Anda di halaman 1dari 43

Analisis Data

Qualitative

Supriyati
Dept HBES
Fakultas Kedokteran UGM
Learning Objective
Meningkatkan pemahaman
peserta tentang analisis
data kualitatif dan tahapan
melakukannya
Expected learning outcome

• Mahasiswa mampu menjelaskan tahap-


tahap analisis data kualitatif
• Mahasiswa mampu menjelaskan
perbedaan tahapan analisis data kualitatif
Kuantitatif Kualitatif
Tujuan
Tujuan penelitian
penelitian

Rancangan
Rancangan
Penelitian

Data
collection Data Data
Analysis Collection

Data
analysis

Reporting
Reporting
Komponen
Kualitatif
Kuantitatif • Persiapan data untuk
analisis
• data collection • Langkah-langkah seperti
• data entry sorting data, coding
• data editing data, dan filing
• Monitoring • Harus dimulai ketika
• Storage berada di lapangan,
bukan sebelum ataupun
• retrieval
sesudahnya

Menjaga kualitas data


Key Personnels
Kualitatif
Kuantitatif • Peneliti
• The Investigator • Asisten peneliti
• The Statistician • Peer ?
• The manager of data
management system
Analisis Data
No. Kuantitatif Kualitatif
1 membuktikan hipotesis ‘to understand the meaning,
menggunakan variable yang to discover and to construct’
terukur
2 Analisis dilakukan sesudah Analisis dilakukan
pengumpulan data selesai bersamaan dengan proses
pengumpulan data
3 analisis data sudah baku Emergence design
4 Kegiatan refleksi dilakukan Refleksi dilakukan saat
sesudah prosedur analisis analisis
selesai dilakukan
5 Analisis dapat dilakukan oleh Analisis harus dilakukan
ahli statistik, peneliti tinggal oleh peneliti
menerima hasil analisisnya
Persiapan
Analisis Data

Prof Adi Utarini


BAGIAN 1. PERSIAPAN ANALISIS
Field Notes atau Raw Data
(berupa catatan harian, rekaman, atau observasi;
unit analisis: kata)

Write-ups/Catatan Lengkap
(dapat dibaca oleh siapa saja, dapat diedit untuk akurasi,
dikomentari, diberi kode, dan dianalisis; waspada terhadap bias)

Analisis Data
Mengapa perlu transkrip?

• Don’t trust your memory!


• Kunci data yang bermutu, namun
membosankan, melelahkan, membutuhkan
disiplin diri yang tinggi
• Bukti lapangan
• Dianggap tidak penting oleh peneliti
• Penyebab kegagalan utama dalam analisis
• Membantu analisis awal dan interim report
• Sarana komunikasi dengan pembimbing
Apa yang ditranskrip?
• Berisi deskripsi: informasi dasar, bukan interpretasi
akan tetapi deskripsi
• Apa yang dikatakan orang lain: perspektif emik
• Perasaan, reaksi, refleksi peneliti (diberi tanda
khusus)
• Pemikiran, interpretasi, analisis awal peneliti
• Rencana berikut (emergent design)
Sumber transkrip
• Memo, catatan harian,
ringkasan yang kemudian
dibuat catatan lengkap
• Catatan yang lengkap
• Rekaman audio
Jangan
mengorbankan • Komputerisasi
proses • Foto
pengumpulan • Video
data (mutu data)
Kapan membuatnya?
• Susun segera (< 24 jam)
• Jangan mengumpulkan data
apabila transkripnya belum
selesai
• Waktu membuatnya lebih
lama dari pengumpulan data
(4 : 1)
Pedoman
1 hari ke lapangan =

• 2-3 hari (sampai 4-8


hari) memproses
transkrip
• 1-2 hari koding
• 1-2 hari menulis
Rule of thumb

• 1 page = 50 lines
= 5 - 10 codes
= in 15 minutes
• 2 days = 40-80 pages
= 200 - 800 codes
= 10 - 40 hours
Analisis awal
atau komentar di akhir transkrip

