Anda di halaman 1dari 6

Nama : FADILAH

Stambuk: A2110026

Kelas :C

Review kelompok 1

HORMON, AUKSIN, ABA, SITOKININ, GIBERELIN, DAN ETILEN

Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor.
Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah
mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang
evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-
tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Pada umumnya, hormon mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dengan mempengaruhi : pembelahan sel, perpanjangan sel,
dan differensiasi sel. jenis-jenis hormon pada tumbuhan

• Hormon Auksin
Auksin dapat ditemukan pada daerah maristematik seperti ujung batak, ujung akar, kuncup bunga
(pada saat pembentukan bunga) dan diembrio biji. Auksin disintesis di dekat maristem pucuk
dibagian pucuk batang dan jaringan-jaringan yang masih muda (contohnya daun muda). Auksin
ditranspor secara polar, yakni mengalami pergerakan menuju bawah batang. hal inilah yang
menyebabkan terjadinya perbedaan konsentrasi auksin di ujung akar dan ujung batang maupun
bagian lainnya
• Hormon ABA
Asam absisat tergolong kedalam molekul seskuiterpenoid (molekul dengan jumlah atom karbon
(C) nya 15) dan tergolong kedalam hormone tumbuhan. Sesuain dengan namanya, hormon ini
memiliki peran dalam proses absisi pada tanaman. Absisi adalah proses pemisahan bagian
tmbuhan seperti daun, bunga, buah dan batang secara alami. Proses absisi ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti panas, dingin, kekeringan dan sebagainya. Selain menghambat
pertumbuhan, asam absisat yang terdapat pada tunas terminal suatu tumbuhan juga mampu
membentuk sisik untuk pelindung tunas selama masa dormansi. Sisik yang terbentuk merupakan
hasil transformasi dari primordia daun. Asam absisat juga dapat memperlambat proses
pembelahan pada sel kambium pembuluh. Maka dapat disimpulkan bahwa asam absisat
membantu mempersiapkan pertumbuhan tanaman pada musin dingin dengan cara menghambat
pertumbuhan primer maupun sekunder.
• Hormon sitokinin
Sitokinin merupakan senyawa yang memiliki struktrur seperti adenin yang mampu memacu
terjadinya pembelahan sel. Jika dilihat dari struktur kimianya, sitokinin memiliki rantai samping
yang kaya akan karbon (C) dan Hidrogen (H) yang melekat di nitrogen bagian puncak cincin
purinnya. Bentuk dasar dari sitkonin adalah 6-amino purin atau yang dikenal dengan nama adenin.
Sitokinin dapat ditemui pada beberapa spesies tanaman tingkat tinggi sebagaimana pula pada
jamur (fungi), bakteri, RNA prokariotik dan eukariotik.
• Hormon giberelin
Hormon Giberelin merupakan hormon yang berpengaruh dalam proses perkembangan dan
perkecambahan pada suatu tanaman saat bekerjasama dengan matahari. Giberelin mampu
mempengaruhi proses perkecambahan sebab giberelin mampu merangsang pembentukan enzim
amilase. Enzim amilase merupakan enzim yang berperan dalam pemecahan senyawa amilum
didalam endosperm (cadangan makanan) tumbuhan. Energi yang dibutuhkan oleh benih untuk
berkecambah berasal dari hasil perombakan cadangan makanan tersebut. Giberellin (asam
Giberellate) dalam dosis tinggi menyebabkan gigantisme, sesuai dari penemuan awal yang
menunjukkan bahwa ZPT ini berefek meningkatkan pertumbuhan sampai beberapa kali.
Giberellin berpengaruh terhadap pembesaran dan pembelahan sel, pengaruh Giberellin ini mirip
dengan auksin yaitu antara lain pada pembentukan akar. Giberellin dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan jumlah auksin endogen.
Nama : Fadilah

Stambuk : A22120026

Kelas : C

Review kelompok 2

Gerak Tumbuhan, Fotoperiodisme Dan Vernalisasi

1. Pengertian Gerak Pada Tumbuhan

Gerak merupakan salah satu bentuk tanggapan organisme terhadap rangsang. Rangsang dapat
datang dari luar (eksternal) atau dari dalam (internal) tubuhnya sendiri. Pada makhluk primitif,
kemampuan menanggapi rangsang masih sangat sederhana yang disebut daya iritabilitas.

2. Jenis-jenis Gerak Pada Tumbuhan

Berdasarkan arah rangsangannya, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu: gerak
endonom (autonom) dan gerak etionom.

a. Gerak Endonom

Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan yang berasal
dari dalam tumbuhan itu sendiri. Misalnya pada aliran plasma sel. Gerak endonomada 2 yaitu :

- Endonom nutasi yang merupakan gerakan spontan. Contoh gerak endonom adalah gerak
pertumbuhan daun dan gerak rotasi sitoplasma (siklosis) pada sel-sel daun Hydrillaverticillata
(ganggang) yang dapat dideteksi dari gerak sirkulasi klorofil di dalam sel.

