Anda di halaman 1dari 14

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Bogdan dan Taylor

mendefenisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang atau pelaku yang diamati.1Lebih sederhana lagi, peneitian kualitatif dapat

diartikan dengan penelitian yang tidak menggunakan penghitung dengan angka-

angka (kuantitatif) tetapi merujuk pada segi alamiah.2

Penelitian kualitatif ini cocok dengan masalah penelitian, dengan alasan

bahwa data tentang gejala-gejala yang diperoleh dari lapangan lebih banyak

menyangkut perbuatan dan ucapan responden.Sesuai dengan pendapat S.

Nasution bahwa penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah menghayati

perilaku orang dalam lingkupnya, serta upaya dalam interaksinya dengan

mereka serta berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang

lingkungannya.3Penelitian ini penulis lakukan dengan menghubungi pihak yang

bersangkutan melalui wawancara langsung dan lingkungan sekolah yang

menjadi objek penelitian.

1
Lexy J moleong. 2002.Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosda Karya) h.3
2
Ibid, h.2
3
S. Nasution. 1992. Metode Penelitian Naturalistic. (Bandung: PT Remaja Rosda Karya), h.5
47

B. Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode yang dikemukan oleh

Milles dnan Huberman yaitu untuk menentukan situasi sosial atau lokasi

penelitian dilakukan dengan pertimbangan substantif dan keterbatasan

geografis serta praktis dalam melakukannya, berupa : waktu, biaya dan tenaga.

Untuk menentukan status sosial terdiri dari beberapa kriteria, (1) sederhana,

hanya dipilih satu lokasi, (2) mudah untuk dimasuki, (3) tidak begitu kentara

dalam melakukan penelitian, (4) izin mudah didapatkan, (5) aktifitas yang

diteliti terjadi secara berulang-ulang.

Jadi dalam penelitian ini yang penulis lakukan menggunakan prinsip

yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman dengan berbagai pertimbangan,

karena itu MTsN 12 Pesisir Selatan Kenagarian Pelangai Kecamatan Ranah

Pesisir dipilih sebagai tempat penelitian.4

Tempat penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran dan

informasi yang lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan mudah bagi

peneliti untuk melakukan penelitian. Disamping itu tidak begitu banyak kendala

di tempat penelitian. Oleh karena itu, maka peneliti menetapkan lokasi

penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan. Dalam hal ini,

lokasi penelitian terletak di MTsN 12 Pesisir Selatan. Sekolah ini terletak di

Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisr Selatan.


4
Milles, M.B dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif, ( Jakarta : UI Press ) h. 30
48

C. Informan Penelitian

Moleong menyatakan informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.Seorang

informan harus mempunyai banyak pengalaman, meluangkan waktu secara

sukarela untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.Selanjutnya Moleong

juga menentukan bahwa seorang informan harus jujur, taat pada janji, patuh

pada peraturan, suka berbicara tidk termasuk salah satu anggota kelompok yang

bertikai dalam latar penelitian dan memmpunyai pandangan tertentu tentang

peristiwa yang terjadi.5

Usaha untuk menemukan informan dapat dilakukan dengan cara : (1)

Melalui keterangan orang yang berwenang, baik secara informal (pemerintah)

maupun secara informal (pemimpin masyarakat seperti pemuka adat, tokoh

masyarakat, dan lain-lain), perlu dijajaki jangan sampai informan yang dijajaki

itu berperan ganda, (2) melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan oleh

peneliti. Dalam melakukan informan dapat dilakukan dengan (a) pemilihan

unutk diwawancarai, (b) pemilihan lanjutan untuk memperluas informasi, dan

(c) penghentian penambahan informasi apabila tidak muncul lagi informasi

baru.6

5
Sanafian Moleong. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Rosda Karya ) h.
132
6
Ibid., h. 133-134
49

Berdasarkan kriteria-kriteria informan tersebut maka pemilihan

informan dalam hal ini menggunakan teknik purposive ampling (pemilihan

informan dengan pertimbangan tertentu).Dalam teknik ini peneliti menentukan

informan berdasarkan tingkat pengetahuannya tentang situasi sosial yang

diteliti. Dalam konteks keberadaan sekolah maka actor-aktor yang menjadi

informan adalah

1. Pendidik Al-Qur’an Hadits Lendra Emriwel pendidikan STAI

balaiselasa sebagai informan kunci (primer). Informan primer adalah

data utama atau data pokok yang digunakan dalam penelitian.

