Anda di halaman 1dari 67

Teknik Pengumpulan Data

Pengantar
Menurut Creswell (1994) terdapat empat macam
tipe pengumpulan data, yaitu:
• Observasi • Dokumen

• Wawancara • Alat-alat audiovisual.


Wawancara
• Apa itu wawancara?
• Wawancara adalah suatu percakapan yang
diarahkan pada suatu masalah tertentu.
• Hal ini merupakan proses tanya jawab lisan,
dimana dua orang atau lebih berhadap-
hadapan secara fisik.
Dua Pihak dalam Wawancara
Interviewer Interviewee
• .. mengajukan pertanyaan- • ... diharap mau memberikan
pertanyaan, keterangan keterangan serta
atau penjelasan, sambil penjelasan, dan menjawab
menilai jawaban- semua pertanyaan yang
jawabannya. diajukan kepadanya.
• Kadang kala juga membalas
dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
pula.
Dua Pihak dalam Wawancara lanj
Interviewer
• .... juga melakukan
paraphrase (menyatakan
kembali isi jawaban
interviewee dengan kata-
kata lain), mengingat dan
mencatat jawaban-jawaban,
menggali keterangan-
keterangan lebih lanjut dan
melakukan probing
(rangsangan, dorongan).
Dua Pihak dalam Wawancara lanj
• Hubungan dua pihak ini disebut sebagai “a face
to face non-reciprocal relation” (relasi muka
berhadapan muka yang tidak timbal balik).
Dua Pihak dalam Wawancara lanj
• Interview ini dapat dipandang sebagai metode
pengumpulan data dengan tanya jawab
sepihak, yang dilakukan secara sistematis dan
berdasarkan tujuan penelitian
Pengertian Wawancara
• Menurut Banister dkk (1994) wawancara adalah
percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu.
• Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud
untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna
subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan
topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi
terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat
dilakukan melalui pendekatan lain.
Pengertian Wawancara lanj
• Menurut Denzin dan Lincoln (1994), interview
merupakan suatu percakapan, seni tanya jawab
dan mendengarkan.
• Ini bukan merupakan suatu alat yang netral,
pewawancara menciptakan situasi tanya jawab
yang nyata.
• Dalam situasi ini jawaban-jawaban diberikan,
sehingga wawancara menghasilkan pemahaman
yang terbentuk oleh situasi berdasarkan
peristiwa-peristiwa interaksi khusus.
• metode tersebut dipengaruhi oleh karakteristik
individu pewawancara (ras, kelas, suku, dan
gender).
Pengertian Wawancara lanj
• Menurut Kerlinger, wawancara
(interview) adalah situasi peran antar-
pribadi berhadapan muka (face to
face), ketika pewawancara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang
untuk memperoleh jawaban-jawaban
yang relevan dengan masalah
penelitian, kepada seseorang yang
diwawancarai, atau informan.
Kategori Wawancara
• Terstruktur (baku )
• Tidak terstruktur
(tidak baku)
• Wawancara
mendalam
• Wawancara semi
terstuktur
Kategori Wawancara lanj
• Terstruktur
• Pertanyaan-pertanyaan, runtutannya, dan perumusan
kata-katanya sudah “harga mati”, artinya sudah
ditetapkan dan tak boleh diubah-ubah.
• Pewawancara masih punya kebebasan bertanya, tetapi
relatif kecil.
• Wawancara ini mempergunakan skedul wawancara
yang telah dipersiapkan secara cermat untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan masalah
penelitian.
Kategori Wawancara lanj

