PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si peneliti dengan objek
penelitian. Keterangan-keterangan yang hendak diperoleh melalui wawancara
biasanya adalah keterangan dalam memperoleh dan memastikan fakta,
memperkuat kepercayaan, memperkuat perasaan, mengenali standar kegiatan,
dan untuk mengethaui alasan seseorang dalam beberapa hal.
Metode Wawancara Terpusat yang sampai sekarang ini masih banyak
dipelajari dalam ilmu teori. Terutama dalam melakukan penelitian Kualitatif,
membuat penulis tertarik dan membuat rasa keingin tahuan untuk lebih
mengenal mengenai jenis penelitian kualitatif wawancara terpusat. Oleh katena
itu penulis mengambil judul “Wawancara Terpusat”.
Prof. Mudjia Rahardjo mengklasifikasikan wawancara terpusat sebagai
salah satu ragam penelitian kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menjawab pertanyaan yang sudah didesain untuk mengetahui respons subjek
atas isu tertentu. Tidak seperti kuesioner yang pilihan jawabannya sudah
tersedia, penelitian ini memberikan kebebasan kepada subjek untuk menjawab
pertanyaan sesuai maksud mereka. Dengan pertanyaan yang tidak terstruktur
dan terbuka, penelitian ini sangat fleksibel untuk memperoleh respons yang
muncul dengan cepat atas sebuah isu. Pertanyaan pun bisa berkembang sesuai
situasi yang terjadi. Pendapat ahli lainnya menyatakan bahwa wawancara ini
merupakan salah satu instrument penelitian kualitatif atau alat pengumpul data
utama.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Wawancara Terpusat
2. Karakteristik Wawancara Terpusat
3. Manfaat Wawancara Terpusat
4. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara
5. Teknik Wawancara agar Berjalan dengan Baik
6. Alat Dokumentasi untuk Menunjang Pelaksanaan Wawancara Terpusat
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Wawancara Terpusat
2. Untuk mengetahui Karakteristik Wawancara Terpusat
3. Untuk mengetahui Manfaat Wawancara Terpusat
4. Untuk mengetahui Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara
5. Untuk mengetahui Teknik Wawancara agar Berjalan dengan Baik
6. Untuk mengetahui Alat Dokumentasi untuk Menunjang Pelaksanaan
Wawancara Terpusat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
subjektif dari situasi tersebut. Dengan demikian ia menjadi waspada terhadap
seluruh bidang "respons selektif." Ketika pewawancara, melalui keakrabannya
dengan situasi objektif, mampu mengenali kesunyian simbolis atau fungsional,
"distorsi," penghindaran, atau pemblokiran, ia lebih siap untuk mengeksplorasi
implikasinya.
4
3. Responden tersebar maksudnya bahwa siapa saja bisa mendapatkan
kesempatan untuk diwawancarai namun berdasarkan tujuan dan
maksud diadakan penelitian tersebut
4. Responden dengan leluasa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
tanpa adanya tekanan dari orang lain atau rasa malu dalam
mengeluarkan pendapatnya
5. Alur pertanyaan dalam wawancara dapat menggunakan pedoman
(guide). Jika menggunakan pedoman (guide), alur pertanyaan yang
telah dibuat tidak bersifat baku tergantung kebutuhan dilapangan.
5
suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan
meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara
harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
6
b. Mengadakan probing. Probes adalah cara menggali keterangan yang lebih
mendalam, hal ini dilakukan karena :
Apabila jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
Apabila jawaban kurang jelas atau kurang lengkap
Apabila ada dugaan jawaban kurang mendekati kebenaran
c. Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-jawaban tertentu
kepada responden yang akhirnya nanti apa yang dikemukakan (pendapat)
responden bukan merupakan pendapat dari responden itu sendiri
d. Intonasi suara
Jika pewawancara merasa lelah atau bosan atau tidak suka dengan jawaban
responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol dengan baik agar
responden tetap memiliki rasa “nyaman” dalam sesi wawancara tersebut.
Hal yang dapat dilakukan misalnya; mengambil minum, ngobrol hal yang
lain, membuat candaan dll)
e. Kecepatan berbicara
Agar responden dapat mencerna apa yang ditanyakan sehingga
memberikan jawaban yang diharapkan oleh pewawancara
f. Sensitifitas pertanyaan
Pewawancara mampu melakukan empati kepada responden sehingga
membuat responden tidak malu dalam menjawab pertanyaan tersebut
g. Kontak mata
Agar responden merasa dihargai, dibutuhkan selama proses wawancara
tersebut
h. Kepekaan nonverbal
Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang ditunjukan
oleh responden, misalnya responden merasa tidak nyaman dengan sikap
yang ditunjukan oleh pewawancara, pertanyaan atau hal lainnya. Karena
hal ini dapat menyebabkan informasi yang diterima tidak lengkap
i. Waktu
Dalam pelakasanaan wawancara terpusat ini pewawancara dapat
mengontrol waktu. Hal ini dikuatirkan responden dapat menjadi bosan,
7
lelah sehingga informasi yang diharapkan tidak terpenuhi dengan baik.
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan wawancara-terpusat yang
dilakukan secara tatap muka adalah 1-2 jam, tergantung isu atau topik yang
dibahas.
8
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Wawancara terpusat secara umum adalah proses memperoleh informasi
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara tatap muka antara
pewanwancara (peneliti) dengan informan. Untuk mendapatkan informasi yang
diharapkan harus dibina hubungan baik antara peneliti dengan informan,
sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama dalam melakukan proses
wawancara karena bisa berlangsung secara berulang-ulang.
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan
suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.
Tidak cukup bagi pewawancara untuk mengetahui bahwa seorang informan
menganggap suatu situasi sebagai tidak menyenangkan "atau" memicu
kecemasan "atau" merangsang ringkasan yang tepat Tersangka dan, apalagi,
konsisten dengan berbagai interpretasi.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat dan menambah
wawasan baru bagi pembaca juga bagi yang ingin menjalankan penelitian
kualitatif. Dan semoga penelitian Kualitatif diindonesia dapat meningkat dan
yang paling utama adalah penelitiannya bersifat jujur dan bermanfaat. Adapun
kesalahan dalam makalah ini kami memohon maaf. Terima Kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.Com
10