Anda di halaman 1dari 47

Hormon

tumbuhan
Zat Pengatur Tumbuh adalah :
Senyawa organik bukan hara yang
dalam jumlah sedikit dapat mendukung,
menghambat dan mengubah proses
fisiologis tumbuhan

Zat Pengatur Tumbuh terdiri dari :


1. ZPT eksogen buatan/sintetis
2.ZPT endogen alami
planthormone /
fitohormon
Hormon Tumbuhan adalah :
Senyawa organik yang disintesis di
salah satu bagian tumbuhan dan
dipindahkan ke bagian lain, yang pada
konsentrasi sangat rendah mampu
menimbulkan suatu respon fisiologis

Hormon Tumbuhan secara fisiologi


adalah : Penyampai pesan antar sel,
yang dibutuhkan untuk mengontrol
seluruh daur hidup tumbuhan,
diantaranya perkecambahan,
Hormon Tumbuhan merupakan :
Bagian dari proses regulasi
genetik dan berfungsi sebagai
prekursor
Rangsangan lingkungan
memicu terbentuknya hormon
tumbuhan
Bila konsentrasi hormon telah
mencapai tingkat tertentu,
sejumlah gen yang semula
tidak aktif akan mulai ekspresi
Hormon tumbuhan dihasilkan sebagai
respon terhadap berbagai faktor
lingkungan yaitu :
Kelebihan nutrisi
Kondisi kekeringan
Cahaya
Suhu
Stress baik secara kimia maupun
fisik

Oleh karena itu ketersediaan hormon


Hormon tumbuhan dapat menjalankan fungsinya
apabila :

1. Jumlahnya mencukupi dan berada pada sel


yang tepat
2. Dapat dikenali dan diikat erat oleh setiap
kelompok sel yang tanggap terhadap
hormon tersebut, dimana hormon akan
diikat oleh protein penerima
3. Protein penerima (yang telah tertempel
hormon) akan memyebabkan perubahan
metabolik sehingga menimbulkan respon
Respon terhadap hormon tidak
begitu tergantung pada jumlah
absolut hormon tersebut, akan
tetapi tergantung pada konsentrasi
relatifnya dibandingkan dengan
hormon lainnya

Keseimbangan hormon, dapat


mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan daripada
peran hormon secara mandiri.
5 tipe utama ZPT yaitu :
1. Auksin
2. Sitokinin
3. Giberelin
4. Etilen
5. Asam Absisat

Tiap kelompok ZPT dapat menghasilkan


beberapa pengaruh, dan kelima kelompok ZPT
semuanya mempengaruhi pertumbuhan, namun
hanya 4 dari ZPT tersebut yang mempengaruhi
perkembangan tumbuhan yaitu dalam hal
diferensiasi sel
AUKSIN
Sekelompok senyawa kimia yang memiliki
fungsi utama mendorong pemanjangan
kuncup yang sedang berkembang
Auksin dihasilkan secara alami oleh
tumbuhan, misalnya IAA (indoleacetic acid),
PAA (Phenylacetic acid), 4-chloro IAA (4-
chloroi ndole acetic acid) dan IBA (indole
butyric acid)
Auksin sintetik, misalnya NAA (napthalene
acetic acid), 2,4 D (2,4
dichlorophenoxyacetic acid) dan MCPA (2-
methyl-4 chlorophenoxyacetic acid)
Fungsi auksin adalah :

Mengontrol differensiasi
Mengontrol pemanjangan sel batang
Mengontrol dominansi apikal
Bersama dengan giberelin mengontrol
aktivitas
kambium dalam pembentukan jaringan
vaskuler
sekunder
Bersama dengan sitokinin dalam kultur
jaringan
mengontrol pembentukan tunas atau akar
Fungsi auksin adalah :

Memacu pembentukan etilen


Memacu pembesaran sel
Memacu inisiasi akar
Memacu diferensiasi tipe sel
Menunda absisi buah dan daun,
pemasakan buah
Menghambat percabangan lateral
Sensitivitas auksin :
Tanaman dikotil lebih sensitif
dibandingkan monokotil
Bagian akar lebih sensitif dibandingkan
batang

Transport auksin :
Polar
Dari sel ke sel parenkim yang ada di berkas
pengangkut
Tempat sintesis :

Daun muda
Tunas muda
Meristem apikal
Bagian tanaman yg
aktif
Gambar Transportasi Auksin Polar : Suatu Model
Khemiosmosis
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 809
Pada saat auksin menemui lingkungan
yang asam dari dinding sel, molekulnya
akan mengikat ion hydrogen (H+)
sehingga menjadi bermuatan netral
Sebagai suatu molekul netral yang
berukuran relatif kecil, auksin melintas
melalui membran plasma
Pada bagian sebelah dalam sel, pH
lingkungan sebesar 7, menyebabkan
auksin berionisasi menjadi auksin
bermuatan negatif dan ion H+. Pada
waktu yang singkat ini, hormon berada di
dalam sel, karena membran plasma lebih
permeabel terhadap ion, daripada
Pemompaan proton yang dikendalikan
ATP, mengatur perbedaan pH antara di
sebelah dalam sel dengan di sebelah
luar sel
Auksin dapat ke luar dari sel, hanya
pada bagian basal sel, tempat protein
karier spesifik terpasang di dalam
membran (protein pembawa auksin)
Pemompaan proton, berperan terhadap
aliran auksin ini, dengan cara membuat
suatu potensial membran (tekanan)
melewati membran, yang membantu
transportasi anion auksin ke luar dari sel
Pengaruh IAA terhadap pertumbuhan
batang dan akar tanaman kacang kapri
Pengaruh IAA terhadap pertumbuhan
batang dan akar tanaman kacang kapri

