Anda di halaman 1dari 28

Metode Kualitatif untuk

Kajian Sosial Budaya Gizi

Naintina Lisnawati, S.K.M., M.Gizi


Bagian Gizi FKM UNDIP
Perspektif Kajian
 Asupan makanan bersifat biologis ->
Makanan memenuhi kebutuhan tubuh
akan zat-zat gizi
 Asupan itu sendiri dipengaruhi oleh
faktor Geografi, Psikologi, Agama,
Ekonomi, Politik, Sosial -> Sosial Budaya
Perspektif Kajian

Asupan makanan merupakan respons thd


stimulus biologis sekaligus budaya
 Makanan dpt dilihat sbg kategori “gizi”
sekaligus “budaya”
 Gizi = bidang kajian “Bio-budaya”
Perspektif Kajian

In no area of biology is the


relationship with the social sciences
more inclusive, or more critical, than
in the nutritional sciences” (Richard
Barnes, 1968)
Food Habit vs Food Ideology
 Food habit related to food ideology
 Food Habit
“suatu kompleks kegiatan masak-memasak,
masalah kesukaan a/ ketidaksukaan,
kepercayaan, pantangan, & takhayul yg
berkaitan dgn produksi, persiapan &
konsumsi makanan(Foster & Anderson
1986)”
Food Habit vs Food Ideology
Food Ideology
 Attitudes, beliefs, customs, and taboos
affecting diet and nutrition
 Attitudes are usually classified as
belonging to the affective domain and as
having either a positive or negative
valence; that is one may feel for or against
something (Swanson)
 Beliefs serve as cognitive elements of
attitude (Fishbein & Raven)
Example

 Tempe Bongkrek
 Susu Kambing Etawa
 Sayur Cabe Rawit

Ada seperangkat nilai & norma, juga ada aspek selera,


di balik kategori makanan; perangkat nilai & norma tsb
tdk disadari (hidden culture) ttp mendeterminasi
pilihan makanan individu
Food Taboo
 Tindakan untuk menghindari makanan ttt
berdasarkan penjelasan sebab-akibat yg
bersifat supranatural
 Tabu Permanen
Contoh : Bagi pemeluk Budha sebagian
besar tidak mengkonsumsi pangan hewani
 Tabu Temporer
Contoh : Sebagian besar ibu hamil
meyakini bahwa ikan lele tidak boleh
dikonsumsi
Social Function
 Food and Prestise (Status, Fashion)
 Food, Friendship, and Communication
 Food and Gift
 Food, Feasts, and Festival
 Food, Ritual and Sacrifice
Metode Kualitatif
Outline....
– Biasa dipelajari oleh ilmu antropologi, sosiologi &
psikologi
• Memiliki sejarah yang panjang dalam ilmu sosial dan
mempunyai komponen penting dalam riset
kesehatan dan riset pelayanan kesehatan
• Ciri khusus kualitatif adalah pengungkapan
fenomena
• Tujuan : mengembangkan konsep-konsep yang
membantu pemahaman lebih atas fenomena sosial
dan perilaku dalam setting alamiah (bukan di
laboratorium)
• Bersifat eksploratif
Outline....
▪ Bentuk penelitian formatif, teknik tertentu,
jawaban mendalam dari informan
▪ Menggali aspek kontekstual & emosional
▪ Menambah rasa , tekstur dan nuansa
penelitian kuantitatif
▪ Dilakukan dalam jumlah kecil responden
Tahapan Kajian Kualitatif
Menentukan Topik

Penulisan Laporan Menentukan Fokus


Pertanyaan Kajian

Interpretasi Data Menyusun Rencana Kajian

Menganalisis Data Mengumpulkan Data


Tahapan Pengumpulan Data
1. Tahap Deskriptif
Mendeskripsikan karakteristik suatu fenomena sosial
dan konteksnya.
2. Tahap Fokus
Tahap yang memfokuskan perhatian pada
bagaimana/proses berlangsungnya suatu fenomena
sosial tertentu.
3. Tahap Selektif/Hipotesis
Tahap dimana peneliti menekankan pada hal-hal
pengecualian dan atau hal-hal yang merupakan
konsekuensi dari suatu fenomena sosial tertentu.
Strategi Menjamin Kualitas Data

 Sampling
 Menjamin Keandalan Analisis
 Mempertahankan validitas
Teknik Pengumpulan Data

◦ Observasi (pengamatan)
◦ Wawancara/Indept Interview
◦ Focus group discussion (diskusi
kelompok terarah)
Focus Group Discussion (FGD)

 CIRI-CIRI FGD
◦ Terdiri dari orang-orang dengan ciri-ciri tertentu
◦ Bersifat kualitatif
◦ Jumlah peserta terbatas
PERTANYAAN-PERTANYAAN FGD
◦ Terbuka
◦ Tidak terjawab dikotomus
◦ Sistematis dan jelas
Pengolahan Data
• Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-
kata, bukan dalam bentuk angka
• Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam
teknik pengumpulan data misalnya wawancara,
analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan
(transkrip).
• Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman
video
Analisis Data
• Bersifat induktif dan berkelanjutan.
• Analisis data penelitian kualitatif dilakukan
dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan mana yang
akan dikaji sehingga dapat dibuat suatu
kesimpulan untuk disampaikan kepada orang
lain.
Analisis Data
Reduksi Data
• Reduksi data adalah proses analisis untuk
memilih, memusatkan perhatian,
meyederhanakan, mengabstraksikan serta
mentransformasikan data yang muncul dari
catatan-catatan lapangan
• Mereduksi data berarti membuat rangkuman,
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta
membuang yang dianggap tidak perlu
Reduksi data
• Reduksi data dilakukan dengan pertimbangan
bahwa data yang diperoleh dari lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih
dan dipilah sesuai dengan kebutuhan dalam
pemecahan masalah penelitian
• Dalam mereduksi data setiap peneliti dipandu
oleh pertanyaan penelitian yang harus dijawab
berdasarkan data. Jawaban pertanyaan tersebut
merupakan wujud nyata temuan penelitian.
Penyajian (Display) Data
• Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya
adalah penyajian (display) data. Penyajian data diarahkan
agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam
pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami
• Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur
(flow chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam
bentuk-bentuk tersebut akan memudahkan peneliti
memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja
penelitian selanjutnya
Verifikasi Data (Conclusion Drawing)

 Langkah berikutnya dalam proses analisis data


kualitatif adalah menarik kesimpulan
berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi
data. Kesimpulan awal yang dikemukan masih
bersifat sementara dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung
tahap pengumpulan data berikutnya.
Verifikasi Data (Conclusion Drawing)

 Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah


yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat
dalam arti konsisten dengan kondisi yang
ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan
maka kesimpulan yang diperoleh merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Untuk dapat mengetahui kualitas data, seorang
peneliti dapat menilai melalui beberapa metode
seperti berikut :

• Mengecek representativeness atau keterwakilan data


• Mengecek data dari pengaruh peneliti
• Mengecek melalui triangulasi
• Melakukan pembobotan bukti dari sumber data-
data yang dapat dipercaya
• Membuat perbandingan atau mengkontraskan data
Pengujian Keabsahan Data
• Dalam penelitian kualitatif temuan atau data
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
• Kebenaran realitas dalam penelitian kualitatif
tidak bersifat tunggal tetapi jamak dan tergantung
pada kemampuan peneliti mengkontruksi
fenomena yang diamati.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai