Anda di halaman 1dari 3

C. Model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir (MP.

PKB)

Model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (MP PKB) didasarkan pada konstruktivisme
sehingga pembelajaran hendaknya “memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan
objek dan menafsirkan objek tersebut”. Model pembelajaran berpikir menekankan pada aktivitas
siswa yang bertujuan untuk memahami sesuatu, menganalisis dan mengkonstruksikannya untuk
membentuk pengetahuan pada diri siswa.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar MP PKB dapat mencapai keberhasilan yang
optimal. khususnya bagi guru yang merupakan manajer pembelajaran. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut.

1. MP PKB merupakan model pembelajaran demokratis. Oleh karena itu, guru harus mampu
menciptakan suasana keterbukaan dan saling menghargai.
2. MP PKB dibangun dalam suasana diskusi, tanya jawab yang terbuka. Dengan menempatkan
siswa sebagai subjek belajar, bukan objek belajar. karena itu. Guru harus mampu
mengembangkan keterampilan bertanya, mendorong siswa untuk bertanya, dan
menghindari peran guru sebagai sumber informasi.
3. CMP PKB juga merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dalam lingkungan
belajar dengan terus menerus memberikan informasi pada mata pelajaran. percakapan.
Oleh karena itu, guru harus mampu merangsang dan memotivasi siswa untuk menjawab
pertanyaan, menjelaskan dan mengemukakan pendapat.

D. Model untuk meningkatkan kreativitas

Kreativitas guru merupakan hal yang penting dalam proses belajar mengajar bahkan dapat menjadi
titik awal dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Serangkaian perilaku belajar yang
dicerminkan guru cenderung kurang bermakna dan mencapai hasil belajar yang sebaliknya
memuaskan. diimbangi dengan pemahaman tentang makna mengajar, belajar dan berperilaku.
Pembelajaran kreatif sebagai respon terhadap pola pembelajaran guru sehari-hari, sekedar tujuan
kurikulum atau tekanan dari pihak tertentu, mengajar bukan sekedar pemberian materi atau
melakukan hal yang paling ditentukan apakah relevan dengan pencapaian tujuan program
pendidikan. Belajar bukan sekedar menghafal apa yang guru/buku ajarkan kepada siswa sepanjang
program belajar mengajar.

Menurut Roger, untuk mengembangkan kreativitas, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip


pengajaran berikut.

 Guru harus menciptakan rasa percaya diri pada seluruh kelas sehingga kelas memilih untuk
belajar secara sistematis.
 Guru dan siswa membuat kontrak kerja.
 Guru sebaiknya menggunakan metode simulasi.
 Guru hendaknya menggunakan metode pencarian atau belajar menemukan (discovery
learning).
 Guru harus memberikan pelatihan kepekaan sehingga siswa dapat menghargai perasaan
mereka dan terlibat dengan kelompok lain.
 Guru harus bertindak sebagai fasilitator pembelajaran.
 Guru harus menggunakan kurikulum untuk menciptakan peluang bagi siswa untuk
mengembangkan kreativitas mereka.
Melalui get Bell Bradler 1991 Davidov 1988 berpendapat bahwa untuk meningkatkan kreativitas
selama proses pembelajaran, guru perlu memperhatikan langkah-langkah berikut:

 Guru harus mengidentifikasi topik yang dapat dipelajari siswa.


 Guru harus memilih atau mengembangkan kegiatan kelas yang sesuai dengan topik.
 Guru perlu menyadari adanya kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang mendukung
proses pemecahan masalah.
 Guru harus mengevaluasi pelaksanaan setiap kegiatan, mencatat keberhasilan, dan
melakukan modifikasi.

Berbagai prinsip belajar siswa telah dikemukakan oleh para ahli, namun prinsip-prinsip yang relatif
diterima secara luas dan dapat dijadikan tolok ukur antara lain:

1. Perhatian dan motivasi siswa

2. keaktifan

3. Partisipasi langsung

4. pengulangan

5. tantangan

6. Umpan balik dan penguatan

7. perbedaan individu

E. Pembelajaran kuantum

Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Istilah pembelajaran kuantum
berarti interaksi. Interaksi mengubah energi menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah
energi.

Pembelajaran Quantum mulai banyak dikenal di Indonesia sekitar tahun 1999 yakni sejak terbitnya
buku terjemahan berjudul Quantum learning membiasakan belajar dalam situasi yang kondusif yakni
aman nyaman dan menyenangkan yang juga didukung oleh safer school yang diterbitkan pusat
inovasi pendidikan kementerian pendidikan nasional sekarang Kemdikbu

1. Karakteristik umum pembelajaran Quantum


 Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif bukan fisika kuantum,
meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai
 Pembelajaran Quantum lebih bersifat humanistik, bukan positifitas
empiris"hewanitis, dan atau antivistis
 Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivis bukan positifistis empiris
behavioristik dan atau maturasionistis
 Pembelajaran kuantum berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan,
dan mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia selaku pembelajar dengan
lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran, atau lebih tepat
dikatakan di sini bahwa pembelajaran kuantum tidak memisahkan dan tidak
membedakan antara res cogitans dan res extenza, antara apa yang di dalam dan apa
yang di luar.
 Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekadar transaksi makna.
 Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada percepatan pembelajaran dengan
taraf keberhasilan tinggi.
 Pembelajaran kuantum benar-benar menekankan makna dan kualitas proses
pembelajaran.
 Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan konten
pembelajaran.
 Pembelajaran kuantum berfokus pada pelatihan keterampilan akademik,
keterampilan hidup, dan pencapaian fisik atau materi.
 Pembelajaran kuantum menganggap nilai dan keyakinan sebagai bagian penting
dalam proses pembelajaran.
2. Prinsip pembelajaran kuantum
 Prinsip utama pembelajaran kuantum.
“Membawa dunia (pebelajar) mereka ke dunia (guru) kita dan membawa dunia
(guru) kita ke dunia (pebelajar) mereka.” Setiap bentuk interaksi dengan siswa,
setiap rancangan program, dan setiap metode pembelajaran harus didasarkan pada
prinsip-prinsip utama ini.
Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran
seperti permainan orkestra simfoni.
Dalam pembelajaran kuantum berlaku prinsip yang sama bahwa pembelajaran
harus berdampak pada terbentuknya keunggulan.
3. Ciri-ciri guru kuantum

Ciri-ciri guru kuantum adalah berwibawa, antusias, menarik, spontan, tulus, toleran, fasih, fleksibel,
positif dan ekstrover. Profesor kuantum selalu: Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan
metode dan gaya belajar siswa,

4. Model dalam pembelajaran kuantum siswa.


 Setiap orang mempunyai suasana belajar yang nyaman.
 Setiap orang mempunyai gaya belajar yang unik. guru dan pada saat yang sama
 Modul pembelajaran tidak harus rumit.
 Material disajikan sebagai gambar.
 Gunakan musik klasik di kelas. H. Gunakan warna.

Anda mungkin juga menyukai