• Tidak terstruktur
• Bersifat lebih luwes dan terbuka, dimana
muatannya, runtutan dan rumusan kata-
katanya terserah pada pewawancara.
• Biasanya tidak digunakan skedul.
• Situasi lebih terbuka dan kontras dengan
wawancara terstruktur yang tertutup.
• Namun tidak berarti bahwa wawancara jenis
ini adalah suatu yang mudah.
Wawancara Mendalam
• Menurut Malo,
• Dalam wawancara mendalam, pertanyaan-
pertanyaan yang akan dikemukakan kepada
responden tidak dapat dirumuskan secara pasti
sebelumnya, namun banyak bergantung dari
kemampuan dan pengalaman peneliti untuk
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan
sesuai dengan jawaban responden.
• Dengan perkataan lain di dalam wawancara
mendalam berlangsung suatu diskusi terarah di-
antara peneliti dan responden menyangkut
masalah yang diteliti.
Wawancara Mendalam lanj.
• Menurut Malo, ....
• Peneliti harus dapat mengendalikan diri, sehingga tidak
menyimpang jauh dari pokok masalah serta tidak
memberikan penilaian mengenai benar atau salahnya
pendapat atau opini responden.
• Jenis pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan
terbuka, kelebihannya memungkinkan perolehan variasi
jawaban sesuai dengan pemikiran responden; responden
dapat memberikan jawabannya secara lebih terinci serta
diberi kesempatan mengekspresikan caranya dalam
menjawab pertanyaan.
Wawancara Mendalam lanj.
• Menurut Malo, ..
• Kelemahan pertanyaan terbuka adalah
kemungkinan jumlahnya yang besar dari jawaban
yang tidak relevan sehingga “mempersulit”
pengolahan data.
• Seringkali pula peneliti harus pandai-pandai
menanyakan responden untuk memperoleh
jawaban misalnya dengan mempergunakan
teknik-teknik probing (mengorek jawaban
responden agar terarah pada tujuan penelitian).
Wawancara semi terstruktur
• Pendekatan wawancara semi struktur memiliki
sejarah panjang dalam psikologi dan mewakili
keseimbangan antara fleksibilitas dan
konsistensi yang banyak memenuhi kebutuhan
penelitian kualitatif
• Konsistensi dipertahankan melalui
penggunaan jadwal wawancara yang terdiri
dari serangkaian pertanyaan yang dirancang
untuk memperoleh informasi semaksimal
mungkin.
Wawancara semi terstruktur Lanj.
• Daftar pertanyaan yang telah dibuat tidak boleh
diperlakukan secara kaku
• Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah
seorang pewawancara dapat bertanya seperti sedang
berbicang dengan yang di wawancara  Rapport
• Jadwal hanyalah sebagai panduan untuk melakukan
wawancara seefektif mungkin dikarenakan keterbatasan
waktu dan uang yang mungkin dimiliki oleh peneliti dan
juga para partisipan.
Kriteria Penulisan Pertanyaan
• Menurut Kerlinger,
terdapat tujuh hal
yang harus
diperhatikan
dalam menyusun
pertanyaan.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
1. Apakah pertanyaan ini berkaitan dengan masalah
penelitian dan sasaran-sasaran penelitian ? Kecuali
pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh
informasi faktual dan sosiologis, semua pertanyaan
dalam pedoman wawancara harus mempunyai
fungsi tertentu dalam masalah penelitiannya. Hal ini
berarti bahwa kegunaan setiap pertanyaan adalah
untuk memancing informasi yang dapat digunakan
untuk menguji pertanyaan penelitian.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
2. Tepatkan tipe pertanyaan? Ada informasi tertentu
yang dapat diperoleh dengan sebik-baiknya bila
menggunakan pertanyaan terbuka,misal: alasan
perilaku, itikad/niat, dan sikap. Sebaiknya informasi
lain tertentu dapat diperoleh dengan lebih cepat
dan efisien bila menggunakan pertanyaan tertutup.
Jika yang diminta responden hanyalah menyatakan
pilihan yang lebih disukai di antara dua alternatif
atau lebih, sedangkan alternatif-alternatif itu dapat
diungkapkan secara jernih, sungguh tidak efisien
bila kita menggunakan pertanyaan terbuka.
Pertanyaan terbuka
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
3. Apakah butir pertanyaan itu jelas dan tidak
mengundang tafsir majemuk ? Suatu pertanyaan
yang tidak ambigu adalah yang tidak
