Anda di halaman 1dari 26

OBSERVASI

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku


FKM-UI

1
Pengertian Observasi

• Cara pengumpulan data dengan melakukan


pengamatan langsung pada sasaran
• Sering digunakan pada studi ethnografi, studi
grounded theory
• Terpusat pada hubungan dan reaksi individu
pada tatanan sosial serta aspek struktur &
fungsi sosial dari masyarakat

2
Pengertian Observasi
• Memberikan informasi tentang perilaku nyata
(sesungguhnya)
• Memerlukan sensitivitas terhadap ekspresi
wajah dan bahasa tubuh subyek penelitian 
dapat merupakan manifestasi budaya
setempat

3
OBSERVASI PARTISIPASI
 Banyak dipakai oleh antropolog
 Peneliti berpartisipasi dalam kegiatan
orang/masyarakat yang ingin diketahui 
observasi apa yang dilakukan
 Bukan merupakan teknik pengumpulan
data yang khusus karena biasanya disertai
dengan wawancara tidak terstruktur dan
observasi tidak terstruktur.

4
Teknik Observasi
1. Unobtrusive & non reactive
yang diobservasi tidak tahu sedang
diobservasi
2. Obvious & reactive

Tipe Observasi
1. Observasi partisipasi
2. Observasi tidak terstruktur
3. Observasi terstruktur

5
OBYEK PENGAMATAN

Gambaran Tempat, Ruangan


Benda, Peralatan, Letak dan
Penggunaannya
Para pelaku dan karakteristiknya
Aktifitas
Tingkah laku pelaku, Interaksi
Peristiwa yang berlangsung
Waktu
Ekspresi Pelaku

6
APA YANG DIOBSERVASI
KATAGORI YG DIOBSERVASI
-Penampilan -pakaian,umur,gender,
-Perilaku verbal -percakapan,bahasa,
dialek,
-Aktifitas,Interaksi -apa yang
dilakukan,interaksi
-Human trafic -Siapa yg masuk,keluar,tetap
diruangan
-pusat perhatian Amati siapa yang menjadi
pusat perhatian
7
Kelebihan :
1. Memfasilitasi pengumpulan data di lapangan
dengan mengurangi reaksi dari sasaran (sasaran
menjadi makin nyaman dengan peneliti)
2. Membantu untuk memformulasikan pertanyaan
yang sesuai dan relevan dalam bahasa setempat
3. Peneliti dapat memahami secara mendalam apa
yang terjadi didalam kebudayaan suatu
masyarakat
4. Bermanfaat bila topik sangat kompleks
5. Bermanfaat bila situasi yang ingin diketahui tidak
jelas atau tersembunyi
6. Sangat sesuai untuk memahami suatu proses,
kejadian, norma, nilai dan konteks situasi sosial

8
Kelemahan
1. Perlu waktu yang lama
2. Peneliti harus dapat berbahasa lokal, terampil
mengobservasi dan memiliki daya ingat yang
tinggi (untuk menulis hasil observasi) dan
terampil menulis secara detail apa yang telah
diobservasi dan didiskusikan
3. Kadang-kadang peneliti sudah sangat familiar
dengan budaya tsb sehingga sangat sulit untuk
membedakan apakah hal tsb penting/tidak.

9
DIMENSI OBSERVASI PARTISIPASI

1. Peran dari Observer


a. Observasi partisipasi sepenuhnya
(full participation observation/partisipasi penuh)
 Observer berperan sebagai bagian dari
masyarakat dimana subyek penelitian
berada  menyembunyikan peran
sebagai peneliti

10
b. Observasi partisipasi sebagian (partial
observation/moderate participation)
 Peran observer dan partisipasi sama
besarnya

c. Penonton (Onlooker: Observation as outsider/


pasive participation)
 Observer tidak melakukan interaksi dengan
masyarakat setempat  observer melakukan
observasi secara diam-diam
 Observasi dapat dilakukan menggunakan
video, kamera, one way mirrow screen
11
2. Hubungan Observer dengan subyek
Penelitian

• Overt Observation
 Subyek penelitian tahu sedang diobservasi dan
tahu observernya

• Observasi tidak diketahui oleh semua sasaran


observasi tetapi hanya diketahui oleh
beberapa orang saja

• Covert Observation
 Subyek penelitian tidak tahu sedang diobservasi

12
3. Penjelasan Tujuan Penelitian

• Full Explanation
 Menjelaskan tujuan penelitian pada semua orang
• Partial Explanation
 Penjelasan tujuan penelitian tidak seluruhnya
dan tidak pada semua orang
• Covert Explanation
 Menyembunyikan/menyamarkan tujuan
penelitian
• False Explanation
 Penjelasan tujuan penelitian bukan yang
sesungguhnya
13
4. Lama Observasi

• Single observation
 Waktu observasi terbatas (misal: 1 jam)

