD), dan Net Protein Utilization (NPU). Secara kualitatif protein dapat dianalisis
dengan cara biologis, PER (Protein Efficiency Ratio), NPU (Net Protein Utilization),
NdpCal, nilai biologis dsb.
A. Secara Biologis
Nilai biologis adalah perbandingan antara jumlah asam-asam amino yang dapat
ditahan (diretensi) oleh tubuh (untuk sintesis protein tubuh) dengan jumlah asam-asam amino
yang dapat diserap oleh usus halus. Uji biologis dilakukan dengan melibatkan
penggunaan hewan percobaan (tikus) dan juga menggunakan manusia (Winarno 2002).
B. PER (Protein Efficiency Ratio)
PER dipengaruhi oleh kadar protein dalam bahan pangan dan kecukupan
energi, vitamin, dan mineral. Protein efficiency ratio (PER) pada dasarnya menghitung
efisiensi suatu protein pangan untuk digunakan dalam sintesis protein tubuh. Apabila
didefinisikan, maka PER adalah perbandingan antara pertambahan berat badan dengan
jumlah protein yang dikonsumsi. Nilai cerna atau daya cerna suatu protein adalah
perbandingan antara jumlah asam-asam amino yang dapat diserap oleh usus halus dengan
jumlah protein yang dikonsumsi. Nilai PER menunjukkan efisiensi protein yang diserap
untuk bisa meningkatkan berat badan (Buamah dan Singsen, 2009). Kelemahan
dari perhitungan PER adalah seluruh protein yang dimakan diasumsikan dipakai
untuk pertumbuhan dan tidak ada yang digunakan untuk mempertahankan jaringan yang
sudah ada (maintenance).(Nia,1985).

PER =

Pertamba h an Berat Badan( g)


Jumla h Protein yang Dikonsumsi( g)

C. NPU (Net Protein Utilization)

Net protein utilization (NPU) adalah perbandingan antara jumlah asam-asam amino
yang dapat ditahan oleh tubuh dengan jumlah protein yang dikonsumsi. Prinsip kerja mirip
dengan penentuan keseimbangan nitrogen, paling banyak digunakan untuk penentuan mutu
protein. Bila protein dapat dicerna secara sempurna, maka BV = NPU. Net Protein
Utilization (NPU) dinyatakan dalam satuan persen nitrogen yang dikonsumsi oleh tikus
percobaan. Metode ini didasarkan pada keseimbangan nitrogen, yaitu keseimbangan antara
nitrogen yang masuk ke dalam badan dan nitrogen yang keluar dari badan ( Winarno, 2002).

NPU =

gram protein yang diretensi (kandungan N )


gram protein yang dikonsumsi(kandungan N )

D. NdpCal (Net Dietary Protein Calories)


Nilai protein yang juga memperhitungkan nilai kalori menghasilkan energi yang di
hasilkan. Baik nilai NPU maupun nilai biologis sangat dipengaruhi oleh jumlah kalori yang
dikonsumsi konsumsi kalori yang rendah akan menurunkan NPU dan nilai biologisnya. Oleh
karena itu dirancang suatu evaluasi protein yaitu konsumsi kalorinya juga diperhitungkan.

NdpCal =

Kalori protein( kkal)


kalori total(kkal)

x NPU x100%

E. Nilai Biologis (BV)


Menurut Winarno (2002), BV atau yang dikenal dengan nilai biologis merupakan
harga atau jumlah fraksi nitrogen yang masuk kedalam tubuh yang kemudian dapat ditahan
oleh tubuh dan dimanfaatkan dalam proses pertumbuhan, atau untuk menjaga supaya tubuh
tetap dalam keadaan normal.
Nilai biologis yang di atas 70% menandakan bahwa ransum yang diberikan
mengandung asam amino yang terdapat dalam jumlah tinggi sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh tubuh, sehingga protein yang diabsorbsi tubuh mampu ditahan dalam tubuh dan
digunakan untuk pertumbuhan (Almatsier, 2002)
NB =

N yang terta h an
N yang terserap

Dapus:
Buamah, T. F. and E. P. Singsen. 2009. Studies on the protein efficiency ratio method for the
evaluation of poultry feed supplements. Modifications associated with choice of dietary
protein level for assay. J. of Nutrition: 688-701.
Winarno FG. 2002.
Kimia Pangan dan Gizi
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, S. 2002.
Prinsip Dasar Ilmu Gizi
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nia OK. 1985. Cara Menentukan Kualitas Protein Suatu Bahan Makanan.
Cermin Dunia Kedokteran (37) pp. 62-64

Fennema OR. 1996.


Food Chemistry 3rd edition
. New York : Marcel Dekker, Inc

Anda mungkin juga menyukai