memungkinkan atau mengundang tafsir yang
berlainan serta jawaban yang berbeda-beda sebagai
hasil dari tafsir majemuk itu. Pertanyaan yang
bersifat ambigu apabila pertanyaan itu
menyodorkan dua kerangka acuan atau lebih.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
3. Misalnya: “Bagaimana perasaan anda mengenai
pengembangan suatu sistem tranportasi kilat antara
pusat kota dengan daerah pemukiman perkotaan, dan
pengembangan kembali wilayah pemukiman di pusat
kota ?”
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
3. (lanj).
Ambiguitas dapat pula muncul dalam pertanyaan
sederhana, misalnya: “Bagaimana kehidupan anda
bersama keluarga anda tahun ini ?”
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
4. Apakah pertanyaan itu menggiring responden untuk
memberikan alternatif jawaban tertentu?
Pertanyaan semacam ini tidak menjamin adanya
kredibilitas. Misalnya anda membuat pertanyaan:
“Apakah anda telah membaca tulisan-tulisan
tentang situasi pendidikan di daerah ini ?” Anda
mungkin akan mendapatkan jawaban “Ya” oleh
sebagian besar dari responden, bila ditujukan
kepada sekelompok responden. Mengapa ? Karena
pertanyaan ini tidak baik jika orang tidak membaca
artikel mengenai situasi pendidikan di daerah itu.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
5. Apakah pertanyaan ini menuntut pengetahuan dan
informasi yang tidak dimiliki oleh reponden ? Untuk
menjaga agar tidak ada jawaban yang tidak kredibel
karena kurangnya informasi, lebih baik
menggunakan pertanyaan-pertanyaan saringan.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
5. ... Contoh: Sebelum
responden ditanya
pendapatnya tentang
gratifikasi, seyogya ditanya
lebih dahulu apakah dia
mengetahui apa gratifikasi
itu dan apa artinya.
Seyogyanya diberikan
penjelasan singkat terlebih
dulu tentang gratifikasi,
baru kemudian responden
diminta pendapatnya
tentang gratifikasi.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
6. Apakah pertanyaan ini menuntut ihwal yang
bersifat pribadi dan peka sehingga responden
mungkin menolak menjawabnya ?
Diperlukan teknik khusus untuk
memperoleh informasi yang bersifat
pribadi, peka, atau kontroversial.
Pertanyaan yang bersifat pribadi
hendaknya diletakkan di bagian
belakang dalam wawancara, yaitu
setelah tercapai kedekatan dan
keakraban/hubungan yang baik
(rapport).
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
6. (lanj.) Apabila menanyakan sesuatu yang secara
sosial tidak disetujui, hendaknya anda tunjukkan
bahwa sebagian orang berpandangan tertentu,
sementara orang-orang lain berpandangan yang
sebaliknya. Janganlah sampai membuat responden
menyangkal atau menolak dirinya sendiri.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
7. Apakah pertanyaan ini menyiratkan hal-hal yang
dianggap baik atau buruk oleh masyarakat ? Orang
cenderung untuk memberikan jawaban yang sesuai
dengan pandangan umum (normatif), jawaban-
jawaban yang menunjukkan atau mencerminkan
kesetujuan pada tindakan-tindakan atau hal-hal
yang umumnya dinilai baik.
Kriteria Penulisan Pertanyaan lanj.
7. Apakah pertanyaan ini menyiratkan hal-hal yang
dianggap baik atau buruk oleh masyarakat ? Lanj.
Misalnya menanyakan kepada seseorang mengenai
perasaannya terhadap anak-anak. Setiap orang
diharap mengasihi anak-anak. Jika kita tidak hati-
hati, kita akan mendapatkan jawaban stereotip atau
klise mengenai anak-anak dan kasih sayang.
OBSERVASI
(PENGAMATAN)
Pokok bahasan
• Pengertian
observasi/pengamatan
• Ragam Pengamatan dan
Peran Pengamat
• Ciri-ciri
observasi/pengamatan
• Pengamatan terlibat
(participant observation)
Pengertian observasi/pengamatan
• Menurut Kartono (1980) observasi
adalah: “studi yang disengaja dan
sistematis tentang fenomena sosial
dan gejala-gejala psikis dengan cara
pengamatan dan pencatatan”.
• Tujuannya adalah: “mengerti ciri-ciri
dan luasnya makna antar hubungan
elemen-elemen tingkah laku manusia
pada fenomena sosial serba kompleks
dalam pola-pola kultural tertentu”.
Pengertian observasi/pengamatan lanj.

