Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN

LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN KUALITATIF

Oleh:

1. WINDHA HERJINDA
2. IMROATUZ ZAKIYAH

157795040
157795055

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
2015

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KUALITATIF

A. PENDAHULUAN
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategistrategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan
untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
Dengan demikian arti penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti
merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, pada prinsipnya
ingin memeriksa, menerangkan, mendeskripsikan secara kritis, atau
menggambarkan suatu fenomena, kejadian atau peristiwa interaksi sosial
dalam masyarakat untuk mencari dan menemenukan makna dalam konteks
yang sesungguhnya (natural setting). Oleh karena itu, semua jenis penelitian
kualitatif bersifat deskriptif, dengan mengumpulkan data lunak (soft data),
bukan hard data yang akan diolah dengan statistik. Sama seperti penelitian
kuantitatif, pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif ada yang berupa
penelitian lapangan (field research) dan ada pula yang berupa penelitian
kepustakaan (library research).
Perbedaan mendasar pada langkah penelitian kualitatif dibanding
dengan penelitian kuantitatif adalah langkah penelitian kualitatif baru
diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai. Hal ini
dikarenakan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian kualitatif
cenderung masih remang-remang, bahkan gelap kompleks dan dinamis. Oleh
karena itu, masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara,
tentatif dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di
lapangan.

Ada tiga kemungkinan terhadap masalah yang dibawa peneliti dalam


penelitian kualitatif. Yang pertama masalah yang dibawa peneliti tetap,
sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian judul
proposal dengan judul laporan penelitian sama. Yang kedua, masalah yang
dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas
atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak
terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
Yang ketiga masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan
berubah total, sehingga harus diganti. Dengan demikian judul proposal
dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti.

Masalah sebelum peneliti masuk lapangan

Masalah setelah peneliti mas

PENELITI MEMASUKI LAPANGAN


MASALAH

MASALAH T

MASALAH

MASALAH BERKE

MASALAH

MASALAH DIG

Gambar 1. Kemungkinan masalah sebelum dan sesudah peneliti memasuki


lapangan

B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KUALITATIF


Pendekatan dan teori yang menjadi akar dari penelitian kualitatif pada
intinya memiliki ciri-ciri yang berbeda bila dibandingkan dengan pendekatan
dan teori yang menjadi akar dari penelitian kuantitatif. Oleh karena itu,
prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui untuk melakukan penelitian
kualitatif juga berbeda dari prosedur dan tahap-tahap penelitian kuantitatif.
Prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui apabila melakukan kualitatif
secara umum adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan Fokus Penelitian
Prosedur penelitian kualitatif mendasarkan pada logika berfikir
induktif sehingga perencanaan penelitiannya bersifat sangat fleksibel .
Walaupun bersifat fleksibel, penelitian kualitatif harus melalui tahaptahap dan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Sama halnya dengan
penelitian kuantitatif, hal pertama yang dilakukan sebelum memulai
seluruh tahap penelitian kualitatif adalah menetapkan research question.
Research question yang dalam penelitian kualitatif disebut sebagai
Fokus Penelitian, adalah pertanyaan tentang hal-hal yang ingin dicari
jawabannya melalui penelitian tersebut.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif
tidak dirumuskan dan ditulis dalam format yang kaku. Format penulisan
fokus penelitian dalam penelitian kualitatif bisa sangat beragam dan tidak
harus dalam bentuk pertanyaan seperti halnya dalam penelitian
kuantitatif. Fokus penelitian dapat ditulis dengan berbagai bentuk,
bahkan sering kali fokus npenelitian ditulis dalam kalimat-kalimat yang
meliputi beberapa alinea. Perlu ditekankan di sini, walaupun fokus

penelitian tidak dirumuskan secara ketat dan dapat mengalami perubahan


selama proses penelitian, tetapi fokus penelitian harus ditetapkan pada
awal penelitian karena fokus penelitian berfungsi untuk memberi batas
hal-hal yang akan diteliti. Fokus penelitian berguna dalam memberikan
arah selama proses penelitian , utamanya pada saat pengumpulan data,
yaitu untuk membedakan antara data mana yang relevan dengan tujuan
penelitian kita. Fokus penelitian ini selalu disempurnakan selama proses
penelitian dan bahkan memungkinkan untuk diubah pada saat berada di
lapangan.