Kecambah yang diberi perlakuan IAA


menunjukkan pertambahan tinggi yang lebih
besar dibanding yang tidak diberi IAA
Tempat sintesis utama auksin pada tanaman
yaitu di daerah meristem apikal tunas ujung.
IAA yang diproduksi di tunas ujung tersebut
diangkut ke bagian bawah dan berfungsi
mendorong pemanjangan sel batang
IAA mendorong pemanjangan sel batang
hanya pada konsentrasi tertentu yaitu 0,9 g/l
Pengaruh IAA terhadap pertumbuhan
batang dan akar tanaman kacang kapri

Di atas konsentrasi 0,9 g/l IAA akan


menghambat pemanjangan sel batang
Pengaruh menghambat ini kemungkinan
terjadi karena konsentrasi IAA yang tinggi
mengakibatkan tanaman mensintesis ZPT
lain yaitu etilen yang memberikan pengaruh
berlawanan dengan IAA
Berbeda dengan pertumbuhan batang,
konsentrasi IAA yang rendah pada akar
(<10-5 g/l) memacu pemanjangan sel-sel
akar, sedangkan konsentrasi IAA yang tinggi
Kesimpula
n:
1. Pemberian ZPT yang sama tetapi
dengan konsentrasi yang berbeda
menimbulkan pengaruh yang berbeda
pada satu sel target

2. Pemberian ZPT dengan konsentrasi


tertentu dapat memberikan pengaruh
yang berbeda pada sel-sel target yang
berbeda
Gambar Perpanjangan Sel sebagai Respon terhadap
Auksin : Hipotesis Pertumbuhan Asam (Acid Growth
Hypothesis).
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 810
Pemompaan proton membran plasma
memegang peranan utama dalam respon
pertumbuhan sel terhadap auksin
Di daerah perpanjangan tunas, auksin
menstimulasi pemompaan proton membran
plasma, dan dalam beberapa menit, auksin
akan meningkatkan potensial membran
(tekanan melewati membran) dan
menurunkan pH di dalam dinding sel
Pengasaman dinding sel ini, akan
mengaktifkan enzim yang disebut
ekspansin, yang memecahkan ikatan
hidrogen antara mikrofibril sellulose, dan
Penambahan potensial membran, akan
meningkatkan pengambilan ion ke dalam
sel, yang menyebabkan pengambilan air
secara osmosis

Pengambilan air, bersama dengan


penambahan plastisitas dinding sel,
memungkinkan sel untuk memanjang

Auksin juga mengubah ekspresi gen secara


cepat, yang menyebabkan sel dalam daerah
perpanjangan memproduksi protein baru,
dalam jangka waktu beberapa menit
Beberapa protein, yang merupakan
faktor transkripsi, akan menekan
ataupun mengaktifkan ekspresi gen
lainnya

Untuk pertumbuhan selanjutnya, setelah


dorongan awal ini, sel akan membuat
lagi sitoplasma dan bahan dinding sel.
Auksin juga menstimulasi respon
pertumbuhan selanjutnya
SITOKININ
Sitokinin merupakan ZPT yang mendorong
pembelahan (sitokinesis)

Sitokinin ada yang alami (kinetin, zeatin)


dan ada yang sintetik (BAP)

Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan


yang tumbuh aktif terutama pada akar,
embrio dan buah. Sitokinin yang
diproduksi di akar selanjutnya diangkut
oleh xilem menuju sel-sel target pada
batang
Fungsi sitokinin adalah :
Menjaga keseimbangan pertumbuhan tunas
dan akar
Untuk pertumbuhan buah
Menunda senesensi
Bersama dengan auksin dalam kultur
jaringan :
Auksin tinggi, sitokinin rendah => akar
Auksin rendah, sitokinin tinggi =>
tunas
Auksin dan sitokinin berimbang =>
kalus
Fungsi sitokinin adalah :

Sitokinin berperanan dalam


pembelahan sel, yaitu mempercepat
durasi siklus sel yaitu dari fase G2 ke
fase mitosis, dengan syarat auksin
hadir disana

Memainkan peran dalam


memperbesar sel, differensiasi
jaringan, perkembangan kloroplast,
stimulasi pertumbuhan kotiledon
Penundaan senesensi