Syarat-syarat observasi:
• Ditujukan pada pola dan tujuan
penelitian yang sudah
ditetapkan.
• Direncanakan dan dilaksanakan
secara sistematis, dan tidak
secara kebetulan (accidental)
saja.
Pengertian observasi/pengamatan lanj.

Syarat-syarat observasi:
• Dicatat secara sistematis dan
dikaitkan dengan proposisi-proposisi
yang lebih umum, dan tidak karena
didorong oleh impuls dan rasa ingin
tahu belaka.
• “Validitas”, “reliabilitas” dan
ketelitiannya dicek dan dikontrol
seperti pada data ilmiah lainnya
 trustworthyness (kualitatif)

tanda petik: untuk kuantitatif


Pengertian observasi/pengamatan lanj.

• Poerwandari : “Observasi
barangkali menjadi metode yang
paling dasar dan paling tua di
bidang psikologi, karena dengan
cara-cara tertentu kita selalu
terlibat dalam proses mengamati.
• Semua bentuk penelitian
psikologis, baik itu kualitatif
maupun kuantitatif mengandung
aspek observasi di dalamnya.
Freud & Iceberg
Pengertian observasi/pengamatan lanj.

• Istilah observasi dari bahasa Latin


berarti “melihat” dan
“memperhatikan”.
• Istilah observasi diarahkan pada
kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang
muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam
fenomena tersebut.
Pengertian observasi/pengamatan lanj.

• Menurut Michael Patton (1990)


observasi merupakan metode
pengumpulan data esensial dalam
penelitian, apalagi penelitian dengan
pendekatan kualitatif.
• Agar memberikan data yang akurat dan
bermanfaat, observasi sebagai metode
ilmiah harus dilakukan oleh peneliti
melalui latihan-latihan yang memadai,
serta persiapan yang teliti dan lengkap.
Ragam Pengamatan dan Peran Pengamat

• Lexy Moleong (2001)