2. Menetukan Setting dan Subyek Penelitian


Sebagai sebuah metode penelitian yang bersifat holistic, setting
penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang sangat penting
dan telah ditentukan ketika menetapkan fokus penelitian. Setting dan
subyek penelitian merupakan suatu kesatuan yang telah ditentukan sejak
awak penelitian. Setting penelitian ini menunjukkan komunitas yang
akan diteliti dan sekaligus kondisi fisik dan sosial mereka. Dalam
penelitian kualitatif, setting penelitian akan mencerminkan lokasi
penelitian yang langsung melekat pada fokus penelitian yang telah
ditetapkan sejak awal. Setting penelitian ini tidak dapat diubah kecuali
fokus penelitiannya diubah. Hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif
yang baru menentukan lokasi penelitian setelah ditetapkan beberapa hal
sebelumnya, seperti research question (rumusan masalah penelitian)
populasi dan sampel.
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi
dari hasil penelitian. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak
dikenal adanya populasi dan sampel. Subyek penelitian ini menjadi
informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan
selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi beberapa

macam, seperti: (1). Informan Kunci (Key Informan), yaitu mereka yang
mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan
dalam penelitian, (2). Informan Utama, yaitu mereka yang terlibat
langsung dalam interaksi social yang diteliti, (3). Informan Tambahan,
yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung
terlibat dalam interaksi social yang diteliti.

3. Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data


Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang
berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data,
dan analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian.
Dalam penelitian kualitatif pengolahan data tidak harus dilakukan setelah
data terkumpul, atau analisis data tidak mutlah dilakukan setelah
pengolahan data selesai. Dalam hal ini sementara data dikumpulkan,
peneliti dapat mengolah dan melakukan analisis data secara bersamaan.
Sebaliknya pada saat menganalisis data, peneliti dapat kembali lagi ke
lapangan untuk memperoleh tambahan data yang dianggap perlu dan
mengolahnya kembali.
Pada penelitian kualitatif, prosedur penelitaian tidak distandarisasi
dan bersifat fleksibel. Jadi yang ada adalah petunjuk yang dapat dipakai,
tetapi bukan aturan. Ada beberapa metode pengumpulan data yang
dikenal dalam penelitian kualitatif, walaupun demikian bisa dikatakan
bahwa metode yang paling pokok adalah pengamatan atau obserbasi dan
wawancara mendalam atau in-depth interview. Observasi (pengamatan)
yang dimaksud disini adalah deskripsi secara sistematis tentang kejadian
dan tingkah laku dalam setting social yang dipilih untuk diteliti
(Marshall & Rosman, 1989:79). Pengamatan dapat bervariasi mulai dari
yang sangat terstuktur dengan catatan rinci mengenai tingkah laku
sampai dengan deskripsi yang paling kabur tentang kejadian dan tingkah

laku. Sedangkan wawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data


yang didasarkan pada percakapan secara intensif dengan suatu tujuan
(Marshall & Rosman, 1989:82). Dalam hal melakukan wawancara
mendalam, pertanyaan yang bersifat umum berdasarkan substansi setting
atau berdasarkan kerangka konseptual.
Oleh karena tidak menggunakan instrument penelitian yang
terstruktur dan baku, peranan peneliti yang melakukan penelitian
kualitatif juga berfungsi sebagai instrument penelitian. Sehubungan
dengan itu banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum dan pada saat
pengumpulan data, seperti mencari key informan yang akan dijadikan
sumber informasi tentang orang-orang dan setting yang diteliti,
mengadakan pendekatan-pendekatan serta menciptakan suasana yang
enak sebelum memulai suatu wawancara. Hasil pengamatan dan
wawancara mendalam direkam dan dicatat secara sistematis.
Pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara
mengklasifikasi atau mengategorikan data berdasarkan beberapa tema
sesuai fokua penelitiannya. Pengolahan data kualitatif ini juga dapat
dilakukan dengan menggunakan computer. Selanjutnya bila penelitian
tersebut dimaksudkan untuk membentuk proposisi-proposisi atau teori,
maka analisis data secara induktif dapat dilakukan melalui beberapa
tahap (Taylor dan Bogdan, 1984:127) seperti yang dilakukan dalam
grounded research sebagai berikut:
a. Membuat definisi umum/sementara tentang gejala yang dipelajari.
b. Rumuskan suatu hipotesis untuk menjelaskan gejala tersebut (hal ini
dapat didasarkan pada data, penelitian lain, atau pemahaman dari
peneliti sendiri).
c. Pelajari satu kasus untuk melihat kecocokan antara kasus dan
hipotesis.
d. Jika hipotesis tidak menjelaskan kasus, rumuskan kembali hipotesis
atau definisikan kembali gejala yang dipelajari.
e. Pelajari kasus-kasus negatif untuk menolak hipotesis.

f. Bila ditemui kasus-kasus negative, formulasikan kembali hipotesis


atau definisikan kembali gejala.
g. Lanjutkan sampai hipotesis benar-benar diterima dengan cara
menguji kasus-kasus yang bervariasi.

