Anda di halaman 1dari 14

1

PROPOSAL

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.1

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas

dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus

memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

kesempatan belajar bagi muridnya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan kelas,

menggunakan metode dan strageri mengajar maupun sikap dan karakteristik

guru dalam mengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator

yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga

memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran

dengan baik dan meningkatkan kemampuan sistem untuk menyimak pelajaran

dan meningkatkan kemampuan sistem pendidikan yang harus dicapai dan hal

itu akan tercapai apabila guru mampu mengelola kelas dan menguasai model

mengajar serta ditambah dengan faktor yang mendukung terlaksanannya

pengajaran.

1
Undang-undang RI No 14 Tahun. 2005. Tentang Guru dan Dosen, (Bandung: Citra
Umbara, 2009), ce.ke-1, h.2
2

Hal ini sangat erat dengan tujuan pendidikan nasional yang termuat

dalam pasal 3 Undang-undang SIKDIKNAS No 20 Tahun 2003 yakni:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Untuk memenuhi tujuan pendidikan tersebut di atas guru dituntut

mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan

kepada siswa sehingga ia mau belajar karena siswalah objek utama dalam

belajar. Disamping itu, siswa juga harus menyadari bahwa keberhasilannya

dalam belajar akan membawa kepada tingkat kesenangan dan sebaliknya

kegagalan dalam belajar akan membawa kepada kepedihan bahkan

menyakitkan bagi siswa itu sendiri.

Kebanyakan siswa kurang bersemangat untuk belajar, terutama pada

beberapa mata pelajaran, dan guru yang menurut mereka sulit atau

membosankan.Untuk kepentingan tersebut guru dituntut membangkitkan

nafsu belajar siswa dan guru harus menggunakan strategi dan metode yang

lebih membangkitkan semangat dan motivasi siswa. Dalam proses

pembelajaran guru dituntut dapat membangkitkan motivasi siswa,

sebagaimana yang tertera dalam peraturan pemerintah RI No 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan yakni:

2
Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Bandung: Citra Umbara), cet.ke-1, h.64
3

Proses pembelajaran pada suatu pendidikan diselenggarakan secara


interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.3
Munculnya berbagai permasalahan dalam setiap proses pembelajaran,

telah mendorong beberapa praktisi pendidikan untuk menciptakan beberap

strategi pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran tersebut adalah apa

yang disebut dengan pembelajaran kuantum (Quantum Learning).

Quantum Learning berakar dari upaya Goergi Lozanov seorang


pendidik berkebangsaan Bulgeria yang bereksperimen dengan apa yang
disebutnya sebagai “suggestology” atau “suggestopedia” (pemercepatan
belajar). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil
situasi belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif. Beberapa
teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah
mendudukkan siswa secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas,
meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi
kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru-guru yang
terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif.4
Model Pembelajaran quantum berdasar pada suatu konsep, yaitu

bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa.

Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang guru dalam kegiatan PBM

adalah memahami atau memasuki dunia siswa, sebagai kegiatan pembelajaran.

Tindakan ini akan memberi peluang pada guru untuk memimpin, menuntun,

dan memudahkan kegiatan siswa dalam PBM. Kegiatan ini dilakukan dengan

cara mengaitkan apa yang akan diajarkan guru dengan sebuah peristiwa,

pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik,

musik, seni, rekreasi atau akademis siswa. Setelah kaitan itu terbentuk, siswa
3
Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
(Jakarta: Sinar Grafindo Offet), Cet.Ke-1, h.151
4
Bobbi DePorte dan Mike Hernachi. 2003.Quantum Learning Membiasakan
BelajarNyaman dan Menyenangkan. (Bandung: Kaifah,), Cet,Ke-17, h.14
4

dapat dibawa ke dunia guru, dan memberi siswa pemahaman tentang isi

pembelajaran, pada tahap ini rincian isi pembelajaran dijabarkan. 5 Adapun

langkah-langkah pelaksanaan model Quantum learning menurut Ramayulis

adalah : 1) ciptakan lingkungan yang kondusif,2) ciptakan suasana

menggairahkan,3)tentukan landasan yang kukuh serta tujuan yang ingin

dicapai,4) perancangan pengajaran yang dinamis6.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki pembelajaran quantum

merupakan cara baru yang memudahkan proses belajar, yang memadukan

unsur seni dan pencapaian yang terarah, untuk segala mata pelajaran.

Pembelajaran kuantum adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala

nuansanya, yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang

memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada hubungan yang dinamis

dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dalam kerangka

untuk belajar.