menguraikan:
– alasan pemanfaatan
pengamatan
– ragam pengamatan dan
derajat peranan pengamat.
Ragam Pengamatan dan Peran Pengamat
lanj.
Alasan pemanfaatan pengamatan
1. Pengamatan merupakan pengalaman langsung dan
alat yang ampuh untuk memperoleh kebenaran.
Jika informasi yang diperoleh kurang meyakinkan,
maka peneliti dapat melakukan pengamatan secara
langsung untuk mengecek kebenaran informasi
tersebut.
2. Dengan pengamatan dimungkinkan melihat dan
mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku
dan kejadian sebagaimana yang sebenarnya.
Ragam Pengamatan dan Peran Pengamat
lanj.
Alasan pemanfaatan pengamatan
3. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat
peristiwa yang berkaitan dengan pengetahuan yang
relevan dan pengetahuan yang diperoleh dari data.
Ragam Pengamatan dan Peran Pengamat
lanj.
Alasan pemanfaatan pengamatan
4. Jika peneliti ragu-ragu pada informasi yang
diperoleh, karena adanya bias (penyimpangan). Bias
terjadi karena responden kurang mengingat
peristiwa atau ada jarak psikologis antara peneliti
dengan responden. Oleh karena itu, peneliti
memanfaatkan pengamatan.
Ragam Pengamatan dan Peran Pengamat
lanj.
Alasan pemanfaatan pengamatan
5. Pengamatan memungkinkan peneliti mampu
memahami situasi-situasi yang rumit, dimana
peneliti ingin mengamati beberapa tingkah laku
sekaligus.
Ragam Pengamatan dan Peran Pengamat
lanj.
Alasan pemanfaatan pengamatan
6. Dalam kasus-kasus tertentu dimana wawancara
tidak dimungkinkan, pengamatan menjadi alat
yang sangat bermanfaat. Misalkan seseorang
mengamati perilaku bayi yang belum bisa berbicara
atau mengamati orang-orang luar biasa, dan
sebagainya.
Ragam Pengamatan
Ragam pengamatan (1):
• pengamatan berperan serta
• pengamatan tidak berperan serta
Ragam Pengamatan lanj.
Ragam pengamatan (2):
• Pengamatan terbuka, jika
keberadaan pengamat diketahui oleh
subjek, dan subjek memberikan
kesempatan pengamat untuk
mengamati peristiwa dimana subjek
berperan
• Pengamatan tertutup apabila
pengamat melakukan pengamatan
tanpa diketahui oleh subjek yang
diamati.
Ragam Pengamatan lanj.
Ragam pengamatan (3):
• Pengamatan dengan latar alamiah atau
pengamatan tidak terstruktur  penelitian
kualitatif
• Pengamatan buatan atau pengamatan
terstruktur  eksperimen kuantitatif.
Peran Pengamat

Pemeran Pengamat
Partisipasi serta sebagai Pengamat
lengkap sebagai pemeran penuh
pengamat serta
Peran Pengamat
1. Berpartisipasi lengkap (the complete participant). Ia
menjadi anggota penuh dari suatu kelompok yang
diamati. Dengan demikian dapat diperoleh
informasi, termasuk yang rahasia.
Wyn Sargent menikahi Obahorok
Lembah Baliem
Trunyan & James Dananjaya
Peran Pengamat lanj.
2. Pemeran serta sebagai pengamat (the participant as
observer). Peneliti tidak sepenuhnya menjadi
anggota kelompok yang diamati (misalnya anggota
kehormatan), tetapi masih dapat melakukan fungsi
pengamatan. Hal-hal rahasia masih dapat diketahui.
James L. Peacock, orang
Kristen Amerika meneliti
gerakan Muhammadiyah
di Indonesia
Mitsuo Nakamura, orang
Jepang meneliti NU
Peran Pengamat lanj.
3. Pengamat sebagai pemeran serta (the observer as
participant). Peranan pengamat secara terbuka
diketahui oleh umum, karena segala macam
informasi termasuk yang rahasia dapat dengan
mudah diperoleh.
Clliford Geertz
Clliford Geertz
Peran Pengamat lanj.
4. Pengamat penuh (the complete observer). Pada
pengamatan eksperimen di laboratorium yang
menggunakan kaca sepihak. Pengamat mengamati
subjeknya dari belakang kaca, sedang subjek sama
sekali tidak mengetahui.
One way mirror observation
Bobo doll experiment
Ciri-ciri observasi/pengamatan

• Keunggulan pengamatan: diperoleh kebenaran


yang meyakinkan, mampu memahami situasi
yang rumit, melihat dan mengamati sendiri lalu
mencatatnya
Ciri-ciri observasi/pengamatan lanj.

• Pengamatan yang dilakukan teliti dan cermat,


tidak dapat dilakukan bersamaan dengan
wawancara
Ciri-ciri observasi/pengamatan lanj.

• Pengamat
dapat memper-
hatikan 8 hal:
ruang/tempat,
pelaku,
kegiatan,
benda-benda
atau alat-alat,
waktu,
peristiwa,
tujuan,
perasaan
subjek
Pengamatan thd delapan hal
• ruang atau tempat?
• pelaku?
• kegiatan?
• benda-benda atau
alat-alat?
• waktu?
• peristiwa?
• tujuan?
• perasaan subjek?

Anda mungkin juga menyukai