Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATERI HORMON, NUTRISI, DAN

TRANSPORT PADA TUMBUHAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar Yang Dibimbing Oleh

Prof. Yeremia Mokosuli, M.Si, S.Si

Oleh:

ELSI
NIM: 20502005

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSTAS NEGERI MANADO
2020/2021
1. Jelaskan peranan hormon tumbuhan dalam hal:

A. Germansi

B. Pertumbuhan vegetatif

C. Pertumbuhan generatif (perbungaan dan bunga)

D. Pemasakan buah, penuaan (senesens) dan dormasi

Jawab :

a. Peranan hormon tumbuhan dalam hal germansi:


Giberelin merupakan hormone yang berfungsi sinergis (bekerja sama) dengan hormon
auksin. Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio.
Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amylase. Enzim tersebut berperan
memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi
senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy, sehingga pertumbuhan embrio
berlangsung cepat.

Sitokinin merangsang pembelahan sel, menghasilkan munculnya akar lembaga dan pucuk
lembaga. Perluasan awal pada koleoriza (ujung akar) terutama karena pembesaran sel.
Auksin meningkatkan pertumbuhan karena pembesaran koleoriza, akar lembaga, dan
pucuk lembaga.

b. peranan hormon tumbuhan dalam pertumbuhan vegetatif


hormon auksin adalah zat aktif dalam sistem perakaran. Senyawa ini membantu proses
pembiakan vegetatif. Pada satu sel auksin dapat mempengaruhi pemanjangan sel,
pembelahan sel dan pembentukan akar. Konsentrasi auksin yang digunakan sangat
rendah antara 0.01-10 mg/L.

c. Peranan hormon tumbuhan dalam pertumbuhan generatif


Adapun beberapa hormon yang berperan dalam pertumbuhan generatif adalah:

1. Hormon auksin

Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan
pembentukan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan penting dalam
pertumbuhan tumbuhan. Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang,
mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat
pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin ini sinergis
dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.
Cara kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein
tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion h+ ke dinding sel.
Ion h+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang
hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian
memanjang akibat air yg masuk secara osmosis.

2. Giberalin

Giberelin berfungsi dalam proses pembentukan biji, yaitu merangsang pembentukan


serbuk sari (polen), memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan
mengakhiri masa dormansi biji. Giberelin dengan konsentrasi rendah tidak merangsang
pembentukan akar, tetapi pada konsentrasi tinggi akan merangsang pembentukan akar
hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah
dan biji saat berkecambah. Giberelin pertama kali ditemukan pada tumbuhan sejenis
jamur giberella fujikuroi (fusarium moniliformae) oleh f.kurusawa, seorang
berkebangsaan jepang di tahun 1930-an. Ketika itu, ia sedang mengamati penyakit
banane pada tumbuhan padi. Padi yang terserang oleh sejenis jamur memiliki
pertumbuhan yang cepat sehingga batangnya mudah patah. Jamur ini kemudian diberi
nama gibberella fujikuroi yang menyekresikan zat kimia bernama giberelin. Giberelin ini
kemudian diteliti lebih lanjut dan diketahui banyak berperan dalam pembentukan bunga,
buah, serta pemanjangan sel tumbuhan. Kubis yang diberi hormon giberelin dengan
konsentrasi tinggi, akan mengalami pemanjangan batang yang mencolok.

3. Etilen

buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen
disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain
etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat
pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan
inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Hormon tumbuh yang
secara umum berlainan dengan auxin, gibberellin, dan cytokinin. Dalam keadaan normal
ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam
ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman.
Hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric.

4. Antokalin

Antokalin sendiri adalah hormon yang membantu tumbuhan dalam merangsang


pertumbuhan bunga dan buah. Anthokalin berupa asam yang dapat merangsang bunga
hingga ke pembuahan. Hormon ini juga membantu merangsang pertumbuhan buah
sampai buah tumbuh subur dan matang.

2. Sel-sel epidermis melindungi kehilangan air pada tumbuhan. Bagaimana proses ini dapat
berlangsung?

Jawab :

Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi
transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-
zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain). Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi
pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar
dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis
banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sel-sel yang tak
terspesialisasi. Bentuk, ukuran, susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis
tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain. Pada kelompok tumbuhan yang hidup di daerah
kering dan panas, untuk laju penguapan amat tinggi. Yang oleh karena itu, tumbuhan pada
habitat tersebut memiliki pelindung ekstra yang membentuk seperti lapisan lilin, untuk
menghalangi terjadinya kehilangan air. Lapisan lilin disebut dengan kutikula yang berfungsi
untuk mengurangi penguapan tanaman.

Kutikula merupakan lapisan berlilin yang terdapat pada permukaan batang serta daun yang dapat
mencegah terjadinya kekeringan pada tumbuhan darat. Lapisan kutikula terletak pada bagian
terluar sel-sel epidermis, khususnya pada bagian tumbuhan yang tumbuh di atas tanah seperti
batang dan daun.

Gambar ilustrasi. Kutikula pada daun


Pada lapisan bawah dari kutikula terdapat zat kutin yang memiliki fungsi untuk menahan
terjadinya penguapan air atau transpirasi. Hal ini berkebalikan dengan bagian tumbuhan yang
berada di dalam tanah seperti akar yang ujung akarnya terdapat dinding yang dapat dilewati oleh
air sehingga akar dapat menyerap air. Dengan demikian pada akar tidak terdapat kutikula.

3. Transpor melalui floem adalah transpor produk fotosintesis dan metabolit lainnya dari daun ke
bagian lain dari tumbuhan. Bagaimana proses ini berlangsung, jelaskan
Jawab:

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi
merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya (
daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan hasil
fotosintesis (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah). Jaringan pembuluh yang bertugas
mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis). Zat
terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di
dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan
pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan
pada pembuluh xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada pembuluh
floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil
fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.Satu pembuluh tapis dalam sebuah
berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa
lain dalam berkas yangsama dapat mengalir dengan arah yang berlaianan. Untuk masing –
masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat
penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipatersebut.

Gambar pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis


4. Bagaimana tumbuhan mengambil air dan mentraslokasikannya ke seluruh bagian tumbuhan?

Jawab:

Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun terjadi melalui dua cara, yaitu
ekstravaskuler (di luar berkas pengangkut) dan intravaskuler (di dalam berkas pengangkut).

 Mekanisme Ekstravaskuler

Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun yang pertama dilakukan diluar berkas
pengangkut. Pengangkutan Ekstravaskuler terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

1. Apoplas

Pada pengangkutan apoplas, air masuk secara difusi bebas atau transpor pasif ke dinding sel dan
ruang-ruang antar sel dalam akar. Air yang masuk tidak bisa langsung mencapai ke Xylem. Hal
ini disebabkan terhalang dengan lapisan endodermis akar. Khusus lapisan endodermis proses
dilakukan secara osmosis.

2. Simplas

Proses ini berjalan ketika air dan mineral bergerak menuju bagian hidup dari sel tumbuhan,
seperti sitoplasma dan vakuola. Lintasan yang ditempuh dalam simplas ini adalah Sel – sel bulu
akar – sel korteks – endodermis – perisikel – xylem.

Gambar Lintasan dalam proses simplas

 Mekanisme Intravaskuler

Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun yang kedua dilakukan di dalam berkas
pengangkut atau intravaskuler. Proses intravaskuler ini berlangsung melalui berkas pengangkut,
Xylem. Bagian yang terpenting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel-sel
trakea. air yang berada di bawah bisa kebawa ke atas menuju daun-daun karena:
1. Tekanan akar

Saat proses penyerapan air berlangsung, cairan pada sel rambut akar berkurang kekentalannya.
Hal ini menyebabkan sel bagian dalam untuk menyerap air padarambut akar. Cara inilah yang
dipakai untuk memindahkan air dari sel ke sel hingga akhirnya tiba di pembuluh kayu.

2. Kapilaritas batang

Daya kapilaritas batang Air dapat diangkut dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya
daya kapilaritas batang. Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xylem yang memiliki
diameter sangat kecil (kapiler) untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi dibanding dengan di
luar pembuluh. Daya kapilaritas dipengaruhi oleh gaya kohesi dan gaya adhesi. Gaya kohesi
adalah gaya antar molekul zat yang sejenis. Sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik antar
molekul zat yang tidak sejenis. Pada saat air masuk ke dalam pembukuh xylem, air akan
mengalami gaya adhesi yang lemah antara molekul air dan molekul pembuluh xylem. Gaya
kohesi antara molekul air dengan molekul air lainnya sangat kuat, hal inilah yang menyebabkan
air bergerak dapat naik di sepanjang pembuluh.

3. Daya hisap daun

Daya hisap daun Air digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Proses fotosintesis
terjadi pada daun. Selain itu, daun juga mengalami proses transpirasi. Transpirasi adalah
peristiwa pelepasan uap air dari daun. Daya hisap daun adalah kemampuan daun untuk
menyerap air dari jaringan yang ada dibawahnya yaitu batang. Kemampuan ini disebabkan
karena tekanan osmosis pada sel daun lebih tinggi daripada sel batang. Perbedaan tekanan
osmosis ini karena daun selalu mengeluarkan air saat terjadi transpirasi. Terdapat beberapa
faktor transpirasi, yaitu suhu udara, luas bidang penguapan, kecepatan angin, kelembaban dan
tekanan udara. Daya hisap daun merupakan faktor terakhir yang menyebabkan air dapat
terangkut dari akar hingga ke daun.
Gambar Mekanisme pengangkutan air pada tumbuhan
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Internet

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/11/120000769/tekanan--proses-air-masuk-ke-
tumbuhan?page=all

https://saintif.com/mekanisme-pengangkutan-air-dari-akar-menuju-daun/
https://www.slideshare.net/kurniaauliyaa/proses-pengangkutan-pada-tumbuhan-dimulai-dari-
pengambilan-zat

https://teknologibenih.wordpress.com/2016/12/29/hormon-yang-berperan-pada-benih-dan-
pertimbuhan-tanaman/

https://www.idntimes.com/science/discovery/raiyani-hidayah/jenis-hormon-kalin-dan-fungsinya-
pada-tumbuhan-exp-c1c2

https://www.slideshare.net/NSPmunawi/peranan-hormon-dalam-perkecambahan

Anda mungkin juga menyukai