Model Quantum learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh

proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat siswa,

membuat belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Supaya

hasil belajar siswa meningkat dan siswa aktif dalam proses pembelajaran, guru

harus menerapkan model quantum learning dalam proses pembelajaran.7

5
Mede Wena. 2011.Strategi Pembelajaran Inovatif Konterporer Suatu Tujuan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara) h.161
6
Ramayulis.2008.Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Penerbit Kalam Mulia) h. 17
7
Mede Wena. Op.Cit.h.162
5

Istilah kuantum adalah interaksi-interaksi yang mengubah energi

menjadi cahaya.Dengan demikian istilah pembelajaran kuantum berarti

interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua

kehidupan adalah energi.Tubuh manusia secara fisik adalah materi.Sebagai

siswa, maka tujuannya adalah meraih sebanyak mungkin cahaya (interaksi,

hubungan, inspirasi) agar menghasilkan energi cahaya.Dengan demikian,

prinsip-prinsip atau landasan pembelajaran kuantum bukan fisik kuantum,

melainkan aplikasi dalam pembelajaran.Selain itu konsep dasar dari strategi

ini adalah belajar itu harus mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana

gembira, sehingga pintu masuk untuk informasi baru lebih besar dan terekam

dengan baik.8

Kerangka rancangan pembelajaran quantum, dikenal dengan singkatan

TANDUR yang merupakan kepanjangan dari: tumbuhkan, alami, namai,

demonstrasikan, ulangi dan rayakan .Unsure-unsur tersebut membentuk basis

structural keseluruhan yang melandasi pembelajaran kuantum.9

Model pembelajaran quantum dibagi atas dua kategori yaitu konteks dan

isi.Konteks meliputi lingkungan, suasana, landasan, dan rancangan.

Sedangkan isi mencakup masalah penyajian dan fasilitasi (mempermudah

proses belajar).10

8
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia)
cet.ke-4, h.227
9
Bobbi DePorte dan Mike Hernachi. Op-Cit, h. 164
10
Mede Wena. 2006. .Strategi Pembelajaran Inovatif Konterporer Suatu Tujuan
Konseptual Operasional, h. 163
6

Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan model pembelajaran

quantum adalah media, suasana, dan waktu yang efektif dalam

pelaksanaannya.Media yang digunakan dalam pembelajaran kuantum meliputi

poster, visual, audio dan audio visual.

Upaya guru untuk memilih metode dalam strategi pembelajaran dalam

mendidik peserta didiknya harus disesuaikan dengan tuntunan yang membuat

peserta didik merasa nyaman dan tidak bosan dalam proses pembelajaran. Ia

harus mengusahakan agar pelajaran yang diberikan kepada peserta didik

mudah diterima apalagi dalam menerapkan pendidikan dan pengajaran guru

guru harus memiliki model yang tepat dan metode yang dapat memperoleh

hasil yang diinginkan.

Maka penulis menganggap bahwa keberhasilan belajar siswa akan erat

kaitannya bila kita bisa mengendalikan dan telah memahami potensi-potensi

dasar belajar peserta didik dan dengan strategi dan metode yang tidak itu-itu

saja.

Guru harus pandai dalam proses belajar mengajar terutama dalam

mengelola pembelajaran agar peserta didik merasa tidak bosan belajar dan

termotivasi untuk belajar, karena gurulah sebagai fasilitator yang peling utama

memberikan pembelajaran dengan metode yang membuat peserta didik

dengan mudah menyerap ilmu. Kalau dilihat dari sudut pandang Islam, Allah

berfirman dalam surat An-Nahl ayat: 125


7

‫ُا ْد ُع ِاىٰل َس ِب ْيلِ َرب ّ َِك اِب لْ ِحمْك َ ِة َوالْ َم ْو ِع َظ ِة الْ َح َسنَ ِة َو َجا ِدلْه ُْم اِب لَّيِت ْ يِه َ َا ْح َس ُ ۗن ِا َّن َرب َّ َك ه َُو َا ْعمَل ُ ِب َم ْن ضَ َّل‬
‫َع ْن َس ِب ْيهِل ٖ َوه َُو َا ْعمَل ُ اِب لْ ُمهْ َت ِد ْي َن‬
Artinya: “Serulah kepada Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS.
11
.An-Nahl :125)
Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa

“Nabi Muhammad saw. yang diperintahkan untuk mengikuti Nabi Ibrahim

As. sebagaimana terbaca pada ayat yang lalu, kini diperintahkan lagi untuk

mengajak siapapun untuk mengikuti pula prinsip-prinsip ajaran Bapak para

Nabi dan pengumandang Tauhid itu. Ayat ini menyatakan: Wahai Nabi

Muhammad, serulah, yakni lanjutkan usahamu untuk menyeru semua yang

engkau sanggup seru kepada jalan yang ditunjukkan Tuhanmu, yakni ajaran

Islam dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka, yakni

siapapun yang menolak atau meragukan ajaran Islam dengan cara yang

terbaik. Itulah tiga cara berdakwah yang hendaknya engkau tempuh

menghadapi manusia yang beraneka ragam peringkat dan

kecenderungannya..12

Dari firman Allah dan penafsiran ayat di atas, menurut penulis bahwa

dalam memberikan pengajaran Islam menuntut untuk dengan cara yang

terbaik. Maka jelas model pembelajaran quantum learning dapat dengan baik

11
Departemen Agama RI. , 2006. Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Bandung: CV.
Penerbit Diponegoro) h.224
12
Quraish Shihab, 2002.Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati) cet.ke-1, h.391
8

digunakan dalam PBM agar peserta didik dapat belajar dengan nyaman dan

menyenangkan.

Untuk menjadi seorang guru yang kreatif dalam pencapaian tujuan

pendidikan, guru haruslah berpacu dalam pembelajaran dengan memberikan

kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan

potensinya secara optimal.

Berdasarkan hasil observasi awal Kamis 25 September 2021 dengan

guru al-quran hadist dalam menerapkan model pembelajaran quantum learning

di kelas VIII di MTsN 12 Pesisir Selatan:

1. guru al-quran hadist menciptakan lingkungan yang kondusif namun

masih terdapat lingkungan kelas dalam kurang menata ruang kelas

belajar jadi ruang belajar kurang bersih, kurang nyaman, dan tidak

tertata rapi.

2. Ciptakan suasana yang menggairahkan dimana bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan namun didalam kelas menyampaikan

aturan kurang tegas dan malah tidak peduli, acuh tak acuh, apatis

dan masa bodoh.

3. Tentukan landasan yang kukuh serta tujuan yang ingin dicapai

yakni menetapkan peraturan dan kesepakatan yang akan dijalin

bersama namun disaat pembelajaran berlangsung kurangnya

mengembangkan kecakapan belajar dan keterampilan.


9

4. Perancang pengajaran yang dinamis yakni bagaimana jika anda

dapat merancang pengajaran yang dapat memuaskan gaya belajar

siswa namun saat ini kurang luasnya gaya belajar siswa, kurangnya

motivasi untuk siswa dan kurang menyiapkan mental siswa untuk

meraih kesuksesan. Keadaan seperti ini merupakan tugas guru,

untuk membina siswanya dalam proses pembelajaran. Untuk

membina tersebut tentu ada Pelaksanaan Model Pembelajaran

Quantum Learning Oleh Guru al-Qur’an Hadits di MTsN 12 Pesisir

Selatan.13

Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan kepala Sekolah tentang

penelitian guru al-quran hadist dalam proses pembelajaran di MTsN 12 Pesisir

Selatan kepala sekolah juga mengakui bahwa adanya masalah guru al-quran

hadist dalam mengajar berkaitan dengan Quantum Learning. Berdasarkan

permasalahan di atas ini yang menjadikan peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang Pelaksanaan Model Pembelajaran Quantum Learning Oleh

Guru al-Qur’an Hadits di MTsN 12 Pesisir Selatan

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan

penelitian pokok dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimana Pelaksanaan Model

Pembelajaran Quantum Learning Oleh Guru AL-QUR’AN HADITS di

MTsN 12 Pesisir Selatan?”

13
Observasi, Lendra Emriwel Guru al-Qur’an Hadist di MTsN 12 Pesisir Selatan, 25
September 2021
10

Dengan merujuk pada rumusan masalah diatas maka penulis membatasi

penelitian dalam penelitian ini yaitu:

1. Pelaksanaan proses pembelajaran quantum learning ciptakan

lingkungan yang kondusif oleh guru Al-Qur’an Hadits di MTsN 12

Pesisir Selatan.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran quantum learning ciptakan suasana

menggairahkan oleh guru Al-Qur’an Hadits di MTsN 12 Pesisir

Selatan.

3. Pelaksanaan proses pembelajaran quantum learning tentukan landasan

yang kukuh serta tujuan yang ingin dicapai oleh guru Al-Qur’an Hadits

di MTsN 12 Pesisir Selatan.

4. Pelaksanaan proses pembelajaran quantum learning perancangan

pengajaran yang dinamis oleh guru Al-Qur’an Hadits di MTsN 12

Pesisir Selatan.