Sitokinin dapat
menahan penuaan
beberapa organ
tumbuhan, dengan
menghambat
pemecahan protein,
dengan menstimulasi
RNA dan sintesis
protein, dan
dengan memobilisasi
nutrien dari jaringan
di sekitarnya
Dominansi
apikal
auksin dan
sitokinin
bekerja secara
antagonistis
dalam
mengatur
pertumbuhan
tunas
aksilar/lateral
Pengaruh auksin & sitokinin pertumbuhan tajuk
tanaman

a. Tunas ujung ada


auksin menghambat
pertumbuhan tunas
lateral
b. Tunas ujung dipotong
sitokinin merangsang
pertumbuhan tunas
lateral
GIBERELIN

Giberelin biasanya disingkat dengan GA


1926, Eiichi Kurosawa menemukan tanaman
padi yang
diinfeksi jamur Gibberella fujikuroi,
berpenampilan
lemah, tinggi 2x normal
Ekstrak jamur + tanaman sehat tinggi
abnormal
1935 : extrak dr jamur tsb berhasil
dikristalisasi dan diberi nama giberelin
Jenis Giberelin hingga sekarang : 110 (GA1-
Fungsi giberelin adalah :
Mengontrol pembelahan sel pada meristem
sub-apikal
Memanjangkan internode tanaman yang
bermorfologi
roset atau kate genetik dengan hasil yang
dramatik
Memacu aktivitas amilase
Terlibat pada hampir semua proses
perkembangan yang diregulasi oleh auksin
Pada tanaman tertentu memacu
pembungaan,
Fungsi giberelin adalah :
Meniadakan keperluan daun juvenile :
Normal : kecambah daun juvenile
daun dewasa berbunga
GA : kecambah + semprot GA tunas
dewasa (+daun dewasa) berbunga
Pada selada dan serealia :
Normalnya biji selada dan serelia
berkecambah
setelah mendapat perlakuan dingin.
Pemberian GA dapat menggantikan perlakuan
dingin tersebut
Kubis + GA tinggi
6m
Anggur muda + GA
anggur tanpa biji,
menambah
ukuran buah,
memperpanjang
tangkai buah
Pemberian GA pada kapri
kerdil

Wortel (roset)
GA
+
Dingin
Tempat sintesis :
Daun muda
Tunas muda
Embrio (terutama
monokotil)
Ujung tunas & akar
Biji muda (terutama dikotil)
ETILEN
1901, Dimitri Neljubow ( Rusia)
menemukan
kecambah pea yang ada di laboratorium
berkurang panjangnya, batangnya melar dan
tumbuh horisontal abnormal

Bila kecambah dibawa keluar dan bertemu


udara segar
maka kecambah pea tsb tumbuh normal

Tumbuh abnormal karena etilen yang


1943 R Gane mendapatkan bahwa etilen
dihasilkan secara alamiah oleh buah

Buah yang masih hijau dapat dipacu untuk


masak
oleh etilen eksternal (Prekusor etilen : asam
amino metionin dan butuh O2)

Jaringan (termasuk buah) jika memar atau


dipotong, maka beberapa saat kemudian
memproduksi etilen

Pemberian auksin memacu produksi etilen 2-


10 kali
Fungsi etilen adalah :
Menginduksi pemasakan buah dengan cara
Mengubah pati atau asam-asam organik
menjadi gula
Mengubah propektin menjadi pektin
pelunakan dinding sel
Bersama dg ABA menginduksi pembentukan
zona absisin

Tempat sintesis :
Buah masak, daun tua/senescence, bunga,
Tomat belum masak Setelah diberi
etilen
Tanpa etilen
Diberi etilen
INTERAKSI ETILEN, AUKSIN DAN KINETIN
:

Auksin tinggi menyebabkan


terbentuknya etilen
Kehadiran etilen menyebabkan
rendahnya kadar auksin pada
jaringan
Hambatan tunas lateral oleh etilen
dan auksin dapat diatasi dengan
kinetin
ASAM ABSISAT
1949, Torsten Hemberg (Swedia)
menemukan suatu zat yang dihasilkan oleh
kuncup yang dorman dan berakibat menahan
efek auksin menamakan zat tsb dengan
nama dormin
1963, group peneliti dari US, England, New
Zealand bekerja terpisah menemukan hormon
penghambat pertumbuhan
1967, Hormon penghambat pertumbuhan
diberi nama absisic acid disingkat ABA
Kemudian ditunjukkan bahwa ABA dan
dormin adalah satu dan sama
Fungsi asam absisat adalah :

Mengontrol penutupan stomata pada saat


stress
air atau water loss berlebihan (ABA menahan K
di sel penjaga stomata menutup)
Bersama etilen memacu zona absisin pada
daun dan buah (etilen lebih berperanan)
Mengatur dormansi biji, bunga dan tunas
perenial
Menghambat perkecambahan biji
Hubungan antara auksin, sitokinin,
giberelin, etilen dan asam absisat
pada proses pematangan buah :
Auksin menghambat pematangan buah, tetapi
juga berperan dalam pembentukan etilen
Sitokinin dapat menghilangkan perombakan
protein
Giberelin menghambat perombakan khlorofil
dan menunda penimbunan karotenoid-
karotenoid
Asam absisat menginduksi enzym
penyusun/pembentuk karotenoid

Anda mungkin juga menyukai