Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

HORMON TUMBUHAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas


Mata Kuliah Agrobiosains

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Miswar, M.Si.

Oleh :

M Andik Fathur Rohman (181510501073)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh
satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon pada
tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang
terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah
satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat,
atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Hormon
tumbuhan merupakan bagian dari sistem pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kehadirannya di dalam sel pada kadar yang sangat rendah menjadi prekursor (“pemicu”) proses
transkripsi RNA. Hormon tumbuhan sendiri dirangsang pembentukannya melalui signal berupa
aktivitas senyawa-senyawa reseptor sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan yang terjadi di
luar sel. Kehadiran reseptor akan mendorong reaksi pembentukan hormon tertentu. Apabila
konsentrasi suatu hormon di dalam sel telah mencapai tingkat tertentu, atau mencapai suatu
nisbah tertentu dengan hormon lainnya, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai
berekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses
adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
jenisnya.

Terdapatnya atau peran zat pengatur tumbuh di tumbuhan pertama kali dikemukan oleh
Charles Darwin dalam bukunya “The Power of movement in plants.” Beliau melakukan
percobaan dengan rumput Canari (Phalaris canariensis) dengan memberinya sinar dari samping
dan ternyata terjadi pembengkokan ke arah datangnya sinar . Bagian yang tidak mendapat sinar
terjadi pertumbuhan yang lebih cepat daripada yang mendapat sinar sehingga terjadi
pembengkokkan. Tetapi jika ujung kecambah dari rumput Canari dipotong akan tidak terjadi
pembengkokan. Sehingga dianalisa bahwa jika ujung kecambah mendapat cahaya dari samping
akan menyebabkan terjadi pemindahan “pengaruh atau sesuatu zat” dari atas ke bawah yang
menyebabkan terjadinya pembengkokkan.
Boysen-jemsen (1913) melakukan penelitian dengan koleoptil Avena (kecambah dari biji
rumput-rumputan) menyatakan “pemindahan pengaruh adalah pemindahan zat alami yang
dihasilkan dalam koleoptil Avena. Paal (1919) menguatkan pendapat dengan menyatakan bahwa
“ujung batang adalah merupakan pusat pertumbuhan
Macam hormon yang terdapat pada tumbuhan, antara lain auksin,
giberelin, sitokinin, etilen, asam traumalin, asam absisat, kalin.
a. Auksin
Aukin merupakan senyawa asetat (gugus indol) yang terdapat pada indol, contohnya pada
tanaman bawang merah (Allium cepa).Konsentrasi auksin lebih banyak terdapat pada daerah
yang tidak terkena cahaya. Bagi tanaman (batang) yang tidak terkena cahaya akan mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan bagian lain yang terkena cahaya matahari akibat
adanya auksin ini. Pada tumbuhan, auksin dapat ditemukan di embrio biji, meristem tunas apical,
dan daun-daun muda.
Selain berpengaruh menigkatkan laju pemanjangan sel pada pertumbuhan seperti di
uraikan di atas, auksin juga merupakan hormone pengatur fisiologi yang dapat digunakan untuk
memacu pembentukan buah tanpa penyerbukan (disebut partenokarpi).
b. Giberelin
Giberelin merupakan hormon yang mirip dengan auksin. Hormone ini ditemukan Oleh P.
kurosawa (tahun 1926, di Jepang) pada jamur Giberella fujikuroi.  Giberelin di produksi oleh
tumbuhan di meristem tunas apical, akar, daun muda, dan embrio.
Fungsi giberelin :
1)      Memacu pertumbuhan buah tanpa biji (partenokarpi)
2)      Menyebabkan tanaman mengalami pertumbuhan raksasa
3)      Meyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya (tidak pada musimnya)
4)      Memacu pembentukan cambium pada tanaman dikotil
5)      Mematahkan dormansi buah dan biji
c. Sitokinin
Sitokinin ditemukan pada batang tembakau Oleh Skoog dan Miller.Struktur kimia
sitokinin mirip dengan adenine (basa nitrogen yang terdapat pada DNA dan ATP). Selain dapat 
ditemukan di batang, sitokinin juga dapat di hasilkan di dalam akar dan akan diangkut ke organ
yang lain.
Fungsi Sitokinin, antara lain :
1)      Memacau pembelahan sel
2)      Mempercepat pelebaran daun
3)      Mempercepat tumbuhnya akar
4)      Memacu pertunasan lateral pada pucuk batang
5)      Menunda pengguguran daun, Bungan, dan buah.
d. Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormone tumbuhan yang berbentuk gas.Gas etilen
mempercepat pemasakan buah, contohnya pada buah tomat, pisang, apel, dan jeruk.Buah-buah
tersebut dipetik dalam keadaan masih mentah dan berwarna hijau.Selanjutnya, buah-buah
tersebut dikemas dalam bentuk kotak berventilasi dan diberi gas etilen untuk mempercepat
pemasakan buah sehingga buah sampai ditempat tujuan dalam keadaan masak.Selain itu, gas
etilen juga menyebabkan penebalan batang dan memacu pembungaan.Oleh karena itu, etilen
dapat ditemukan pada jaringan buah yang sedang matang, buku batang, daun, dan bunga yang
menua.
e. Asam Traumalin
Seperti florigen, asam traumalin sebenarnya merupakan hormon hipotetik  yaitu
merupakan gabungan beberapa aktivitas hormone yang ada (auksin, giberelin, sitokinin, etilen,
dan asam absisat). Apabila tumbuhan mengalami luka atau perlukaan karena gangguan fisik
maka akan segera terbentuk cambium gabus. Pembentukan cambium gabus itu terjadi karena
adanya pengaruh hormone luka (asam traumalin). Sebenarnya, peristiwa ini merupakan hasil
kerja sama antar hormone pada tumbuhan yang di sebut restitusi (regenerasi). Awalnya luka pada
tumbuhan akan memacu pengeluaran hormone luka yang kemudian merangsang pembentukan
cambium gabus. Pembentukan cambium gabus dilakukan oleh hormone giberelin, selanjutnya,
karena pengaruh hormone sitokinin, terbentuklah sel-sel baru yang akan membentuk jaringan
penutup luka yang disebut kalus. Asam traumalin ini dapat ditemukan pada dinding sel
tumbuhan.
f. Asam Absisat
Salah satu fungsi asam absisat adalah menghambat pertumbuhan tumbuhan. Pada musim
tertentu pertumbuhan akan terhambat. Hal itu merupakan adaptasi pertumbuhan terhadap
perubahan linkungan yang tidak memungkinkan bagi tumbuhan untuk tumbuh. Asam absisat
dapat ditemukan pada daun, batang, akar , dan buah biji.
Fungsi lain asam absisat adalah membantu tumbuhan mengatasi dan bertahan pada
kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan (masa dormansi). Dalam keadaan dorman,
tumbuhan terlihat seperti mati, tetapi setelah kondisi lingkungan menguntungkan, ia akan
tumbuh lagi dan mucul tunas-tunas baru. Contohnya adalah pohon jati yang meranggas pada
musim kemarau.

Hormon tanaman juga mampu mengantisipasi stress abiotik pada tanaman misal
kekeringan. Apabila suatu tumbuhan memulai layu, maka Hormon tanaman dalam hal ini yaitu
asam absisat berakumulasi di dalam daun, dan menyebabkan stomata menutup dengan cepat,
untuk mengurangi transpirasi, dan mencegah kehilangan air berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai