Anda di halaman 1dari 16

DEFINISI HORMON,

CARA KERJA DAN


MACAM-MACAM
HORMONPADA
TUMBUHAN

KELOMPOK5
ANIS MURIANA
DIAH SEKAR A.
M E S YA A N I N D YA M .
R AT U I N TA N F P.
DEFINISI HORMON

• Hormon merupakan gabungan dari dua kata yaitu “fito dan hormon”, Fito berarti tumbuhan
sedangkan Hormon adalah hormon. Hormon yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
“hormaein” ini mempunyai arti : merangsang, membangkitkan atau mendorong timbulnya
suatu aktifitas biokimia sehingga fito-hormon tanaman dapat didefinisikan sebagai senyawa
organic tanaman yang bekerja aktif dalam jumlah sedikit, ditransportasikan keseluruh bagian
tanaman sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan atau proses-proses pisiologi tanaman.
• Fitohormon adalah hormone pada tumbuh-tumbuhan. Namun, hormone adalah suatu zat yang
kerjanya dikontrol oleh gen karena pada dasarnya semua system kerja makhluk hidup, baik
hewan ataumanusia atau tumbuhan, diatur sepenuhnya oleh gen.
CARA KERJA HORMON

Agar hormone pada tumbuhan bersifat aktif atau khas, maka :


1. Hormon harus ada dalam jumlah cukup di sel yang tepat.
2. Hormone harus dikenali dan diikat kuat oleh setiap sel target atau sasaran.
3. Protein penerima (masangger) yang mengikat hormone harus dapat menyebabkan perubahan
metabolic lain yang mengarah pada penguatan isyarat atau kurir hormone.
MACAM-MACAM HORMON PADA
TUMBUHAN

• 1. Auksin
Istilah auksin berasal dari bahasa yunani,
auxein artinya meningkatkan. Istilah auksin
pertama kali digunakan oleh Ferits Went
(1926) untuk senyawa hipotetik yang
menyebabkan pembengkokan koleoptil ke
arah hormone cahaya (fototropisme).
Senyawa ini terdapat dalam jumlah banyak
diujung koleoptil. Senyawa ini dapat berdifusi
dari ujung koleoptil kepotongan kecil agar
dan mengakibatkan terpacunya pemanjangan
disisi yang ditempeli sehingga menyebabkan
pembengkokan koleoptil.
• Tumbuhan memiliki mekanisme untuk mengontrol kandungan hormone IAA didalam tubuhnya,
dengan cara menonaktifkan sementara dengan cara: gugus korboksil IAA bergabung secara
kovalen dengan molekul lain membentuk turunan yang disebut auksin terikat = auksin
terkonjugasi. bentuk auksin terkonjugasi antara lain yaitu: indolasetil asam aspertat, ester IAA
glukosida.

• Auksin (IAA) tidak dipindahkan melalui system pembulu tapis floem atau xylem, tetapi melalui sel
parenkim yang bersinggungan dengan berkas pembuluh. IAA akan bergerak melalui pembuluh
tapis apabila diberikan pada permukaan daun yang sudah cukup dewasa untuk mengangkut gula,
tapi pengangkatan pada batang dan tangkai daun berasal dari daun muda menuju kearah bawah
sepanjang berkas pembuluh.
PENGARUH AUKSIN TERHADAP
PERTUMBUHAN
• IAA terdapat di akar, akan memacu pemanjangan potongan akar atau akar pada banyak spesies
tumbuhan pada konsentrasi yang sangat rendah. Diduga bahwa sel-sel akar mengandung cukup atau
hampir cukup auksin untuk memanjang secara normal.
• Semua tipe auksin akan merangsang sel tumbuhan untuk memproduksi etilen. Pada sebagian besar
spesies, etilen memperlambat pemanjangan akar dan batang. Pemberian auksin eksogen sering
menyebabkan penghambatan pertumbuhan akar.
• Auksin juga mémacu pembentukan akar .
• Propagasi melalui potongan daun sering juga dirangsang oleh auksin.
• Auksin dapat digunakan sebagai herbisida.
• 2. Giberelin

• Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang tahun 1930an dari kajian


terhadap penyakit bakane (kecambah tolol) yang menyerang tanaman
padi dan mengakibatkan padi rumbuh terlalu tinggi sehingga tidak dapat
menopang tubuhnya dan akhimya mati. Penyakit tersebut disebabkan
oleh cendawan Giberella fujikuroi.
• Sistem giberelin mempunyai satu gugus karboksil yang melekat pada
karbon 7 dan beberapa diantaranya memiliki karboksil tambahan yang
terletak pada karbon 4, sehingga semuanya dapat disebut asam giberelat.
Bagian tumbuhan yang mensintesis giberelin antara lain adalah: biji yang belum matang,
daun muda, dan akar. Selain diangkut secara difusi, giberelin berlangsung melalui xylem-floem,
tetapi tidak polar. Mekanisme kerja giberelin adalah sebagai berikut:

1. Memacu pemanjangan batang akibat 3 peristiwa, yaitu:


2. Memacu sintesis RNA dan protein. Dalam hal ini terbentuknya enzim hidrolase merupakan
efek giberelin yang paling besar.
3. Memacu penguraian bahan organik cadangan, misalnya pada biji yang berkecambah atau
kuncup dorman yang tumbuh kembali.
4. Bekerja sama dengan sitokinin dalam pembentukan enzim amilase pada perkecambahan biji.
5. Memacu sintesis DNA yang selanjumya DNA ini memacu pembentangan sel.
6. Memacu perubahan triptofan menjadi auksin serta menghambat bekerjanya auksin oksidase
sehingga kadar auksin menjadi lebih tinggi.
Pengaruh Giberelin terhadap pertumbuhan tanaman:

1. a. Memacu pertumbuhan tanaman utuh, terutama tanaman kerdil atau dwitahunan yang berada dalam fase
roset.
2. b. Mendorong pemanjangan batang utuh daripada potongan batang, sehingga efeknya berlawanan dengan
efek auksin.
3. c. Mengatasi dormansi biji dan kuncup. Pada biji mendorong pemanjangan sel, sehingga radikula dapat
mendobrak endosperm, kulit biji,atau kulit buah yang membatasi pertumbuhannya.
4. d. Giberelin mendorong pembuangan dengan cara menggantikan efek hari panjang dan memenuhi
kebutuhan akan masa dingin untuk menginduksi pembuangan atau untuk berbunga lebih awal.
5. e. Memacu pengangkutan makanan dan unsur mineral dalam sel penyimpan pada biji, dengan cara memacu
sel aleuron untuk membuat enzim hidrolitik dan mendorong sekresi enzim tersebut ke endosperm, tempat
enzim tersebut mencerna cadangan makanan dan dinding sel sehingga unsur mineral cadangan menjadi
lebih mudah tersedia.
6. f. menyebabkan perkembangan buah partenokarpik (tanpa biji)
7. g. memperbaharui aktivitas kambium pembulu pada tumbuhan berkayu
8. h. menunda penuaan daun dan buah jeruk
9. i. berpengaruh pada bentuk daun, terutama pada daun yang memperlihatkan heterofili atau perubahan fase.
3. Sitokinin
Umumnya sitokinin banyak dijumpai di organ muda (biji, buah, daun) dan du ujung akar.
Sintesisnya terjadi di ujung akar, sebab juka akar dipotong mendatar, sitokinin mengalir keluar
dari xylem potongan akar tersebut selama beberapa hari. Ujung akar mensintesis sitokinin dan
mengankutnya terutama melalui xylem ke seluruh bagian tumbuhan.
Pengaruh sitokinin terhadap pertumbuhan tanaman adalah:
1. Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ. Fungsi utamanya sitokinin adalah
merangsang pembelahan sel.
2. Menunda penuaan dan menungkatkan aktivitas wadah penampung hara. Banyak jenis
sitokinin mampu menggantikan faktor yang dibutuhkan akar untuk menunda penuaan.
3. Memacu perkembangan kuncup samping tumbuhan dikotil. Sering kali kuncup samping
yang dorman bisa tumbuh jika sitokinin diberikan.
4. Memacu pembesaran sel pada kotiledon dan daun tumbuhan dikotil. Jika kotiledon
dipidahkan dan dipelihara, lalu diberi sitokinin, maka laju pertumbuhanya meningkat dua
atau tiga kali lipat diabandingkan dengan kotiledon yang tidak mendapat tambahan hormone.
5. Memacu perkembangna kloroplas dan sintesis klorofil. Pemberian sitokinin pada daun.
Cara sitokinin menunda penuaan antara lain :
1. Menyebabkan terurainya protein menjadi asam amino dan hilangnya klorofil
2. Mempertahankan keutuhan membrane tonoplast
3. Mencegah oksidasi asam lemak tak jenuh pada membrane dengan mengahambat
pembentukan dan mempercepat penguraian radikal bebas seperti superoksida (O2-) dan
radika hidroksi (OH-)
4. Mendorong pengangkutan linarut dari bagian daun yang lebih tua dan memacu kemampuan
jaringan muda untuk berlaku sebagai wadah penampungan bagi pengankutan floem.

Mekanisme kerja sitokinin adlah sebagai berikut :


5. Sitokinin berperan menaikan kadar RNA dan protein pada berbagai jaringan. Hal ini
disebabkan sitokinin menghambat penguraian dan memacu sintesis RNA dan protein, dengan
mekanisme inaktivasi alosterik terhadap RNAase dan protease
6. Sitokinin mendorong pembelahan sel dengan merangsang pembentukan mRNA yang
mengkode protein, jadi pengaruhnya spesifik pada proses translasi.
4. Etilen
Etilen (C2H4) adalah senyawa berbentuk gas yang disintesis olwh tumbuhan
dan bertanggung jawab dalam mempercepat pemasakan. Orang pertama yang
menyatakan bahwa etilen berpengaruh terhadap pertumbuhab tanaman adalah
ahli fisiologi rusia, dimitry n neljubow.
Berbagai jenis bakteri menghasilkan etilen, sedangkan pada ganggang tidak
ada. Beberapa jenis fungi dan seluruh bagian tumbuhan berbiji umumnya juga
menghasilkan etilen.
Bunga juga mensintesis etilen, terutama tepat sebelum warnanya memudar
dan layu. Pada banyak buah, etilen hanya sedikit dihasilkan samapi tepat
sebelum terjadi respirasi klimakterik yang merupakan tanda awal proses
pematangan. Buah-buahan yang nonklimakterik mensintesis etilen dalam jumlah
sedikit dan proses pematangannya tidak dirangsang oleh etilen.
Pengaruh etilen terhadap pertumbuhan adalah :

1. Meyebabkan klorosis daun pada tumbuan ditanah jenuh air dan yang terendam air, berkurangnya
pemanjangan batang tapi penebalan bertambah, pelayuan, epinatasi, dan akhirnya gugur daun. Hal ini
terjadi karena :
– Tanah jenuh air cepat kekurangan oksigen
– Etilen menyebabkan beberapa sel korteks mensistesis enzim selulase dan menyebabkan penguraian dinding sel.
– Sbelum aerenkim berkembang, ACC tertimbun dan diangkut dalam xiylem menuju pucuk
2. Menghambat pemanjangan akar dan batang.
3. Memacu induksi pembuangan.
4. Induksi penuaan pada bunga.
5. Memacu terbentuknya akar liar
6. Berpengaruh pada terbentuknya jenis kelamin bunga.
7. Pada beberapa jenis etilen mengakhiri dormansi biji.
8. Memacu pematangan buah.
Mekanisme kerja etilen, yaitu :

1. Sifat etilen lipofil tida mempunyai pengaruh langsung terhadap enzim atau protein structural dan
kromosom, diduga hanya bagian membrane plasma yang bersifat liid tempat kerjanya, sehingga
transport zat hara dan bahan organic berubah.
2. Etilen mampu menghambat transport auksin didalam parenkim
3. Etilen mampu mempengaruhi enzin secara tidak langsung.
4. Asam absisat (ABA).

ABA adalah seskuiterpenoid berkarbon 15, yang disintesis sebagian di kloroplas dan plastid lain
melalui lintasan asam mvalinat. Jadi reaksi awal sama dengan reaksi giberelin.
ABA dapan dinon aktifkan dengan cara :
5. Penempelan glukosa pada gugus karboksilnya untuk membentuk ester ABA-glukosa.
6. Oksidasi dengan oksogen membentuk asam faseat dan asam dihidro faseat.

ABA diangkut dengan mudah melaui xylem dan floem dan juga sel-sel parenkim di luar berkas
pembuluh. Dalam sel parenkim ABA tidak bergerak polar sepeti halnya auksin, tetapi serupa dengan
pergerakan giberelin.
Pengaruh ABA terhadap pertumbuhan adalah :
1. Menginduksi penutupan stomata. Fungsi utama ABA dalam tumbuhan diduga adalah
menyebabkan stomata tertutup apabila mengalami stress air atau apabila terjadi pengikatan
CO2 dalam sel penutup.
2. Menginduksi dormansi. ABA adalah hormone dormansi tunas yang disintesis di daun
danmampu mengenali Panjang hari, kemudian dipindahkan ke pucuk untuk menginduksi
dormansi.
3. Meyebabkan pengguguran daun. ABA eksogen menyebabkan pengguguran, tetapi kurang
efektif dibandingkan dengan etilen eksogen.
Mekanisme kerja ABA adalah sebagai berikut :
4. Membrikan efek pada membrane plasma sel akar. ABA menyebabkan membrane sel akar
menjadi bermuatan lebih postif, diduga mekanisme ini berperan dalam proses hilangnya ion
K+ secara cepat dari sel penjaga yang melibatkan penghambatan ATPase membrane plasma.
5. Menghambat sintesis protein, ABA memacu sintesis RNA karena efek alosterik.
6. Mengaktifkan serta menonaktifkan gen tertentu secara khas. ABA secara selektif
mengandalikan transkripsi bebrapa gen tertentu bergantung kepada jenis sel.
SOAL
1. Apa yang di maksud dengan hormon ?
2. Jelaskan cara kerja hormon?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam hormon ?
4. Apa pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tanaman ?
5. Apa pengaruh sitokinin terhadap pertumbuhan tanaman ?

Anda mungkin juga menyukai