4. Penyajian Data
Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita
tentang sesuatu hal pada orang lain. Oleh karena ada data yang diperoleh
dalam penelitian kualitatif berupa kata-kata dan tidak dalam bentuk
angka, penyajian biasanya berbentuk uraian kata-kata dan tidak berupa
table-tabel dengan ukuran statistik. Sering kali data disajikan dalam
bentuk kutipan-kutipan langsung dari kata-kata terwawancara sendiri.
Kata kata itu ditulis apa adanya dengan menggunakan bahasa asli
informan (misalnya bahasa ibu, bahasa daerah, dan bahasa khusus) yang
dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai Transkrip. Selain itu,
hasil penelitian kualitatif juga dapat disajikan dalam bentuk life history,
yaitu deskripsi tentang peristiwa dan pengalaman penting dari kehidupan
atau beberapa bagian pokok dari kehidupan seseorang dengan katakatanya sendiri.

Langkah-langkah Penelitian Kualitatif Berdasarkan Tipe dan Strategi


Penelitian
Beberapa sumber lain menyebutkan langkah-langkah penelitian
kualitatif dibedakan berdasarkan tipe dan strategi yang digunakan. Banyak
tipe dan strategi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, antara lain:
Case Study Research, Historical Research, Grounded Theory Methodology,
Phenomenology, Ethnomethodology, dan Ethnography. Namun ada pula
penelitian yang terkadang hanya diberi label dengan kualitatif, tapi
menggunakan teknik analisis yang berbeda seperti analisis isi, analisis

wacana, seperti dalam penelitian bahasa yang meneliti hasil karya (buku)
seseorang dan surat kabar yang meneliti tajuk rencana surat kabar.
1. Studi Kasus
Studi kasus merupakan pilihan utama apabila ingin memahami latar
belakang suatu permasalahan, atau interaksi individu di dalam suatu unit
sosial atau mengenai suatu kelompok individu secara mendalam, utuh,
holistik, intensi dan naturalistik. Penelitian kasus adalah suatu proses
pengumpulan data dan informasi secara mendalam, mendetail, intensif,
holistik, dan sistematik tentang orang, kejadian, secial setting (latar sosial),
atau kelompok dengan menggunakan berbagai metode dan teknik serta
banyak sumber informasi untuk memahami secara efektif bagaimana
orang, kejadian, latar sosial itu beroperasi atau berfungsi sesuai dengan
konteksnya.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian studi kasus adalah sebagai
berikut:
a. Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan
secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus
dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang,
lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit sosial.
Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal,
sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumbersumber yang tersedia;
b. Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan
data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah
observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai
instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data
dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat
mengumpulkan data yang berbeda secara serentak;
c. Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai
mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi
unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses
mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna

menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi secara


kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis
data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan
data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan
lapangan;
d. Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul,
dalam pendekatan studi kasus hendaknya dilakukan
penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap
kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru
mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali
harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan
ke dalam kategori yang sudah ada;
e. Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif,
rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan
sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk
mernahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat
membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang
atau kelompik.
2. Penelitian Historis (Historical Research)
Penelitian historis merupakan salah satu tipe dan pendekatan dalam
penelitian kualitatif yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali secara
sistematis, akurat, dan objektif kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi
dimasa lampau dengan menggunakan pendekatan normatif dan
interpretatif. Dalam penelitian historis ada beberapa langkah yang perlu
diikuti. Langkah-langkah itu sebagai berikut:
a. Mendefinisikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti secara
tepat.
b. Mempertimbangkan apakah penelitian historis merupakan cara terbaik
untuk memecahkan masalah tersebut. Selain itu juga perlu
dipertimbangkan pula apakah hasil penelitian akan berguna dan berarti
bagi individu dan masyarakat.
c. Merumuskan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian.
d. Menetapkan sumber informan yang relevan dan sahih.

e.