2. Kepala sekolah MTsN 12 Pesisir Selatan Rajab dan Wakil Kepala

Bidang Kurikulum Asrijal di MTsN 12 Pesisir selatan Rachel dan

Afriyuda sebagai murid di MTsN 12 Pesisir Selatan sebagai informan

pendukung (sekunder). Data sekunder adalah data pelengkap yang

diperoleh tidak melalui tangan pertama melainkan melalui tangan

kedua, ketiga dan seterusnya.7

D. Instrumen Penelitian

Sesuai pertanyaan yang diajukan maka data yang diperlukan dalam

penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

7
Ibid.,
50

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk menggali data dari sumber data

yang berupa peristiwa, tempat, benda, serta rekaman dan gambar. 8

Dari segi proses pelaksanaan penelitian ini menggunakan jenis

observasi non partisipan dimana peneliti tidak terlibat dalam kegiatan

sehari-hari orang yang diamati dan hanya sebagai pengamat

independen. Artinya bahwa peneliti bukan merupakan bagian dari

kelompok yang diteliti. Observasi yang penulis lakukan disini

mengenai tentang guru Al-Qur’an Hadits yang belum menerapkan

metode dalam pembelajarannya.9

b. Wawancara

Observasi dalam usaha pengumpulan data, peneliti juga

melakukan wawancara karena peneliti menyadari tidak semua data

dapat diperoleh melalui observasi, peneliti kualitatif dalam usahanya

mengumpulkan data informasi dilapangan menggunakan dua jenis

kegiatan utama, yaitu observasi dan interview. Wawancara yang akan

dilakukan dengan orang-orang yang dianggap mampu dan

mengetahui informasi yang berkaitan dengan penelitan. Apalagi

kegiatan wawancara merupakan kegiatan yang epat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan karena penelitian ini bersifat deskriptif.

8
Sutrisno Hadi. 1989. Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi Offser) h. 91
9
Guba.E.G ang Lincoln.Y.S, Effective Evaluastion. (San Fransisco : Jossey Bass Puliser) h. 88
51

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan.10 Dalam hal ini, peneliti

menggunakan wawancara terstruktur, di mana seorang pewawancara

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan untuk mencari jawaban atas hipotesis yang disusun dengan

ketat.

Wawancara dilakukan bisa dilakukan secara formal dan

informan.Pada saat wawancara, hubungan peneliti dengan actor

terjadi dalam suasana yang biasa dialami, begitu juga jawaban yang

diperoleh tidak kentara betul.Seperti yang disarankan oleh Moleong

“agar hubungan pewawancara dengan yang diwawancarai berada

dalam suasana biasa, wajar, sedangkan pertenyaan dan jawabannya

berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan sehari-hari

saja”.11

Wawancara ini diusahakan menjalin hubungan yang harmonis,

akrab dan saling percaya antara peneliti dengan informan agar dapat

menggali informasi yang diperlukan.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud


tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu wawancara

10
Lexy. J. Moleong, op.cit.,h. 135.
11
Ibid., h.84
52

(Interviewer) yang mengajukan pertanyaan terhadap terwawancara


(interviewee) yang memberikan jawaban itu. Sistemaika penggunaan
wawancara dalam penelitian kualitatif yaitu : (a) menetapkan kepada
siapa wawancara dilakukan, (b) menyiapkan pokok-pokok masalah
yang menjadi bahan pembicara, (c) mengawali atau membuka alur
wawancara, (d) melangsungkan atau melaksanakan wawancara, (e)
menginformasikan iktisar wawancara dan mengakhirinya, (f)
menuliskan hasil wawancara, dan (g) mengidentifikasi tindak lanjut
hasil wawancara.12
Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah secara

terstruktur (tertulis) yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa

pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini

dimaksudkan agar pembicaraan dalam wawancara lebih terarah dan

fokus pada tujuan yang dimaksud dan menghindari pembicaraan yang

terlalu melebar.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mengumpulkan

dan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, dan lain sebagainya. Dalam

pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud

lisan saja,tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti

prasasti dan simbol-simbol.13

12
Guba.E.G ang Lincoln. Y.S, Op-Cit., h.73
13
Suharsimi Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rieneka
Cipta), h. 102.
53

Dokumentasi yang dimaksud adalah berusaha mencari data

mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku surat kabar,

majalah, agenda dan sebagainya. Peneliti secara langsung dapat

mengambil bahan dokumen yang sudah ada dan untuk memperoleh

data yang dibutuhkan.14

E. Teknik Analisais Data

Untuk memperoleh sesuatu kesimpulan harus dilakukan analisis

data dalam bentuk proses pengolahan data dan pengorganisasiannya.