C. Tujuan penelitian

1. Mendeskripsikan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Quantum Learning

Ciptakan Lingkungan yang Kondusif.

2. Mendeskripsikan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Quantum Learning

Ciptakan Suasana Menggairahkan.

3. Mendeskripsikan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Quantum Learning

Tentukan Landasan yang Kukuh Serta Tujuan yang Ingin Dicapai.

4. Mendeskripsikan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Quantum Learning

Perancangan Pengajaran yang Dinamis.


11

D. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai pedoman bagi guru Al-Qur’an Hadits dalam pelaksanaan

pembelajaran ciptakan lingkungan yang kondusif, ciptakan suasana

menggairahkan, tentukan landasan yang kukuh serta tujuan yang ingin

dicapai, perancangan pengajaran yang dinamis.

2. Dapat dijadikan acuan bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian

serupa

3. Dapat dijadikan acuan bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian

serupa.

4. Menambah bahan bacaan di perpustakaan STAI Balai Selasa.

5. Memperdalam wawasan pembaca.

6. Dapat dijadikan acuan.

7. Untuk melengkapi persyaratan gelar sarjana/ijazah.

E. Defenisi Operasional

Agar terhindar dari kesalahan pemahaman dalam memahami judul

proposal ini, penulis perlu mendefenisikan pengertian kata-kata yang di

anggap urgen dalam penelitian ini:

Model Quantum Learning : Adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses

belajar yang dapat mempertajam pemahaman

dan daya ingat siswa, membuat belajar sebagai

proses yang menyenangkan dan


12

bermanfaat.14Maksud penulis bahwa dalam

proses pembelajaran berlangsung dengan

meriah dan PBM menjadi hidup agar siswa

dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

Pengertian Guru : Guru secara etimologis disebut juga dengan

istilah sebagai berikut

a. Murabbi‫ ) )مربي‬merupakan isim fa'il berasal

dari fi'il madhi dan fi'il madi rabba ‫ ))رب‬dan

fiil mudhari’ yurabbi ‫ربي‬MMMMM‫))ي‬ yaitu

pemeliharaan yang dilakukan guru terhadap

siswa yang bersifat jasmani dan rohani

b. Mu’alim‫ ) )مغلم‬merupakan isim fail yang

berasal dari fi'il madhi dan fi'il madi ‫))علم‬

dan fiil mudari’( ‫ )يعلم‬yaitu pemindahan dan

pemberian ilmu pengetahuan seorang guru

kepada siswa yang tidak tahu ke yang tahu

c. Mu'adib ‫ ))مؤدب‬merupakan isim fail yang

berasal dari fail madi ‫ ))ادب‬adaba dan fi'il

mudhari yuadib ‫ؤدب‬MM‫ ))ي‬yaitu seorang yang

menjadi siswa secara baik dan memberikan

pengetahuan secara baik

d. Mudaris ‫ ))مدرس‬merupakan isism fail yang

berasal dari fail madi darasa ‫ ) )درس‬dan fi'il


14
KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
13

mudhari ‫درس‬MM‫ ))ي‬yang berarti orang yang

menyampaikan memberikan pelajaran

kepada siswa15

Guru Al-Qur’an Hadits : Pendidik profesional dengan tugas utama

mengajar, membimbing, melatih dan

mengarahkan dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.16 Pada bidang

studiAl-Qur’an Hadits. Maksud penulis

adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan dan mengevaluasi peserta didik

di MTsN 12 Pesisir Selatan pada bidang studi

Al-Qur’an Hadits.

MTsN 12 Pesisir Selatan :Merupakan salah satu sekolah agamadi

Kabupaten Pesisir Selatan.Maksud penulis

adalah bentuk satuan pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan umum pada

jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan

dari SD, MI atau bentuk nlain yang sederajat

yang berlokasi di Pesisir Selatan.


15
Ma’aruf lois, (t.t) Kamus Munjid, Beirut : Dar Al-Masik h 50
16
Undang-undang RI No 14 Tahun 2005. 2009.Tentang Guru dan Dosen, (Bandung:
Citra Umbara) ce.ke-1, h.2
14

Jadi, maksud penulis dengan judul penelitian secara keseluruhan adalah

bagaimana pelaksanaan pembelajaran cara baru yang memudahkan proses

belajar, yang memadukan unsur seni dan pencapaian yang terarah, untuk segala

mata pelajaran oleh guru al-Qur’an Hadits di MTsN 12 Pesisir Selatan.

Anda mungkin juga menyukai