Anda di halaman 1dari 25

Desain Pendidikan Gizi

Fitriana Nugraheni, M.Gizi


Langkah Merencanakan Pendidikan Gizi

1. Identifikasi Masalah 1. Keberadaan dan penyebab masalah.


2. Karakteristik populasi.
3. Kondisi geografis

2. Diagnosis 1. Pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat.


Masyarakat
2. Perilaku spesifik yang berhubungan dengan masalah gizi.
3. Masalah politik, sosial, budaya, ekonomi, kependudukan,
pendidikan, dan lain sebagainya.
4. Organisal sosial yang ada di masyarakat
5. Tokoh masyarakat atau key person
6. Tenaga keuangan, dan fasilitas yang tersedia
Langkah Merencanakan Pendidikan
Gizi
3. Penetapan Tujuan 1. Tujuan harus jelas agar individu yang terlibat mempunyai
persepsi yang sama.
2. Menentukan perilaku yang akan diubah.

4. Pengembangan 1. Materi yang akan disampaikan sesuai dengan masalah


Rencana Operasional
yang ada
2. Siapa sasaran pendidikan gizi.
3. Pendidik
4. Media
5. Metode
6. Evaluasi
Langkah Merencanakan Pendidikan Gizi

5. Pengembangan Kegiatan • Kegiatan pendidikan gizi harus dijabarkan secara perinci


dan lengkap
• Jenis kegiatan dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Metode Pendidikan Gizi
Memilih Metode
1. Tujuan yang Ingin Dicapai • Mengubah pengetahuan, sikap, tingkah laku atau ketiganya.
• Jika tujuan pendidikan hanya untuk meng pengetahuan atau
pemahaman saja, dapat digunakan metode ceramah, seminar, dan
presentasi → bersumber dari pendidik
• Apabila tujuan pendidikan mengubah sikap maka metode yg
digunakan metode diskusi kelompok, bermain peran, Tanya jawab
dan konsultasi. → interaksi pendidik dg peserta, interaksi peserta
dg peserta.
• Apabila tujuan pendidikan adalah mengubah keterampilan, metode
yang dipilih adalah studi kasus, learning by doing, dan demonstrasi
→ bersumber dari peserta.
Memilih Metode
• Ciri dan karakteristik sasaran : tingkat pendidikan, jumlah sasaran,
2. Sasaran
bahasa yang dimengerti, adat istiadat dan pengalaman sasaran.

• Bagaimana situasi kegiatan pendidikan dilakukan?, besar ruangan,


3. Situasi
metode yang cocok untuk besarnya ruangan, dan waktu yang
tersedia

4. Petugas • Kapabilitas petugas/pendidik dalam menggunakan metode

4. Sarana • Listrik, alat LCD, Lembar balik dan whiteboard

5. Biaya • Biaya transportasi, konsumsi, biaya konjungan, dll


Metode Penyuluhan
Ceramah

Pengertian
• Menyampaikan pesan- pesan secara lisan yang sudah dipersiapkan oleh pembicara kepada sekelompok
pendengar dengan dibantu beberapa alat peraga yang diperlukan

Tujuan

• Menyajikan fakta, menyampaikan pendapat tentang suatu masalah, menyampaikan pengalaman perjalanan
atau pengalaman pribadi, membangkitkan semangat atau merangsang pemikiran peserta, dan membuka suatu
permasalahan untuk dilakukan
Ceramah
Keunggulan Kekurangan

1. Seorang ahli tentang suatu masalah, belum tentu menjadi pembicara yang
1. Cocok untuk berbagai jenis peserta/sasaran
baik

2. Mudah pengaturannya 2. Peranan peserta menjadi pasif.

3. Beberapa orang lebih dapat belajar dengan mendengar 3. Pengaruh ceramah terhadap peserta relatif sukar diukur

daripada dengan membaca 4. Umpan balik terbatas.

5. Proses komunikasi hanya satu arah


4. Penggunaan waktu yang efisien
6. Apabila gaya ceramah monoton akan membosankan peserta.
5. Dapat dipakai pada kelompok sasaran yang besar
7. Kurang menarik dan sulit dipakai pada sasaran anak-anak.
6. Tidak terlalu banyak menggunakan alat bantu
8. Membatasi daya ingat karena ceramah pada umumnya memakai hanya
satu indra, yaitu indra pendengar dan kadang-kadang melibatkan indra
7. Dapat digunakan untuk memberi pengantar pada suatu
penglihatan
kegiatan
Pelaksanaan Ceramah
1. Mulai mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Jelaskan maksud dan tujuan ceramah serta harapan yang ingin dicapai
3. Penjelasan ceramah secara sistematis
4. Suara cukup keras dengan intonasi yang baik sehingga tidak membosankan
5. Harus dipelihara kontak mata dan jarak fisik
6. Perlu ada humor-humor yang segar.
7. Bahasa yang digunakan harus jelas dan mudah dimengerti
8. Pelihara suasana yang menyenangkan.
9. Ketika akan mengakhiri ceramah, buat ringkasan atau kesimpulan
10. Ucapkan terima kasih dan salam penutup
Diskusi Kelompok
Pengertian
• Percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara tiga orang atau lebih tentang
topik tertentu dengan seorang pemimpin.

Tujuan
• Mencari, menemukan, atau menggali pemecahan suatu masalah
• Menetapkan rencana bersama.
• Bertukar pikiran dan perasaan.
• Mendorong partisipasi peserta.
Diskusi
Keunggulan Kekurangan

1. Peserta dapat aktif berperan serta dalam kegiatan 1. Satu atau beberapa orang dapat menguasai atau
mendominasi diskusi.
2. Kesepakatan dapat dicapai secara demokratis

3. Kemampuan pengetahuan, dan pengalaman semua 2. Apabila terjadi perbedaan latar belakang peserta yang
peserta dapat digali dan dimanfaatkan agak tajam, diskusi dapat berlangsung lama.

4. Komunikasi dilakukan secara lebih dekat (informal) dan 3. Tidak efektif dipakai pada kelompok yang besar
langsung
4. Membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil
5. Kelompok dapat mengatur sendiri waktu dan tempat
bertemu

6. Dapat memperluas pandangan atau wawasan

7. Membantu mengembangkan kepemimpinan.


Pelaksanaan Diskusi
1. Atur tempat sedemikian rupa sehingga masing-masing peserta dapatmelihat satu sama lain.

2. Sebaiknya ada papan tulis atau media lainnya untuk menuliskan pendapatpendapat secara

mudah dan cepat.

3. Jumlah anggota kelompok sebaiknya antara 6-8 orang.

4. Biarkan kelompok itu menentukan pimpinannya sendiri.


Diskusi Panel
Pengertian

• Pembicaraan yang dilakukan oleh beberapa orang yang dipiliih, dipimpin oleh seorang
moderator di depan pendengar

Tujuan

• Mendapatkan informasi tertentu dari ahlinya


Diskusi Panel
Kekurangan
Keunggulan
1. Memerlukan moderator yang terampil.
1. Membangkitkan pemikiran-pemikiran kreatif.
2. Membutuhkan persiapan yang matang.
2. Dapat mengemukakan pandangan-pandangan yang
3. Waktu persiapan diskusi panel cukup lama.
berbeda-beda.
4. Tidak memungkinkan semua peserta berpartisipasi.
3. Peserta dapat menganalisis dari berbagai pandangan-
5. Kadang-kadang pembahasan menyimpang dari topik
pandangan yang berbeda-beda. yang telah di tentukan.

4. Mengembangkan dan memberdayakan orang-orang

yang mempunyaipotensi.
Pelaksanaan Diskusi
1. Ketua panitia merencanakan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

diskusi panel dan masalah yang akan dibahas

2. Tentukan para panelis. Kriteria panelis adalah menguasai topik yang dibahas

dan mempunyai pengetahuan dan minat tentang masalah yg akan dibahas

3. Tentukan moderator yang memenuhi syarat.

4. Moderator sudah bertemu dengan para panelis, Hal yang dibicarakan adalah

skenario dan kemungkinan atau mengantisipasi pertanypertanyaan yang

muncul.

5. Moderator memulai diskusi panel dengan memperkenalkan dengan membaca

CV dan topik yang akan dibahas.


Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Moderator
• Menginterpretasikan istilah-istilah/hal-hal yang baru.

• Mengembalikan diskusi ke arah yang ditentukan seandainya ada penyimpangan.

• Memotong pembicaraan apabila ada kecenderungan untuk memberikan ceramah atau kuliah.

• Menutup arah pembicaraan apabila sudah tidak relevan atau terjad pembicaraan yang panas dan meruncing.

• Mengajukan pertanyaan yang merangsang, bukan yang bersifat "ya"atau "tidak".

• Moderator tidak boleh mengemukakan pendapat, tetapi menengahi permasalahan.

• Pertanyaan peserta ditampung dan diarahkan kepada panelis sesuai dengan materinya..

• Moderator menutup diskusi setelah menyimpulkan hal-hal yang telah dibahas.

• Moderator menyerahkan kembali acaranya kepada panitia atau ketua sidang atau pembawa acara.
Bermain Peran
Pengertian
• Peserta memerankan peran seperti kenyataan dan berbuat sesuai dengan pendapatnya

Tujuan
• Menggugah suatu persoalan yang menyangkut hubungan manusia.
• Mendapatkan alternatif lain dalam pemecahan masalah yang menyangkut hubungan
manusia.
• Melibatkan segi-segi sikap dan perasaan secara tajam dari para peserta
Bermain Peran
Kekurangan
Keunggulan
1. Sukar mencari orang yang dapat berperan secara
1. Memberikan kesan yang mendalam dalam penyajian meyakinkan.
dan pemecahan masalah.
2. Peserta dalam jumlah besar dapat memengaruhi sikap-

2. Mendorong peserta untuk berpikir dan merenung sikap pemain.

lebih jauh.

3. Memberi kesempatan kepada peserta untuk berperan

sebagai tokoh, di samping melihat diri sendiri

diperankan oleh orang lain.


Pelaksanaan Bermain Peran
1. Mempersiapkan skenario, kartu peran dengan uraian peran yang singkat dan jelas, serta papan
nama untuk setiap peran.
2. Menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa mereka akan melakukanmetode pembelajaran
dengan metode bermain peran.
3. Menunjukan kepada peserta untuk memainkan peran yang telah ditentu kan.
4. Meminta peserta keluar ruangan untuk mempelajari peran secara terpisahselama 5-10 menit
dan mengenakan papan nama di dada.
5. Menunjuk peserta lain untuk mengamati peran tertentu menggunakanformulir observasi.
6. Menyusun tata letak ruangan sesuai dengan masalah yang akan di peragakan.
7. Mempersilakan pemain dan pengamat untuk memosisikan diri dalamsetting yang telah
ditentukan.
8. Mempersilakan pemain untuk memulai kegiatan.
9. Meminta peserta lain sebagai pengamat.
10. Menyetop jika sudah selesai.
11. Meminta pengamat dan pemain untuk membahas apa yang telah mereka amati dan perankan.
12. Diskusikan tentang proses dan materi metode bermain peran.
Simulasi
Pengertian
• permainan yang direncanakan yang maknanya dapat diambil untuk kepentingan sehari-hari.
Metode simulasi dapat dilaksanakan untuk memaknai masalah hubungan antar-manusia.

Tujuan
• Peserta menjadi lebih sadar pada kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik
• Peserta didik menjadi lebih peka, tahu kekurangan dan kelebihannya sendiri.
• Dapat mengembangkan diri peserta sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Simulasi
Kekurangan
Keunggulan
1. Apabila topik permainan tidak tepat, tujuan simulasi
1. Partisipasi peserta dalam suatu kegiatan. Peserta tidak akan tercapai.
langsung mengalami dan berbuat (learning by doing).
2. Membutuhkan alat-alat untuk mendukung permainan.

2. Suasana lebih santai dan peserta dapat memahami 3. Kadang-kadang peserta sulit ditunjuk dan menolak

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. menjadi pemaindalam simulasi.

3. Dari permainan dalam situasi, peserta dapat menarik 4. Umumnya berhenti pada permainan dan makna atau

makna sesuai dengan permasalahan dalam kehidupan manfaatnya tidakdapat digali.

sehari-hari.

4. Permainan akan menimbulkan kesan yang mendalam.


Prosedur Simulasi
Persiapan
• Materi simulast dalam bentuk satuan pembelajaran (satpel).
• Menetapkan kemampuan dan situasi yang akan dihadapi dalambentuk
simulasi
• Menyusun sekenario agar langkah-langkah pelaksanan jelas.
• Menyiapkan alat dan bahan dalam simulasi.
• Menyediakan prosedur tetap (protap) penggunaan alat, urutan, dan waktu
untuk setiap kegiatan.Membentuk kelompok yang sesuaiMenyiapkan
lembar kerja dan lembar observasi.
• Menyiapkan alat bantu ruangan dan mengecek kesiapan secara ke
seluruhan.
Prosedur Simulasi
Pelaksanaan
• Penjelasan skenario simulasi dilanjutkan dengan pembagian kelompok, pengamat, lembar kerja, dan
lembar observasi serta penjelasannya.

• Menyiapkan situasi buatan seperti situasi nyata.

• Pembelajar melaksanakan peran sesuai dengan skenario,

• Umpan balik dari pengamat.

• Rangkuman dan umpan balik dari fasilitator,

Anda mungkin juga menyukai