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan

yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.15

Analisis data dilakukan pada pengumpulan data berlangsung, dan

setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.Pada saat

wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai. Bila jawaban belum memuaskan maka peneliti akan

14
Ibid., h. 85
15
Bogdan, R san Biklen, S.K.,. 1982. Qualitative Research for Education: An Intruction to
Theory and Methods, (Boston : Allyn and Bacon) h. 248
54

melanjutkan petanyaan lagi sampai tahap tertentu data yang dianggap

kreabilitas.16

Analisis data adalah suatu cara menganalisis data yang diperoleh

selama peneliti mengadakan penelitian sehingga akan diketahui

kebenaran atas suatu permasalahan. Adapun teknik analisa data yang

peneliti lakukan yang didapat di lapangan adalah melalui beberapa tahap

yaitu:

Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan melalui empat

tahap sebagai berikut :

1. Pengumpulan data

Analisis selama pengumpulan data dilapangan memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk pulang balik antara memikirkan

tentang data yang ada dan menyusun strategi guna mengumpulkan data

yang memiliki kualitas lebih baik.

2. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data

berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian

16
Milles, M.B & Hubeman, Op-Cit., h.91
55

kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak

waktu penelitiannya memutuskan (sering kali tanpa disadari sepenuhnya)

kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan

pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama

pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya

(membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus,

membuat partisi, membuat memo). Reduksi data/transformasi ini

berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhir lengkap

tersusun.

Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data

merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data

dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data peneliti tidak perlu

mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat

disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara, yakni:

melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat,

menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya.

Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau

peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.17

17
Milles dan Huberman,.Op-Cit., h. 16.
56

3. Penyajian Data

Miles dan Huberman membatasi suatu penyajian sebagai

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini

bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang

utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis

matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna

menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu

dan mudah diraih.18 Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat

apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan

yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut

saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin

berguna.

4. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah

sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-

kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu

mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran

penganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada

catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan

18
Ibid.,
57

menghabiskan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di

antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif

atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu

temuan dalam seperangkat data yang lain.19.

F. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data akan dilakukan dengan triagulasi. Menurut

Moleong triangulasi adalah ”teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sebagai pembanding terhadap

data itu”.20Selanjutnya Sugiyono menyatakan ”bahwa triangulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Kegunaan

triangulasi adalah untuk mentracking ketidaksamaan antara data yang

diperoleh dari satu informan (pemberi informasi) dengan informan lainnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknik yang dapat menyatukan perbedaan

data agar ditarik kesimpulan yang akurat dan tepat.21

Satori dan Komariah membagi triagulasi menjadi tiga, yaitu (1)

triangulasi sumber, (2) triangulasi teknik, dan (3) triangulasi waktu.

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara memberi data dari sumber yang

beragam yang masih terkait satu sama lain. Triangulasi teknik dilakukan

19
Ibid.,
20
Lexy. J. Moleong, Ibid., h. 96
21
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. (Jakarta: Rineka cipta)
h. 98
58

dengan melakukan beragam teknik untuk mengungkap data yang dilakukan

kepada sumber data. Sedangkan triangulasi waktu dilakukan dengan cara

mengumpulkan data pada waktu yang berbeda22. Pada dasarnya triangulasi ini

merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersumber

multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan

tidak hanya dari satu sudut pandang saja.

Triangulasi yang digunakan dalam peneliti ini adalah triangulasi

sumber.Teknik triangulasi sumber dapat menggunakan satu jenis sumber data

misalnya informan, tetapi beberapa informan atau narasumber yang digunakan

perlu diusahakan posisinya dari kelompok atau tingkatan yang berbeda-beda

teknik triangulasi sumber data dapat pula dilakukan dengan menggali

informasi dari sumber-sumber data yang berbeda jenisnya, misalnya

narasumber tertentu, dari kondisi tertentu, dari aktivitas yang menggambarkan

perilaku orang, atau sumber yang berupa catatan atau arsip dokumen.23

Penulisan skripsi ini merujuk kepada pedoman penulisan karya ilmiah

STAI Balaiselasa YPPTI Pesisir Selatan Tahun 2017.

22
Satori dan Komariah. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta) h. 170-171
23
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Surakarta : Penerbit Universitas) h. 232
59

Anda mungkin juga menyukai