Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar Yang Dibimbing Oleh
Oleh:
ELSI
NIM: 20502005
A. Germansi
B. Pertumbuhan vegetatif
Jawab :
Sitokinin merangsang pembelahan sel, menghasilkan munculnya akar lembaga dan pucuk
lembaga. Perluasan awal pada koleoriza (ujung akar) terutama karena pembesaran sel.
Auksin meningkatkan pertumbuhan karena pembesaran koleoriza, akar lembaga, dan
pucuk lembaga.
1. Hormon auksin
Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan
pembentukan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan penting dalam
pertumbuhan tumbuhan. Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang,
mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat
pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin ini sinergis
dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.
Cara kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein
tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion h+ ke dinding sel.
Ion h+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang
hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian
memanjang akibat air yg masuk secara osmosis.
2. Giberalin
3. Etilen
buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen
disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain
etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat
pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan
inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Hormon tumbuh yang
secara umum berlainan dengan auxin, gibberellin, dan cytokinin. Dalam keadaan normal
ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam
ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman.
Hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric.
4. Antokalin
2. Sel-sel epidermis melindungi kehilangan air pada tumbuhan. Bagaimana proses ini dapat
berlangsung?
Jawab :
Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi
transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-
zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain). Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi
pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar
dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis
banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sel-sel yang tak
terspesialisasi. Bentuk, ukuran, susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis
tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain. Pada kelompok tumbuhan yang hidup di daerah
kering dan panas, untuk laju penguapan amat tinggi. Yang oleh karena itu, tumbuhan pada
habitat tersebut memiliki pelindung ekstra yang membentuk seperti lapisan lilin, untuk
menghalangi terjadinya kehilangan air. Lapisan lilin disebut dengan kutikula yang berfungsi
untuk mengurangi penguapan tanaman.
Kutikula merupakan lapisan berlilin yang terdapat pada permukaan batang serta daun yang dapat
mencegah terjadinya kekeringan pada tumbuhan darat. Lapisan kutikula terletak pada bagian
terluar sel-sel epidermis, khususnya pada bagian tumbuhan yang tumbuh di atas tanah seperti
batang dan daun.
3. Transpor melalui floem adalah transpor produk fotosintesis dan metabolit lainnya dari daun ke
bagian lain dari tumbuhan. Bagaimana proses ini berlangsung, jelaskan
Jawab:
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi
merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya (
daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan hasil
fotosintesis (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah). Jaringan pembuluh yang bertugas
mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis). Zat
terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di
dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan
pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan
pada pembuluh xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada pembuluh
floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil
fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.Satu pembuluh tapis dalam sebuah
berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa
lain dalam berkas yangsama dapat mengalir dengan arah yang berlaianan. Untuk masing –
masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat
penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipatersebut.
Jawab:
Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun terjadi melalui dua cara, yaitu
ekstravaskuler (di luar berkas pengangkut) dan intravaskuler (di dalam berkas pengangkut).
Mekanisme Ekstravaskuler
Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun yang pertama dilakukan diluar berkas
pengangkut. Pengangkutan Ekstravaskuler terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
1. Apoplas
Pada pengangkutan apoplas, air masuk secara difusi bebas atau transpor pasif ke dinding sel dan
ruang-ruang antar sel dalam akar. Air yang masuk tidak bisa langsung mencapai ke Xylem. Hal
ini disebabkan terhalang dengan lapisan endodermis akar. Khusus lapisan endodermis proses
dilakukan secara osmosis.
2. Simplas
Proses ini berjalan ketika air dan mineral bergerak menuju bagian hidup dari sel tumbuhan,
seperti sitoplasma dan vakuola. Lintasan yang ditempuh dalam simplas ini adalah Sel – sel bulu
akar – sel korteks – endodermis – perisikel – xylem.
Mekanisme Intravaskuler
Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun yang kedua dilakukan di dalam berkas
pengangkut atau intravaskuler. Proses intravaskuler ini berlangsung melalui berkas pengangkut,
Xylem. Bagian yang terpenting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel-sel
trakea. air yang berada di bawah bisa kebawa ke atas menuju daun-daun karena:
1. Tekanan akar
Saat proses penyerapan air berlangsung, cairan pada sel rambut akar berkurang kekentalannya.
Hal ini menyebabkan sel bagian dalam untuk menyerap air padarambut akar. Cara inilah yang
dipakai untuk memindahkan air dari sel ke sel hingga akhirnya tiba di pembuluh kayu.
2. Kapilaritas batang
Daya kapilaritas batang Air dapat diangkut dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya
daya kapilaritas batang. Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xylem yang memiliki
diameter sangat kecil (kapiler) untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi dibanding dengan di
luar pembuluh. Daya kapilaritas dipengaruhi oleh gaya kohesi dan gaya adhesi. Gaya kohesi
adalah gaya antar molekul zat yang sejenis. Sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik antar
molekul zat yang tidak sejenis. Pada saat air masuk ke dalam pembukuh xylem, air akan
mengalami gaya adhesi yang lemah antara molekul air dan molekul pembuluh xylem. Gaya
kohesi antara molekul air dengan molekul air lainnya sangat kuat, hal inilah yang menyebabkan
air bergerak dapat naik di sepanjang pembuluh.
Daya hisap daun Air digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Proses fotosintesis
terjadi pada daun. Selain itu, daun juga mengalami proses transpirasi. Transpirasi adalah
peristiwa pelepasan uap air dari daun. Daya hisap daun adalah kemampuan daun untuk
menyerap air dari jaringan yang ada dibawahnya yaitu batang. Kemampuan ini disebabkan
karena tekanan osmosis pada sel daun lebih tinggi daripada sel batang. Perbedaan tekanan
osmosis ini karena daun selalu mengeluarkan air saat terjadi transpirasi. Terdapat beberapa
faktor transpirasi, yaitu suhu udara, luas bidang penguapan, kecepatan angin, kelembaban dan
tekanan udara. Daya hisap daun merupakan faktor terakhir yang menyebabkan air dapat
terangkut dari akar hingga ke daun.
Gambar Mekanisme pengangkutan air pada tumbuhan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/11/120000769/tekanan--proses-air-masuk-ke-
tumbuhan?page=all
https://saintif.com/mekanisme-pengangkutan-air-dari-akar-menuju-daun/
https://www.slideshare.net/kurniaauliyaa/proses-pengangkutan-pada-tumbuhan-dimulai-dari-
pengambilan-zat
https://teknologibenih.wordpress.com/2016/12/29/hormon-yang-berperan-pada-benih-dan-
pertimbuhan-tanaman/
https://www.idntimes.com/science/discovery/raiyani-hidayah/jenis-hormon-kalin-dan-fungsinya-
pada-tumbuhan-exp-c1c2
https://www.slideshare.net/NSPmunawi/peranan-hormon-dalam-perkecambahan