Anda di halaman 1dari 26

MATRIKULASI

METODE PENELITIAN KUALITATIF

METODE PENGUMPULAN DATA


Sumber Data Dalam Studi Kasus

a. Dokumentasi (surat, agenda, catatan rapat, proposal,


kliping koran)
b. Archival records : biasanya dalam bentuk data di
komputer (daftar nama, catatan pemberian jasa,
data survei)
c. Wawancara
d. Observasi langsung
e. Observasi partisipasi
f. Physical artifacts : alat atau instrumen, karya seni,
bukti-bukti fisik
Prinsip Pengumpulan Data

1. Menggunakan berbagai sumber data (triangulasi


data : sumber data, evaluator, teori, metode)
2. Membuat data base
- Catatan hasil wawancara, observasi
- Annotated bibliography
- Tabulasi data kuantitatif
- Naratif (jawaban-jawaban thd pertanyaan)
3. Chain of evidence: memungkinkan pengamat
eksternal untuk mengikuti tahapan diperolehnya
bukti atau kesimpulan
PRA
• Relax
• Duduk, mendengar,
belajar
• Bertanya
Behavior • Saling memfasilitasi
Attitudes • Berbuat baik kpd o.l.

Sharing
Methods

• ranking masalah
• pemetaan desa • sharing pengetahuan dan
• kalender musim analisis satu sama lain
• Diagram Venn • sharing pengalaman hidup
• Transect walk • organisasi, trainers saling
• observasi berbagi pengalaman
• dll
• Wawancara dengan pertanyaan terbuka
Dilakukan secara pribadi, rumah tangga, kelompok
dan pertemuan di dalam kelompok
• Diskusi kelompok
Pemetaan keadaan masyarakat, individu dan organisasi
• Rating scale
Tingkatan masalah; kemakmuran dan kesejahteraan
berdasarkan sejarah, iklim dan grafik kegiatan harian
• Scoring
Score yang sudah ditentukan/bebas untuk
menggambarkan persepsi kelompok
• Pengamatan dan check list5
WAWANCARA
DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Wawancara :
Percakapan dan tanya jawab untuk mencapai tujuan
tertentu.

Wawancara kualitatif :
Memperoleh pengetahuan tentang makna-makna
subjektif individu tentang topik yang diteliti dan
melakukan eksplorasi terhadap topik.
Ciri-ciri Wawancara Kualitatif

 Relatif informal

 Tematis, berpusat pada topik, pendekatan


biografi/naratif

 Data diperoleh melalui interaksi


Wawancara Konversasional Informal

• Paling bersifat open-ended, pertanyaan


berkembang spontan pada interaksi alamiah.

• Pertanyaan sesuai dengan konteks yang dihadapi.

• Dilakukan pada observasi partisipatif.

• Subjek mungkin tidak menyadari sedang


diwawancara.
Wawancara dengan Pedoman Umum

• Ada pedoman umum tentang isu-isu yang harus


digali (untuk checklist).

• Perumusan pertanyaan dan urutannya tidak baku.

• Dapat berupa wawancara terfokus (terarah pada


aspek-aspek tertentu) atau mendalam (menggali
kehidupan subjek secara utuh dan mendalam).
Wawancara dengan Pedoman Terstandar Terbuka

• Pedoman wawancara ditulis rinci, lengkap dengan


pertanyaan dan penjabarannya.

• Perumusan pertanyaan dan urutannya sama untuk


semua subjek.

• Efektif untuk penelitian yang melibatkan beberapa


pewawancara
Isi Wawancara

• Tingkah laku/pengalaman

• Pemahaman dan interpretasi

• Perasaan

• Pengetahuan

• Latar belakang
Menyusun Pertanyaan (1)

Gunakan pertanyaan netral, tidak diwarnai nilai-


nilai, tidak mengarahkan.

Gunakan pertanyaan terbuka, tanpa kategori.


Hindari pertanyaan dikotomi.

Hindari istilah yang sulit, resmi, canggih

Mulai dari pertanyaan umum, mengarah ke topik


yang lebih khusus.
Menyusun Pertanyaan (2)

Pertanyaan memiliki arti bagi subjek, berkaitan


dengan keadaan dan pengalaman subjek.

Relevan dengan pertanyaan penelitian.

Kembangkan pertanyaan-pertanyaan kecil unt


menjawab pertanyaan besar.
Persiapan dan Pelaksanaan Wawancara (1)

Persiapkan diri dari segi pengetahuan,


ketrampilan, peralatan dan keyakinan diri unt
menghadapi situasi tak terduga.

Menjelaskan tujuan wawancara kepada subjek.

Menjalin rapport (hubungan baik yang dilandasi


empati) dan netralitas (menerima pernyataan
subjek tanpa penilaian).
Persiapan dan Pelaksanaan Wawancara (2)

Ciptakan suasana nyaman

Peka terhadap reaksi dan ekspresi non verbal subjek.

Mendengarkan jawaban subjek dengan sungguh-


sungguh.

Memberi contoh ilustratif, membuat rangkuman sebagai


transisi, mengecek kesimpulan.

Gunakan kreativitas dalam wawancara.


OBSERVASI
DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Observasi

 Melihat atau memperhatikan (bhs Latin)

 Kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat


fenomena yang muncul, mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.

 Tujuan : mendeskripsikan situasi/ lingkungan,


kejadian, orang yang terlibat dan arti kejadian dari
sudut pandang orang yang diamati.
Mengapa Observasi?

 Ingin mengetahui dimensi kehidupan sosial, interaksi


dalam konteks tertentu.

 Memperoleh penjelasan sosial yang kompleks dan utuh.

 Peneliti ingin menjadi seseorang yang aktif dan reflektif.

 Cara yang lebih etis untuk memperoleh pemahaman yang


menyeluruh.

 Data tidak dpt diperoleh dr sumber lain.


Kemampuan Observasi

Kemampuan observasi yang baik diperoleh dari:

 Latihan : melakukan berbagai jenis observasi,


menulis hasil sec deskriptif, disiplin mencatat di
lapangan, membedakan yang penting dan tidak
penting.

 Persiapan yang matang : mental, fisik, intelektual,


psikologis
Manfaat Observasi

 Pemahaman yang lebih baik ttg konteks


 Peneliti terbuka, berorientasi pada penemuan,
menggunakan pendekatan induktif
 Menemukan hal penting yang kurang disadari subjek
 Mengetahui hal-hal yang tidak diperoleh dari
wawancara
 Memperoleh data yang lebih komprehensif, tidak
sekedar perspepsi selektif subjek
 Memungkinkan refleksi dan introspeksi dari peneliti
untuk lebih memahami fenomena
Variasi dalam Observasi (1)

 Partisipan vs Pengamat Pasif


Observasi partisipatif biasanya dilakukan pada
penelitian antropologi. Sejauh mana partisipasi
peneliti tergantung pada jenis fenomena, faktor
sosial dan politik.
 Terbuka vs Terselubung
Observasi terselubung perlu agar tingkahlaku
individu tidak berubah karena tahu sedang
diamati. Tapi perlu diperhatikan aspek etis.
Variasi dalam Observasi (2)

 Jangka Panjang vs Jangka Pendek


Observasi jangka panjang biasanya pada studi
antropologis. Sementara dalam ilmu sosial,
observasi pada fenomena spesifik tidak
berlangsung terlalu lama.

 Menyeluruh vs Aspek Khusus


Observasi dapat difokuskan pada keutuhan
fenomena, tetapi dapat pula hanya memfokuskan
pada aspek-aspek tertentu dari fenomena yang
kompleks.
Sumber-sumber data (1)

 Lingkungan fisik : bentuk, ukuran, fungsi ruang

 Lingkungan sosial : pola interaksi/ komunikasi,


karakteristik orang-orang

 Implementasi program yang direncanakan dan


interaksi formal

 Interaksi informal, aktivitas yang tidak terencana

 Bahasa yang digunakan subjek

 Komunikasi non-verbal
Sumber-sumber data (2)

 Unobstrusive indicators : konsumsi kopi saat


seminar, kualitas karpet ruang pamer, dsb

 Dokumen, catatan, files

 Hal-hal yang tidak terjadi; mjd penting bila:


- Hal tersebut seharusnya terjadi tetapi ternyata
tidak terjadi
- Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
peneliti, tidak terjadinya hal tersebut patut dicatat
Catatan Lapangan

 Tugas utama observer adalah menyusun catatan


lapangan tentang seluruh kejadian/ hal yang
dianggap penting. Pencatatan perlu dilakukan
kontinyu dan segera.
• Informasi dasar : waktu, tempat, lingk. fisik, orang
yang hadir, interaksi.
• Perkataan dan pembicaraan subjek.
• Perasaan, reaksi dan refleksi observer.
• Insight, interpretasi, analisis awal dan hipotesis
kerja tentang apa yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai