Anda di halaman 1dari 36

PEMBUATAN KUESIONER

Di Sampaikan
Dr. Maya Riantini, S.P., M.Si.
Instrumen untuk Mendapatkan data

1. Alat ukur tertentu yg sudah baku; GPS,


timbangan, meteran dll.
2. Wawancara
3. Kuesioner
Wawancara (interview)

• Pengumpulan data dgn bertanya jawab


langsung antara peneliti - responden.
• Merupakan alat yg baik utk meneliti:
pendapat, keyakinan, motivasi, perasaan,
proyeksi seseorang terhadap masa
depannya.
Pewawancara dituntut :
• menciptakan hubungan baik dgn responden
• menguasai persoalan yg akan diteliti
• dpt menyampaikan semua pertanyaan dgn baik dan
tepat
• mencatat semua jawaban lisan dgn teliti dan jelas
• dpt menggali tambahan informasi dari responden
• dpt menciptakan suasana aman
• menunjukkan perhatian atas informasi responden
• netral, tidak bereaksi atas apapun yg dikatakan
responden
• sanggup terus menerus menarik perhatian
responden.
Pewawancara yg baik:
• berpakaian rapi
• Rendah hati
• hormat thdp responden
• ramah dlm bertutur dan air muka selalu
cerah
• perhatian dan netral
• bersikap seolah2 responden ramah &
menarik
• jadi pendengar yg baik.
Hubungan baik dgn responden ditandai :
• Responden merasa kehangatan dan sikap
simpatik dari pewawancara
• Responden merasa bebas mengutarakan
perasaan dan pandangannya
Wawancara dpt dibagi menjadi :
1.Wawancara Berstruktur.
2.Wawancara tidak berstruktur.
1. Wawancara Berstruktur:
• Pertanyaan dirumuskan tertulis sebelumnya
• Jawaban pertanyaan ditentukan dgn pilihan ganda
• Dpt diberikan kartu-kartu alternatif jawaban bila jawaban
tidak dpt segera dimengerti oleh responden
• Terikat antara pertanyaan dan jawaban
• Wawancara dibatasi scope-nya tetapi diperluas
pertanyaannya
• Responden terbatas kebebasannya, karena responden
terikat oleh pertanyaan yg telah disusun lebih dahulu
• Keuntungan wawancara berstruktur:
• Tujuan jelas dan terpusat
• Jawaban mudah dicatat (kode)
• Data lebih mudah diolah dan dibandingkan
2. Wawancara tidak berstruktur.
• Daftar tidak dipersiapkan sebelumnya
• Masalah umum
• Urutan pertanyaan tidak sama. Pertanyaanpun
tidak selalu sama
• Responden menjawab bebas
• Lama wawancara bebas
• Pewawancara dpt memperoleh jawaban lebih
luas
Kelemahan Wawancara tidak berstruktur:
• Data sukar dikode dan diolah sehingga sulit
dibandingkan
• Boros waktu dan tenaga
Jawaban Responden:
• Sering bersifat umum, kurang spesifik, shg perlu
pertanya-an lebih lanjut utk menggali informasi yg
lebih dalam
• Pertanyaan tambahan harus netral, tdk menjurus
pada jawaban tertentu.
Kebaikan Wawancara:
• Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
• Tidak dibatasi umur dan tingkat pendidikan
• Cocok sebagai kriterium (alat verifikasi) terhadap data
hasil observasi, kuesioner, dan lain-lain
• Dapat dilaksanakan sambil observasi

Kekurangan atau kelemahan Wawancara :


• Tidak cukup efisien
• Boros waktu, tenaga dan biaya
• Informasi yg diperoleh tergantung kesediaan,
kemampuan dan keadaan yg momental dari responden
• Jalannya wawancara dpt mudah dipengaruhi lingkungan
tempat wawancara
• Sulit mewawancarai responden yg tidak menguasai
bahasa interview
Kuesioner

• Daftar pertanyaan yg dibagikan atau ditanyakan


kpd responden utk diisi.
• Kelebihan: pertanyaan dpt disusun dgn teliti
dan tenang; sistimatika isi dan tata urut
pertanyaan ditentukan peneliti; banyak yg
dihubungi; waktu pendek; data yg terkumpul
dpt diperiksa kembali; dpt digunakan orang lain
dari bidang ilmu yg berbeda.
• Kekurangan: sulit menangkap keadaan khusus
pd waktu pengumpulan data (misalnya wabah,
bencana alam, musim panen, dll) yg
mempengaruhi sebagian masyarakat, tetapi yg
lain tidak; sifat pertanyaan yg kaku tidak cocok
dgn pikiran & pengetahuan responden;
pertanyaan yg logis utk penduduk kota belum
tentu dimengerti penduduk desa;hasil kuesioner
kurang mendalam.
• Cara mengumpulkan: mengirim langsung;
dikirim via pos; datang langsung shg peneliti dpt
memberi petunjuk pengisian; metode setengah
wawancara (Kuesioner dipegang peneliti dan
responden hanya menjawab pertanyaan yg
diajukan, lalu peneliti yg mencatatnya)
Tujuan pembuatan kuesioner:
a. Memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survai
b. Memperoleh informasi dengan
reliabilitas dan validitas setinggi
mungkin
Isi pertanyaan dari kuesioner:
1. Pertanyaan tentang fakta:
Umpamanya umur, pendidikan, agama, dan status
perkawinan.
2. Pertanyaan tentang pendapat dan sikap:
Ini menyangkut tentang perasaan dan sikap responden
tentang sesuatu.
3. Pertanyaan tentang informasi:
Pertanyaan ini menyangkut tentang apa yang diketahui
oleh responden dan sejauhmana hal tersebut
diketahuinya.
4. Pertanyaan tentang persepsi diri:
Responden menilai perilakunya sendiri dalam
hubungannya dengan yang lain. Contoh: seringnya
kunjungan sosial yang dilakukannya atau pengaruhnya
terhadap orang lain.
Langkah Penyusunan Kuesioner
1.Tentukan masalah
2.Rumuskan dlm satu / beberapa hipotesis
3.Rinci hipotesis dlm beberapa konsep yg
lebih khusus
4.Susun pertanyaan sesuai konsep dan
meneliti keadaan responden
Tata urutan & sifat pertanyaan tergantung
• Teori & konsep yg digunakan dlm penelitian
• Metode yg digunakan, waktu proses, dan analisis data
• Penulisan pertanyaan dari mudah ke sulit, misal dgn urutan:
ü Pertanyaan mengenai diri pribadi.
ü Pertanyaan mengenai sikap, pendapat dan perasaan
responden.
üPertanyaan mengenai gejala dan keadaan sosial yg ada.
ü Pertanyaan utk mengukur persepsi responden dgn orang
lain.
• Daftar pertanyaan ditutup dgn pertanyaan yg digunakan untuk
memeriksa kebenaran jawaban responden, contoh : “Surat kabar
apa yang biasa Saudara baca ?” ditanyakan di akhir kuesioner
jika dlm pertanyaan sebelumnya mungkin ada jawaban “tahu
dari surat kabar”
Aspek-aspek lain
• Maksud pertanyaan harus dinyatakan dengan tegas & jelas
-Tegas: hanya mempunyai satu penafsiran
- Jelas: responden mengerti dgn jelas apa yg
ditanyakan (Self-administered questionaire)
• Pertanyaan harus sederhana tidak panjang berbelit belit
• Jgn menggunakan istilah yg tdk dimengerti
• Jgn menggunakan pertanyaan yg diarahkan jawabannya
contoh : “Setujukah Anda dengan program KB yg digalakkan
pemerintah demi tercapainya kehidupan keluarga bahagia
dan sejahtera?”
Kategori Pertanyaan dalam Kuesioner

1.Open Question (Pertanyaan Terbuka)


- Responden bebas menjawab.
- Jawaban bisa pendek atau panjang
- Cara menyusun pertanyaan tidak sulit, tapi “sulit” utk
analisis
- Jawaban banyak overlapping dgn jawaban
pertanyaan lain
- Pertanyaan terbuka memberi ruang luas untuk salah
tafsir
- Jumlah pertanyaan hrs dibatasi kemampuan, waktu
dan biaya
- baik utk exploratory research dan utk data numerik.
2. Closed Question (Pertanyaan Tertutup)
- Jawaban pendek dan terbatas/ jawaban telah
disediakan
- Dpt hanya 2 jawaban saja “ya” atau “tidak”
- Pilihan Berganda, dgn jawaban hanya 1 saja
(‘memaksa responden’).
- baik utk data kategori dan proses entri data
lebih cepat
3. Kombinasi pertanyaan terbuka dan pertanyaan
tertutup
Contoh pertanyaan tertutup
Pertanyaan Alternatif jawaban

Penggunaan benih
1
Varietas apa yang Bpk 3 = Varietas unggul hibrida
gunakan? 2 = Varietas unggul non hibrida
1=Varietas lokal
2
Darimana asal benih yang 3= Dari pedagang benih
bpk pergunakan? 2= sebag beli dan sebag tidak
1= Dari benih sendiri
3
Berapa jumlah benih yang 3=.Sesuai dengan rekomendasi
Bpk pergunakan? 2 =Lebih dari rekomendasi
1 = Kurang dari rekomendasi
Contoh Pertanyaan terbuka
Keanggotaan Lumbung Pangan kelompok