- Endonom higroskopis yaitu Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan
kadar air pada tumbuhan secara terus menerus, akibatnya kondisi menjadisangat kering pada
kulit buah atau kotak spora sehingga kulit biji atau kotak spora pecah. Misalnya: Pecahnya kulit
buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai).

b. Gerak Etionom

Gerak etionom adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Rangsangan dapat berupa cahaya matahari, air, sentuhan, gaya gravitasi bumi dll. Adapun
macam - macam gerakan etionom sebagai berikut:

3. Nasti

Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun.
4. Tropisme

Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Tropisme
positif adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan, sedangkan tropisme negatif adalah
gerak yang arahnya menjauhi rangsangan.

5. Taksis

Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan luar. Seluruh tubuh tumbuhan akan bergerak,
dan arah geraknya ditentukan oleh arah rangsangan.

1. Pengertian Fotoperiodisme Dan Vernalisasi


6. Fotoperiodisme
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap lamanya penyinaran atau panjang
pendeknya hari yang dapat merangsang pembungaan. Berdasarkan panjang hari,
tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu tumbuhan hari pendek,
tumbuhan hari panjang, tumbuhan hari sedang dan tumbuhan hari netral.
7. Vernalisasi merupakan induksi pendinginan yang diperlukan oleh tumbuhan sebelum
mulai perbungaan. Vernalisasi sebenarnya tidak khusus untuk perbungaan, tetapi
diperlukan pula oleh biji-biji tumbuhan tertentu sebelum perkecambahan.
Nama : FADILAH

Stambuk: A2110026

Kelas :C

Review kelompok 3

Dormansi, Penuaan, Mati, Respon Tumbuhan Terhadap Faktor Lingkungan

1. pengertian dorminasi

Dormansi dapat didefenisikan sebagai suatu keadaan pertumbuhan dan metabolisme yang terpendam,
dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak baik a tau oleh faktor dari dalam tumbuhan itu
sendiri. Seringkali banyak tumbuhan yang dorman gagal tumbuh meskipun berada dalam kondisi yang
ideal. Dormansi merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan diri terhadap suhu yang sangat
rendah (membeku) pada musim dingin, atau kekeringan di musim panas yang merupakan bagian penting
dalam peijalanan hidup tumbuhan tersebut. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas
keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan,
atau kimiawi. Penyebab terjadinya dormansi Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh,
Rendahnya/tidak adanya proses imbibisi air, Proses respirasi tertekan/terhambat, Rendahnya proses
mobilisasi cadangan makanan, Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan. 3 aspek yang menjadi
penyebab benih mengalami dominasi adalah :

• Faktor Lingkungan

• Asam absitat

• interaksi ABA dan asam tumbuh lainnya

Selama masa pertumbuhan, dengan bertambahnya umur suatu tumbuhan, akan diikuti pula dengan
proses penurunan kondisi yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Bagian akhir dari
proses perkembangan, dari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian dan fungsi disebut senesen atau
penuaan.

2. Pengertian mati pada tanaman dan penyebab mati pada tanaman

Tanaman yang masih sehat dan hidup, akan memiliki batang lentur dan kokoh serta memiliki warna hijau.
Jika batangnya lembek atau rapuh berarti tanaman itu sudah mati. Bila keadaannya sudah seperti itu, sulit
untuk menyelamatkannya, kecuali jika akarnya masih bagus, tanaman itu akan tumbuh kembali dari
akarnya. Penyebab paling umum dari layunya tanaman adalah kurangnya asupan air yang seharusnya
diserap oleh akar.

Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Setiap
makhluk hidup memiliki range of optimum atau kisaran optimum terhadap faktor lingkungan untuk
pertumbuhannya. Kondisi di atas ataupun dibawah batas kisaran toleransi itu, makhluk hidup akan
mengalami stress fisiologis. Faktor air dalam fisiologi tanaman merupakan faktor utama yang sangat
penting. Tanaman tidak akan dapat hidup tanpa air, karena air adalah matriks dari kehidupan, bahkan
makhluk lain akan punah tanpa air.

Respon Tumbuhan Terhadap Suhu Panas berlebihan dapat mengganggu dan akhirnya membunuh suatu
tumbuhan dengan cara mendenaturasi enzim-enzimnya dan merusak metabolismenya dalam berbagai
cara. Satu permasalahan yang dihadapi tumbuhan ketika temperature lingkungan turun adalah
perubahan ketidakstabilan membrane selnya. Ketika sel itu didinginkan di bawah suatu titik kritis,
membrane akan kehilangan kecairannya karena lipid menjadi terkunci dalam struktur Kristal.

Anda mungkin juga menyukai