• Several observation
 Observasi dilakukan beberapa kali selama waktu
tertentu

• Long-term observation
 Observasi dilakukan berkali-kali dalam waktu yang
lama (misal: 1bulan, 1 tahun)

14
5. Fokus Observasi

• Narrow focus
 Observasi hanya pada satu elemen, komponen,
variabel
• Expanded focus
 Fokus observasi dapat diperluas dari faktor atau
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya
• Broad focus
 Observasi yang holistik dari suatu situasi, tatanan,
subyek
 Memungkinkan munculnya variabel dari grounded
research
15
Memilih Tempat Observasi

• Bila dilakukan di tempat observer bekerja atau


pernah bekerja  data tidak valid dan kurang
dapat dipercaya
• Jika terpaksa dilakukan  sementara waktu
observer harus keluar dari tempat tersebut,
sampai observer dianggap orang asing oleh
masyarakat setempat

16
Masalah dalam Observasi Partisipasi

• Perubahan PL subyek penelitian karena keberadaan


observer  semakin lama observer di sana akan
semakin berkurang
• Valensi emosi
 Perasaan antara observer dan subyek penelitian
selama pengumpulan data
 Dipengaruhi oleh derajat kepercayaan, sex, umur
subyek penelitian
• Semakin lama observer di tempat penelitian 
data bias  atasi dengan observasi sewaktu (spot
observation)
17
OBSERVASI TAK TERSTRUKTUR
(Open Observation)
• Posisi pengamat = penonton daripada partisipan
• Sasaran tahu sedang diamati tetapi apa yang diamati
hanya diketahui secara umum
• Fokus pengamatan sangat luas  tujuannya untuk
mengamati perilaku secara holistik
• Digunakan bila peneliti ingin menentukan aspek yang
tidak diketahui dari suatu masalah  selanjutnya
diteruskan dengan penelitian yang menggunakan
wawancara atau observasi terstruktur
• Teknik ini sangat bermanfaat untuk memahami
perilaku secara fisik dan sosial.
• Data yang dikumpulkan berbentuk deskripsi.

18
SASARAN OBSERVASI

1. Tatanan
 Rinci dan deskriptif daripada interpretatif

2. Orang dan lingkungan sosialnya


 Karakteristik subyek (gender, etnis, kelompok
umur, gaya berpakaian dll)
 Pola, frekuensi, cara interaksi & komunikasi
 Perilaku membuat keputusan (penggagas, penentu,
dan cara memutuskan)
19
SASARAN OBSERVASI
3. Kegiatan dan Perilaku
 Siapa pencetus kegiatan dan dengan cara apa
 Reaksi verbal dan non verbal peserta kegiatan
 Bagaimana tahapan kegiatan
 Siapa saja yang terlibat
 Apa tanda dari kegiatan akan berakhir

4. Interaksi informal dari kegiatan tidak


terencana
 Ajukan pertanyaan mendadak
 Dengarkan dan amati

20
SASARAN OBSERVASI
5. Bahasa masyarakat setempat  jargon

6. Komunikasi non verbal

7. Dokumen
 Materi pelatihan,
 Data komputer,
 Protap kebijakan,
 Waktu pertemuan,
 Perjanjian, dll

21
UNSTRUCTURED OBSERVATION

Tidak menggunakan panduan observasi


Obyek observasi tidak dapat dispesifikasi
sebelumnya
Fokus observasi berkembang pada waktu
penelitian

22
PERSIAPAN OBSERVASI
1. Tetapkan tujuan
2. Tentukan obyek yang akan diobservasi
3. Investigasi kemungkinan tempat observasi
4. Seleksi tempat, waktu dan lama observasi
5. Tentukan observer dan penempatan
observer untuk dapat melakukan
observasi keseluruhan lokasi observasi
6. Rencanakan bagaimana melakukan
pencatatan pada waktu observasi

23
CATATAN LAPANGAN
(Field Notes)
Waktu (tanggal, hari, jam) dan tempat yang
diamati
Kata kunci, akronim
Peristiwa yang diamati
Ucapan obyek observasi, bahasa tubuh &
sikap
Keadaan lingkungan
Interaksi

24
PASCA OBSERVASI-
PARTISIPASI

Segera lakukan expanded field notes


Ketik expanded field notes dengan
komputer

25
Sistematika penulisan hasil kegiatan
observasi
Judul observasi
Nama mahasiswa
Latar belakang: kenapa mengambil observasi ini
Tujuan observasi
Metoda observasi: siapa objek, dimana, kapan, tentang apa,
metoda yang dipakai, jelaskan alasannya/justifikasi.
Hasil observasi
Pembahasan: interpretasi dari hasil observasi, analisa, makna
observasi (informasi apa saja yang diperoleh dari kegiatan
observasi)
Kesimpulan
Saran

26

Anda mungkin juga menyukai