1. Apakah Bpk/ibu menjadi anggota lumbung pangan?


2. Sejak kapan Bpk/ibu menjadi anggota lumbung pangan?
3. Apa yang mendorong Bpk/ibu menjadi anggota lumbung pangan?
....................................................................
…………………………………………………..........
4. Apa manfaat yang dapat diperoleh setelah menjadi anggota lumbung
pangan
a. Pembagian SHU yaitu .............../musim atau......../tahun
b. Pinjaman modal usaha yaitu...............
c.. Pinjaman gabah..............
d............
4. Apa saran bpk/ibu untuk mengembangkan lumbung pangan?
Keuntungan melakukan Pre-Test
1. Apakah pertanyaan tertentu perlu dihilangkan.
2. Apakah pertanyaan tertentu perlu ditambah.
3. Apakah tiap pertanyaan dapt dimengerti
dengan baik oleh responden dan apakah
pewawancara dapat menyampaikan
pertanyaan tersebut dengan mudah.
4. Apakah urutan pertanyaan perlu diubah.
5. Apakah pertanyaan yang sensitif dapat
diperlunak dengan merubah bahasa.
ATRIBUT-ATRIBUT DALAM KUISIONER
• PENAMPILAN
• JENIS PERTANYAAN
• ITEM JAWABAN YANG DISEDIAKAN
PENAMPILAN
• penting untuk menarik minat responden untuk
menjawab pertanyaan di dalam kuisioner
• Penampilan kuisioner yang tertata rapi, dengan struktur
pertanyaan yg baik akan membuat responden mudah
untuk menjawab
• Struktur jawaban sebaiknya dikelompokkan
berdasarkan isi pertanyaan dan diurutkan dari yang
termudah dijawab hingga tersulit untuk dijawab,
misalnya kelompok pertanyaan demografi/identitas
responden, perilaku, pendapat
• Apabila kuisioner mempunyai banyak halaman bentuk
buku dapat menjadi suatu pilihan
Bandingkan!!
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT
KUISIONER
• Kuesioner yang baik adalah kuesioner yang
mampu menguhubungkan antara
tujuanàkonsepàvariabelàkuisioneràmetode
pengolahan data
• Contoh:
.

Dimensi dan
KONSEP/VARIABEL: indikator:
1. Dimensi
1. Kepuasan kerja: sikap pekerjaan itu
TUJUAN: sendiri (variasi
umum pegawai thdp
tugas, tantangan)
Mengukur pekerjaannya 2. Dimensi Gaji
kepuasan 2. Kepuasan kerja diukur
kerja (kecukupan,
dengan skor. pembayaran,
3. Dalam penelitian ini kepuasan,
kepuasan kerja terdiri prestasi dan
dari 5 dimensi: (a) penambahan
pekerjaan itu sendiri, (b) gaji)
3. Dimensi supervisi
gaji, (c) supervisi, (d)
(supervisi dalam
teman sekerja, (e) sikap tugas, arahan
terhadap kerja. dalam mengatasi
4. Tiap-tiap dimensi terdiri masalah)
dari beberapa indikator 4. Dst............
(pertanyaan/pernyataan)
Contoh kuesioner
1. Variasi tugas
5. tugas supervisor sangat bervariasi
4. tugas supervisor bervariasi
3. tugas supervisor biasa saja
2. tugas supervisor membosankan
1. tugas supervisor sangat membosankan
2. Pembayaran gaji
5. pembayaran gaji selalu tepat waktu
4. pembayaran gaji sering tepat waktu
3. pembayaran gaji terkadang tepat terkadang
terlambat
2. pembayaran gaji sering terlambat
1. pembayaran gaji selalu terlambat
TAHAPAN MEMBUAT KUISIONER
Langkah I Spesifikasikan informasi yang diperlukan

• Pastikan semua informasi didapatkan seluruhnya untuk


menjawab permasalahan, permasalahan penelitian.
Hipotesis, karakteristik tujuan penelitian
• Dapatkan target populasi yang jelas

Langkah 2 Tipe metode wawancara

• Tentukan tipe wawancara yang ingin dilakukan.

Langkah 3 Isi pertanyaan secara individual

• Apakah pertanyaan tersebut perlu


• Apakah ada beberapa pertanyaan yang membingungkan
Langkah 4 Mengatasi ketidakmampuan dan ketidakinginan untuk
menjawab
• Apakah responden yang dipilih mengerti akan permasalahan yang akan
ditanyakan
• Jika tidak, pertanyaan filter (seperti familiaritas, penggunaan produk,
pengalaman masa lalu) harus ditanyakan sebelum menjawab topik
penelitian.
• Dapatkah responden mengingat pertanyaan yang akan diberikan
• Hindari penghapusan kesalahan, pendekatan, dan kreasi pada jawaban
• Dapatkah responden memahami?
• Apakah isi pertanyaan ditanyakan secara benar
• Apakah informasinya sensitif:
▫ Letakkan diakhir kuisioner
▫ Dahului pertanyaaan dengan kata-kata bahwa perilaku yang ditanyakan
adalah hal umum
▫ Sembunyikan pertanyaan dalam kelompok dimana responden mau
menjawab
▫ Berikan beberapa katagori jawaban daripada menanyakan hal-hal
khusus
Langkah 5 Pilihlah Struktur Pertanyaan
• Pertanyaan terbuka digunakan untuk riset eksploratory
• Gunakan struktur pertanyaan bila mungkin
• Pertanyaan multiple choice, alternatif jawaban harus mengikutkan kemungkinan jawaban yang mungkin dan harus
mutually exclusive
• Dalam pertanyaan dikotomus, jika diperkirakan ada sejumlah orang yang terlihat netral tambahkan jawaban netral.
• Pertimbangkan untuk menggunakan teknik pemilihan terpisah untuk menekan bias dalam urutan dalam pertanyaan
dikotomus dan multiple choice.
• Jika alternatif jawaban sangat banyak, pertimbangkan menggunakan lebih dari satu pertanyaan untuk memudahkan
responden menjawab
Langkah 6 Memilih Kata-kata dalam pertanyaan

• Definisikan isu dalam bentuk Siapa, Apakah, Kapan,


Dimana, dan Mengapa
• Gunakan kata-kata yang biasa dan mudah dipahami
responden
• Hindari kata-kata yang membingungkan responden:
biasanya, normalnya, seringnya, selalu, kadang-kadang
dst
• Hindari pertanyaan dengan kata-kata yang menuntun
responden untuk menjawab jawaban tertentu
• Hindari alternative pilihan yang tidak jelas
Langkah 7 Tentukan Urutan Pertanyaan

• Pertanyaan pembuka harus menarik, sederhana dan


mudah
• Pertanyaan umum harus diletakkan dimuka
• Informasi dasar harus didapatkan diawal, dilanjutkan
dengan klasifikasi dan diakhiri dengan identifikasi
informasi.
• Pertanyaan sulit, sensitif, dan kompleks harus
diletakkan diakhir
• Pertanyaan umum harus mendahului pertanyaan
khusus
Langkah 8 Bentuk dan Tampilan
• Pisahkan kuisioner dalam beberapa bagian
• Pertanyaan dalam setiap bagian harus diberi nomor
• Kuisioner harus diberi kode terlebih dahulu
• Kuisioner harus diberi nomer secara serial

Langkah 9 Memperbanyak kuisioner

• Kuisioner harus mempunyai penampilan yang profesional


• Format seperti buku catatan harus digunakan untuk kuisionare yang panjang
• Setiap pertanyaan harus diperbanyak dalam satu halaman
• Jawaban vertikal dapat digunakan
• Kisi-kisi berguna bila ada sejumlah pertanyaan yang berhubungan yang menggunakan
himpunan jawaban yang sama
• Kecenderungan untuk menjadikan satu pertanyaan untuk memperpendek kuisioner harus

dihindari
Langkah 10 Pretest
• Ujicoba atau pretest kusioner harus selalu dilakukan
• Semua aspek pada kuisoner harus diuji, termasuk isi pertanyaan, kata-kata,
bentuk, dan tampilan, kesulitan pertanyaan dan instruksinya
• Responden yang diberi ujicoba harus responden yang akan disurvai sebenarnya

• Awali ujicoba dengan menggunakan intervew secara personal


• Bila survai ingin dilakukan dengan menggunakan telepon atau email, ujicoba
juga dilakukan dengan cara yang sama

• Variasi dalam wawancara harus dilakukan dalam ujicoba


• Ukuran sampel dalam ujicoba kecil minimum 30 responden

• Gunakan analisis awal dan lakukan identifikasi masalah


• Sesudah revisi secara signifikan dilakukan pada kuisioner ujicoba lain bisa
dilakukan dengan menggunakan sampel yang berbeda

• Respons yang didapatkan dari ujicoba harus dikoding dan dianalisis.


TUGAS
• BUAT KUESIONER SESUAI DENGAN
PENELITIAN ANDA DENGAN MENGIKUTI
CARA-CARA TERSEBUT DIATAS
KUMPULKAN MINGGU DEPAN.
ERROR DALAM SURVEI

Anda mungkin juga menyukai