• berkaitan dengan proses pengumpulan


Metodologis data

• catatan yang berhubungan dengan


Substantif substansi atau hasil pengumpulan data

• Catatan yang berkaitan dengan analisis


Analitik awal dari hasil pengumpulan data
1. Substantif
• Situasi
• Kejadian
• Percakapan
• Catatan observasi, interview,
isi dokumen
• Deskripsi secara fisik,
gambar, lay-out
2. Metodologis

• Problem, kesan, perasaan peneliti


ataupun responden

• Proses dan prosedur yang terkait dengan


pengumpulan data dan peran peneliti
3. Analitik

• Pertanyaan awal yang diajukan


• Hipotesis yang muncul
• Rangkuman
• Ide-ide awal analisis: konsep,
tema, isu yang muncul
• Apa yang sudah dan belum
diperoleh?
Saran praktis untuk mahasiswa:
• Buat print out master copy, dan 2 copy transkrip
• Print out tidak menggantikan back up file
(disarankan punya beberapa back up juga)
• Sarana komunikasi dengan pembimbing dan
teman
• Rencanakan cara penyimpanan yang simpel!
(menurut tanggal, kegiatan, setting, dsb.)
Saran praktis untuk pembimbing:

• Meminta transkrip lengkap!


• Membaca transkrip (juga
pada tahap ujicoba)
• Meminta melampirkan
transkrip dalam naskah
seminar hasil
Tantangan dalam Analisis Kualitatif

• Mengurangi volume data


menjadi informasi
• Mengidentifikasi pola
tertentu
• Mengembangkan
kerangka
Content Analysis

Domain Analysis
Inductive Analysis
?
Narrative Grounded
Analysis Theory

Phenomenological Analysis
Dimensi dan Teknik
Pemrosesan Data

• Inductive ------------------------------ Deductive


• Generation ------------------------- Verification
• Construction --------------------- Enumeration
• Subjective ---------------------------- Objective

Grounded Theory Content analysis


Content
OPEN CODING analysis

Grounded
Theory AXIAL CODING

BUILDING A THEORY
OPEN CODING:
Slow but Sure … !

CODING as an integral part of


analysis, requires judgement,
creativity, and hard work.
Definisi Coding
• Kode adalah label atau nama
untuk suatu unit yang
mempunyai makna. Kode
dapat diberikan untuk
beberapa kata-kata, kalimat,
ataupun paragraf.
Open Coding
• Koding tingkat pertama, berdasarkan apa yang
ada dalam teks; menghasilkan koding yang
konkrit (sangat dekat dengan teks)
• Kode kemudian dievaluasi, dikelompokkan
menjadi kategori
• Sumber: pertanyaan semula, istilah yang
digunakan, pemikiran baru, apa yang tertera
pada teks
• Lebih baik mulai dengan terlalu banyak koding
• She does not like we interfere with the
cooking because she says that we do
not know how to do anything in the
right way. But we know how to cook
and do everything (Dia tidak senang
diganggu kalau sedang memasak
karena menurut dia, kita tidak bisa
melakukan apa2 dengan benar.
Padahal kita tahu cara memasak dan
mengerjakan pekerjaan rumah
lainnya)
Open codes
Disagreement Housework
Interference Competence
Feeling unwelcome Power
Lack of respect Mistrust
Self-esteem Authority
Rules Impression
Right/wrong Distant
Saran praktis untuk mahasiswa
dalam mengkoding
• Baca transkrip minimal 1 kali sebelum melakukan
koding (supaya in the right mood)
• Ajukan sejumlah pertanyaan ketika membaca:
What is this? What does it mean?
• Lakukan koding sendiri dan kemudian dengan lebih
dari 1 orang
• Tuliskan semua ide yang muncul
• Lupakan teori
• Jangan berasumsi semua variabel relevan dalam
koding
Thematic Content Analysis:
OPEN CODING

• Stage 1: Membuat Field notes


• Stage 2: Membuat dan membaca transkrip
• Stage 3: Melakukan coding
• Stage 4: Mengelompokkan coding menjadi
kategori
• Stage 5: Mereview dan memfinalkan
kategori
Stages in Thematic Content
Analysis (Burnard, 2001)
• Stage 6: Meminta kolega menghasilkan
kategori secara independen (validity!)
• Stage 7: Membaca ulang transkrip dan
merevisi kategori kembali
• Stage 8: Membaca transkrip dan menuliskan
kode/kategorinya pada transkrip yang bersih
(Individual case analysis)
• Stage 9: Mengelompokkan bagian dari
transkrip yang mempunyai codes/categories
yang sama (cross-case analysis)
• Stage 10: Menempel di kertas besar
Stages in Thematic Content
Analysis
• Stage 11: Meminta responden tertentu
untuk membaca transkrip beserta
kategorinya (member checking: validity!)
• Stage 12: Menata seluruh hasil analisis
• Stage 13: Mulai menulis
• Stage 14: Mengkaitkan pembahasan
dengan hasil
Pre-determined categories
• Kategori yang telah ditetapkan
sebelumnya
• Langkah penyusunan kategori
dihilangkan, diganti dengan memasukkan
coding ke dalam kategori yang telah
ditetapkan tersebut
• Masih ada kemungkinan munculnya
kategori baru
Stages in Content analysis
(Graneheim & Lundham, 2004)

• 1: Membaca transkrip berulang kali


• 2: Mulai dengan 1 pertanyaan
• 3: Seluruh transkrip yang relevan dengan
jawaban terhadap 1 pertanyaan tersebut
dijadikan satu (cut and paste)
• 4: Melakukan coding dan menyusun
kategori dan sub-kategori
• 5: Mendiskusikannya dengan peneliti lain
• 6: Merevisi kategori
Ilustrasi:
Pedoman Transkrip Transkrip
wawancara Responden A Responden B

Pertanyaan 1 Respon P-1 Respon P- 1

Pertanyaan 2 Respon P-2 Respon P- 2

Pertanyaan 3 Respon P-3 Respon P- 3

Pertanyaan 4 Respon P-4 Respon P- 4

Pertanyaan 5 Respon P-5 Respon P- 5


G
r Axial atau Selective Coding
o
u • Coding tingkat kedua setelah open coding
n
d • Open coding memisahkan teks menjadi
e unit-unit kecil yang punya makna; Axial
d coding mencoba menatanya kembali
• Intinya adalah menyusun kategori
T
h • Seluruh open coding harus dapat
e dikelompokkan dalam kategori, bila ada
o yang tersisa berarti kategori belum tepat
r • Kemudian kaitkan satu kategori dengan
y kategori lainnya
Contoh:

Jenis pekerjaan: Karakter


- monitoring individu:
- melihat - perhatian
Persyaratan - pengalaman
- menghargai
Axial coding

Open coding Open coding


Kaitan antar kategori
• The C’s causes, consequences,
context, condition
• Proses waktu: tahapan, langkah,
transisi, chains, dll
• Dimensi utuh-bagian: sektor, segmen,
bagian, aspek, seksi, dll.
• Strategi taktik, mekanisme, cara, tujuan
• Interaktif saling …: mutual, resiprokal,
saling ketergantungan,
kovarians
Kaitan antar kategori
• Identitas “Self…: self-image, self-
concept, self-reliance
• Mainline “Kode klasik”: kontrol sosial,
sosialisasi, status sosial,
tingkatan sosial
• Budaya Norma: nilai, kepercayaan sikap,
• Konsensus Kesamaan, klaster, ekspektasi
yang sama, pilihan
• Model Bentuk model
Membangun Teori
• Koding tingkat ketiga
• Pilih satu kategori utama yang memenuhi
kriteria berikut: mencakup banyak
kategori, sering diperoleh, menunjukkan
masalah utama, mudah diintegrasikan
dalam sebuah teori
• Membangun teori
Terima kasih &
selamat mencoba

Anda mungkin juga menyukai