Anda di halaman 1dari 3

Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa wawancara

mendalam (depth interview) dan observasi dengan atau terhadap subjek penelitian
yang terpilih. Keduanya dapat dirinci sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Wawancara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan
tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik
yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu-isu lain yang
berkaitan dengan topik tersebut (Poerwandari, 1998 : 73).
Model wawancara yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah
wawancara konvensional yang informal:
Proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada berkembangnya pertanyaanpertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah. Tipe wawancara demikian
umumnya dilakukan peneliti yang melakukan observasi partisipatif. Situasi
demikian membuat orang-orang yang diajak bicara kemungkinan tidak menyadari
bahwa ia sedang diwawancarai secara sistematis untuk menggali data.
2. Observasi
Peneliti melakukan observasi terhadap informan yang peneliti merasa cocok
atau tepat untuk mendapatkan informasi dan data tentang informan sebagai PSK
secara langsung. Peneliti akan mencari tau apa yang menjadi kebiasaan informan
seperti sifat dan tingkah laku agar peneliti dapat dengan mudah mengenal
informan sebelum wawancara dilakukan.
Peneliti juga akan melihat kondisi di lokasi penelitian sebagai pertimbangan
untuk mendapatkan data. Sebab peneliti hanya akan mengatur jadwal wawancara
jika observasi yang dilakukan berjalan dengan lancar. Sehingga peneliti akan
mencari tau informasi PSK mulai dari orang di sekitar jalan nusantara dan di
dalam diskotik / Pub seperti karyawan / pelayan, serta teman sesama PSK bila
diperlukan.

Observasi adalah metode pengumpulan data yang paling umum dilakukan oleh
peneliti, utamanya yang meneliti tentang perilaku manusia. Observasi merupakan
metode untuk menangkap fenomena subjek dari kacamata peneliti. Penggambaran
setting yang dipelajari, aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang telibat
dalam aktivitas, dengan cara melihat kejadian dari perspektif peneliti
(Poerwandari, 2001 : 64).
Observasi mempunyai peran penting dalam mengungkap realitas subjek.
Intensitas hubungan subjek dengan bagaimana subjek berperilaku ketika
bersosialisasi dengan orang lain ataupun dengan peneliti ketika wawancara
maupun diluar wawancara merupakan pembanding yang baik dengan hasil
wawancara dalam mengidentifikasi dinamika yang terjadi dalam diri subjek.
Berbagai pertimbangan tersebut menjadikan pilihan observasi yang dilakukan
adalah jenis observasi yang terbuka, dimana diperlukan komunikasi yang baik
dengan lingkungna sosial yang diteliti, sehingga mereka dengan sukarela dapat
menerima kehadiran peneliti atau pengamat. Selain itu, observasi yang dilakukan
juga meupakan observasi yang tidak terstruktur, dimana peneliti tidak mengetahui
dengan pasti aspek-aspek apa yang ingin diamati dari subjek penelitian.
Konsekuensinya, peneliti harus mengamati seluruh hal yang terkait dengan
permasalahan penelitian ini meliputi perilaku subjek secara umum sebelum
dilakukannya wawancara, perilaku subjek ketika sedang melakukan wawancara
dan observasi ketika subjek telah melakukan wawancara. Observasi juga tidak
tertuju pada tempat ataupun lokasi wawancara, peneliti berusaha untuk melakukan
wawancara di tempat tinggal subjek agar peneliti dapat memperoleh bayangan
ataupun abstraksi maupun gambaran kehidupan yang dijalani oleh subjek.

Wawancara Pelaku Prostitusi


1.
2.
3.
4.

Darimana asal Anda?


Apa yang membuat Anda pindah kesini?
Mengapa memilih pekerjaan ini?
Apa ada yang mengajak Anda melakukan ini, atau ini keinginan Anda
sendiri?
5. Apa Anda tau dampak prostitusi ini bagi diri sendiri, dan orang lain yang
ada di lingkungan Anda?
6. Bagaimana Anda bersikap dengan warga di lingkungan ini?
7. Bagaimana lingkungan sekitar memperlakukan Anda?
8. Siapa yang menggunakan jasa Anda?
9. Sejak kapan Anda melakukan pekerjaan ini?
10.Apakah Anda tidak terpikir untuk mencari pekerjaan lain?
11.Siapa yang bertanggung jawab atas berjalannya bisnis ini?
12.Bagaimana proses berjalannya bisnis prostitusi ini? (untuk mendapatkan
info tentang hubungan bisnis ini dengan pemilik warung)
13.Berapa lama Anda ikut tergabung dalam bisnis ini?
14.Sampai kapan Anda akan melanjutkan pekerjaan ini?

Anda mungkin juga menyukai