Mengumpulkan data dengan selalu mengingatkan sumber data primer

dan sekunder.
f. Mengevaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik internal
dan eksternal.
g. Menuliskan laporan yang mencakup pernyataan masalah, review
sumber material, pernyataan asumsi, hipotesis, cara tes hipotesis,
penemuan yang ada, interpretasi, dan kesimpulan.
3. Grounded Theory Methodology
Grounded Theory Methodology adalah suatu metodologi umum
untuk mengembangkan teori melalui penelitian kualitatif yang dilakukan
secara sistematis dan mendasar. Teori dibangun berdasarkan data yang
dikumpulkan tentang suatu fenomena yang menjadi fokus penelitian.
Langkah-langkah model penelitian ini mengikuti pola kualitatif pada
umumnya. Selama penelitian, konsep teori disusun diuji kembali, dan bila
perlu dilakukan revisi, dengan menggunakan data yang akurat melalui
analisis komparatif dan situasi, serta kelompok yang tepat untuk menguji
atau menemukan teori. Secara sederhana langkah-langkah pengembangan
sebagai berikut:

Perumusan Masalah (1)

Rekontruksi Teori (5)

Pengembangan Teori (4)

Gambar 2. Langkah-langkah Grounded Theory Methodologi

Mendeteksi Fenomena Lapangan

Penyusunan Konsep Teori (3)

4. Fenomenologi (Phenomenology)
Fenomenologi dapat diartikan ilmu-ilmu tentang fenomena yang
menampakkan diri dari kesadaran peneliti. Dalam arti luas, fenomenologi
adalah ilmu tentang gejala atau hal-hal apa saja yang tampak.
Fenomenologi sebagai salah satu bentuk penelitian kualitatif tumbuh dan
berkembang dalam bidang sosiologi, menjadikan pokok kajiannya
fenomena yang tampak sebagai subjek penelitian, namun bebas dari unsur
syak wasangka atau subyektivitas peneliti.
Desain penelitian fenomenologi fleksibel dan mungkin juga berubah
pada waktu di lapangan seandainya ditemukan hal-hal baru dan prinsipiel.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Menemukan fenomena penelitian yang wajar diteliti
b. Menganalisis fenomena tersebutu apakah cocok diungkap melalui
c.
d.
e.
f.
g.

fenomenologi.
Menentukan subjek yang diteliti dan konteks yang sesungguhnya.
Mengumpulkan data di lapangan
Membuat catatan termasuk fto
Menganalisis data
Membuat laporan

5. Etnometodologi (Ethnomethodology)
Etnometodologi dapat diartikan sebagai studi mengenai cara-cara
anggota masyarakat (komunitas) memahami kegiatan sosial mereka.
Etnometodologi dalam strategi penemuan didasarkan pada keadaan seharihari, atau aktivitas dan interaksi sosial yang bersifat rutin dengan
menggunakan akal sehat. Secara sederhana langkah-langkah penelitian
etnometodologi dapat digambarkan sebagai berikut:

m a s a la h /
fe n o m e n a
in te ra k s i s o s ia l

p enyusu

v e r ifi k a s i

n an

p e n g u m p u la n

la p o ra n

d a ta

a n a lis
is
d a ta

Gambar 3. Langkah-langkah Penelitian


Etnometodologi

6. Etnografi (Ethnography)
Etnografi berarti menulis/catatan tentang orang atau anggota
keompok sosial dan budaya. Dalam arti luas merupakan suatu studi
tentang sekelompok orang untuk menggambarkan kegiatan dan pola
sosiobudaya mereka. Etnografi bukan deskripsi tentang kehidupan
masyarakat dalam keberagaman situasinya, melainkan menyajikan
pandangan hidup subjek, cara mereka memandang kehidupannya, cara

dan

mereka memandang perilakunya dalam keseharian, cara mereka


berinteraksi dan sebagainya. Etnografi merupakan suatu bentuk penelitian
yang terfokus pada makna sosiologis diri individu dan konteks sosialbudayanya yang dihimpun melalui observasi lapangan sesuai dengan fokus
penelitian.
Adapun langkah-langkah penelitiannya dapat digambarkan menjadi
sebagai berikut:
1. Ide ntifikasi dan Pe milihan Su atu Mas ala h s erta Pen ent u an Fokus E tnografi

6. Me nulis Et nografi

5 . An alis is dan M odel Int era ksi

3 . Pe ng ump ulan Da ta

4 . M e mbuat Cat at a n M end et ail

Gambar 4. Langkah-langkah Umum Penelitian Etnografi

Daftar pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Asdy Mahasatya
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri

Anda mungkin juga menyukai