Anda di halaman 1dari 25

SENESCENCE & ABSISI

PENUAAN (SENESCENCE)
• Proses penurunan kondisi/aktivitas metabolisme
yang menyertai pertambahan umur dan
mengarah pada kematian organ atau organisme.
kematian
• Dikendalikan menurut ruang dan waktu
• Penuaan biasanya diikuti dengan absisi
• Proses penuaan dimulai dengan berkurangnya
suplai nutrien pada suatu organ penurunan
aktivitas metabolisme pertumbuhan menurun
Arti Penting Senescence
• Mekanisme adaptasi genetik pada saat
menurunnya suplai air pada saat musim dingin
atau ketersediaan air dalam tanah berkurang.
• Transpor karbohidrat dan unsur-unsur lain ke
dalam jaringan penyimpanan pada batang
atau cabang.
• Meminimalkan kerusakan tanaman yang
disebabkan oleh infeksi patogen.
Tipe Senescence
1. Monocarpic senescence (Overall S)
a. Senescence yang terjadi setelah pembungaan dan
pembuahan seluruh organ mengalami kematian
b. Tanaman mati semuanya setelah terbentuknya
buah dan biji
Misal: Pisang dan kacang-kacangan
2. Polycarpic senescence (Seasonal leaf senescence)/
Deciduous S
Tanaman yang secara periodik menggugurkan
daunnya karena pengaruh faktor lingkungan.
Misalnya: Jati, Flamboyan, Randu
3. Sequential senescence of leaves (Progessive)
Daun-daun mengering dan mati setelah mencapai
umur tertentu
Senescence secara berurutan dari daun yang tua
ke daun yang muda (hierarchical senescence),
misalnya daun tembakau.
4. Senescence of above ground plant (Top S)
Senescence pada bagian tunas tumbuhan herba
perennial,tumbuhan berumbi
Misalnya tanaman yang mempunyai umbi/rhizome
Penyebab Senescence
• Adanya kompetisi nutrien antara organ vegetatif dan
generatif
• Pengaruh hormon
• Faktor genetik
• Faktor luar
 Cahaya
 Defisiensi nitrogen
 Suhu
 Serangan patogen
Hormonal regulation of leaf senescence
Senescence is recycling process
MEKANISME SENESCENCE

1. Perombakan klorofil dan terbentuknya pigmen lain


seperti xantofil atau karotenoid.
2. Penguraian protein akumulasi produk N terlarut
misalnya: asam amino glutamin segera ditransport
ke bagian lain yang masih aktif tumbuh.
3. Perubahan struktur sel dengan perubahan
komposisi dan aktivitas metabolisme
4. Perubahan kecepatan fotosintesis dan respirasi
Respirasi klimaterik memacu senescence dan
absisi daun
ABSISI

• Absisi merupakan proses gugurnya organ


tanaman dari tanamannya
• Kematian tanaman merupakan suatu
konsekuensi dari menurunnya aktivitas
fotosintesis daun atau konsekuensi dari the
sink effect
ABSISI DAUN
 Pemisahan daun dari batang tanpa tanpa
meninggalkan luka
 Daun sering tanggal pada musim tertentu atau
berkaitan dengan proses penuaan (senescence)
 Merupakan adaptasi yang bermanfaat
 Terjadi proses selular  zone absisi
 Pada daerah absisi terdapat lapisan pemisah dan
lapisan pelindung yang melindungi permukaan
yang terdedah dari kekeringan dan serangan
parasit
 Zat pengatur absisi  etilen dan auxin
Beberapa proses yang mengawali absisi
• Penurunan pertumbuhan
a. sintesis ABA
b. produksi IAA semakin berkurang
c. berkurangnya suplai nutrien dan sitokinin dari akar
• Terbentuk zona absisi pada pangkal tangkai daun
• Perubahan keseimbangan hormonal
• Kadar auksin menurun, etilen meningkat memacu produksi enzim
enzim hidrolisis seperti selulase, polygalacturose, glucanase
melemahnya dinding sel akibat pemisahan sel-sel pada zona
absisi
• Pengaruh faktor luar (angin atau gravitasi) gugurnya organ
tanaman yang telah mengalami penuaan
Pengendalian hormonal pada
senescence dan absisi daun
Leaf maintenance phase
• Transport auksin dari daun ke batang mempertahankan
zona absisi dalam keadaan tidak sensitif.
Shedding induction phase
• Reduksi transport auksin dari daun meningkatkan produksi
etilen.
• P erubahan keseimbangan hormonal sensitivitas sel target
meningkat.
Shedding phase
• Sintesis enzim yang berperan menghidrolisis dinding sel.
• Adanya tekanan mekanik seperti angin/gravitasi absisi
Zona absisi dibagi 2 yaitu
a. Abscission layer
Sel-sel yang kecil, berdinding tipis merupakan
hasil pembelahan sel yang berturut-turut tanpa
mengalami pembesaran
b. Protective layer
• Setelah daun gugur terjadi pembelahan sel yang
baru dan suberinisasi sel-sel permukaan dan
ruang interseluler pada bekas luka.
• Berguna mencegah hilangnya air dari tanaman
atau serangan patogen setelah terjadi absisi.
Senescence Bunga
Bunga layu
• Transpor larutan dari bunga ke bagian
tumbuhan yang lain
• Penguapan air
• Pemecahan protein dan RNA pada tepala dan
sepala oleh enzim hidrolitik translokasi ke
dalam biji dan bagian-bagian lain yang masih
tumbuh.
• Memudarnya warna bunga
PENUAAN DAN ABSISI BUNGA

 Penuaan bunga ditandai dengan kelayuan dan gugurnya


perhiasan bunga (corolla)
a. Aktivitas RNAse meningkat
b. Kadar etilen meningkat memacu terjadinya perombakan
komponen sel
c. Degradasi antosianin warna bunga pudar
 Absisi bunga dapat terjadi karena polinasi dan fertilisasi
gagal.
 Absisi buah dapat terjadi pada berbagai fase
a. sesaat setelah polinasi
b. sesaat setelah terbentuk buah
c. Pada saat pemasakan buah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai