Anda di halaman 1dari 4

Field Research and Focus Group Research

1. - Mengamati berbagai peristiwa biasa dan aktivitas sehari-hari yang terjadi


dalam latar alami, selain itu juga megamati adanya kejadian yang tidak
biasa.
- Terlibat langsung dengan orang yang dipelajari dan mengalami sendiri
proses kehidupan sosial sehari-hari di lapangan
- Mendapatkan sudut pandang orang dalam, sementara itu
mempertahankan perspektif analitis atau menjaga jarak menjadi orang luar
- Mengamati proses-proses sosial yang berkesinambungan tanpa
memberlakukan sudut pandang orang luar
- Mengatasi stres pribadi tingkat tinggi, ketidakpastian, dilema, etika, dan
ambiguitas.

2. Karena literatur akan membantu peneliti untuk mempelajari konsep,


perangkap tersembunyi, metode pengumpulan data, dan teknik untuk
menyelesaikan konflik, sehingga akan membiasakan diri secara emosional
dan pengetahuan untuk memasuki lokasi penelitian. Kaitannya dengan
defocusing adalah defocusing artinya sendiri adalah bersungguh-sungguh
membuat awal yang baru, sangat sadar dan ingin tahu, dan tidak terbebani
dengan berbagai asumsi dan prasangka, literatur digunakan untuk memberi
gambaran bagaimana lokasi yang akan kita teliti, sehingga kita tidak
memiliki berbagai asumsi dan prasangka yang nantinya akan
mempengaruhi proses dan hasil dari penelitian.

3. Biasanya lebih mudah bagi peneliti lapangan awal untuk memilih latar
yang asing karena lebih mudah untuk melihat acara budaya dan hubungan
sosial di lokasi yang baru, tapi pertimbangkan juga berbagai persoalan
praktis seperti waktu dan keterampilan kita sebagai peneliti, konflik serius
antar orang di lokasi tersebut, karakteristik pribadi dan perasaan kita
sebagai peneliti, dan akses ke beberapa bagian dalam suatu lokasi
4. Presentation of self mempengaruhi keberhasilan peneliti di lapangan.
Presentation of self dapat memengaruhi kemudahan dan tingkat akses,
mengembangkan kepercayaan sosial dan meningkatkan kerjasama, mampu
mengamati dan berinteraksi dengan semua anggota, bebas untuk bergerak,
dan memberi cara untuk menyeimbangkan persyaratan peneliti dan
anggota. Sehingga presentation of self ini berpengaruh pada hasil kerja
seorang peneliti.

5. Biasanya kita melihat suatu peristiwa sebagai hal umum yang pernah
terjadi, sehingga kita buta terhadap peristiwa tersebut dan tidak bisa
melihat dari sudut pandang orang lain, oleh karena itu dalam penelitian
dibutuhkan attitude of strangeness, peneliti secara batin menyesuaikan diri
untuk melihat peristiwa di lokasi seakan-akan untuk pertama kalinya atau
sebagai orang luar, sehingga kita bisa melihat peristiwa dari sudut pandang
orang lain dan juga dapat membantu mengungkapkan aspek latar yang
tidak disadari oleh para anggotanya.

6. Ketika memilih peran, yang harus dipertimbangkan adalah tampilan fisik


dan fitur askriptif peneliti, gender, latar sosial lingkungan yang dijadikan
penelitian, risiko keselamatan, risiko hukum atau keuangan, dan reputasi
profesional atau pribadi. Tingkat keterlibatan bervariasi berdasarkan
negosiasi dengan anggota, detail dari pengaturan lapangan, tingkat
kenyamanan pribadi, dan peran sosial yang dijalankan. Menurut Adler ada
3, yaitu :
- Keanggotaan periferal : peneliti menetapkan batas antara dirinya
dengan anggota yang dipelajarinya atau ditelitinya
- Keanggotaan aktif : peneliti berperan dan berpartisipasi sebagai
anggota dan menjaga tingkat kepercayaan anggota dan menarik diri
secara berkala dari lapangan
- Anggota sepenuhnya : peneliti sudah berubah menjadi anggota yang
berkomitmen penuh dan merasakan emosi sama seperti anggota
lainnya, sehingga merasa sangat sulit untuk lepas dan kembali menjadi
peneliti.

7. Mampu menangkap proses dan memberikan pemahaman tentang sudut


pandang anggota, konsisten terhadap pengamatan dan data harus masuk
akal dan telah di verifikasi dengan sumber data yang berbeda, analisis data
sebagai representasi akurat dari hasil lapangan.

8. Field research : berfokus pada lokasi atau latar tertentu, dimulai dari
kelompok kecil yang berinteraksi satu sama lain secara teratur dalam latar
tetap, menggunakan wawancara intensif dan observasi.

Survey research interview : memiliki awal dan akhir yg jelas, pertanyaan


standar yang sama diajukan kepada seluruh responden dalam urutan yang
sama, pewawancara tampak netral setiap saat, pewawancara bertanya dan
responden menjawab, fokus pada wawancara, close question, probe jarang
dilakukan, hanya pewawancara yang mengontrol kecepatan wawancara,
konteks sosial diabaikan.

Field research interview : awal dan akhir tidak jelas, wawancara dapat
diambil di lain waktu, pertanyaan dan urutan di ajukan sesuai dengan
orang dan situasinya, pewawancara menunjukkan ketertarikan dalam
tanggapan, lebih banyak pertanyaan, dapat terjadi dalam latar kelompok,
diselingi dengan candaan semuanya di rekam, open question dan probe
sering dilakukan, sama-sama mengontrol kecepatan wawancara, konteks
sosial dari wawancara dicatat untuk menerjemahkan makna respons,
pewawancaran menyesuaikan norma dan bahasa dari yang diwawancara.
Friendly conversation : lebih banyak mengungkapkan pengabaian dan juga
ketertarikan, proporsi pertanyaan lebih besar datang dari peneliti, memiliki
tujuan yang jelas, percakapannya ramah.

Anda mungkin juga menyukai