Zaky Ihvan
Nim: A1C018105
RESUME METODE PENELITIAN KULITATIF
2. Sugiyono
Menurut Sugiyono (2009:15), pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian
yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
B. Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif
Kajian penelitian kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari “Mazhab
Chicago” pada tahun 1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian kualitatif
untuk mengkaji kelompok kehidupan manusia.Pada waktu yang sama, kelompok ahli
antropologi menggambarkan outline dari metode karya lapangan; yang melakukan
pengamatan langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat
setempat. Dari awal, tampak bahwa penelitian kualitatif merupakan bidang
penyelidikan tersendiriBidang ini bersilang dengan disiplin dan pokok permasalahn
lainnya. Suatu kumpulan istilah, konsep, asumsi yang kompleks dan saling terkait
meliputi istilah penelitian kualitatif.
C. JENIS-JENIS PENELITIAN KUALITATIF
Menurut Richard Johnson (2005:8), penelitian dengan melakukan pendekatan
kualitatif dapat dibagi menjadi lima jenis. Adapun beberapa jenis penelitian kualitatif
adalah sebagai berikut:
1. Fenomenologi
Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian di mana peneliti berusaha untuk
memahami bagaimana satu atau lebih individu mengalami suatu fenomena. Metode
penelitian ini dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus pada fenomena
yang diteliti dan memperhatikan aspek subjektif dari perilaku objek. Berikutnya,
peneliti menggali informasi dengan pemaknaan atau memberikan arti terhadap
fenomena yang diteliti.
2. Etnografi
Etnografi adalah bentuk penelitian yang berfokus pada menggambarkan
budaya sekelompok orang. Tujuan riset ini adalan untuk mengkaji bentuk dan fungsi
bahasa dalam budaya dan cara berkomunikasi setiap individu yang ada di tengah-
tengah masyarakat
3. Studi Kasus
Studi Kasus adalah bentuk penelitian yang berfokus pada penyediaan akun
terperinci satu atau lebih kasus. Tujuan studi kasus adalah untuk meneliti suatu
fenomena di masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mengetahui latar
belakang, keadaan, dan interkasi yang terjadi.
4. Metode Teori Dasar
Metode teori dasar adalah pendekatan kualitatif untuk menghasilkan dan
mengembangkan data berbentuk teori yang dikumpulkan oleh peneliti. Riset ini
dilaksanakan untuk memperkuat teori yang sudah ada sebelumnya dengan mengkaji
prinsip dan kaidah dasar yang ada, sehingga dapat dibuat kesimpulan dasar yang
membentuk prinsip dasar dari suatu teori.
5. Metode Historis
Metode historis adalah penelitian tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Fokus dari penelitian ini adalah berbagai peristiwa yang sudah berlalu dan membuat
rekonstruksinya dengan berbagai sumber data yang masih ada saat ini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data kualitatif(Cresswell, 2009) meliputi:
Pengamatan
1. Wawancara
2. Dokumen
3. Bahan AudioVisual
5. Mengutamakan Makna
Dalam penelitian kualitatif, makna yang disampaikan berhubungan dengan
persepsi orang dengan suatu kejadian yang diteliti. Misalnya; penelitian tentang peran
guru dalam keberhasilan siswa di sekolah. Peneliti fokus kepada pendapat guru
mengenai siswa di sekolah. Mencari data dan informasi serta pandangan guru
mengenai tingkat keberhasilan anak didiknya di sekolah, masalah yang dihadapi
dalam membina, dan mengapa siswa bisa gagal dibina.
G. Kekurangan dan Kelebihan Penelitian Kualitatif
Tipe
Pengummpulan Opsi Dalam Jenis Keunggulan Jenis Keterbatasan Jenis
Data
Observasi Penelitian partisipan Peneliti memiliki Peneliti dapat
yang lengkap pengalaman dianggap sebagai
menyembunyikan langsung dengan pengganggu
peran peserta Informasi pribadi
Pengamatan sebagai Peneliti dapat dapat diamati bahwa
partisipan peran mencatat saat itu peneliti tidak dapat
penelitian diketahui terjadi melaporkan
Peserta sebagai Aspek yang tidak Peneliti mungkin
pengamat peran bisa dapat tidak memiliki
pengamatan diperhatikan selama keterampilan
sekunder untuk observasi mengamati dan
peran peserta Berguna untuk mengamati yang baik
Pengamatan mengeksplorasi Peserta tertentu dapat
lengkap, topik yang mungkin mimbulkan masalah
pengamatan tanpa tidak nyaman bagi khusus dalam
berpartisipasi peserta untuk memperoleh
didiskusikan hubungan baik
Wawancara Tatap muka Berguna ketika Menyediakan
wawancara satu peserta tidakdapat informasi tidak
lawan satu diamati secara langsung disering
Wawancara peneliti langsung. melalui pandangan
telepon melalui Peserta dapat orang yang
telepon memberikan diwawancarai
Peserta wawancara informasi historis Memberikan
peneliti kelompok Memungkinkan informasi yang tepat
fokus dalam peneliti mengontrol untuk dirancang
kelompok pertanyaan Kehadiran penelita
Wawancara internet bias tanggapan
melalui email Tidak semua orang
lancar berbicara
Dokumen Dokumen publik Memungkinkan Tidak semua orang
seperti berita acara, seorang peneliti sama
rapat, atau surat untuk mendapatkan mengartikulasikan
kabar bahasa dan kata-kata presepsi.
Dokumen pribadi peserta Memungkinkan
seperti buku harian Dapat diakses pada informasi yang
jurnal atau surat. waktu yang tepat dilindungi tidak
untuk meneliti tersedia untuk pribadi.
sumber informasi Mengharuskan
yang tidak cocok penelita untuk
Merupakan data mencari informasi di
yang perlu tempat yang sulit
diperhatikan karena ditemukan
para peserta Membutuhkan
memiliki keluhan transkrip optical
Sebagai bukti untuk entri komputer
visual.