Anda di halaman 1dari 20

SAKUBUN

Hari Setiawan | Semester Ganjil | 2021/2022

Page 1
Definisi Mata Kuliah
• Mata kuliah mengenai menulis wacana dalam bahasa Jepang

• Akan menggunakan materi dari buku みんなの日本語初級-やさしい作文

• Materi akan diberikan dalam bentuk PDF kepada mahasiswa

• Menulis dengan memberdayakan kemampuan bahasa Jepang yang sudah dipelajari

• Akan ada penjelasan mengenai tahap-tahap penulisan Sakubun

• Feedback akan diberikan secara keseluruhan tidak 1 sakubun 1 feedback karena jumlah mahasiswa
yang banyak

• Proses penulisan bisa menggunakan HP atau laptop (jangan tulis tangan) dengan tujuan
meningkatkan produktivitas

Page 2
Target
• Mampu memberdayakan pengetahuan bahasa Jepangnya untuk menghasilkan wacana sesuai
tema/minat

• Mampu menyusun kerangka wacana sebagai dasar penulisan secara terstruktur dan sistematis

• Mampu mengembangkan kerangka wacana dengan menggunakan 5 W 1 H

• Mampu mencari dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk pengembangan kerangka
wacana

Page 3
Standar Perkuliahan
Teknis Perkuliahan
• Perkuliahan dilakukan dengan menggunakan platform di bawah ini:
1. Kelas Daring di portal UNSADA

2. GCR

3. WAG

4. Youtube Channel

• Kelas Daring= Absen dan input nilai, GCR= Materi ajar dan evaluasi, WAG= Komunikasi, Youtube= Materi
ajar/Video perkuliahan

• Waktu perkuliahan: 60 menit sesi sinkron (Zoom), 40 menit kerja mandiri atau kelompok

• Info mengenai link Zoom ada di portal

• Sesi asinkron bisa dilakukan di GCR/Video Toutube

Page 4
Standar Perkuliahan
Teknis Perkuliahan

• Tidak ada kata terlambat, tidak ada kata alfa, tidak ada kata izin, tidak ada kata sakit

• Semua bisa ikut perkuliahan kapan dan di mana saja

• Kalau berhalangan, silakan berkomunikasi di grup tanpa sebutkan alasan

• Jika dosen tidak dapat hadir, akan ada pertemuan pengganti/tugas

• Mahasiswa harus memperhatikan materi perkuliahan minimal sehari sebelum hari perkuliahan

• Bisa menghubungi dosen di 0813-2931-4859 lewat SMS/Telepon/WhatsApp kapan saja tapi belum
tentu segera dibalas dengan menyebutkan nama, kelas, dan mata kuliah

Page 5
Cara Menilai
Teknis Penilaian
• Nilai terdiri dari 4 komponen, Absensi (10%), Tugas (20%), UTS (30%), dan UAS (40%)
• Pastikan nilai absensi masing-masing. Absen dari perkuliahan bukan berarti kewajiban belajar jadi hilang.
Mahasiswa yang absen harus tetap menjalankan kewajibannya terkait kuliah di saat dia absen
• Selama mahasiswa berusaha sendiri, tidak mungkin tidak lulus dalam kuliah ini
• Kalau ada anomali kita aka ngobrol
• Mari saling menilai secara objektif
• Mohon jangan menuliskan hal-hal yang absurd di penilaian terhadap dosen seperti:
 Mari kita berusaha memanusiakan manusia lain semaksimal mungkin
 Kok absensi 40%? Kan kami juga ada kondisi yang menyulitkan kami untuk hadir di sesi Zoom?
 Dsb…

• Kesepakatan lain yang dibutuhkan akan dibuat dan disepakati bersama anggota kelas

Page 6
SAKUBUN – Cara Belajar
• Setelah menulis, mahasiswa akan saling memeriksa sakubunnya

• Standar penilaiannya tidak fokus pada tata bahasa, tapi sakubun bisa dipahami atau tidak

• Mahasiswa bisa juga publikasikan hasil tulisannya di media sosial (Facebook, IG, Twitter, Youtube, dsb)

• Untuk mahasiswa yang tidak memiliki media sosial, bisa menggunakan https://sukarang.com/

• Website itu adalah website untuk penyuka Jepang atau Indonesia ditujukan untuk berbagi informasi
sosial dan budaya kedua negara

Page 7
SAKUBUN – Cara Belajar
• Kita akan coba belajar dengan cara tersebut selama ½ semester pertama

• Setelah itu kita akan review capaiannya dan putuskan pola belajar untuk ½ semester selanjutnya

• Mahasiswa bebas mengungkapkan pendapat tentang apapun terkait dengan mata kuliah

• Penggunaan Google Translate dan media penerjemah lain boleh, tapi perlu perhatian

• Mengutamakan proses penghasilan output > feed back > introspeksi

• Kita bisa bertengkar di kelas ini tanpa ada pengaruh ke nilai akhir

• Posisi Hari Setiawan adalah fasilitator dan bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan di kelas

• Hari Setiawan juga belajar di kelas ini bersama mahasiswa

Page 8
KENDALA - SAKUBUN
• Tidak biasa menulis atau tidak sadar dengan kebiasaan menulisnya

• Kemampuan bahasa Jepang terbatas

• Menulis sesuatu yang tidak berdasarkan kebutuhan komunikasi

• Tidak ada kesadaran dibaca oleh orang lain

• Tidak ada feedback yang terstruktur

• Kalimat bahasa Indonesianya kompleks atau susah

• Kalau yang ingin ditulis tersusun kompleks, ada kecenderungan pakai Google Translate

Page 9
Bagaimana supaya bisa menulis (Teori)
• Banyak baca
 Ehon Navi (https://www.ehonnavi.net/)

 Traditional Japanese Children's Stories (http://life.ou.edu/stories/)

 News Web Easy (https://www3.nhk.or.jp/news/easy/); dsb…

• Banyak latihan dan mendapatkan feedback

• Jangan tetapkan target terlalu tinggi

• Menulis sesuatu yang berkaitan dengan diri kita

• Menulis dalam konteks komunikasi

• Tulis dengan bahasa yang sederhana

Page 10
Bagaimana supaya bisa menulis (Praktek)
• Memanfaatkan konsep 5W + 1H (What, Where, When, Why, Who, + How)

• Literally buat pertanyaan terkait tema yang akan ditulis

• Jawab pertanyaan itu satu per satu

• Gabungkan jawaban tersebut menjadi 1 paragraf

• Sisipkan konjugasi seperti そして、また、それから、しかし dan sebagainya

• Isi yang sama bisa di lihat di Kanal Youtube Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang UNSADA
(https://youtu.be/DWUQ0z7ScSA)

Page 11
Kesalahan yang Sering Terjadi
• Ketidaksamaan ragam Bahasa

私はハリです。チレボンから来た。今日はね、趣味について書きたいだ。

• Penggunaan kata sambung (Konjugasi/konjungsi)

そして、それから、けど、しかし、また

• Kesalahan penggunaan partikel

今日はご飯が食べました。

• Kesalahan cara menyambung antar kata

あたたかいなご飯、大変かった、楽しいの一日、やさし人

Page 12
Pola Pikir Pengajar
• Pengajar mengerti bahwa setiap pembelajar adalah individu yang berbeda

• Waktu belajarnya sama, tapi pasti pencapaiannya saat ini berbeda

• Hal yang dinilai dalam mata kuliah ini semangat berusaha dan prosesnya

• Capaian kemampuan bahasa Jepang merupakan hal yang penting, namun


bukan segalanya

• Benar atau salahnya jawaban bukan prioritas, tapi kita akan memikirkan
sebabnya
Page 13
Pola Pikir Pengajar
• Kelas ini milik bersama, mari kita wujudkan lingkungan belajar yang asoy dan bisa capai target

• Tidak mampu itu bukan masalah, tapi akan jadi masalah kalau tidak melakukan apa-apa terhadap hal
itu

• Pembelajar bisa berekspresi dengan bebas, pengajar akan baper in a good way

• Berdayakan kemampuan bahasa Jepang kalian sendiri. Tidak perlu menghasilkan bahasa Jepang yang
keren dan mewah

• Google Translate atau aplikasi sejenis bukan solusi

• Pengajar akan memberikan pengetahuan yang terjangkau, selama pembelajar berusaha, pasti bisa

• Saling membantu itu baik, tapi membantu dalam konteks yang positif dan membangun

Page 14
Pola Pikir Pengajar
• Pengajar dan pembelajar memiliki kekhawatiran masing-masing. Pengajar khawatir pembelajar tidak
menjalankan proses sesuai dengan harapan. Pembelajar khawatir dengan kondisi kemampuannya sekarang
tidak bisa memenuhi harapan pengajar. Masing-masing melakukan usaha supaya bisa minimalisir
kekhawatirannya.
• Ada pengajar yang pakai banyak peraturan untuk membatasi gerak pembelajar agar pembelajar tetap di
jalur yang diharapkan. Ada pengajar yang ekspresikan kekhawartirannya dengan nada suara tinggi.
• Ada pembelajar yang berusaha memenuhi harapan di jalur yang diharapkan, tapi ada juga yang
menyimpang.
• Melihat jawaban teman itu juga sebuah usaha pembelajar, tapi apakah pembelajar bisa dapat pengetahuan
atau kemampuan dari proses itu?

Page 15
Pola Pikir Pengajar

Page 16
Tingkat Pencapaian Belajar
Berdasarkan Prosesnya

Page 17
Hal yang Terpenting dalam Kuliah ini adalah …

S AYA M E N E R I M A K A L I A N A PA A DA N YA
ACCEPT YOU FOR WHO YOU ARE
ありのままの皆さんを受け入れます

TAPI APAKAH KALIAN BISA MENERIMA


DIRI KALIAN SENDIRI APA ADANYA?
Page 18
SESI Q & A

Page 19
T E R I M A K A S I H

Page 20

Anda mungkin juga menyukai